26
BAB V.   RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi menurunkan hasil investasi yang diperoleh para
calon investor dari membeli saham Perseroan. Calon investor harus berhati-hati dalam membaca risiko-risiko yang dihadapi  Perseroan  serta  informasi  lainnya  dalam  Prospektus  ini  sebelum  memutuskan  untuk  berinvestasi  pada
saham Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material yang dihadapi Perseroan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan:
1.  RISIKO MIKRO EKONOMI
a. RISIKO KREDIT
Perseroan menghadapi risiko kredit yaitu ketidakmampuan konsumendebitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen
yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha  Perseroan.  Kelompok  konsumen  terbesar  yang  memperoleh  penyaluran  kredit  dari  Perseroan  adalah
konsumen perorangan.
b. RISIKO PENDANAAN
Sebagai  sebuah  perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  usaha  jasa  pembiayaan,  kemampuan  Perseroan  untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik
berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama joint inancing akan berdampak pada turunnya pertumbuhan
Perseroan.  Di  samping  jumlah  pendanaan,  faktor  lainnya  yang  juga  menentukan  adalah  durasi  pendanaan. Dengan meningkatnya jangka waktu pembiayaan yang bervariasi, maka sumber pendanaan harus disesuaikan
dengan  jangka  waktu  pembiayaan. Apabila  suatu  perusahaan  pembiayaan  tidak  mampu  untuk  mendapatkan dana dengan jangka waktu yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan
yang selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan kinerja perusahaan.
c. RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan karena kekurangan danatau kegagalan proses- proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak
pada operasi perseroan. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan.
d. RISIKO PASAR
Risiko  Pasar  merupakan  risiko  yang  merupakan  risiko  yang  terutama  disebabkan  karena  perubahan  tingkat bunga,  nilai  tukar  mata  uang,  harga  komoditas  dan  harga  modal  atau  pinjaman  bisa  membawa  risiko  bagi
Perseroan. Bagi Perseroan risiko pasar yang memiliki dampak langsung adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Perubahan tingkat  suku bunga yang signiikan akan mempengaruhi daya beli konsumen, yang pada
akhirnya juga dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional
khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan.
e. RISIKO LIKUIDITAS
Risiko  Likuiditas  merupakan  risiko  yang  disebabkan  karena  Perseroan  tidak  memiliki  sumber  keuangan  yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo yang akan berdampak pada kelangsungan
usaha Perseroan.
f. RISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan
seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.
g. RISIKO KEPATUHAN
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan apabila Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha
Perseroan.
27
h. RISIKO REPUTASI
Mengingat  reputasi  dan  kepercayaan  merupakan  pondasi  yang  kuat  dan  penting,  maka  apabila  hilangnya kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha, maka akan berdampak  pada penurunan pendapatan Perseroan.
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
i. RISIKO STRATEGIS
Risiko Strategis merupakan risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan, termasuk kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan yang kurang tepat pada kedua risiko
ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan.
2.  RISIKO MAKRO EKONOMI
a. RISIKO PEREKONOMIAN
Risiko  Perekonomian  merupakan  risiko  yang  timbul  sehubungan  dengan  perubahan  kondisi  perekonomian nasional  secara  umum  yang  berpengaruh  baik  langsung  maupun  tidak  langsung  terhadap  kinerja  Perseroan
seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inlasi, tingkat suku bunga dan luktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Risiko ini mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap Perseroan seperti
misalnya  penyaluran  kredit,  kualitas  aktiva  produktif,  biaya  pendanaan  yang  selanjutnya  berdampak  pada kegiatan operasional dan pendapatan Perseroan.
b. RISIKO KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan  moneter  dapat  mempengaruhi  kondisi  sumber  dana  maupun  penggunaan  dana.  Kegagalan  dalam mengantisipasi perubahan kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.
Kebijakan uang ketat mengakibatkan sumber dana yang mengecil yang kemudian dapat mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga. Situasi tersebut dapat menurunkan aktivitas suatu perusahaan pembiayaan.
c. RISIKO SOSIAL POLITIK
Gejolak  Sosial  dan  politik  dapat  berdampak  luas  pada  sektor  ekonomi.  Gejolak  ini  mengakibatkan  turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri termasuk sektor kendaraan bermotor. Apabila hal tersebut terjadi
maka mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan menurunkan pendapatan Perseroan.
d. RISIKO TINGKAT KETERSEDIAAN DAN PERMINTAAN ATAS KENDARAAN BERMOTOR
Risiko  ketersediaan  barang  supply  dan  permintaan  demand  muncul  ketika  terjadinya  kekurangan  pasokan kendaraan bermotor dari pemasok dan adanya perubahan selera atau kebutuhan konsumen terhadap kendaraan
bermotor  akan  berakibat  kepada  tingkat  permintaan  konsumen.  Penurunan  permintaan  konsumen  dan  atau ketidaktersediaan pasokan kendaraan bermotor akan berakibat kepada penurunannya penjualan Perseroan.
e. RISIKO PERUBAHAN KURS
Apabila terjadi pergerakan mata uang asing secara signiikan sebagai dampak akibat krisis global dimana nilai mata uang asing terhadap Rupiah menjadi sangat tinggi, maka dapat mengakibatkan harga kendaraan bermotor
akan mengalami kenaikan. Hal ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah yang merupakan pangsa pasar Perseroan. Imbasnya dapat berakibat menurunnya pendapatan dari
Perseroan sebagai  akibat dari semakin melemahnya daya beli tersebut.
f. RISIKO PERSAINGAN
Sektor usaha pembiayaan konsumen, terutama untuk pembiayaan kendaraan bermotor makin diminati oleh para investor, mengingat makin besarnya pangsa pasar pada sektor usaha pembiayaan ini. Beralihnya fokus bisnis
beberapa  perusahaan  pembiayaan  dengan  menitikberatkan  pada  sektor  usaha  pembiayaan  konsumen  atas kendaraan bermotor serta diijinkannya bank-bank untuk langsung memberikan fasilitas pembiayaan kendaraan
akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat di sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor ini. Apabila tidak dikelola dengan baik maka resiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan karena
dapat mengarah pada risiko kredit dan operasional pula.
Perseroan telah mengungkapkan semua risiko-risiko usaha yang bersifat material yang dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang dan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak
masing-masing risiko.
28
BAB VI.  KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN