PERNYATAAN HUTANG Radana Finance

5

BAB III. PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan per tanggal 31 Oktober 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan mengenai PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Perseroan mempunyai kewajiban sebesar Rp 618.138 juta yang terdiri dari sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan Jumlah Pinjaman Bank – Pihak Ketiga 588.476 Hutang penyalur kendaraan – Pihak Ketiga 10.288 Hutang premi asuransi – Pihak Ketiga 1.644 Biaya yang masih harus dibayar 9.745 Hutang pajak 854 Hutang lain-lain – Pihak Ketiga 4.777 Penyisihan imbalan kerja karyawan 2.354 Jumlah Kewajiban 618.138

1. PINJAMAN BANK – PIHAK KETIGA

Pinjaman Bank – pihak ketiga per 31 Oktober 2010 sebesar Rp 588.476 juta terdiri dari pinjaman bank, pinjaman rekening koran dan pembiayaan bersama with recourse dari pihak ketiga dengan rincian sebagai berikut : dalam jutaan Rupiah Uraian 31 Oktober 2010 Rupiah: Pinjaman bank - PT Bank Permata Tbk 225.073 - PT Bank Central Asia Tbk 140.478 - PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 73.600 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 17.578 Sub Jumlah 456.729 Pinjaman rekening Koran - PT Bank Central Asia Tbk 15.292 Sub Jumlah 15.292 Pembiayaan bersama - PT Bank Commonwealth 55.615 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 30.679 - PT Bank Mega Tbk 30.161 Sub Jumlah 116.455 Jumlah 588.476 Rincian pinjaman bank – pihak ketiga menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan 2010 2011 2012 2013 Jumlah PT Bank Permata Tbk 22.959 125.432 67.076 9.605 225.072 PT Bank Central Asia Tbk 17.253 75.109 40.787 7.329 140.478 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 5.277 32.754 29.051 6.518 73.600 PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.330 9.724 5.085 438 17.577 6 Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 10,5 sampai dengan 15,5 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010, antara 12 sampai dengan 20,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 10,5 sampai dengan 27 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 10,5 sampai dengan 16,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. PT Bank Permata Tbk Permata Pada tanggal 8 Desember 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman melalui skema Consumer Asset Purchase Recourse yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 20.000.000.000,-. Fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000,- yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2008. Pada tanggal 16 Juli 2008, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000,-. Selanjutnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000.000,-. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 April 2010, perjanjian kerja sama pembiayaan ini telah berakhir dan seluruh pinjaman Perseroan telah dialihkan ke perjanjian kerjasama baru tertanggal 30 Maret 2010 dengan Permata dan perubahan fasilitas menjadi Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan Revolving Loan - Receivable Financing dengan total maksimum sebesar Rp 250.000.000.000,-. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2011 dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang-kurangnya 100 dari jumlah pinjaman yang diterima. Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. PT Bank Central Asia Tbk BCA Pada tanggal 29 November 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000.000.000,- Installment Loan I. Pada tanggal 26 Mei 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000,- Installment Loan II. Pada tahun 2009, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dengan total sebesar Rp 75.000.000.000,- Installment Loan III dan Rp 150.000.000.000,- Installment Loan IV. Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 12 Mei 2010, Perseroan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perseroan, pihak BCA setuju untuk: = Menurunkan jumlah fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp 10.000.000.000,- sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp 140.000.000.000,-. = Memberikan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp 10.000.000.000,-. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Loan I – III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Loan IV yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sedang dalam proses perpanjangan dan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2011. Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp 10.000.000.000,- dan menaikkan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp 10.000.000.000,- sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp 130.000.000.000,- dan jumlah fasilitas kredit lokal rekening koran menjadi Rp 20.000.000.000,-. Fasilitas pinjaman Installment Loan I sd III dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang- kurangnya sebesar 110 dan Fasilitas pinjaman Installment Loan IV dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang-kurangnya sebesar 105 dari jumlah pinjaman yang diterima sedangkan untuk fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran tidak dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. 7 PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI Pada tanggal 18 Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum sebesar Rp 75.000.000.000,-. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas ini sudah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 17 Januari 2012, dimana perpanjangan atas fasilitas kredit tersebut telah ditandatangani pada tanggal 18 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang-kurangnya 105 dari jumlah pinjaman yang diterima. Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Lippo Tbk CIMB Pada tanggal 29 Juni 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerjaPinjaman Transaksi Khusus PTK dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp 15.000.000.000,-. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 7 Januari 2008 dan 1 Juli 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000,- dan Rp 10.000.000.000,-. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 Januari 2010, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000,-. Fasilitas kredit modal kerja PTK I II dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang- kurangnya 125 dan PTK III IV dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai sekurang- kurangnya 110 dari jumlah pinjaman yang diterima. Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. Pada tanggal 17 Januari 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000,-. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pembiayaan bersama Pinjaman pembiayaan bersama merupakan pinjaman yang timbul dari perjanjian kerja sama dalam rangka pemberian pembiayaan bersama antara Perseroan dan pemberi pembiayaan bersama dimana Perseroan menanggung risiko kredit pembiayaan bersama with recourse. Dalam perjanjian kerjasama pembiayaan bersama with recourse tersebut, porsi fasilitas pembiayaan yang akan diberikan untuk konsumen adalah berkisar 1 - 10 dari Perseroan dan berkisar 90 - 99 dari pemberi pembiayaan bersama. Dalam hal pembiayaan bersama with recourse, Perseroan memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perseroan.

2. HUTANG PENYALUR KENDARAAN – PIHAK KETIGA

Hutang penyalur kendaraan per 31 Oktober 2010 sebesar Rp 10.288 juta merupakan kewajiban Perseroan kepada dealer atas pembiayaan konsumen yang telah disetujui, dimana pihak dealer telah menyerahkan kendaraan yang dibiayai kepada pihak konsumen.

3. HUTANG PREMI ASURANSI – PIHAK KETIGA

Hutang premi asuransi Perseroan per 31 Oktober 2010 sebesar Rp 1.644 juta merupakan kewajiban Perseroan yang belum jatuh tempo kepada perusahaan asuransi dimana premi ini adalah untuk mengasuransikan kendaraan- kendaraan yang dibiayai Perseroan 8

4. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp 9.745 juta per 31 Oktober 2010 terdiri dari: dalam jutaan Rupiah Keterangan Jumlah Gaji dan insentif 3.639 Bunga pinjaman bank 3.211 Iklan dan promosi 2.103 Telepon, fax dan jaringan 372 Jasa tenaga ahli 261 Jasa pengambilan uang 76 Keperluan kantor 74 Lain-lain 9 Jumlah 9.745

5. HUTANG PAJAK

Hutang pajak merupakan beban pajak tahun berjalan yang ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Hutang pajak per 31 Oktober 2010 adalah sebesar Rp 854 juta yang terdiri dari : dalam jutaan Rupiah Keterangan Jumlah Pajak Penghasilan Pasal 21 315 Pasal 23 15 Pasal 25 282 Pasal 29 242 Jumlah 854

6. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Hutang lain-lain terdiri dari: dalam jutaan Rupiah Keterangan Jumlah Perolehan aset 1.978 Pembiayaan kembali 1.815 Sewa guna usaha 601 Lain-lain 383 Jumlah 4.777

7. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan perhitungan sebagai berikut: dalam jutaan Rupiah Keterangan Jumlah Nilai kini kewajiban 4.210 Keuntungankerugian aktuarial yang belum diakui 1.856 Jumlah 2.354 9 Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan per tanggal 31 Oktober 2010, tidak terdapat kewajiban yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi oleh Perseroan. Seluruh kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diungkapkan di dalam Prospektus ini. Setelah tanggal laporan keuangan per 31 Oktober 2010 Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora sebesar Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah pada tanggal 8 Nopember 2010 , yang digunakan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional Perseroan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2011 dan dikenakan bunga sebesar 12 pertahun. Selain pinjaman tersebut setelah tanggal laporan keuangan sampai dengan laporan auditor dan tanggal laporan auditor sampai dengan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perseroan tidak memiliki kewajiban atau ikatan baru, selain hutang dan kewajiban lain yang timbul dari kegiatan operasional Perseroan. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa mendatang, Perseroan berkeyakinan dan menyatakan kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan negative covenant yang dapat merugikan pemegang saham publik. 10

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN