25
E. KUALITAS PENDAPATAN
Pendapatan Perseroan yang utama berasal dari pendapatan pembiayaan. Untuk mempertahankan kualitas pendapatan, strategi Perseroan antara lain adalah:
= Fokus pada mitra usaha dealer dari segmen menengah ke bawah = Meningkatkan brand awareness dan image dari Perseroan
= Penerapan relationship management = Pengembangan Jaringan Usaha
= Sistem manajemen risiko yang komprehensif = Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif
= Perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan = Pendanaan yang terdiversiikasi
= Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten = Pengembangan Sistim Teknologi Informasi yang Terintegrasi dan Decision Support System
F. PROSPEK USAHA
Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi semua pelaku usaha di Indonesia, sejak krisis ekonomi global mulai masuk ke sektor perekonomian Indonesia, Perseroan mengambil kebijakan untuk melakukan
koordinasi secara internal untuk kembali mulai membenahi dan memperbaiki seluruh aktivitas Perseroan agar dapat meningkatkan eisiensi dan efektiitas operasional Perseroan. Memasuki tahun 2010 dimana Bank Indonesia
mempertahankan suku bunga acuan BI Rate diposisi yang stabil, hal ini merupakan sinyal positif bagi para pelaku usaha di Indonesia. Kondisi ini juga telah mendorong pertumbuhan bagi industri pembiayaan konsumen dengan
meningkatnya penjualan sepeda motor di Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan positif.
Pertumbuhan sepeda motor di Indonesia memiliki prospek yang baik karena faktor-faktor sebagai berikut: = Kondisi pelayanan transprotasi umum yang belum memadai baik di daerah perkotaan ataupun pedesaan
menyebabkan masyarakat merasa perlu memiliki kendaraan pribadi. = Masyarakat dikota-kota besar lebih memilih memakai sepeda motor dibandingkan dengan mobil karena
lebih eisien mengingat kondisi lalulintas yang sangat padat. = Sepeda motor menjadi alternatif sarana transportasi yang lebih ekonomis dikarenakan tingginya harga
bahan bakar minyak dan naiknya tarif angkutan umum. = Semakin meningkatnya permintaan sepeda motor di kota kecil merupakan salah satu imbas dari
bertambahnya jumlah jalan baru yang dibangun oleh pemerintah daerah. = Penggunaan sepeda motor untuk menunjang usaha konsumen dalam meningkatkan penghasilan.
26
BAB V. RISIKO USAHA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi menurunkan hasil investasi yang diperoleh para
calon investor dari membeli saham Perseroan. Calon investor harus berhati-hati dalam membaca risiko-risiko yang dihadapi Perseroan serta informasi lainnya dalam Prospektus ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada
saham Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material yang dihadapi Perseroan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan:
1. RISIKO MIKRO EKONOMI
a. RISIKO KREDIT
Perseroan menghadapi risiko kredit yaitu ketidakmampuan konsumendebitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen
yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan usaha Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah
konsumen perorangan.
b. RISIKO PENDANAAN
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik
berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama joint inancing akan berdampak pada turunnya pertumbuhan
Perseroan. Di samping jumlah pendanaan, faktor lainnya yang juga menentukan adalah durasi pendanaan. Dengan meningkatnya jangka waktu pembiayaan yang bervariasi, maka sumber pendanaan harus disesuaikan
dengan jangka waktu pembiayaan. Apabila suatu perusahaan pembiayaan tidak mampu untuk mendapatkan dana dengan jangka waktu yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan
yang selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan kinerja perusahaan.
c. RISIKO OPERASIONAL
Risiko Operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan karena kekurangan danatau kegagalan proses- proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, ataupun permasalahan-permasalahan yang berdampak
pada operasi perseroan. Hal tersebut selanjutnya akan mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan.
d. RISIKO PASAR
Risiko Pasar merupakan risiko yang merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman bisa membawa risiko bagi
Perseroan. Bagi Perseroan risiko pasar yang memiliki dampak langsung adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Perubahan tingkat suku bunga yang signiikan akan mempengaruhi daya beli konsumen, yang pada
akhirnya juga dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional
khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan.
e. RISIKO LIKUIDITAS
Risiko Likuiditas merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo yang akan berdampak pada kelangsungan
usaha Perseroan.
f. RISIKO HUKUM
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan
seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.
g. RISIKO KEPATUHAN
Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan apabila Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha
Perseroan.