105
BAB XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.
106 Halaman ini sengaja dikosongkan
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122 Halaman ini sengaja dikosongkan
123
BAB XVI. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Laporan
keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja sekarang Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja
dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari Rekan, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan auditor tertanggal 17 Maret 2011atas laporan keuangan per 31 Oktober 2010 memuat paragraph penjelasan mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK
No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Efek Tertentu” dan PSAK No.5, Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktiitas Lindung Nilai”, penerapan PSAK revisi
ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
124 Halaman ini sengaja dikosongkan
125 125
126 Halaman ini sengaja dikosongkan
127
PT HD Finance Tbk
Laporan keuangan beserta laporan auditor independen sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010
dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dengan angka perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007
128
129
130
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT HD FINANCE TBK NERACA
31 Oktober 2010 dan 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember Catatan
31 Oktober 2010 2009
2008 2007
ASET KAS DAN SETARA KAS
2b,2o,3 Kas
6.061.710 3.339.342
3.006.664 1.777.637
Bank - pihak ketiga 2.569.551
3.647.884 6.724.430
1.375.926 Deposito berjangka - pihak ketiga
- -
6.500.000 -
Jumlah kas dan setara kas 8.631.261
6.987.226 16.231.094
3.153.563 PIUTANG PEMBIAYAAN
2c,2d,2m KONSUMEN - bersih
2o,4,22,31
Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen
921.224.533 781.139.742
431.900.305 266.646.627
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
187.370.217 186.362.927
104.402.768 75.884.707
Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga
733.854.316 594.776.815
327.497.537 190.761.920
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Piutang pembiyaan konsumen -
- 487.814
1.603.682 Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui -
- 21.497
260.630 Piutang pembiayaan konsumen -
pihak yang mempunyai hubungan istimewa
- -
466.317 1.343.052
Jumlah piutang pembiayaan konsumen 733.854.316
594.776.815 327.963.854
192.104.972 Penyisihan kerugian penurunan nilai
Pihak ketiga 7.128.351
5.518.335 4.271.315
2.043.016 Piutang pembiayaan konsumen - bersih
726.725.965 589.258.480
323.692.539 190.061.956
PIUTANG LAIN-LAIN -
pihak ketiga 2f,2o,5
3.279.691 3.203.211
1.378.572 2.353.565
BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2g,6, 24,31
2.387.747 3.708.488
2.676.095 2.071.519
BEBAN TANGGUHAN - bersih 2h,2o,31
- 1.188.224
5.877.881 14.866.016
ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih 2l,12e
204.672 1.242.276
945.082 451.405
ASET TETAP 2e,2i,2q,7
Biaya perolehan 17.697.410
14.247.431 13.324.884
8.517.986 Akumulasi penyusutan
8.990.054 6.987.374
4.629.693 2.509.212
Nilai buku bersih 8.707.356
7.260.057 8.695.191
6.008.774 ASET LAIN-LAIN
8,31 109.752
121.572 158.498
249.362
JUMLAH ASET 750.046.444
612.969.534 359.654.952
219.216.160
131
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT HD FINANCE TBK NERACA lanjutan
31 Oktober 2010 dan 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember Catatan
31 Oktober 2010 2009
2008 2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
PINJAMAN BANK - pihak ketiga
2p,11,31 588.476.327
468.264.366 242.003.702
105.476.972 HUTANG PENYALUR KENDARAAN -
pihak ketiga 2p,23b
10.287.593 11.800.565
866.870 1.925.448
HUTANG PREMI ASURANSI -
pihak ketiga 23c
1.643.742 1.781.716
148.158 662.943
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
9 9.745.143
6.204.376 2.835.314
2.817.493 HUTANG PAJAK
2l,12a 854.275
1.076.644 1.545.028
2.752.804 HUTANG LAIN-LAIN -
pihak ketiga 2p,10
4.777.479 1.552.016
1.633.072 1.710.479
PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
2j,25 2.353.511
1.662.230 1.101.459
400.263
PINJAMAN SUBORDINASI - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa 13,22
- -
- 8.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN 618.138.070
492.341.913 250.133.603
123.746.402 EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham
Rupiah penuh Modal dasar, ditempatkan dan disetor
penuh - 108.000 saham pada periode, 2010, 2009, 2008 dan 100.000 saham
pada tahun 2007 14
108.000.000 108.000.000
108.000.000 100.000.000
Saldo laba defisiensi 23.908.374
12.627.621 1.521.349
4.530.242 JUMLAH EKUITAS - BERSIH
131.908.374 120.627.621
109.521.349 95.469.758
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 750.046.444
612.969.534 359.654.952
219.216.160
132
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
PT HD FINANCE TBK LAPORAN LABA RUGI
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 Catatan
sepuluh bulan satu tahun
satu tahun satu tahun
PENDAPATAN
Pembiayaan konsumen 2k,2m,15,
22,31,28 148.921.137
123.561.872 88.015.129
51.682.046 Bunga bank
2k,16 23.408
114.135 148.666
115.353 Pendapatan lain-lain
2k,17 9.744.112
6.417.862 3.436.931
895.010
JUMLAH PENDAPATAN 158.688.657
130.093.869 91.600.726
52.692.409 BEBAN
Bunga dan keuangan 2k,18,31
63.472.119 47.822.075
24.402.729 12.522.405
Gaji dan tunjangan 2k,19,25
34.950.416 32.483.724
24.178.346 13.102.925
Penyisihan kerugian penurunan nilai 2o
19.795.584 10.902.456
7.986.763 3.530.020
Umum dan administrasi 2k,20,24
12.552.707 12.382.558
11.493.847 7.898.793
Iklan dan promosi 2k
1.488.663 1.063.293
2.267.622 1.196.189
Perolehan pembiayaan konsumen 2k,31
1.188.224 4.689.656
8.986.966 4.540.879
Beban lain-lain 2k,21
9.943.628 6.550.147
3.491.451 3.672.604
JUMLAH BEBAN 143.391.341
115.893.909 82.807.724
46.463.815 LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN BADAN 15.297.316
14.199.960 8.793.002
6.228.594 BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 2l,12b,28
4.016.563 3.093.688
2.741.411 2.010.564
LABA BERSIH 11.280.753
11.106.272 6.051.591
4.218.030 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
nilai penuh 2s
104.451 102.836
60.239 72.451
133
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT HD FINANCE TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Modal saham ditempatkan dan
Saldo laba Jumlah
Catatan disetor penuh
defisiensi ekuitas - bersih
Saldo tanggal 1 Januari 2007 50.000.000
8.748.272 41.251.728
Penambahan setoran modal 14
50.000.000 -
50.000.000 Laba bersih tahun 2007
- 4.218.030
4.218.030
Saldo tanggal 31 Desember 2007 100.000.000
4.530.242 95.469.758
Penambahan setoran modal 14
8.000.000 -
8.000.000 Laba bersih tahun 2008
- 6.051.591
6.051.591
Saldo tanggal 31 Desember 2008 108.000.000
1.521.349 109.521.349
Laba bersih tahun 2009 -
11.106.272 11.106.272
Saldo tanggal 31 Desember 2009 108.000.000
12.627.621 120.627.621
Laba bersih periode 2010 -
11.280.753 11.280.753
Saldo tanggal 31 Oktober 2010 108.000.000
23.908.374 131.908.374
134
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT HD FINANCE TBK LAPORAN ARUS KAS
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 Catatan
sepuluh bulan satu tahun
satu tahun satu tahun
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI:
Penerimaan kas dari: Pembiayaan konsumen
488.180.549 395.923.373
270.522.279 127.512.910
Pembiayaan bersama without recourse 1.987.989
- 40.147.109
18.894.522 Bunga bank
22.807 155.211
148.666 115.353
Lain-lain 54.705.057
31.065.281 3.374.169
1.082.910 Jumlah
544.896.402 427.143.865
314.192.223 147.605.695
Pengeluaran kas untuk: Pembayaran kepada penyalur
kendaraan 516.176.860
521.942.528 343.857.307
204.804.500 Beban bunga dan keuangan
62.668.104 47.192.055
23.819.518 12.108.445
Beban gaji dan tunjangan 31.085.720
29.149.269 23.200.765
12.897.234 Premi asuransi
13.100.484 11.729.215
9.160.019 5.074.608
Pembayaran pembiayaan bersama without recourse
11.770.605 30.409.649
15.085.313 1.330.818
Beban umum dan administrasi 10.244.808
10.763.576 11.009.412
6.746.058 Pajak penghasilan badan
5.403.341 6.040.357
3.975.487 736.029
Beban iklan dan promosi 1.689.090
1.209.959 2.532.920
608.629 Lain-lain
3.740.162 2.765.491
157.641 810.510
Jumlah 655.879.174
661.202.099 432.798.382
245.116.831
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi
110.982.772 234.058.234
118.606.159 97.511.136
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI:
Pembelian aset tetap 2e,2i,7
1.862.922 932.084
3.312.327 1.797.332
Penjualan aset tetap 2i,7
298.550 220.500
20.628 -
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
1.564.372 711.584
3.291.699 1.797.332
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
Penerimaan pembiayaan bersama with recourse
369.895.827 410.975.358
114.130.846 45.071.677
Penerimaan pinjaman bank 233.259.344
84.936.260 152.560.651
139.488.342 Penerimaan pinjaman pihak ketiga
2.257.070 -
- -
Pembayaran pembiayaan bersama with recourse
393.456.515 170.356.625
78.691.511 32.533.648
Pembayaran pinjaman bank 89.445.012
99.294.326 51.486.917
100.081.411 Pembayaran pinjaman pihak ketiga
7.827.847 -
- -
Pembayaran hutang sewa pembiayaan 491.688
734.717 1.537.680
736.037 Penerimaan tambahan modal disetor
14 -
- 8.000.000
50.000.000 Pembayaran pinjaman subordinasi
2m,13,22 -
- 8.000.000
-
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
114.191.179 225.525.950
134.975.389 101.208.923
KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.644.035 9.243.868
13.077.531 1.900.455
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
2b,3 6.987.226
16.231.094 3.153.563
1.253.108 KAS DAN SETARA KAS
AKHIR PERIODE
2b,3 8.631.261
6.987.226 16.231.094
3.153.563 TRANSAKSI NON KAS
Pembelian aset tetap melalui sewa pembiayaan
2e,7 -
520.650 1.517.050
885.300 Perolehan aset tetap melalui
hutang lain-lain - pihak ketiga 1.977.560
- -
-
135
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
6
1. UMUM a. PT HD Finance Tbk
PT HD Finance “Perusahaan” didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tanggal 20 September 1972 berdasarkan Akta Notaris Fred A. Tumbuan No. 41. Anggaran Dasar
Perusahaan disahkan
oleh Menteri
Kehakiman Republik
Indonesia pada
tanggal 20 November 1972 dalam Surat Keputusan No. Y.A.524425 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Januari 1973 Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, No. 32 tanggal 12 Januari 2011 antara lain mengenai rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perusahaan
kepada masyarakat, pengubahan nilai nominal masing-masing saham, peningkatan modal dasar Perusahaan dan perubahan-perubahan untuk memenuhi peraturan pasar modal termasuk
perubahan nama Perusahaan dari PT HD Finance menjadi PT HD Finance Tbk. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat
No. AHU-02028.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 Catatan 29.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial dengan diperolehnya izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. 187KMK.062001 yang kemudian dirubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-387KM.52005 tanggal 10 November 2005 yang
selanjutnya dirubah dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012KM.122006 tanggal 19 Juni 2006. Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan
konsumen.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Panjang Arteri Kelapa Dua No. 29, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perusahaan mempunyai 14 kantor cabang yang
berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Bandung, Semarang, Palembang, Medan, Pekan Baru dan Betung. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007,
Perusahaan mempunyai 13 kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Bandung, Semarang, Palembang, Medan dan Pekan Baru.
b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Kurniadi Cahyono Kurniadi Cahyono
Hamid Djojonegoro Hamid Djojonegoro
Komisaris :
Soeharto Djojonegoro Soeharto Djojonegoro
Soeharto Djojonegoro Soeharto Djojonegoro
Komisaris :
Soebroto Djojonegoro Soebroto Djojonegoro
Soebroto Djojonegoro Soebroto Djojonegoro
Komisaris :
Abigail Djojonegoro Abigail Djojonegoro
Henry Stevensang Henry Stevensang
Komisaris :
- -
Armanto Susanto Armanto Susanto
Dewan Direksi
Direktur Utama :
Hariono Hariono
Kurniadi Cahyono Kurniadi Cahyono
Direktur Kredit :
Leonardi Suryajaya Leonardi Suryajaya
Leonardi Suryajaya Leonardi Suryajaya
Direktur Keuangan :
Tobing Parali Tobing Parali
Hariono Hariono
Direktur Sumber Daya Manusia
: -
- Abigail Djojonegoro
Abigail Djojonegoro
136
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
7
1. UMUM lanjutan b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan lanjutan
Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
2010 2009
2008 2007
sepuluh bulan satu tahun
satu tahun satu tahun
Komisaris -
- -
- Direksi
2.834.105 2.161.007
743.653 371.904
Jumlah 2.834.105
2.161.007 743.653
371.904
Pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai masing-masing 573, 588, 694 dan 465 karyawan tetap.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan peraturan BAPEPAM-LK
No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan dengan konsep biaya perolehan historical cost, kecuali untuk aset yang dikuasakan kembali yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat
piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat diambil alih. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual accrual basis, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan
metode langsung.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, ”Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.
b. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka, tidak digunakan sebagai jaminan untuk hutang dan pinjaman lain, serta tidak dibatasi penggunaannya.
c. Pembiayaan konsumen
Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen, dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum
diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.
137
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan c. Pembiayaan konsumen lanjutan
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui telah memperhitungkan beban tangguhan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan perolehan pembiayaan konsumen biaya
insentif yang dibayarkan kepada penyalur kendaraan, biaya subsidi yang diberikan kepada pelanggan dan biaya asuransi yang ditanggung oleh Perusahaan dan diakui sebagai pendapatan
sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen
berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Sebelum tahun 2008, biaya yang terkait Iangsung dengan perolehan pembiayaan konsumen dicatat sebagai “Beban Tangguhan” serta diamortisasi ke dalam laporan laba rugi dengan metode
garis lurus selama jangka waktu kontrak pembiayaan Catatan 2h.
Untuk pembiayaan bersama, pengambilalihan piutang dan kerjasama penerusan pinjaman konsumen dengan jaminan with recourse, piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh
jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang pendekatan bruto. Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai
bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan.
Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi.
Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen yang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 sembilan puluh hari. Pendapatan tersebut akan diakui sebagai pendapatan
pada saat pembayaran angsuran diterima. Setelah melewati batas waktu 90 sembilan puluh hari, pendapatan pembiayaan konsumen yang telah diakui namun belum tertagih akan dibatalkan
direverse dengan mengkredit akun “Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang belum Diakui”.
d. Penyisihan kerugian penurunan nilai
Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap umur piutang pada akhir tahun. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat
dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2006
seperti dijelaskan pada Catatan 2o.
138
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
9
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
e. Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan mengakui transaksi sewa guna usaha
menggunakan metode capital lease jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i.
Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian
sewa guna usaha.
ii. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta
bunganya, yang merupakan keuntungan lessor full payout lease. iii. Masa sewa guna usaha minimum 2 dua tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa operating lease method, dan pembayaran sewa
diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 Revisi 2007, “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 1990 “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007,
penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan
perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika
sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Perusahaan sebagai lessee i Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui
aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai
wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada
setiap
periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban
keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan disajikan sebagai bagian aset tetap disusutkan selama masa manfaat
ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.
ii Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus straight-line method selama masa sewa.
139
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan f. Jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali
Jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang
pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai bagian dari
penyisihan penurunan nilai atas jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang
pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali
dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
g. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka yang terutama terdiri dari sewa, asuransi dan provisi bank dibayar di muka
dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Mulai tanggal 1 Januari 2010, provisi bank diakui sebagai biaya transaksi yang bisa diatribusikan
secara langsung terhadap pinjaman bank dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari ”Pinjaman Bank”.
h. Beban tangguhan
Perusahaan masih mencatat beban tangguhan pada neraca tahun 2007 sampai dengan 2009 untuk transaksi pembiayaan yang diperoleh sebelum tahun 2008 yang diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus dan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama sisa jangka waktu kontrak pembiayaan. Untuk transaksi pembiayaan konsumen yang diperoleh sejak tanggal
1 Januari 2008, Perusahaan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif yang diterapkan secara prospektif dan
disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang belum Diakui”. Manajemen Perusahaan tidak melakukan penyesuaian terhadap beban tangguhan dan saldo laba
awal periode 1 Januari 2010 dengan metode suku bunga efektif, karena perhitungannya tidak praktis. Saldo beban tangguhan telah habis diamortisasi pada tahun 2010. Beban tangguhan
merupakan biaya yang terkait Iangsung dengan perolehan pembiayaan konsumen terdiri dari biaya insentif yang dibayarkan kepada penyalur kendaraan, biaya subsidi yang diberikan kepada
pelanggan dan biaya asuransi yang ditanggung oleh Perusahaan.
i. Aset tetap
Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan
PSAK No. 17 1994, ”Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat carrying amount aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
140
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
i.
Aset tetap lanjutan
Tahun Pengembangan bangunan yang disewa
4 Kendaraan
4 - 8 Peralatan kantor
4 - 8 Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan
diakui dalam laporan laba rugi.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
j. Imbalan kerja
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya, dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No. 132003 “UU 132003”.
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum
diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam
mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pensiun yang
bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila jumlah keuntungan atau kerugian
aktuarial ini melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan
yang bersangkutan.
141
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
j.
Imbalan kerja lanjutan Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lanjutan
Biaya jasa lalu diakui secara Iangsung di laporan laba rugi, kecuali pembayaran menurut program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu
periode vesting. Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
k. Pengakuan pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan dari pembiayaan konsumen dijelaskan pada Catatan 2c.
Pendapatan bunga jasa giro dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Beban bunga atas pinjaman bank dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif sejak tanggal
1 Januari 2010. Pendapatan dan beban Iainnya diakui pada saat diperoleh dan terjadinya menggunakan dasar
akrual. l.
Pajak penghasilan
Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer
antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut
dapat direalisasi.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada
tahun berjalan.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak “SKP” diterima, atau jika Perusahaan mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut
telah ditetapkan. m. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak
ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini menyangkut transaksi berkaitan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan yaitu pendapatan pembiayaan konsumen,
piutang pembiayaan konsumen dan pinjaman subordinasi.
142
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan adalah masing-masing sejumlah Rp8.928, Rp9.400, Rp10.950 dan Rp9.419 untuk 1 Dolar
Amerika Serikat US1.
o. Aset keuangan
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55, ”Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas
Lindung Nilai” dan dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang Ketentuan Transisi
Penerapan Awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006, Perusahaan telah menghitung kembali penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan per tanggal 1 Januari
2010 dan dampaknya tidak material terhadap saldo laba awal periode 1 Januari 2010.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo,
kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan
awal.
Pengakuan dan Pengukuran Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman
yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset
keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi.
Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut
memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
143
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan o. Aset keuangan lanjutan
Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut peristiwa yang merugikan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan
bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan
nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Perusahaan melakukan penilaian atas penurunan nilai aset keuangan berupa piutang pembiayaan konsumen secara kolektif.
Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun
tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset, kecuali untuk piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo lebih dari 90 sembilan puluh hari Catatan 2c. Pinjaman
bersama dengan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua jaminan telah terealisasi atau sudah ditransfer ke
Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali,
pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
Penghentian Pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung
kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan pass through arrangement; dan
a Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau b Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan
manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
144
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan p. Kewajiban keuangan
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang penyalur kendaraan, pinjaman dan hutang lain-lain yang
diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.
Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya.
Dalam hal kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga
diakui dalam “Beban Bunga dan Keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika hutang dan pinjaman tersebut dihentikan pengakuannya.
Penghentian Pengakuan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama
dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut
dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah
yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.
q. Penurunan nilai aset
Nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak
dapat seluruhnya terealisasi.
r. Segmen usaha
Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan
dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis.
s. Laba bersih per saham dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan, yaitu sebesar 108.000 saham untuk
periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 100.460 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2008 dan 58.219 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perusahaan tidak memilik efek yang berpotensi dilusi atas laba bersih per
saham sehingga tidak terdapat laba bersih per saham dilusian.
145
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan
t. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi,
maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.
Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Nilai wajar atas instrumen keuangan
Bila nilai wajar aset keuangan dan hutang dan pinjaman yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan
model matematika. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia,
pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat
pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar.
Penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perusahaan me-review nilai pembiayaan konsumen yang diberikan dan piutang pembiayaan
konsumen pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah
dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perusahaan membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi
bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercemin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai
tersebut di masa mendatang.
3. KAS DAN SETARA KAS
Rincian kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Kas 6.061.710
3.339.342 3.006.664
1.777.637
Bank - pihak ketiga:
Rupiah PT Bank Permata Tbk
677.359 222.353
728.221 118.054
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 410.081
334.083 576.191
230.229 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
369.887 4.975
- -
PT Bank Mega Tbk 299.095
218.194 91.079
8.285 PT Bank CIMB Niaga Tbk
dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk
235.689 915.859
1.102.943 172.305
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 181.635
60.094 -
- PT Bank Central Asia Tbk
110.500 1.684.188
4.092.303 757.972
PT Bank Commonwealth 106.470
151.644 66.421
4.974 PT Bank Panin Tbk
87.630 -
- -
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk
66.692 11.149
15.884 -
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 24.513
39.656 12.788
9.575 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk
- 5.689
- -
PT Bank Chinatrust Indonesia -
- 19.766
19.938 PT Prima Master Bank
- -
12.713 47.622
146
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
17
3. KAS DAN SETARA KAS lanjutan
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 Bank - pihak ketiga: lanjutan
Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk
dahulu PT Bank NISP Tbk -
- 4.192
4.834 PT Bank Century Tbk
- -
1.000 967
Citibank. NA., Indonesia -
- 929
1.171
Sub-jumlah 2.569.551
3.647.884 6.724.430
1.375.926 Setara kas
Deposito berjangka - pihak ketiga: Rupiah
PT Bank Mayapada Internasional Tbk -
- 6.500.000
-
Jumlah 8.631.261
6.987.226 16.231.094
3.153.563
Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 1 - 3 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009,
antara 1 - 2,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 0,5 - 2 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
Deposito berjangka untuk Rupiah memiliki tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 5,9 - 13 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 7 - 15 pada tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 4,75 - 9 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH
Rincian piutang pembiayaan konsumen - bersih adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Piutang pembiayaan konsumen Rupiah
Pembiayaan yang dibiayai bersama with recourse, pihak ketiga
868.816.702 718.174.087
370.920.102 173.879.769
Pembiayaan yang dibiayai sendiri Pihak ketiga
52.407.831 62.965.655
60.980.203 92.766.858
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Catatan 22
- -
487.814 1.603.682
Sub-jumlah 921.224.533
781.139.742 432.388.119
268.250.309
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
Pihak ketiga 187.370.217
186.362.927 104.402.768
75.884.707 Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa Catatan 22 -
- 21.497
260.630
Sub-jumlah 187.370.217
186.362.927 104.424.265
76.145.337 Jumlah
733.854.316 594.776.815
327.963.854 192.104.972
Penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga
7.128.351 5.518.335
4.271.315 2.043.016
Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.725.965
589.258.480 323.692.539
190.061.956
Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisar antara 11 sampai dengan 36 bulan.
147
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
18
4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH lanjutan
Piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Pihak ketiga 1 tahun
518.775.737 420.026.983
257.317.391 153.534.454
1 - 2 tahun 336.275.308
283.096.408 141.797.030
89.655.823 2 tahun
66.173.488 78.016.351
32.785.884 23.456.350
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1 tahun
- -
487.814 954.657
1 - 2 tahun -
- -
649.025
Jumlah 921.224.533
781.139.742 432.388.119
268.250.309
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Belum jatuh tempo 915.064.783
777.846.645 429.487.295
267.457.004 Lewat jatuh tempo
1 - 30 hari 3.614.826
1.888.400 1.084.105
201.365 31 - 60 hari
1.381.575 676.385
771.812 188.614
61 - 90 hari 489.047
242.114 521.813
171.437 90 hari
674.302 486.198
523.094 231.889
Jumlah 921.224.533
781.139.742 432.388.119
268.250.309
Piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa memperoleh suku bunga efektif tahunan rata-rata berkisar antara 24,82 sampai dengan 47,43
pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010, antara 26,92 sampai dengan 47,74 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 28,18 sampai
dengan 50 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 24,26 sampai dengan 48 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan menerima jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor “BPKB” kendaraan tersebut.
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Saldo awal 5.518.335
4.271.315 2.043.016
717.735 Penambahan
19.795.584 10.902.456
7.986.763 3.530.020
Penghapusan piutang 18.185.568
9.655.436 5.758.464
2.204.739
Saldo akhir 7.128.351
5.518.335 4.271.315
2.043.016
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
Piutang pembiayaan
konsumen sejumlah
Rp469.375.618 2009:
Rp345.265.353, 2008: Rp200.620.597, 2007: Rp84.420.481 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas
pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk Catatan 11.
Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
148
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
19
5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Uang muka kepada penyalur 248.594
910.585 512.668
851.976 Pinjaman karyawan
227.050 265.296
307.758 170.100
Piutang pengembalian premi asuransi 140.520
95.558 -
- Piutang promosi bersama
- 1.259.250
33.750 551.600
Klaim asuransi -
10.983 60.217
- Uang muka iklan dan promosi
- -
12.000 59.032
Lain-lain 41.654
41.015 43.001
44.942
Sub-jumlah 657.818
2.582.687 969.394
1.677.650
Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali
3.495.831 795.544
545.571 901.220
Penyisihan penurunan nilai wajar 873.958
175.020 136.393
225.305
Sub-jumlah 2.621.873
620.524 409.178
675.915 Jumlah
3.279.691 3.203.211
1.378.572 2.353.565
Piutang promosi bersama adalah piutang yang timbul atas kegiatan promosi bersama dengan PT Astra Honda Motor dan penyalur kendaraan utama Iainnya. Piutang promosi bersama tersebut
telah diterima seluruhnya pada bulan Oktober 2010.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai wajar yang dibentuk untuk jaminan kendaraaan yang dikuasai kembali adalah cukup untuk menutup kerugian yang
mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar.
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai.
6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Sewa kantor Catatan 24 1.840.140
1.677.008 1.523.131
782.189 Asuransi
357.938 153.683
133.534 130.613
Provisi atas pinjaman bank -
1.586.958 818.911
618.870 Lain-lain
189.669 290.839
200.519 539.847
Jumlah 2.387.747
3.708.488 2.676.095
2.071.519
149
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
20
7. ASET TETAP
31 Oktober 2010 Saldo awal
Penambahan Pengurangan
Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
1.860.884 1.012.420
- 35.449
2.908.753 Kendaraan
3.027.974 1.519.184
340.650 401.000
4.607.508 Peralatan kantor
6.769.604 1.300.378
- 234.267
8.304.249
Sewa pembiayaan
Kendaraan 2.269.400
- -
401.000 1.868.400
Sub-jumlah 13.927.862
3.831.982 340.650
269.716 17.688.910
Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor
234.267 -
- 234.267
- Pengembangan bangunan
yang disewa 85.302
8.500 49.853
35.449 8.500
Jumlah biaya perolehan 14.247.431
3.840.482 390.503
- 17.697.410
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
839.568 504.742
- -
1.344.310 Kendaraan
1.296.978 475.373
112.265 136.377
1.796.463 Peralatan kantor
4.453.415 921.735
- -
5.375.150
Sewa pembiayaan
Kendaraan 397.413
213.095 -
136.377 474.131
Jumlah akumulasi penyusutan 6.987.374
2.114.945 112.265
- 8.990.054
Nilai buku bersih 7.260.057
8.707.356 31 Desember 2009
Saldo awal Penambahan
Pengurangan Reklasifikasi
Saldo akhir Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
1.650.833 210.051
- -
1.860.884 Kendaraan
176.014 -
324.290 3.176.250
3.027.974 Peralatan kantor
6.123.911 645.693
- -
6.769.604
Sewa pembiayaan
Kendaraan 4.925.000
520.650 -
3.176.250 2.269.400
Sub-jumlah 12.875.758
1.376.394 324.290
- 13.927.862
Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor
185.594 48.673
- -
234.267 Pengembangan bangunan
yang disewa 263.532
29.167 207.397
- 85.302
Jumlah biaya perolehan 13.324.884
1.454.234 531.687
- 14.247.431
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
406.815 432.753
- -
839.568 Kendaraan
42.886 339.618
159.077 1.073.551
1.296.978 Peralatan kantor
3.037.899 1.415.516
- -
4.453.415
Sewa pembiayaan
Kendaraan 1.142.093
328.871 -
1.073.551 397.413
Jumlah akumulasi penyusutan 4.629.693
2.516.758 159.077
- 6.987.374
Nilai buku bersih 8.695.191
7.260.057
150
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
21
7. ASET TETAP lanjutan
31 Desember 2008 Saldo awal
Penambahan Pengurangan
Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
602.089 1.048.744
- -
1.650.833 Kendaraan
138.379 47.501
9.866 -
176.014 Peralatan kantor
4.369.568 1.766.956
12.613 -
6.123.911
Sewa pembiayaan
Kendaraan 3.407.950
1.517.050 -
- 4.925.000
Sub-jumlah 8.517.986
4.380.251 22.479
- 12.875.758
Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor
- 185.594
- -
185.594 Pengembangan bangunan
yang disewa -
263.532 -
- 263.532
Jumlah biaya perolehan 8.517.986
4.829.377 22.479
- 13.324.884
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
114.991 291.824
- -
406.815 Kendaraan
25.460 18.865
1.439 -
42.886 Peralatan kantor
1.756.611 1.284.704
3.416 -
3.037.899
Sewa pembiayaan
Kendaraan 612.150
529.943 -
- 1.142.093
Jumlah akumulasi penyusutan 2.509.212
2.125.336 4.855
- 4.629.693
Nilai buku bersih 6.008.774
8.695.191 31 Desember 2007
Saldo awal Penambahan
Pengurangan Reklasifikasi
Saldo akhir Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
- 602.089
- -
602.089 Kendaraan
35.179 103.200
- -
138.379 Peralatan kantor
3.277.525 1.092.043
- -
4.369.568
Sewa pembiayaan
Kendaraan 2.522.650
885.300 -
- 3.407.950
Jumlah biaya perolehan 5.835.354
2.682.632 -
- 8.517.986
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung
Pengembangan bangunan yang disewa
- 114.991
- -
114.991 Kendaraan
23.083 2.377
- -
25.460 Peralatan kantor
805.665 950.946
- -
1.756.611
Sewa pembiayaan
Kendaraan 240.827
371.323 -
- 612.150
Jumlah akumulasi penyusutan 1.069.575
1.439.637 -
- 2.509.212
Nilai buku bersih 4.765.779
6.008.774
Penambahan aset tetap pada tanggal 31 Oktober 2010, termasuk pembelian kendaraan sebesar Rp1.465.400 dan peralatan kantor sebesar Rp512.160 secara angsuran dari PT BII Finance Center,
PT BCA Finance dan PT Mitra Teleinformatika Perkasa.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap.
151
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
22
7. ASET TETAP lanjutan
Rincian laba penjualanpengurangan aset tetap adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Hasil penjualan aset tetap 298.550
220.500 20.628
- Nilai buku aset tetap
278.237 165.213
17.624 -
Laba penjualanpengurangan aset tetap 20.313
55.287 3.004
-
Aset dalam penyelesaian merupakan pengembangan bangunan yang disewa dengan tingkat persentase penyelesaian sebesar 98, 97,34 dan 46,18 pada tanggal 31 Oktober 2010,
31 Desember 2009 dan 2008.
Perusahaan mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket
polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp9.579.475, Rp6.139.664, Rp3.850.000 dan Rp4.311.207 masing-masing pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009,
2008 dan 2007. Aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang akan timbul.
8. ASET LAIN-LAIN
Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Materai 52.940
39.687 31.260
30.666 Desain logo
- -
65.253 171.616
Lain-lain 56.812
81.885 61.985
47.080
Jumlah 109.752
121.572 158.498
249.362
9. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian biaya yang masih harus dibayar kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Gaji dan insentif 3.638.453
2.709.381 458.806
833.746 Bunga pinjaman bank
3.211.212 2.664.216
1.462.971 765.876
Iklan dan promosi 2.103.432
144.102 311.132
576.430 Telepon, fax dan jaringan
371.678 249.959
76.683 160.384
Jasa tenaga ahli 261.030
291.778 417.464
397.660 Jasa pengambilan uang
75.501 63.277
- -
Keperluan kantor 74.427
79.815 68.633
76.118 Lain-lain
9.410 1.848
39.625 7.279
Jumlah 9.745.143
6.204.376 2.835.314
2.817.493
152
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
23
10. HUTANG LAIN-LAIN
Rincian hutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Perolehan aset 1.977.560
- -
- Pembiayaan kembali
1.815.270 -
- -
Sewa pembiayaan 600.856
1.095.417 1.383.711
1.631.899 Lain-lain
383.793 456.599
249.361 78.580
Jumlah 4.777.479
1.552.016 1.633.072
1.710.479
Hutang lain-lain perolehan aset adalah hutang kepada PT BII Finance Center, PT BCA Finance dan PT Mitra Teleinformatika Perkasa untuk pembelian kendaraan dan peralatan kantor sejumlah
Rp1.977.560 dengan jangka waktu berkisar antara 3 - 4 tahun. Hutang lain-lain pembiayaan kembali adalah hutang kepada PT BCA Finance atas transaksi pembiayaan kembali pembelian kendaraan
yang diperoleh pada tahun 2006 dan 2005. Sewa pembiayaan adalah hutang atas transaksi sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Dipo Star Finance dan PT Toyota Astra Financial
Services, untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 tahun. Rincian hutang lain-lain sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
PT Orix Indonesia Finance 245.017
468.841 516.359
744.325 PT Toyota Astra Financial Services
187.126 299.825
193.582 -
PT Dipo Star Finance 168.713
326.751 673.770
366.527 PT BII Finance Center
- -
- 521.047
Jumlah 600.856
1.095.417 1.383.711
1.631.899
11. PINJAMAN BANK
Pinjaman bank terdiri dari pinjaman bank, pinjaman rekening koran dan pembiayaan bersama with recourse dari pihak ketiga.
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 Pinjaman bank
Rupiah PT Bank Permata Tbk
225.072.544 191.479.703
43.222.287 44.438.140
PT Bank Central Asia Tbk 140.478.125
112.750.042 109.191.441
21.550.000 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
73.600.337 -
- -
PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Lippo Tbk
17.577.963 9.767.012
27.683.680 13.021.873
Sub-jumlah 456.728.969
313.996.757 180.097.408
79.010.013
Pinjaman rekening koran
Rupiah PT Bank Central Asia Tbk
15.292.260 -
- -
Pembiayaan bersama
Rupiah PT Bank Commonwealth
55.615.434 96.315.597
37.594.984 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Niaga Tbk
30.679.101 54.640.426
21.479.553 21.660.298
PT Bank Mega Tbk 30.160.563
3.311.586 2.831.757
4.806.661 Sub-jumlah
116.455.098 154.267.609
61.906.294 26.466.959
Jumlah 588.476.327
468.264.366 242.003.702
105.476.972
153
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
24
11. PINJAMAN BANK lanjutan
Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 10,5 sampai dengan 15,5 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010, antara 12
sampai dengan 20,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 10,5 sampai dengan 27 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 10,5
sampai dengan 16,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal.
PT Bank Permata Tbk Permata
Pada tanggal 8 Desember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman melalui skema Consumer Asset Purchase with Recourse yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar
Rp20.000.000. Fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2008.
Pada tanggal 16 Juli 2008, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000. Selanjutnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, fasilitas ini telah diperbaharui dengan
jumlah maksimum sebesar Rp200.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal
penarikan.
Pada tanggal 8 April 2010, perjanjian kerja sama pembiayaan ini telah berakhir dan seluruh pinjaman Perusahaan telah dialihkan ke perjanjian kerjasama baru tertanggal 30 Maret 2010 dengan Permata
dan perubahan fasilitas menjadi Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan Revolving Loan - Receivable Financing dengan total maksimum sebesar Rp250.000.000. Jangka waktu fasilitas ini
akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2011 dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan
memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp225.580.600, Rp222.424.253, Rp45.905.414 dan
Rp42.155.847 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan
dalam perjanjian,
Perusahaan diharuskan
untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 6 enam kali dan memperoleh persetujuan tertulis
sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan Anggaran Dasar; pengalihan pembiayaan ke pihak lain; dan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut, kecuali untuk persetujuan tertulis sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum Saham Perdana, sedang dalam proses persetujuan dari Permata.
PT Bank Central Asia Tbk BCA
Pada tanggal 29 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 Installment Loan I. Pada tanggal 26 Mei 2008,
Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000.000 Installment Loan II. Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dengan total sebesar
Rp75.000.000 Installment Loan III dan Rp150.000.000 Installment Loan IV. Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36
bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp150.417.598, Rp111.006.504, Rp120.110.585 dan Rp25.987.293 pada tanggal
31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4.
154
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
25
11. PINJAMAN BANK lanjutan PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan
Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perusahaan, pihak BCA setuju untuk:
x Menurunkan jumlah fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp10.000.000 sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp140.000.000.
x Memberikan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp10.000.000. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Loan
I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Loan IV telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan, serta fasilitas Kredit Lokal Rekening
Koran akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2011.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perusahaan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp10.000.000 dan menaikkan fasilitas
Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp10.000.000 sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp130.000.000 dan jumlah fasilitas kredit lokal rekening koran menjadi Rp20.000.000
Berdasarkan persyaratan-persyaratan
dalam perjanjian,
Perusahaan diharuskan
untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 sepuluh kali dan liquidity ratio lebih
besar atau sama dengan 1 satu kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; terjadinya perkara
perdata maupun pidana; pernyataan keadaan pailit oleh pihak lain; memberikan pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha; mengajukan
permohonan pailit dan penundaan pembayaran atas nama Perusahaan; melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha baru; menjual atau melepaskan harta tidak bergerak bukan untuk
menjalankan kegiatan usaha; melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; mengubah Anggaran Dasar; mengubah susunan pemegang saham kurang dari
51 dari jumlah saham yang sudah ditempatkan dan disetor penuh; menjaminkan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor BPKB atas jaminan piutang pembiayaan konsumen ke kreditur lain dan
menggunakan fasilitas pinjaman untuk pelunasan ke bank lain.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI
Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp75.000.000. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai
tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua baru. Jangka waktu kredit adalah 12 bulan terhitung sejak tanggal 18 Januari 2010 sampai 17 Januari 2011 dan akan di-review
setiap tahun. Fasilitas ini dapat ditarik secara bertahap selama jangka waktu perjanjian kredit dan penarikan pertama dilakukan paling lambat 3 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas
ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp73.818.743 pada tanggal 31 Oktober 2010.
155
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
26
11. PINJAMAN BANK lanjutan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI lanjutan
Berdasarkan persyaratan-persyaratan
dalam perjanjian,
Perusahaan diharuskan
untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali dan liquidity ratio minimum 1 satu
kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan Anggaran Dasar; susunan pemegang saham danatau pengurus; pembagian dividen;
melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru; memindahkan danatau menyewakan sebagian kegiatan usaha kepada pihak lain; melakukan pembayaran hutang kepada pemegang
saham; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban dari perjanjian ke pihak lain; membubarkan perusahaan atau mengajukan permohonan
untuk dinyatakan pailit dan melakukan interfinancing antar perusahaan dalam satu grup.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Lippo Tbk CIMB
Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak
penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan.
Pada tanggal 7 Januari 2008 dan 1 Juli 2008, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp20.000.000 dan Rp10.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal
penandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman
sebesar Rp25.000.000.
Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp19.558.677, Rp11.834.596, Rp34.604.598 dan Rp16.277.341 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009,
31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan
dalam perjanjian,
Perusahaan diharuskan
untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali, serta memperoleh persetujuan
tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan, menghibahkan danatau menjaminkan sebagian besar harta ke
pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; merubah Anggaran Dasar, susunan dewan komisaris dan direksi dan pemegang saham; pembagian dividen; merubah
kegiatan usaha atau status hukum perusahaan; mengadakan investasi baru atau pernyataan kepada pihak lain dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban dari perjanjian pihak lain.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
Pembiayaan bersama
Pinjaman pembiayaan bersama merupakan pinjaman yang timbul dari perjanjian kerja sama dalam rangka pemberian pembiayaan bersama antara Perusahaan dan pemberi pembiayaan bersama
dimana Perusahaan menanggung risiko kredit pembiayaan bersama with recourse Catatan 23a.
156
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
27
11. PINJAMAN BANK lanjutan
Rincian pinjaman bank pada tanggal 31 Oktober 2010 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut:
2010 2011
2012 2013
Jumlah
Pinjaman bank
Permata 22.959.048
125.431.780 67.076.387
9.605.329 225.072.544
BCA 17.253.116
75.108.505 40.787.386
7.329.118 140.478.125
BNI 5.277.064
32.754.322 29.051.284
6.517.667 73.600.337
CIMB 2.330.516
9.724.336 5.085.333
437.778 17.577.963
Pinjaman rekening koran
BCA 15.292.260
- -
- 15.292.260
Pembiayaan bersama
Commonwealth 7.238.717
33.115.132 14.183.829
1.077.756 55.615.434
CIMB 4.537.002
19.060.624 6.194.384
887.091 30.679.101
Mega 4.665.839
20.926.308 4.568.416
- 30.160.563
Jumlah 79.553.562
316.121.007 166.947.019
25.854.739 588.476.327
12. PERPAJAKAN
a. Hutang pajak
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Pajak penghasilan: Pasal 21
314.876 200.469
164.450 563.725
Pasal 23 14.818
28.217 24.515
92.617 Pasal 25
282.573 252.979
200.992 35.049
Pasal 29 242.008
594.979 1.155.071
2.061.413
Jumlah 854.275
1.076.644 1.545.028
2.752.804
b. Komponen beban manfaat pajak penghasilan badan
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Tahun berjalan 2.978.959
3.390.882 3.235.088
2.411.903 Tangguhan
1.037.604 297.194
493.677 401.339
Beban pajak penghasilan badan, bersih 4.016.563
3.093.688 2.741.411
2.010.564
c. Pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan, seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan
2007 adalah sebagai berikut:
157
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
28
12. PERPAJAKAN lanjutan
c. Pajak penghasilan badan lanjutan
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Laba sebelum pajak penghasilan badan 15.297.316
14.199.960 8.793.002
6.228.594 Beda waktu:
Penyisihan penurunan nilai wajar pembalikan penyisihan
jaminan kendaraan yang dikuasai kembali
698.938 38.627
88.912 225.305
Beban imbalan kerja 691.282
560.771 701.196
279.699 Sewa pembiayaan
22.302 128.720
1.024.648 492.491
Penyisihan kerugian penurunan nilai
- 4.271.315
2.228.299 1.325.282
Sub-jumlah 1.367.918
3.800.637 1.815.935
1.337.795
Beda tetap: Beban yang tidak
diperkenankan 4.725.988
1.825.104 381.690
646.974 Penghasilan yang
dikenakan pajak final 23.408
114.135 148.666
115.353
Sub-jumlah 4.749.396
1.710.969 233.024
531.621 Penghasilan kena pajak
11.915.838 12.110.292
10.841.961 8.098.010
Beban pajak penghasilan badan 2.978.959
3.390.882 3.235.088
2.411.903 Dikurangi:
Pajak dibayar di muka 2.736.951
2.795.903 2.080.017
350.490
Hutang pajak penghasilan badan 242.008
594.979 1.155.071
2.061.413
Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT tahun 2009, 2008 dan
2007 yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan
laba rugi adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Laba sebelum pajak penghasilan badan 15.297.316
14.199.960 8.793.002
6.228.594 Beban pajak berdasarkan tarif
pajak yang berlaku 3.824.328
3.975.989 2.620.401
1.851.078 Penyesuaian atas pajak
tangguhan 1.379.584
1.379.584 -
- Pengaruh pajak atas beda tetap
1.187.349 479.071
69.907 159.486
Dampak perubahan tarif pajak -
18.212 51.103
-
Beban pajak penghasilan badan 4.016.563
3.093.688 2.741.411
2.010.564
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28 untuk tahun fiskal 2009 dan 25 untuk tahun fiskal 2010
dan seterusnya. Perusahaan memperhitungkan dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp18.212 dan Rp51.103 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
158
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
29
12. PERPAJAKAN lanjutan
e. Aset pajak tangguhan - bersih
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja karyawan
588.378 415.557
275.364 120.079
Penyisihan penurunan nilai wajar jaminan kendaraan yang
dikuasakan kembali 218.489
43.755 38.190
67.591 Penyisihan kerugian
penurunan nilai -
1.379.584 1.195.968
612.905 Kewajiban pajak tangguhan:
Sewa pembiayaan 602.195
596.620 564.440
349.170
Aset pajak tangguhan - bersih 204.672
1.242.276 945.082
451.405
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya, berdasarkan penghasilan kena pajak yang akan datang.
13. PINJAMAN SUBORDINASI
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT HD Corpora
- -
- 8.000.000
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi dari PT HD Corpora pada tanggal 30 September 2005 senilai Rp8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 2
dibawah suku bunga Bank Indonesia yang berlaku pada saat jatuh tempo pembayaran bunga dengan grace period 3 tahun. Pembayaran bunga dilakukan secara tahunan dimulai pada tanggal
30 September 2009. Pinjaman ini jatuh tempo tanggal 30 September 2015. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melunasi pinjaman subordinasi.
Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
14. MODAL SAHAM
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jumlah lembar saham yang
ditempatkan dan Persentase
Pemegang saham disetor penuh
Pemilikan Jumlah
Wealth Paradise Holding Ltd 75.000
69,444 75.000.000
PT HD Corpora 32.999
30,555 32.999.000
Soeharto Djojonegoro 1
0,001 1.000
Jumlah 108.000
100,000 108.000.000
159
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
30
14. MODAL SAHAM lanjutan
Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
Jumlah lembar saham yang
ditempatkan dan Persentase
Pemegang saham disetor penuh
Pemilikan Jumlah
Wealth Paradise Holding Ltd 75.000
75,000 75.000.000
PT HD Corpora 24.999
24,999 24.999.000
Soeharto Djojonegoro 1
0,001 1.000
Jumlah 100.000
100,000 100.000.000
Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal 1 November 2007 sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh dari Rp50.000.000 menjadi Rp100.000.000.
Dalam keputusan pemegang saham tanggal 10 Desember 2008 sebagal pengganti Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan
disetor penuh dari Rp100.000.000 menjadi Rp108.000.000.
15. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Pihak ketiga: Pendapatan pembiayaan konsumen
186.816.856 145.631.282
91.447.471 50.242.525
Ditambah: Pendapatan dari pembiayaan bersama
without recourse 1.994.552
7.341.623 9.137.147
836.081
Jumlah 188.811.408
152.972.905 100.584.618
51.078.606
Dikurangi: Beban perolehan pembiayaan konsumen
39.890.271 29.411.033
12.792.595 -
Sub-jumlah pihak ketiga - bersih 148.921.137
123.561.872 87.792.023
51.078.606
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Catatan 22:
Pendapatan pembiayaan konsumen -
- 223.106
603.440
Jumlah 148.921.137
123.561.872 88.015.129
51.682.046
Pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen
kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10 dari pendapatan pembiayaan konsumen.
Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan isitimewa.
160
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
31
16. PENDAPATAN BUNGA BANK
Pendapatan bunga bank yang diperoleh dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Kas di bank 23.408
50.142 39.423
58.275 Deposito berjangka
- 63.993
109.243 57.078
Jumlah 23.408
114.135 148.666
115.353
17. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Pendapatan lain-lain yang diperoleh dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Denda keterlambatan dan penalti 6.480.455
3.980.155 1.827.975
717.920 Penerimaan dari piutang yang telah
dihapuskan 1.700.516
1.288.852 776.345
105.685 Pengembalian premi asuransi
1.026.702 695.453
555.056 -
Lain-lain 536.439
453.402 277.555
71.405
Jumlah 9.744.112
6.417.862 3.436.931
895.010
18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Beban bunga dan keuangan yang dibayarkan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Bunga pinjaman bank 39.808.719
30.325.186 18.095.987
8.706.648 Bunga pembiayaan bersama
with recourse 23.270.570
17.403.809 6.222.476
2.840.846 Beban provisi dan administrasi bank
392.830 93.080
84.266 838.474
Kerugian selisih kurs -
- -
136.437
Jumlah 63.472.119
47.822.075 24.402.729
12.522.405
19. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN
Rincian beban gaji dan tunjangan adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Gaji dan tunjangan 34.012.790
31.685.964 23.477.150
12.823.226 Imbalan kerja Catatan 25
937.626 797.760
701.196 279.699
Jumlah 34.950.416
32.483.724 24.178.346
13.102.925
161
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
32
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Penyusutan Catatan 7 2.114.945
2.516.758 2.125.336
1.439.637 Keperluan kantor
1.804.161 1.323.383
1.081.077 769.530
Komunikasi 1.726.266
1.824.774 1.422.870
1.234.241 Sewa
1.191.338 1.330.300
1.150.567 888.483
Transportasi dan perjalanan 1.098.222
1.104.962 1.361.470
827.255 Jasa tenaga ahli
932.928 1.172.087
1.494.448 606.881
Listrik dan air 826.282
914.336 729.926
438.967 Perbaikan dan pemeliharaan
507.212 534.679
651.731 636.679
Representasi dan jamuan 435.851
481.912 511.769
395.385 Pendidikan dan pelatihan
238.542 167.423
236.286 135.126
Asuransi 226.032
238.631 222.472
48.270 Pajak dan perizinan
212.758 180.095
197.190 183.327
Bunga sewa pembiayaan 102.027
165.259 243.817
246.856 Lain-lain
1.136.143 427.959
64.888 48.156
Jumlah 12.552.707
12.382.558 11.493.847
7.898.793
21. BEBAN LAIN-LAIN
Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - bersih
8.826.871 6.375.845
3.517.354 3.353.482
Penyisihan pembalikan penyisihan penurunan nilai wajar jaminan kendaraan
yang dikuasai kembali - bersih 698.938
38.627 88.912
225.305 Lain-lain
417.819 135.675
63.009 93.817
Jumlah 9.943.628
6.550.147 3.491.451
3.672.604
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Sifat Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan sifat hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
1. PT HD Corpora merupakan pemegang saham Perusahaan. 2. PT Arta Boga Cemerlang merupakan Perusahaan yang memiliki kesamaan pemegang saham
baik langsung maupun tidak langsung.
162
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
33
22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA lanjutan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Sifat Hubungan Istimewa lanjutan
Transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 1. Piutang pembiayaan konsumen Catatan 4
Perusahaan menyediakan pembiayaan konsumen kepada PT Arta Boga Cemerlang, perusahaan terafiliasi, pada tahun 2008 dan 2007, dimana Perusahaan mengenakan suku bunga tertentu yang
disepakati oleh kedua belah pihak. Tidak ada saldo dan transaksi yang sama dengan PT Arta Boga Cemerlang pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Piutang pembiayaan konsumen -
- 487.814
1.603.682 Pendapatan pembiayaan konsumen
yang belum diakui -
- 21.497
260.630 Piutang pembiayaan konsumen - bersih
- -
466.317 1.343.052
Persentase terhadap jumlah aset -
- 0,12
0,61
2. Pinjaman subordinasi Catatan 13
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Pinjaman subordinasi -
- -
8.000.000 Persentase terhadap jumlah kewajiban
- -
- 6,46
3. Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Pendapatan pembiayaan konsumen -
- 223.106
603.440 Persentase terhadap jumlah pendapatan
- -
0,24 1,15
23. PERJANJIAN KERJASAMA
a. Pembiayaan bersama Pembiayaan bersama
with recourse
Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dimana Perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh with recourse dengan beberapa bank
dengan jangka waktu selama 1 satu tahun.
163
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
34
23. PERJANJIAN KERJASAMA lanjutan a. Pembiayaan bersama lanjutan
Pembiayaan bersama with recourse lanjutan
Fasilitas maksimum pembiayaan bersama untuk masing-masing bank pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
PT Bank Commonwealth 190.000.000
100.000.000 50.000.000
- PT Bank CIMB Niaga Tbk
dahulu PT Bank Niaga Tbk 150.000.000
150.000.000 30.000.000
30.000.000 PT Bank Mega Tbk
50.000.000 50.000.000
50.000.000 50.000.000
Jumlah 390.000.000
300.000.000 130.000.000
80.000.000
Dalam perjanjian kerjasama with recourse tersebut, porsi jumlah yang dibiayai oleh masing- masing pihak adalah berkisar dari 1 sampai dengan 10 untuk Perusahaan dan berkisar dari
90 sampai dengan 99 untuk pemberi pembiayaan bersama. Sebagai tambahan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada
pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan. Lihat Catatan 11 untuk rincian saldo pembiayaan bersama with recourse.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali dan capital adequacy ratio
minimum 15 PT Bank Commonwealth dan maksimum 15 lima belas kali PT Bank CIMB Niaga Tbk, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan,
antara lain, merubah susunan dewan komisaris dan direksi, pemegang saham danatau Anggaran Dasar; melakukan penggabungan usaha atau akuisisi; dan merubah maksud dan tujuan
Perusahaan.
Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut.
Pembiayaan bersama without recourse
Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII di mana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai
dengan porsinya without recourse. Fasilitas maksimum pembiayaan bersama adalah sebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktu selama 1 satu tahun.
Dalam perjanjian kerjasama without recourse tersebut, porsi masing-masing pihak adalah dari 5 sampai dengan 10 untuk Perusahaan dan dari 90 sampai dengan 95 untuk pemberi
pembiayaan bersama.
Dalam hal pembiayaan bersama without recourse, bersama-sama akan bertindak sebagai pemberi kredit kepada konsumen yang memenuhi kriteria tertentu. Perusahaan bertanggung
jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap konsumen.
Dalam pembiayaan bersama without recourse Perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan
bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan.
164
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
35
23. PERJANJIAN KERJASAMA lanjutan b. Penyalur kendaraan
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa penyalur kendaraan. Uang muka yang diberikan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai uang muka kepada penyalur
pada piutang lain-lain sejumlah Rp248.594, Rp910.585, Rp512.668 dan Rp851.976 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pembiayaan konsumen yang telah disetujui
namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai hutang kepada penyalur kendaraan sejumlah Rp10.287.593, Rp11.800.565, Rp866.870 dan Rp1.925.448 pada tanggal
31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.
c. Asuransi
Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan asuransi dalam rangka menutupi asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perusahaan melakukan penutupan asuransi
atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perusahaan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai
hutang premi asuransi sejumlah Rp1.643.742, Rp1.781.716, Rp148.158 dan Rp662.943 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Premi asuransi dicatat sebagai
beban tangguhan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode kontrak untuk beban tangguhan yang berasal dari pembiayaan yang diperoleh sebelum tanggal
1 Januari 2008. Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif.
Perubahan ini dilakukan untuk pembiayaan baru yang diperoleh Perusahaan sejak tanggal 1 Januari 2008 dan diterapkan secara prospektif Catatan 2h.
24. PERJANJIAN SEWA
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan pihak ketiga sebagai berikut:
RENTAL AMOUNT
BEGINNING DUE
DATE AGREED
WITHAGREEMENT 2007oneyear 2008
oneyear 2009oneyear 201010months
PT VitaProdana
January 1,2007
December 31,2011
1,996,498 440,220
440,220 438,019
365,933 PT
VitaProdana October
1,2010 March
31,2011 12,000
Ͳ Ͳ
Ͳ 2,200
Titin Jodikin
February 5,2007
March 20,2010
108,000 35,676
38,919 38,919
6,486 Iswanto
Gozali February
19,2010 March
19,2015 350,000
Ͳ Ͳ
Ͳ 52,500
Doharta UlinaSimanjuntak
November 13,2006 November13,2009
180,000 60,000
60,000 50,000
Ͳ Doharta
UlinaSimanjuntak November
13,2009 November13,2012 225,000
Ͳ Ͳ
12,500 62,500
Watini Sumadi
July 1,2006
August 31,2009
90,000 31,579
31,579 21,053
Ͳ Watini
Sumadi September
1,2009 August
31,2012 97,500
Ͳ Ͳ
12,037 30,093
Hendra Wijaya
September 1,2005
August 31,2008
116,667 38,889
25,926 Ͳ
Ͳ Hendra
Wijaya September
15,2008 September15,2011 133,000
Ͳ 16,420
49,259 41,049
Hendra Wijaya
August 1,2009
July 31,2012
135,000 Ͳ
Ͳ 22,500
37,500 Netty
ChandraDidjaja April
8,2006 July
18,2009 100,000
34,188 34,188
17,094 Ͳ
Linda ChandraDidjaja
March 10,2008
April 10,2011
70,000 Ͳ
20,263 24,316
20,263 Netty
ChandraDidjaja July
18,2009 July
18,2015 200,000
Ͳ Ͳ
18,519 30,864
Mariana Lessang
March 21,2007
May 1,2010
165,000 48,246
57,895 57,895
19,298 Surya
MilpanTambunan May
1,2010 May
1,2015 150,000
Ͳ Ͳ
Ͳ 18,375
M. Nasir
May 1,2010
May 1,2015
150,000 Ͳ
Ͳ Ͳ
18,375 PT
InternationalChemicalIndustry January
1,2007 December
31,2007 50,000
55,000 Ͳ
Ͳ Ͳ
PT InternationalChemicalIndustry
January 1,2008
December 31,2008
50,000 Ͳ
55,000 Ͳ
Ͳ PT
InternationalChemicalIndustry January
1,2009 December
31,2009 50,000
Ͳ Ͳ
55,000 Ͳ
PT InternationalChemicalIndustry
January 1,2010
December 31,2010
50,000 Ͳ
Ͳ Ͳ
45,833 Poh
PrasetyaHandoko May
12,2006 June
12,2009 84,000
30,270 30,270
12,613 Ͳ
Robertus LayF.Jin
May 15,2009
May 14,2014
100,000 Ͳ
Ͳ 12,833
18,333 Gagan
JunaeitDsz October
24,2007 October
24,2010 162,000
10,000 60,000
60,000 50,000
Slamet Riyadi
September 1,2010
August 30,2015
330,000 Ͳ
Ͳ Ͳ
11,000 11 Semarang
Petrus Indrojono
March 20,2008
March 20,2011
210,000 Ͳ
62,432 74,919
62,432 12 Palembang
Aman Ichwan
April 4,2008
May 19,2012
120,000 Ͳ
22,222 33,333
27,778 13 Medan
Lina Tamin
April 28,2008
April 28,2013
140,000 Ͳ
20,741 31,111
25,926 14 Pekanbaru
Dewiana June
16,2008 June
15,2012 180,000
Ͳ 29,167
50,000 41,667
15 Betung Bamang
IsmuPriyadi January
1,2010 December
31,2011 30,000
Ͳ Ͳ
Ͳ 13,889
16 Samarinda Ir.
TonnyHartono November
8,2008 November
8,2012 200,000
Ͳ 13,889
55,556 13,889
17 Jambi Husin
Abdullah November
20,2008 November20,2012 92,000
Ͳ 4,259
25,556 17,037
6,126,665 784,068
1,023,390 1,173,032
1,033,220
has been cancelled
NO BRANCH
LESSOR PERIOD
RENTAL EXPENSE
TOTAL
Pusat Jakarta
Barat Jakarta
Pusat Jakarta
Selatan Bekasi
Tangerang Depok
Surabaya 1
Sidoarjo Bandung
10 9
8 7
6 5
4 3
2
165
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
36
24. PERJANJIAN SEWA lanjutan
Saldo biaya dibayar dimuka sewa kantor atas perjanjian sewa di atas adalah Rp1.840.140 pada tanggal 31 Oktober 2010 dan Rp1.677.008, Rp1.523.131 dan Rp782.189 pada tanggal
31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Dimuka” pada neraca Catatan 6.
25. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Penyisihan imbalan kerja didasarkan pada perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing
tertanggal 26 November 2010, 11 Januari 2010, 15 Januari 2009 dan 30 November 2007, dengan menggunakan metode perhitungan aktuaria “Projected Unit Credit” yang mempertimbangkan
asumsi-asumsi penting berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Tingkat diskonto tahunan 7,5
10,5 12
10 Tingkat kenaikan gaji tahunan masa datang
7 7
7 10
Tingkat kematian Tabel mortalisasi CSO 1980
Tingkat ketidakmampuan cacat 10 dari CSO 1980
Tingkat pengunduran diri peserta 30 per tahun untuk peserta
collector, remedial officer dan key account executive staff dan 10 per
tahun untuk peserta lainnya berusia 25 tahun dan menurun proporsional
sampai 0 per tahun pada usia 45 tahun Usia pensiun normal
55 tahun
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Nilai kini kewajiban 4.210.111
1.845.676 792.299
559.953 Keuntungankerugian aktuarial
yang belum diakui 1.856.600
183.446 309.160
159.690
Jumlah 2.353.511
1.662.230 1.101.459
400.263
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007 sepuluh bulan
satu tahun satu tahun
satu tahun
Biaya jasa kini 775.157
640.364 741.666
256.851 Biaya bunga
160.553 93.814
55.491 22.619
Amortisasi atas kerugian keuntungan aktuarial yang belum diakui
- 20.981
10.398 4.687
Penyesuaian nilai kini kewajiban untuk karyawan baru
22.406 70.349
34.028 53.685
Pengakuan past service cost - vested
- 39.494
- -
Keuntungan atas kurtailmen 234.702
183.281 140.387
89.131 Kerugian atas penyelesaian
25.348 -
- -
Selisih jumlah yang diakui pada laporan - laba rugi
188.864 236.989
- 30.988
Jumlah 937.626
797.760 701.196
279.699
166
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
37
25. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN lanjutan
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Oktober 2010
2009 2008
2007
Saldo awal tahun 1.662.230
1.101.459 400.263
120.564 Penyisihan selama tahun berjalan
937.626 797.760
701.196 279.699
Pembayaran aktual imbalan kerja 246.345
236.989 -
-
Saldo akhir 2.353.511
1.662.230 1.101.459
400.263
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar
keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif.
Risiko tingkat bunga
Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi
Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Perusahaan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman suku
bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.
Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset keuangan dan hutang dan pinjaman Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga.
2010 Bunga Tetap
Tidak Kurang dari
Bunga Tetap Lebih dari
Dikenakan 1 tahun
1-3 tahun 3 tahun
Bunga Jumlah
Aset keuangan Kas dan setara kas
- -
- 8.631.261
8.631.261 Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 413.491.976
313.233.989 -
- 726.725.965
Piutang lain-lain - pihak ketiga
- -
- 3.279.691
3.279.691 Kewajiban keuangan
Pinjaman bank - pihak ketiga
331.202.766 257.267.887
5.674 -
588.476.327 Hutang penyalur
kendaraan -
pihak ketiga -
- -
10.287.593 10.287.593
Hutang lain-lain - pihak ketiga
1.323.471 2.502.361
98.375 853.272
4.777.479
Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan
konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perusahaan
menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran
untuk meminimalkan risiko kredit.
167
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
38
26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan Risiko likuiditas
Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok hutang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan
kewajiban. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar
yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas.
Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan hutang jangka pendek dan rekening koran dan pinjaman bank. Kebijakan Perusahaan
adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo
aset.
Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset keuangan dan hutang dan pinjaman Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak
didiskontokan.
2010 Ditarik
Kurang dari Sewaktu-waktu
3 bulan 3-12 bulan
1-5 tahun Jumlah
Aset keuangan Kas dan setara kas
8.631.261 -
- -
8.631.261 Piutang pembiayaan
konsumen - bersih -
88.961.964 353.188.769
284.575.232 726.725.965
Piutang lain-lain - pihak ketiga
- 2.810.561
457.630 11.500
3.279.691 Kewajiban keuangan
Pinjaman bank - pihak ketiga
- 79.553.501
274.060.951 234.861.875
588.476.327 Hutang penyalur
kendaraan - pihak ketiga
- 10.287.593
- -
10.287.593 Hutang lain-lain -
pihak ketiga -
231.427 1.717.485
2.828.567 4.777.479
27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan
Rincian aset dan hutang dan pinjaman adalah sebagai berikut: 2010
Nilai tercatat Nilai pasar
Aset keuangan Kas dan setara kas
8.631.261 8.631.261
Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.725.965
439.323.305 Piutang lain-lain - pihak ketiga
3.279.691 3.279.691
Kewajiban Keuangan Pinjaman bank - pihak ketiga
588.476.327 588.476.327
Hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga 10.287.593
10.287.593 Hutang lain-lain - pihak ketiga
4.777.479 4.777.479
168
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
39
27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, pinjaman bank, hutang penyalur kendaraan dan hutang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen
keuangan tersebut.
Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang.
28. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi Jadetabek, Jawa dan Sumatera, baik untuk kendaraan bermotor
baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen.
31 Oktober 2010 sepuluh bulan Jadetabek
Jawa Sumatera
Jumlah
Pendapatan segmen 93.887.311
31.152.049 23.881.777
148,921,137 Pendapatan tidak dapat dialokasi
9.767.520
Jumlah pendapatan 158.688.657
Beban tidak dapat dialokasi 143.391.341
Laba sebelum pajak penghasilan 15.297.316
Beban pajak penghasilan 4.016.563
Laba bersih 11.280.753
Aset segmen 449.354.492
160.532.839 107.456.726
717.344.057 Aset tidak dapat dialokasi
32.702.387
`
Jumlah aset 750.046.444
Kewajiban tidak dapat dialokasi 618.138.070
31 Desember 2009 satu tahun Jadetabek
Jawa Sumatera
Jumlah
Pendapatan segmen 80.174.050
27.993.431 15.394.391
123.561.872 Pendapatan tidak dapat dialokasi
6.531.997
Jumlah pendapatan 130.093.869
Beban tidak dapat dialokasi 115.893.909
Laba sebelum pajak penghasilan 14.199.960
Beban pajak penghasilan 3.093.688
Laba bersih 11.106.272
Aset segmen 363.678.374
142.284.165 81.865.586
587.828.125 Aset tidak dapat dialokasi
23.554.451
Jumlah aset 611.382.576
Kewajiban tidak dapat dialokasi 490.754.955
169
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
40
28. INFORMASI SEGMEN USAHA lanjutan
31 Desember 2008 satu tahun Jadetabek
Jawa Sumatera
Jumlah
Pendapatan segmen 67.259.288
18.990.511 1.765.330
88.015.129 Pendapatan tidak dapat dialokasi
3.585.597
Jumlah pendapatan 91.600.726
Beban tidak dapat dialokasi 82.807.724
Laba sebelum pajak penghasilan 8.793.002
Beban pajak penghasilan 2.741.411
Laba bersih 6.051.591
Aset segmen 220.273.768
82.619.647 20.547.845
323.441.260 Aset tidak dapat dialokasi
35.394.781
Jumlah aset 358.836.041
Kewajiban tidak dapat dialokasi 249.314.692
31 Desember 2007 satu tahun Jadetabek
Jawa Sumatera
Bersih
Pendapatan segmen 40.674.551
11.007.495 -
51.682.046 Pendapatan tidak dapat dialokasi
1.010.363
Jumlah pendapatan 52.692.409
Beban tidak dapat dialokasi 46.463.815
Laba sebelum pajak penghasilan 6.228.594
Beban pajak penghasilan 2.010.564
Laba bersih 4.218.030
Aset segmen 148.811.372
41.250.583 -
190.061.955 Aset tidak dapat dialokasi
29.154.205
Jumlah aset 219.216.160
Kewajiban tidak dapat dialokasi 123.746.402
29. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
a. Pada tanggal 8 November 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham sebesar Rp25.000.000 yang digunakan untuk membantu pembiayaan kegiatan
operasional Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 November 2011 dan dikenakan bunga sebesar 12 per tahun.
b. Pada tanggal 12 Januari 2011, berkaitan dengan rencana Penawaran Umum Saham Perdana, berdasarkan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 32, para pemegang saham
memutuskan hal sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham
Perusahaan kepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Perusahaan di bursa efek di Indonesia dan mengubah status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan
Terbuka. 2. Menyetujui pengubahan nama Perusahaan dari PT HD Finance menjadi PT HD Finance Tbk.
3. Menyetujui pengubahan nilai nominal masing-masing saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 menjadi sebesar Rp100.
4. Menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp108.000.000.000 menjadi sebesar Rp432.000.000.000.
170
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
41
29. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA lanjutan
5. Menyetujui pengeluaran
saham dalam
simpananportepel Perusahaan
dan menawarkanmenjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui
Penawaran Umum kepada masyarakat dengan jumlah sebanyak-banyaknya 460.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
6. Menyetujui pengubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris: Direksi:
Komisaris Utama : Kurniadi Cahyono
Direktur Utama : Hariono
Komisaris : Abigail Djojonegoro
Direktur Keuangan : Tobing Parali Komisaris Independen : Robert Tampubolon
Direktur Kredit : Leonardi Suryajaya
7. Menyetujui pengubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam
surat No.AHU-02028.AH.01.02 Tahun 2011 pada tanggal 14 Januari 2011.
c. Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berupa kredit
angsuran berjangka dengan jumlah maksimum sebesar Rp100 miliar untuk pendanaan piutang pembiayaan konsumen. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari 2012 dan dijamin
dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sebesar 110 dari jumlah fasilitas kredit yang terhutang.
d. Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dengan jumlah
maksimum sebesar Rp50 miliar untuk pendanaan piutang pembiayaan konsumen. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2012 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen
dengan nilai penjaminan sebesar 100 dari jumlah fasilitas kredit yang terhutang.
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
x PSAK 1 Revisi 2009 “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum general purpose
financial statements agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
x PSAK 2 Revisi 2009 “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas
melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan financing selama suatu periode.
171
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
42
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan: x PSAK 3 Revisi 2010 “Laporan Keuangan Interim”
Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
x PSAK 4 Revisi 2009 “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika
laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan
x PSAK 5 Revisi 2009 “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
x PSAK 7 Revisi 2010 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk
komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
x PSAK 8 Revisi 2010 ”Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode
pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan
atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
x PSAK 12 Revisi 2009 “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura
bersama.
x PSAK 15 Revisi 2009 “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 1994
“Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 1997 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak PerusahaanPerusahaan Asosiasi”.
x PSAK 19 Revisi 2010 ”Aset Takberwujud” Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam
PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan
pengungkapan yang berhubungan.
x PSAK 22 Revisi 2010 ”Kombinasi Bisnis” Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna
meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
172
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
43
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan:
x PSAK 23 Revisi 2010 ”Pendapatan” Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi,
sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria
mengenai pengakuan pendapatan.
x PSAK 25 Revisi 2009 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan
perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
x PSAK 48 Revisi 2009 “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. x PSAK 57 Revisi 2009 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
x PSAK 58 Revisi 2009 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
x SAK ETAP ”Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas
publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum general purpose financial statements bagi pengguna eksternal.
x ISAK 7 Revisi 2009 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus EBK” Menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK
mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut. x ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK
16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57.
x ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai
bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan
harga dimasa yang akan datang.
x ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah nonreciprocal aset oleh entitas kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas.
173
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
44
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan:
x ISAK 12 “Pengendalian Bersama EntitasPBE: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran
dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
x ISAK 14 “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web” Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal
merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 Revisi 2010.
x ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim
sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
x PSAK 10 Revisi 2010 ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan
usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
x PSAK No. 18 Revisi 2010, “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai
suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. x PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”
Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. x PSAK No. 34 Revisi 2010, “Akuntansi Kontrak Konstruksi”
Mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
x PSAK No. 46 Revisi 2010, “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini
dan masa depan untuk pemulihan penyelesaian jumlah tercatat aset liabilitas di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain
pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
x PSAK No. 50 Revisi 2010, “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus
aset keuangan dan liabilitas keuangan. x PSAK No. 53 Revisi 2010, “Pembayaran Berbasis Saham”
Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. x PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan
besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
174
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
45
30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 lanjutan:
x PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” Diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas
bentuk lain bantuan pemerintah. x ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”
Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi
persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 Revisi 2006. Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai
laporan keuangan konsolidasian.
x ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 revisi 2010, “Imbalan Kerja”.
x ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” Menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam
PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain
persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
x ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari perubahan dan penerapan Standar baru, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap
laporan keuangannya. 31. REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2009, 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010.
2009
Disajikan sebelumnya Reklasifikasi
Disajikan kembali
Neraca
Beban tangguhan - bersih 46.708.010
45.519.786 1.188.224
Piutang pembiayaan konsumen - bersih Catatan 4
543.738.694 45.519.786
589.258.480 Biaya dibayar di muka Catatan 6
3.552.940 155.548
3.708.488 Aset lain-lain Catatan 8
277.120 155.548
121.572
175
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
46
31. REKLASIFIKASI AKUN lanjutan 2009 lanjutan
Disajikan sebelumnya Reklasifikasi
Disajikan kembali
Laporan laba rugi
Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15
152.057.566 28.495.694
123.561.872
Biaya perolehan pembiayaan
konsumen 33.137.661
28.448.005 4.689.656
Biaya bunga dan keuangan Catatan 18
47.869.764 47.689
47.822.075
2008
Disajikan sebelumnya Reklasifikasi
Disajikan kembali
Neraca
Beban tangguhan - bersih 29.314.432
23.436.551 5.877.881
Piutang pembiayaan konsumen - bersih Catatan 4
300.208.299 23.484.240
323.692.539 Biaya dibayar di muka Catatan 6
2.554.710 169.074
2.723.784 Aset lain-lain Catatan 8
327.572 169.074
158.498
Laporan laba rugi
Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15
99.383.633 11.368.504
88.015.129
Biaya perolehan pembiayaan
konsumen 20.241.586
11.254.620 8.986.966
Biaya bunga dan keuangan Catatan 18
24.516.613 113.884
24.402.729
2007
Disajikan sebelumnya Reklasifikasi
Disajikan kembali
Neraca
Biaya dibayar di muka Catatan 6 1.546.254
525.265 2.071.519
Aset lain-lain Catatan 8 774.627
525.265 249.362
Dasar dilakukannya reklasifikasi akun-akun sebagaimana disajikan di atas adalah untuk menyesuaikan penyajian komparatif laporan keuangan tahun 2009, 2008 dan 2007 dengan penyajian
laporan keuangan tahun 2010.
176
PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
47
32. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan
angka perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007. Laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dengan laporan auditor independen No. RPC-450PSS2011 tanggal 14 Januari 2011. Laporan keuangan
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah diaudit oleh auditor independen lain. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum
Saham Perdana, laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan angka
perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007 diterbitkan kembali dengan beberapa tambahan pengungkapan dan perubahan lainnya pada Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan No.1a, 1b, 2c, 2d, 2e, 2f, 2h, 2k, 2o, 2p, 2r, 2s, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 15, 18, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 dan 33.
33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2011.
177
BAB XVII. ANGGARAN DASAR