PENDAPAT DARI SEGI HUKUM LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

105

BAB XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham. 106 Halaman ini sengaja dikosongkan 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 Halaman ini sengaja dikosongkan 123

BAB XVI. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja sekarang Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari Rekan, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor tertanggal 17 Maret 2011atas laporan keuangan per 31 Oktober 2010 memuat paragraph penjelasan mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Efek Tertentu” dan PSAK No.5, Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktiitas Lindung Nilai”, penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 124 Halaman ini sengaja dikosongkan 125 125 126 Halaman ini sengaja dikosongkan 127 PT HD Finance Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dengan angka perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007 128 129 130 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1 PT HD FINANCE TBK NERACA 31 Oktober 2010 dan 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember Catatan 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 ASET KAS DAN SETARA KAS 2b,2o,3 Kas 6.061.710 3.339.342 3.006.664 1.777.637 Bank - pihak ketiga 2.569.551 3.647.884 6.724.430 1.375.926 Deposito berjangka - pihak ketiga - - 6.500.000 - Jumlah kas dan setara kas 8.631.261 6.987.226 16.231.094 3.153.563 PIUTANG PEMBIAYAAN 2c,2d,2m KONSUMEN - bersih 2o,4,22,31 Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen 921.224.533 781.139.742 431.900.305 266.646.627 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui 187.370.217 186.362.927 104.402.768 75.884.707 Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 733.854.316 594.776.815 327.497.537 190.761.920 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang pembiyaan konsumen - - 487.814 1.603.682 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui - - 21.497 260.630 Piutang pembiayaan konsumen - pihak yang mempunyai hubungan istimewa - - 466.317 1.343.052 Jumlah piutang pembiayaan konsumen 733.854.316 594.776.815 327.963.854 192.104.972 Penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga 7.128.351 5.518.335 4.271.315 2.043.016 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.725.965 589.258.480 323.692.539 190.061.956 PIUTANG LAIN-LAIN - pihak ketiga 2f,2o,5 3.279.691 3.203.211 1.378.572 2.353.565 BIAYA DIBAYAR DI MUKA 2g,6, 24,31 2.387.747 3.708.488 2.676.095 2.071.519 BEBAN TANGGUHAN - bersih 2h,2o,31 - 1.188.224 5.877.881 14.866.016 ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih 2l,12e 204.672 1.242.276 945.082 451.405 ASET TETAP 2e,2i,2q,7 Biaya perolehan 17.697.410 14.247.431 13.324.884 8.517.986 Akumulasi penyusutan 8.990.054 6.987.374 4.629.693 2.509.212 Nilai buku bersih 8.707.356 7.260.057 8.695.191 6.008.774 ASET LAIN-LAIN 8,31 109.752 121.572 158.498 249.362 JUMLAH ASET 750.046.444 612.969.534 359.654.952 219.216.160 131 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2 PT HD FINANCE TBK NERACA lanjutan 31 Oktober 2010 dan 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember Catatan 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN PINJAMAN BANK - pihak ketiga 2p,11,31 588.476.327 468.264.366 242.003.702 105.476.972 HUTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga 2p,23b 10.287.593 11.800.565 866.870 1.925.448 HUTANG PREMI ASURANSI - pihak ketiga 23c 1.643.742 1.781.716 148.158 662.943 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 9 9.745.143 6.204.376 2.835.314 2.817.493 HUTANG PAJAK 2l,12a 854.275 1.076.644 1.545.028 2.752.804 HUTANG LAIN-LAIN - pihak ketiga 2p,10 4.777.479 1.552.016 1.633.072 1.710.479 PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 2j,25 2.353.511 1.662.230 1.101.459 400.263 PINJAMAN SUBORDINASI - pihak yang mempunyai hubungan istimewa 13,22 - - - 8.000.000 JUMLAH KEWAJIBAN 618.138.070 492.341.913 250.133.603 123.746.402 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000.000 per saham Rupiah penuh Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh - 108.000 saham pada periode, 2010, 2009, 2008 dan 100.000 saham pada tahun 2007 14 108.000.000 108.000.000 108.000.000 100.000.000 Saldo laba defisiensi 23.908.374 12.627.621 1.521.349 4.530.242 JUMLAH EKUITAS - BERSIH 131.908.374 120.627.621 109.521.349 95.469.758 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 750.046.444 612.969.534 359.654.952 219.216.160 132 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3 PT HD FINANCE TBK LAPORAN LABA RUGI Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Catatan sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 2k,2m,15, 22,31,28 148.921.137 123.561.872 88.015.129 51.682.046 Bunga bank 2k,16 23.408 114.135 148.666 115.353 Pendapatan lain-lain 2k,17 9.744.112 6.417.862 3.436.931 895.010 JUMLAH PENDAPATAN 158.688.657 130.093.869 91.600.726 52.692.409 BEBAN Bunga dan keuangan 2k,18,31 63.472.119 47.822.075 24.402.729 12.522.405 Gaji dan tunjangan 2k,19,25 34.950.416 32.483.724 24.178.346 13.102.925 Penyisihan kerugian penurunan nilai 2o 19.795.584 10.902.456 7.986.763 3.530.020 Umum dan administrasi 2k,20,24 12.552.707 12.382.558 11.493.847 7.898.793 Iklan dan promosi 2k 1.488.663 1.063.293 2.267.622 1.196.189 Perolehan pembiayaan konsumen 2k,31 1.188.224 4.689.656 8.986.966 4.540.879 Beban lain-lain 2k,21 9.943.628 6.550.147 3.491.451 3.672.604 JUMLAH BEBAN 143.391.341 115.893.909 82.807.724 46.463.815 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN 15.297.316 14.199.960 8.793.002 6.228.594 BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 2l,12b,28 4.016.563 3.093.688 2.741.411 2.010.564 LABA BERSIH 11.280.753 11.106.272 6.051.591 4.218.030 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR nilai penuh 2s 104.451 102.836 60.239 72.451 133 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4 PT HD FINANCE TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Modal saham ditempatkan dan Saldo laba Jumlah Catatan disetor penuh defisiensi ekuitas - bersih Saldo tanggal 1 Januari 2007 50.000.000 8.748.272 41.251.728 Penambahan setoran modal 14 50.000.000 - 50.000.000 Laba bersih tahun 2007 - 4.218.030 4.218.030 Saldo tanggal 31 Desember 2007 100.000.000 4.530.242 95.469.758 Penambahan setoran modal 14 8.000.000 - 8.000.000 Laba bersih tahun 2008 - 6.051.591 6.051.591 Saldo tanggal 31 Desember 2008 108.000.000 1.521.349 109.521.349 Laba bersih tahun 2009 - 11.106.272 11.106.272 Saldo tanggal 31 Desember 2009 108.000.000 12.627.621 120.627.621 Laba bersih periode 2010 - 11.280.753 11.280.753 Saldo tanggal 31 Oktober 2010 108.000.000 23.908.374 131.908.374 134 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5 PT HD FINANCE TBK LAPORAN ARUS KAS Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Catatan sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan kas dari: Pembiayaan konsumen 488.180.549 395.923.373 270.522.279 127.512.910 Pembiayaan bersama without recourse 1.987.989 - 40.147.109 18.894.522 Bunga bank 22.807 155.211 148.666 115.353 Lain-lain 54.705.057 31.065.281 3.374.169 1.082.910 Jumlah 544.896.402 427.143.865 314.192.223 147.605.695 Pengeluaran kas untuk: Pembayaran kepada penyalur kendaraan 516.176.860 521.942.528 343.857.307 204.804.500 Beban bunga dan keuangan 62.668.104 47.192.055 23.819.518 12.108.445 Beban gaji dan tunjangan 31.085.720 29.149.269 23.200.765 12.897.234 Premi asuransi 13.100.484 11.729.215 9.160.019 5.074.608 Pembayaran pembiayaan bersama without recourse 11.770.605 30.409.649 15.085.313 1.330.818 Beban umum dan administrasi 10.244.808 10.763.576 11.009.412 6.746.058 Pajak penghasilan badan 5.403.341 6.040.357 3.975.487 736.029 Beban iklan dan promosi 1.689.090 1.209.959 2.532.920 608.629 Lain-lain 3.740.162 2.765.491 157.641 810.510 Jumlah 655.879.174 661.202.099 432.798.382 245.116.831 Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi 110.982.772 234.058.234 118.606.159 97.511.136 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Pembelian aset tetap 2e,2i,7 1.862.922 932.084 3.312.327 1.797.332 Penjualan aset tetap 2i,7 298.550 220.500 20.628 - Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 1.564.372 711.584 3.291.699 1.797.332 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Penerimaan pembiayaan bersama with recourse 369.895.827 410.975.358 114.130.846 45.071.677 Penerimaan pinjaman bank 233.259.344 84.936.260 152.560.651 139.488.342 Penerimaan pinjaman pihak ketiga 2.257.070 - - - Pembayaran pembiayaan bersama with recourse 393.456.515 170.356.625 78.691.511 32.533.648 Pembayaran pinjaman bank 89.445.012 99.294.326 51.486.917 100.081.411 Pembayaran pinjaman pihak ketiga 7.827.847 - - - Pembayaran hutang sewa pembiayaan 491.688 734.717 1.537.680 736.037 Penerimaan tambahan modal disetor 14 - - 8.000.000 50.000.000 Pembayaran pinjaman subordinasi 2m,13,22 - - 8.000.000 - Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 114.191.179 225.525.950 134.975.389 101.208.923 KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 1.644.035 9.243.868 13.077.531 1.900.455 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 2b,3 6.987.226 16.231.094 3.153.563 1.253.108 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2b,3 8.631.261 6.987.226 16.231.094 3.153.563 TRANSAKSI NON KAS Pembelian aset tetap melalui sewa pembiayaan 2e,7 - 520.650 1.517.050 885.300 Perolehan aset tetap melalui hutang lain-lain - pihak ketiga 1.977.560 - - - 135 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 6

1. UMUM a. PT HD Finance Tbk

PT HD Finance “Perusahaan” didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tanggal 20 September 1972 berdasarkan Akta Notaris Fred A. Tumbuan No. 41. Anggaran Dasar Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 20 November 1972 dalam Surat Keputusan No. Y.A.524425 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 23 Januari 1973 Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, No. 32 tanggal 12 Januari 2011 antara lain mengenai rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perusahaan kepada masyarakat, pengubahan nilai nominal masing-masing saham, peningkatan modal dasar Perusahaan dan perubahan-perubahan untuk memenuhi peraturan pasar modal termasuk perubahan nama Perusahaan dari PT HD Finance menjadi PT HD Finance Tbk. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. AHU-02028.AH.01.02 Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 Catatan 29. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial dengan diperolehnya izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 187KMK.062001 yang kemudian dirubah dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-387KM.52005 tanggal 10 November 2005 yang selanjutnya dirubah dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012KM.122006 tanggal 19 Juni 2006. Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Panjang Arteri Kelapa Dua No. 29, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Pada tanggal 31 Oktober 2010, Perusahaan mempunyai 14 kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Bandung, Semarang, Palembang, Medan, Pekan Baru dan Betung. Pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai 13 kantor cabang yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Sidoarjo, Depok, Bandung, Semarang, Palembang, Medan dan Pekan Baru.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Dewan Komisaris Komisaris Utama : Kurniadi Cahyono Kurniadi Cahyono Hamid Djojonegoro Hamid Djojonegoro Komisaris : Soeharto Djojonegoro Soeharto Djojonegoro Soeharto Djojonegoro Soeharto Djojonegoro Komisaris : Soebroto Djojonegoro Soebroto Djojonegoro Soebroto Djojonegoro Soebroto Djojonegoro Komisaris : Abigail Djojonegoro Abigail Djojonegoro Henry Stevensang Henry Stevensang Komisaris : - - Armanto Susanto Armanto Susanto Dewan Direksi Direktur Utama : Hariono Hariono Kurniadi Cahyono Kurniadi Cahyono Direktur Kredit : Leonardi Suryajaya Leonardi Suryajaya Leonardi Suryajaya Leonardi Suryajaya Direktur Keuangan : Tobing Parali Tobing Parali Hariono Hariono Direktur Sumber Daya Manusia : - - Abigail Djojonegoro Abigail Djojonegoro 136 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 7

1. UMUM lanjutan b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan lanjutan

Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Komisaris - - - - Direksi 2.834.105 2.161.007 743.653 371.904 Jumlah 2.834.105 2.161.007 743.653 371.904 Pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, Perusahaan mempunyai masing-masing 573, 588, 694 dan 465 karyawan tetap.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan dengan konsep biaya perolehan historical cost, kecuali untuk aset yang dikuasakan kembali yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih pada saat diambil alih. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual accrual basis, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional.

b. Kas dan setara kas

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka, tidak digunakan sebagai jaminan untuk hutang dan pinjaman lain, serta tidak dibatasi penggunaannya.

c. Pembiayaan konsumen

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen, dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai. 137 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan c. Pembiayaan konsumen lanjutan

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui telah memperhitungkan beban tangguhan yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan perolehan pembiayaan konsumen biaya insentif yang dibayarkan kepada penyalur kendaraan, biaya subsidi yang diberikan kepada pelanggan dan biaya asuransi yang ditanggung oleh Perusahaan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Sebelum tahun 2008, biaya yang terkait Iangsung dengan perolehan pembiayaan konsumen dicatat sebagai “Beban Tangguhan” serta diamortisasi ke dalam laporan laba rugi dengan metode garis lurus selama jangka waktu kontrak pembiayaan Catatan 2h. Untuk pembiayaan bersama, pengambilalihan piutang dan kerjasama penerusan pinjaman konsumen dengan jaminan with recourse, piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang pendekatan bruto. Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai bagian dari beban bunga dan keuangan. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi. Perusahaan tidak mengakui pendapatan pembiayaan konsumen yang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 sembilan puluh hari. Pendapatan tersebut akan diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran angsuran diterima. Setelah melewati batas waktu 90 sembilan puluh hari, pendapatan pembiayaan konsumen yang telah diakui namun belum tertagih akan dibatalkan direverse dengan mengkredit akun “Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang belum Diakui”.

d. Penyisihan kerugian penurunan nilai

Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai berdasarkan hasil penelaahan terhadap umur piutang pada akhir tahun. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya. Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 55 Revisi 2006 seperti dijelaskan pada Catatan 2o. 138 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

e. Sewa Sebelum tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan mengakui transaksi sewa guna usaha menggunakan metode capital lease jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i. Lessee memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha. ii. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lessee ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya, yang merupakan keuntungan lessor full payout lease. iii. Masa sewa guna usaha minimum 2 dua tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa operating lease method, dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa guna usaha. Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 Revisi 2007, “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 1990 “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan sebagai lessee i Berdasarkan PSAK No. 30 Revisi 2007, dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan disajikan sebagai bagian aset tetap disusutkan selama masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa. ii Dalam sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus straight-line method selama masa sewa. 139 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan f. Jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali

Jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai bagian dari penyisihan penurunan nilai atas jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. g. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka yang terutama terdiri dari sewa, asuransi dan provisi bank dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Mulai tanggal 1 Januari 2010, provisi bank diakui sebagai biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung terhadap pinjaman bank dan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dan disajikan sebagai bagian dari ”Pinjaman Bank”.

h. Beban tangguhan

Perusahaan masih mencatat beban tangguhan pada neraca tahun 2007 sampai dengan 2009 untuk transaksi pembiayaan yang diperoleh sebelum tahun 2008 yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama sisa jangka waktu kontrak pembiayaan. Untuk transaksi pembiayaan konsumen yang diperoleh sejak tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif yang diterapkan secara prospektif dan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Pembiayaan Konsumen yang belum Diakui”. Manajemen Perusahaan tidak melakukan penyesuaian terhadap beban tangguhan dan saldo laba awal periode 1 Januari 2010 dengan metode suku bunga efektif, karena perhitungannya tidak praktis. Saldo beban tangguhan telah habis diamortisasi pada tahun 2010. Beban tangguhan merupakan biaya yang terkait Iangsung dengan perolehan pembiayaan konsumen terdiri dari biaya insentif yang dibayarkan kepada penyalur kendaraan, biaya subsidi yang diberikan kepada pelanggan dan biaya asuransi yang ditanggung oleh Perusahaan.

i. Aset tetap

Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2007, “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 1994, “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 1994, ”Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Sebaliknya, pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya itu diakui ke dalam jumlah tercatat carrying amount aset tetap sebagai penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: 140 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

i. Aset tetap lanjutan Tahun Pengembangan bangunan yang disewa 4 Kendaraan 4 - 8 Peralatan kantor 4 - 8 Komponen aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

j. Imbalan kerja

Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya, dihitung sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 132003 “UU 132003”. Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pensiun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial, apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10 dari nilai kini kewajiban imbalan pasti maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada beban atau pendapatan selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. 141 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

j. Imbalan kerja lanjutan Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja lanjutan Biaya jasa lalu diakui secara Iangsung di laporan laba rugi, kecuali pembayaran menurut program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu periode vesting. Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. k. Pengakuan pendapatan dan beban Pengakuan pendapatan dari pembiayaan konsumen dijelaskan pada Catatan 2c. Pendapatan bunga jasa giro dan denda keterlambatan pembayaran diakui pada saat terjadinya. Beban bunga atas pinjaman bank dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif sejak tanggal 1 Januari 2010. Pendapatan dan beban Iainnya diakui pada saat diperoleh dan terjadinya menggunakan dasar akrual. l. Pajak penghasilan Beban pajak tahun berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung berdasarkan beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dengan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang diakui sepanjang kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak “SKP” diterima, atau jika Perusahaan mengajukan banding, pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan. m. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa ini menyangkut transaksi berkaitan dengan beberapa akun dalam laporan keuangan yaitu pendapatan pembiayaan konsumen, piutang pembiayaan konsumen dan pinjaman subordinasi. 142 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan adalah masing-masing sejumlah Rp8.928, Rp9.400, Rp10.950 dan Rp9.419 untuk 1 Dolar Amerika Serikat US1.

o. Aset keuangan

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55, ”Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai” dan dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 Revisi 2006 dan PSAK No. 55 Revisi 2006, Perusahaan telah menghitung kembali penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan per tanggal 1 Januari 2010 dan dampaknya tidak material terhadap saldo laba awal periode 1 Januari 2010. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan dan Pengukuran Pada saat pengakuan awal aset keuangan diukur pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset. Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam neraca. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laporan laba rugi. Biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 143 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan o. Aset keuangan lanjutan

Setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut peristiwa yang merugikan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Perusahaan melakukan penilaian atas penurunan nilai aset keuangan berupa piutang pembiayaan konsumen secara kolektif. Nilai tercatat aset tersebut diturunkan melalui akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang menurun tersebut berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset, kecuali untuk piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo lebih dari 90 sembilan puluh hari Catatan 2c. Pinjaman bersama dengan penyisihan yang terkait dihapuskan jika tidak ada peluang yang realistis untuk pengembalian masa datang dan semua jaminan telah terealisasi atau sudah ditransfer ke Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah estimasi kerugian penurunan nilai meningkat atau menurun karena peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sudah diakui sebelumnya dinaikkan atau diturunkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan di masa datang kemudian diperoleh kembali, pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Penghentian Pengakuan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan pass through arrangement; dan a Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau b Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset. 144 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan p. Kewajiban keuangan

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau sebagai instrumen yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Kewajiban keuangan Perusahaan terdiri dari hutang penyalur kendaraan, pinjaman dan hutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman. Perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal. Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban Bunga dan Keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika hutang dan pinjaman tersebut dihentikan pengakuannya. Penghentian Pengakuan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi. Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus atas jumlah yang diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.

q. Penurunan nilai aset

Nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat seluruhnya terealisasi.

r. Segmen usaha

Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya. Sehubungan dengan ini, informasi segmen pada laporan keuangan disajikan berdasarkan pengklasifikasian umum atas daerah pemasaran sebagai segmen geografis.

s. Laba bersih per saham dasar

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan, yaitu sebesar 108.000 saham untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 100.460 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 58.219 saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perusahaan tidak memilik efek yang berpotensi dilusi atas laba bersih per saham sehingga tidak terdapat laba bersih per saham dilusian. 145 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

t. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Pertimbangan profesional dan estimasi yang signifikan adalah sebagai berikut: Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan hutang dan pinjaman yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan input untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perusahaan me-review nilai pembiayaan konsumen yang diberikan dan piutang pembiayaan konsumen pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Perusahaan membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercemin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang.

3. KAS DAN SETARA KAS

Rincian kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Kas 6.061.710 3.339.342 3.006.664 1.777.637 Bank - pihak ketiga: Rupiah PT Bank Permata Tbk 677.359 222.353 728.221 118.054 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 410.081 334.083 576.191 230.229 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 369.887 4.975 - - PT Bank Mega Tbk 299.095 218.194 91.079 8.285 PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk 235.689 915.859 1.102.943 172.305 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 181.635 60.094 - - PT Bank Central Asia Tbk 110.500 1.684.188 4.092.303 757.972 PT Bank Commonwealth 106.470 151.644 66.421 4.974 PT Bank Panin Tbk 87.630 - - - PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 66.692 11.149 15.884 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 24.513 39.656 12.788 9.575 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk - 5.689 - - PT Bank Chinatrust Indonesia - - 19.766 19.938 PT Prima Master Bank - - 12.713 47.622 146 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 17

3. KAS DAN SETARA KAS lanjutan

31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Bank - pihak ketiga: lanjutan Rupiah PT Bank OCBC NISP Tbk dahulu PT Bank NISP Tbk - - 4.192 4.834 PT Bank Century Tbk - - 1.000 967 Citibank. NA., Indonesia - - 929 1.171 Sub-jumlah 2.569.551 3.647.884 6.724.430 1.375.926 Setara kas Deposito berjangka - pihak ketiga: Rupiah PT Bank Mayapada Internasional Tbk - - 6.500.000 - Jumlah 8.631.261 6.987.226 16.231.094 3.153.563 Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 1 - 3 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 1 - 2,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 0,5 - 2 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Deposito berjangka untuk Rupiah memiliki tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 5,9 - 13 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 7 - 15 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 4,75 - 9 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.

4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH

Rincian piutang pembiayaan konsumen - bersih adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Piutang pembiayaan konsumen Rupiah Pembiayaan yang dibiayai bersama with recourse, pihak ketiga 868.816.702 718.174.087 370.920.102 173.879.769 Pembiayaan yang dibiayai sendiri Pihak ketiga 52.407.831 62.965.655 60.980.203 92.766.858 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Catatan 22 - - 487.814 1.603.682 Sub-jumlah 921.224.533 781.139.742 432.388.119 268.250.309 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Pihak ketiga 187.370.217 186.362.927 104.402.768 75.884.707 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Catatan 22 - - 21.497 260.630 Sub-jumlah 187.370.217 186.362.927 104.424.265 76.145.337 Jumlah 733.854.316 594.776.815 327.963.854 192.104.972 Penyisihan kerugian penurunan nilai Pihak ketiga 7.128.351 5.518.335 4.271.315 2.043.016 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.725.965 589.258.480 323.692.539 190.061.956 Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkan oleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisar antara 11 sampai dengan 36 bulan. 147 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 18

4. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH lanjutan

Piutang pembiayaan konsumen - bruto yang akan diterima sesuai dengan tanggal jatuh temponya adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Pihak ketiga 1 tahun 518.775.737 420.026.983 257.317.391 153.534.454 1 - 2 tahun 336.275.308 283.096.408 141.797.030 89.655.823 2 tahun 66.173.488 78.016.351 32.785.884 23.456.350 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1 tahun - - 487.814 954.657 1 - 2 tahun - - - 649.025 Jumlah 921.224.533 781.139.742 432.388.119 268.250.309 Analisa umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Belum jatuh tempo 915.064.783 777.846.645 429.487.295 267.457.004 Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 3.614.826 1.888.400 1.084.105 201.365 31 - 60 hari 1.381.575 676.385 771.812 188.614 61 - 90 hari 489.047 242.114 521.813 171.437 90 hari 674.302 486.198 523.094 231.889 Jumlah 921.224.533 781.139.742 432.388.119 268.250.309 Piutang pembiayaan konsumen pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa memperoleh suku bunga efektif tahunan rata-rata berkisar antara 24,82 sampai dengan 47,43 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010, antara 26,92 sampai dengan 47,74 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 28,18 sampai dengan 50 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 24,26 sampai dengan 48 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen Perusahaan menerima jaminan berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor “BPKB” kendaraan tersebut. Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Saldo awal 5.518.335 4.271.315 2.043.016 717.735 Penambahan 19.795.584 10.902.456 7.986.763 3.530.020 Penghapusan piutang 18.185.568 9.655.436 5.758.464 2.204.739 Saldo akhir 7.128.351 5.518.335 4.271.315 2.043.016 Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp469.375.618 2009: Rp345.265.353, 2008: Rp200.620.597, 2007: Rp84.420.481 digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk Catatan 11. Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 148 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 19

5. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

Rincian piutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Uang muka kepada penyalur 248.594 910.585 512.668 851.976 Pinjaman karyawan 227.050 265.296 307.758 170.100 Piutang pengembalian premi asuransi 140.520 95.558 - - Piutang promosi bersama - 1.259.250 33.750 551.600 Klaim asuransi - 10.983 60.217 - Uang muka iklan dan promosi - - 12.000 59.032 Lain-lain 41.654 41.015 43.001 44.942 Sub-jumlah 657.818 2.582.687 969.394 1.677.650 Jaminan kendaraan yang dikuasai kembali 3.495.831 795.544 545.571 901.220 Penyisihan penurunan nilai wajar 873.958 175.020 136.393 225.305 Sub-jumlah 2.621.873 620.524 409.178 675.915 Jumlah 3.279.691 3.203.211 1.378.572 2.353.565 Piutang promosi bersama adalah piutang yang timbul atas kegiatan promosi bersama dengan PT Astra Honda Motor dan penyalur kendaraan utama Iainnya. Piutang promosi bersama tersebut telah diterima seluruhnya pada bulan Oktober 2010. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai wajar yang dibentuk untuk jaminan kendaraaan yang dikuasai kembali adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penurunan nilai pasar. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan kerugian penurunan nilai.

6. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Sewa kantor Catatan 24 1.840.140 1.677.008 1.523.131 782.189 Asuransi 357.938 153.683 133.534 130.613 Provisi atas pinjaman bank - 1.586.958 818.911 618.870 Lain-lain 189.669 290.839 200.519 539.847 Jumlah 2.387.747 3.708.488 2.676.095 2.071.519 149 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 20

7. ASET TETAP

31 Oktober 2010 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 1.860.884 1.012.420 - 35.449 2.908.753 Kendaraan 3.027.974 1.519.184 340.650 401.000 4.607.508 Peralatan kantor 6.769.604 1.300.378 - 234.267 8.304.249 Sewa pembiayaan Kendaraan 2.269.400 - - 401.000 1.868.400 Sub-jumlah 13.927.862 3.831.982 340.650 269.716 17.688.910 Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor 234.267 - - 234.267 - Pengembangan bangunan yang disewa 85.302 8.500 49.853 35.449 8.500 Jumlah biaya perolehan 14.247.431 3.840.482 390.503 - 17.697.410 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 839.568 504.742 - - 1.344.310 Kendaraan 1.296.978 475.373 112.265 136.377 1.796.463 Peralatan kantor 4.453.415 921.735 - - 5.375.150 Sewa pembiayaan Kendaraan 397.413 213.095 - 136.377 474.131 Jumlah akumulasi penyusutan 6.987.374 2.114.945 112.265 - 8.990.054 Nilai buku bersih 7.260.057 8.707.356 31 Desember 2009 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 1.650.833 210.051 - - 1.860.884 Kendaraan 176.014 - 324.290 3.176.250 3.027.974 Peralatan kantor 6.123.911 645.693 - - 6.769.604 Sewa pembiayaan Kendaraan 4.925.000 520.650 - 3.176.250 2.269.400 Sub-jumlah 12.875.758 1.376.394 324.290 - 13.927.862 Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor 185.594 48.673 - - 234.267 Pengembangan bangunan yang disewa 263.532 29.167 207.397 - 85.302 Jumlah biaya perolehan 13.324.884 1.454.234 531.687 - 14.247.431 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 406.815 432.753 - - 839.568 Kendaraan 42.886 339.618 159.077 1.073.551 1.296.978 Peralatan kantor 3.037.899 1.415.516 - - 4.453.415 Sewa pembiayaan Kendaraan 1.142.093 328.871 - 1.073.551 397.413 Jumlah akumulasi penyusutan 4.629.693 2.516.758 159.077 - 6.987.374 Nilai buku bersih 8.695.191 7.260.057 150 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 21

7. ASET TETAP lanjutan

31 Desember 2008 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 602.089 1.048.744 - - 1.650.833 Kendaraan 138.379 47.501 9.866 - 176.014 Peralatan kantor 4.369.568 1.766.956 12.613 - 6.123.911 Sewa pembiayaan Kendaraan 3.407.950 1.517.050 - - 4.925.000 Sub-jumlah 8.517.986 4.380.251 22.479 - 12.875.758 Aset dalam penyelesaian Peralatan kantor - 185.594 - - 185.594 Pengembangan bangunan yang disewa - 263.532 - - 263.532 Jumlah biaya perolehan 8.517.986 4.829.377 22.479 - 13.324.884 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa 114.991 291.824 - - 406.815 Kendaraan 25.460 18.865 1.439 - 42.886 Peralatan kantor 1.756.611 1.284.704 3.416 - 3.037.899 Sewa pembiayaan Kendaraan 612.150 529.943 - - 1.142.093 Jumlah akumulasi penyusutan 2.509.212 2.125.336 4.855 - 4.629.693 Nilai buku bersih 6.008.774 8.695.191 31 Desember 2007 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir Biaya perolehan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa - 602.089 - - 602.089 Kendaraan 35.179 103.200 - - 138.379 Peralatan kantor 3.277.525 1.092.043 - - 4.369.568 Sewa pembiayaan Kendaraan 2.522.650 885.300 - - 3.407.950 Jumlah biaya perolehan 5.835.354 2.682.632 - - 8.517.986 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Pengembangan bangunan yang disewa - 114.991 - - 114.991 Kendaraan 23.083 2.377 - - 25.460 Peralatan kantor 805.665 950.946 - - 1.756.611 Sewa pembiayaan Kendaraan 240.827 371.323 - - 612.150 Jumlah akumulasi penyusutan 1.069.575 1.439.637 - - 2.509.212 Nilai buku bersih 4.765.779 6.008.774 Penambahan aset tetap pada tanggal 31 Oktober 2010, termasuk pembelian kendaraan sebesar Rp1.465.400 dan peralatan kantor sebesar Rp512.160 secara angsuran dari PT BII Finance Center, PT BCA Finance dan PT Mitra Teleinformatika Perkasa. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai yang permanen atas aset tetap. 151 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 22

7. ASET TETAP lanjutan

Rincian laba penjualanpengurangan aset tetap adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Hasil penjualan aset tetap 298.550 220.500 20.628 - Nilai buku aset tetap 278.237 165.213 17.624 - Laba penjualanpengurangan aset tetap 20.313 55.287 3.004 - Aset dalam penyelesaian merupakan pengembangan bangunan yang disewa dengan tingkat persentase penyelesaian sebesar 98, 97,34 dan 46,18 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009 dan 2008. Perusahaan mengasuransikan aset tetap terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp9.579.475, Rp6.139.664, Rp3.850.000 dan Rp4.311.207 masing-masing pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Zurich Insurance Indonesia, pihak ketiga. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan timbul.

8. ASET LAIN-LAIN

Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Materai 52.940 39.687 31.260 30.666 Desain logo - - 65.253 171.616 Lain-lain 56.812 81.885 61.985 47.080 Jumlah 109.752 121.572 158.498 249.362 9. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Rincian biaya yang masih harus dibayar kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Gaji dan insentif 3.638.453 2.709.381 458.806 833.746 Bunga pinjaman bank 3.211.212 2.664.216 1.462.971 765.876 Iklan dan promosi 2.103.432 144.102 311.132 576.430 Telepon, fax dan jaringan 371.678 249.959 76.683 160.384 Jasa tenaga ahli 261.030 291.778 417.464 397.660 Jasa pengambilan uang 75.501 63.277 - - Keperluan kantor 74.427 79.815 68.633 76.118 Lain-lain 9.410 1.848 39.625 7.279 Jumlah 9.745.143 6.204.376 2.835.314 2.817.493 152 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 23

10. HUTANG LAIN-LAIN

Rincian hutang lain-lain kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Perolehan aset 1.977.560 - - - Pembiayaan kembali 1.815.270 - - - Sewa pembiayaan 600.856 1.095.417 1.383.711 1.631.899 Lain-lain 383.793 456.599 249.361 78.580 Jumlah 4.777.479 1.552.016 1.633.072 1.710.479 Hutang lain-lain perolehan aset adalah hutang kepada PT BII Finance Center, PT BCA Finance dan PT Mitra Teleinformatika Perkasa untuk pembelian kendaraan dan peralatan kantor sejumlah Rp1.977.560 dengan jangka waktu berkisar antara 3 - 4 tahun. Hutang lain-lain pembiayaan kembali adalah hutang kepada PT BCA Finance atas transaksi pembiayaan kembali pembelian kendaraan yang diperoleh pada tahun 2006 dan 2005. Sewa pembiayaan adalah hutang atas transaksi sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Dipo Star Finance dan PT Toyota Astra Financial Services, untuk pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 tahun. Rincian hutang lain-lain sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 PT Orix Indonesia Finance 245.017 468.841 516.359 744.325 PT Toyota Astra Financial Services 187.126 299.825 193.582 - PT Dipo Star Finance 168.713 326.751 673.770 366.527 PT BII Finance Center - - - 521.047 Jumlah 600.856 1.095.417 1.383.711 1.631.899

11. PINJAMAN BANK

Pinjaman bank terdiri dari pinjaman bank, pinjaman rekening koran dan pembiayaan bersama with recourse dari pihak ketiga. 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Pinjaman bank Rupiah PT Bank Permata Tbk 225.072.544 191.479.703 43.222.287 44.438.140 PT Bank Central Asia Tbk 140.478.125 112.750.042 109.191.441 21.550.000 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 73.600.337 - - - PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Lippo Tbk 17.577.963 9.767.012 27.683.680 13.021.873 Sub-jumlah 456.728.969 313.996.757 180.097.408 79.010.013 Pinjaman rekening koran Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 15.292.260 - - - Pembiayaan bersama Rupiah PT Bank Commonwealth 55.615.434 96.315.597 37.594.984 - PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Niaga Tbk 30.679.101 54.640.426 21.479.553 21.660.298 PT Bank Mega Tbk 30.160.563 3.311.586 2.831.757 4.806.661 Sub-jumlah 116.455.098 154.267.609 61.906.294 26.466.959 Jumlah 588.476.327 468.264.366 242.003.702 105.476.972 153 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 24

11. PINJAMAN BANK lanjutan

Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 10,5 sampai dengan 15,5 pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010, antara 12 sampai dengan 20,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, antara 10,5 sampai dengan 27 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan antara 10,5 sampai dengan 16,5 pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perusahaan sesuai dengan jadwal. PT Bank Permata Tbk Permata Pada tanggal 8 Desember 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman melalui skema Consumer Asset Purchase with Recourse yang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp20.000.000. Fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 September 2008. Pada tanggal 16 Juli 2008, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000.000. Selanjutnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 April 2010, perjanjian kerja sama pembiayaan ini telah berakhir dan seluruh pinjaman Perusahaan telah dialihkan ke perjanjian kerjasama baru tertanggal 30 Maret 2010 dengan Permata dan perubahan fasilitas menjadi Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan Revolving Loan - Receivable Financing dengan total maksimum sebesar Rp250.000.000. Jangka waktu fasilitas ini akan berakhir pada tanggal 30 Maret 2011 dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp225.580.600, Rp222.424.253, Rp45.905.414 dan Rp42.155.847 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 6 enam kali dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan Anggaran Dasar; pengalihan pembiayaan ke pihak lain; dan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut, kecuali untuk persetujuan tertulis sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana, sedang dalam proses persetujuan dari Permata. PT Bank Central Asia Tbk BCA Pada tanggal 29 November 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000 Installment Loan I. Pada tanggal 26 Mei 2008, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000.000 Installment Loan II. Pada tahun 2009, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dengan total sebesar Rp75.000.000 Installment Loan III dan Rp150.000.000 Installment Loan IV. Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp150.417.598, Rp111.006.504, Rp120.110.585 dan Rp25.987.293 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4. 154 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 25

11. PINJAMAN BANK lanjutan PT Bank Central Asia Tbk BCA lanjutan

Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perusahaan, pihak BCA setuju untuk: x Menurunkan jumlah fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp10.000.000 sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp140.000.000. x Memberikan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp10.000.000. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Loan I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Loan IV telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan sedang dalam proses perpanjangan, serta fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2011. Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perusahaan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp10.000.000 dan menaikkan fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran sebesar Rp10.000.000 sehingga jumlah fasilitas Installment Loan IV menjadi Rp130.000.000 dan jumlah fasilitas kredit lokal rekening koran menjadi Rp20.000.000 Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 sepuluh kali dan liquidity ratio lebih besar atau sama dengan 1 satu kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; terjadinya perkara perdata maupun pidana; pernyataan keadaan pailit oleh pihak lain; memberikan pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha; mengajukan permohonan pailit dan penundaan pembayaran atas nama Perusahaan; melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha baru; menjual atau melepaskan harta tidak bergerak bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; mengubah Anggaran Dasar; mengubah susunan pemegang saham kurang dari 51 dari jumlah saham yang sudah ditempatkan dan disetor penuh; menjaminkan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor BPKB atas jaminan piutang pembiayaan konsumen ke kreditur lain dan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pelunasan ke bank lain. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp75.000.000. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua baru. Jangka waktu kredit adalah 12 bulan terhitung sejak tanggal 18 Januari 2010 sampai 17 Januari 2011 dan akan di-review setiap tahun. Fasilitas ini dapat ditarik secara bertahap selama jangka waktu perjanjian kredit dan penarikan pertama dilakukan paling lambat 3 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp73.818.743 pada tanggal 31 Oktober 2010. 155 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 26

11. PINJAMAN BANK lanjutan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk BNI lanjutan

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali dan liquidity ratio minimum 1 satu kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan Anggaran Dasar; susunan pemegang saham danatau pengurus; pembagian dividen; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru; memindahkan danatau menyewakan sebagian kegiatan usaha kepada pihak lain; melakukan pembayaran hutang kepada pemegang saham; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban dari perjanjian ke pihak lain; membubarkan perusahaan atau mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit dan melakukan interfinancing antar perusahaan dalam satu grup. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Lippo Tbk CIMB Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 7 Januari 2008 dan 1 Juli 2008, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp20.000.000 dan Rp10.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 bulan sejak tanggal penandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp25.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp19.558.677, Rp11.834.596, Rp34.604.598 dan Rp16.277.341 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 Catatan 4. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan, menghibahkan danatau menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; merubah Anggaran Dasar, susunan dewan komisaris dan direksi dan pemegang saham; pembagian dividen; merubah kegiatan usaha atau status hukum perusahaan; mengadakan investasi baru atau pernyataan kepada pihak lain dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban dari perjanjian pihak lain. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. Pembiayaan bersama Pinjaman pembiayaan bersama merupakan pinjaman yang timbul dari perjanjian kerja sama dalam rangka pemberian pembiayaan bersama antara Perusahaan dan pemberi pembiayaan bersama dimana Perusahaan menanggung risiko kredit pembiayaan bersama with recourse Catatan 23a. 156 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 27

11. PINJAMAN BANK lanjutan

Rincian pinjaman bank pada tanggal 31 Oktober 2010 menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010 2011 2012 2013 Jumlah Pinjaman bank Permata 22.959.048 125.431.780 67.076.387 9.605.329 225.072.544 BCA 17.253.116 75.108.505 40.787.386 7.329.118 140.478.125 BNI 5.277.064 32.754.322 29.051.284 6.517.667 73.600.337 CIMB 2.330.516 9.724.336 5.085.333 437.778 17.577.963 Pinjaman rekening koran BCA 15.292.260 - - - 15.292.260 Pembiayaan bersama Commonwealth 7.238.717 33.115.132 14.183.829 1.077.756 55.615.434 CIMB 4.537.002 19.060.624 6.194.384 887.091 30.679.101 Mega 4.665.839 20.926.308 4.568.416 - 30.160.563 Jumlah 79.553.562 316.121.007 166.947.019 25.854.739 588.476.327 12. PERPAJAKAN a. Hutang pajak 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Pajak penghasilan: Pasal 21 314.876 200.469 164.450 563.725 Pasal 23 14.818 28.217 24.515 92.617 Pasal 25 282.573 252.979 200.992 35.049 Pasal 29 242.008 594.979 1.155.071 2.061.413 Jumlah 854.275 1.076.644 1.545.028 2.752.804 b. Komponen beban manfaat pajak penghasilan badan 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Tahun berjalan 2.978.959 3.390.882 3.235.088 2.411.903 Tangguhan 1.037.604 297.194 493.677 401.339 Beban pajak penghasilan badan, bersih 4.016.563 3.093.688 2.741.411 2.010.564 c. Pajak penghasilan badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 157 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 28

12. PERPAJAKAN lanjutan

c. Pajak penghasilan badan lanjutan 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Laba sebelum pajak penghasilan badan 15.297.316 14.199.960 8.793.002 6.228.594 Beda waktu: Penyisihan penurunan nilai wajar pembalikan penyisihan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali 698.938 38.627 88.912 225.305 Beban imbalan kerja 691.282 560.771 701.196 279.699 Sewa pembiayaan 22.302 128.720 1.024.648 492.491 Penyisihan kerugian penurunan nilai - 4.271.315 2.228.299 1.325.282 Sub-jumlah 1.367.918 3.800.637 1.815.935 1.337.795 Beda tetap: Beban yang tidak diperkenankan 4.725.988 1.825.104 381.690 646.974 Penghasilan yang dikenakan pajak final 23.408 114.135 148.666 115.353 Sub-jumlah 4.749.396 1.710.969 233.024 531.621 Penghasilan kena pajak 11.915.838 12.110.292 10.841.961 8.098.010 Beban pajak penghasilan badan 2.978.959 3.390.882 3.235.088 2.411.903 Dikurangi: Pajak dibayar di muka 2.736.951 2.795.903 2.080.017 350.490 Hutang pajak penghasilan badan 242.008 594.979 1.155.071 2.061.413 Taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SPT tahun 2009, 2008 dan 2007 yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak. d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Laba sebelum pajak penghasilan badan 15.297.316 14.199.960 8.793.002 6.228.594 Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku 3.824.328 3.975.989 2.620.401 1.851.078 Penyesuaian atas pajak tangguhan 1.379.584 1.379.584 - - Pengaruh pajak atas beda tetap 1.187.349 479.071 69.907 159.486 Dampak perubahan tarif pajak - 18.212 51.103 - Beban pajak penghasilan badan 4.016.563 3.093.688 2.741.411 2.010.564 Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28 untuk tahun fiskal 2009 dan 25 untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan memperhitungkan dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp18.212 dan Rp51.103 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008. 158 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 29

12. PERPAJAKAN lanjutan

e. Aset pajak tangguhan - bersih 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Aset pajak tangguhan: Penyisihan imbalan kerja karyawan 588.378 415.557 275.364 120.079 Penyisihan penurunan nilai wajar jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali 218.489 43.755 38.190 67.591 Penyisihan kerugian penurunan nilai - 1.379.584 1.195.968 612.905 Kewajiban pajak tangguhan: Sewa pembiayaan 602.195 596.620 564.440 349.170 Aset pajak tangguhan - bersih 204.672 1.242.276 945.082 451.405 Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya, berdasarkan penghasilan kena pajak yang akan datang. 13. PINJAMAN SUBORDINASI 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT HD Corpora - - - 8.000.000 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi dari PT HD Corpora pada tanggal 30 September 2005 senilai Rp8.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 2 dibawah suku bunga Bank Indonesia yang berlaku pada saat jatuh tempo pembayaran bunga dengan grace period 3 tahun. Pembayaran bunga dilakukan secara tahunan dimulai pada tanggal 30 September 2009. Pinjaman ini jatuh tempo tanggal 30 September 2015. Pada tahun 2008, Perusahaan telah melunasi pinjaman subordinasi. Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

14. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan Persentase Pemegang saham disetor penuh Pemilikan Jumlah Wealth Paradise Holding Ltd 75.000 69,444 75.000.000 PT HD Corpora 32.999 30,555 32.999.000 Soeharto Djojonegoro 1 0,001 1.000 Jumlah 108.000 100,000 108.000.000 159 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 30

14. MODAL SAHAM lanjutan

Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan Persentase Pemegang saham disetor penuh Pemilikan Jumlah Wealth Paradise Holding Ltd 75.000 75,000 75.000.000 PT HD Corpora 24.999 24,999 24.999.000 Soeharto Djojonegoro 1 0,001 1.000 Jumlah 100.000 100,000 100.000.000 Berdasarkan keputusan pemegang saham tanggal 1 November 2007 sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp50.000.000 menjadi Rp100.000.000. Dalam keputusan pemegang saham tanggal 10 Desember 2008 sebagal pengganti Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp100.000.000 menjadi Rp108.000.000.

15. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Pihak ketiga: Pendapatan pembiayaan konsumen 186.816.856 145.631.282 91.447.471 50.242.525 Ditambah: Pendapatan dari pembiayaan bersama without recourse 1.994.552 7.341.623 9.137.147 836.081 Jumlah 188.811.408 152.972.905 100.584.618 51.078.606 Dikurangi: Beban perolehan pembiayaan konsumen 39.890.271 29.411.033 12.792.595 - Sub-jumlah pihak ketiga - bersih 148.921.137 123.561.872 87.792.023 51.078.606 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Catatan 22: Pendapatan pembiayaan konsumen - - 223.106 603.440 Jumlah 148.921.137 123.561.872 88.015.129 51.682.046 Pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10 dari pendapatan pembiayaan konsumen. Lihat Catatan 22 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan isitimewa. 160 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 31

16. PENDAPATAN BUNGA BANK

Pendapatan bunga bank yang diperoleh dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Kas di bank 23.408 50.142 39.423 58.275 Deposito berjangka - 63.993 109.243 57.078 Jumlah 23.408 114.135 148.666 115.353

17. PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan lain-lain yang diperoleh dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Denda keterlambatan dan penalti 6.480.455 3.980.155 1.827.975 717.920 Penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan 1.700.516 1.288.852 776.345 105.685 Pengembalian premi asuransi 1.026.702 695.453 555.056 - Lain-lain 536.439 453.402 277.555 71.405 Jumlah 9.744.112 6.417.862 3.436.931 895.010

18. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

Beban bunga dan keuangan yang dibayarkan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Bunga pinjaman bank 39.808.719 30.325.186 18.095.987 8.706.648 Bunga pembiayaan bersama with recourse 23.270.570 17.403.809 6.222.476 2.840.846 Beban provisi dan administrasi bank 392.830 93.080 84.266 838.474 Kerugian selisih kurs - - - 136.437 Jumlah 63.472.119 47.822.075 24.402.729 12.522.405 19. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN Rincian beban gaji dan tunjangan adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Gaji dan tunjangan 34.012.790 31.685.964 23.477.150 12.823.226 Imbalan kerja Catatan 25 937.626 797.760 701.196 279.699 Jumlah 34.950.416 32.483.724 24.178.346 13.102.925 161 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 32

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Penyusutan Catatan 7 2.114.945 2.516.758 2.125.336 1.439.637 Keperluan kantor 1.804.161 1.323.383 1.081.077 769.530 Komunikasi 1.726.266 1.824.774 1.422.870 1.234.241 Sewa 1.191.338 1.330.300 1.150.567 888.483 Transportasi dan perjalanan 1.098.222 1.104.962 1.361.470 827.255 Jasa tenaga ahli 932.928 1.172.087 1.494.448 606.881 Listrik dan air 826.282 914.336 729.926 438.967 Perbaikan dan pemeliharaan 507.212 534.679 651.731 636.679 Representasi dan jamuan 435.851 481.912 511.769 395.385 Pendidikan dan pelatihan 238.542 167.423 236.286 135.126 Asuransi 226.032 238.631 222.472 48.270 Pajak dan perizinan 212.758 180.095 197.190 183.327 Bunga sewa pembiayaan 102.027 165.259 243.817 246.856 Lain-lain 1.136.143 427.959 64.888 48.156 Jumlah 12.552.707 12.382.558 11.493.847 7.898.793

21. BEBAN LAIN-LAIN

Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - bersih 8.826.871 6.375.845 3.517.354 3.353.482 Penyisihan pembalikan penyisihan penurunan nilai wajar jaminan kendaraan yang dikuasai kembali - bersih 698.938 38.627 88.912 225.305 Lain-lain 417.819 135.675 63.009 93.817 Jumlah 9.943.628 6.550.147 3.491.451 3.672.604

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan sifat hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 1. PT HD Corpora merupakan pemegang saham Perusahaan. 2. PT Arta Boga Cemerlang merupakan Perusahaan yang memiliki kesamaan pemegang saham baik langsung maupun tidak langsung. 162 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 33

22. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA lanjutan

Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan Sifat Hubungan Istimewa lanjutan Transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 1. Piutang pembiayaan konsumen Catatan 4 Perusahaan menyediakan pembiayaan konsumen kepada PT Arta Boga Cemerlang, perusahaan terafiliasi, pada tahun 2008 dan 2007, dimana Perusahaan mengenakan suku bunga tertentu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Tidak ada saldo dan transaksi yang sama dengan PT Arta Boga Cemerlang pada periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Piutang pembiayaan konsumen - - 487.814 1.603.682 Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui - - 21.497 260.630 Piutang pembiayaan konsumen - bersih - - 466.317 1.343.052 Persentase terhadap jumlah aset - - 0,12 0,61 2. Pinjaman subordinasi Catatan 13 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Pinjaman subordinasi - - - 8.000.000 Persentase terhadap jumlah kewajiban - - - 6,46 3. Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Pendapatan pembiayaan konsumen - - 223.106 603.440 Persentase terhadap jumlah pendapatan - - 0,24 1,15 23. PERJANJIAN KERJASAMA

a. Pembiayaan bersama Pembiayaan bersama

with recourse Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dimana Perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh with recourse dengan beberapa bank dengan jangka waktu selama 1 satu tahun. 163 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 34

23. PERJANJIAN KERJASAMA lanjutan a. Pembiayaan bersama lanjutan

Pembiayaan bersama with recourse lanjutan Fasilitas maksimum pembiayaan bersama untuk masing-masing bank pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 PT Bank Commonwealth 190.000.000 100.000.000 50.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk dahulu PT Bank Niaga Tbk 150.000.000 150.000.000 30.000.000 30.000.000 PT Bank Mega Tbk 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 Jumlah 390.000.000 300.000.000 130.000.000 80.000.000 Dalam perjanjian kerjasama with recourse tersebut, porsi jumlah yang dibiayai oleh masing- masing pihak adalah berkisar dari 1 sampai dengan 10 untuk Perusahaan dan berkisar dari 90 sampai dengan 99 untuk pemberi pembiayaan bersama. Sebagai tambahan, Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan. Lihat Catatan 11 untuk rincian saldo pembiayaan bersama with recourse. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perusahaan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 sepuluh kali dan capital adequacy ratio minimum 15 PT Bank Commonwealth dan maksimum 15 lima belas kali PT Bank CIMB Niaga Tbk, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, merubah susunan dewan komisaris dan direksi, pemegang saham danatau Anggaran Dasar; melakukan penggabungan usaha atau akuisisi; dan merubah maksud dan tujuan Perusahaan. Perusahaan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian pinjaman tersebut. Pembiayaan bersama without recourse Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama dengan PT Bank Internasional Indonesia Tbk BII di mana Perusahaan menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya without recourse. Fasilitas maksimum pembiayaan bersama adalah sebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktu selama 1 satu tahun. Dalam perjanjian kerjasama without recourse tersebut, porsi masing-masing pihak adalah dari 5 sampai dengan 10 untuk Perusahaan dan dari 90 sampai dengan 95 untuk pemberi pembiayaan bersama. Dalam hal pembiayaan bersama without recourse, bersama-sama akan bertindak sebagai pemberi kredit kepada konsumen yang memenuhi kriteria tertentu. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengelola dokumentasi dan administrasi setiap konsumen. Dalam pembiayaan bersama without recourse Perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk membayar atau menyetor angsuran pokok termasuk bunganya kepada pemberi pembiayaan bersama jika konsumen gagal melakukan pembayaran angsurannya kepada Perusahaan. 164 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 35

23. PERJANJIAN KERJASAMA lanjutan b. Penyalur kendaraan

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa penyalur kendaraan. Uang muka yang diberikan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai uang muka kepada penyalur pada piutang lain-lain sejumlah Rp248.594, Rp910.585, Rp512.668 dan Rp851.976 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan dicatat sebagai hutang kepada penyalur kendaraan sejumlah Rp10.287.593, Rp11.800.565, Rp866.870 dan Rp1.925.448 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007.

c. Asuransi

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan perusahaan asuransi dalam rangka menutupi asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perusahaan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepentingan Perusahaan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Premi asuransi yang belum dibayarkan kepada perusahaan asuransi dicatat sebagai hutang premi asuransi sejumlah Rp1.643.742, Rp1.781.716, Rp148.158 dan Rp662.943 pada tanggal 31 Oktober 2010, 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Premi asuransi dicatat sebagai beban tangguhan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode kontrak untuk beban tangguhan yang berasal dari pembiayaan yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2008. Efektif pada tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif. Perubahan ini dilakukan untuk pembiayaan baru yang diperoleh Perusahaan sejak tanggal 1 Januari 2008 dan diterapkan secara prospektif Catatan 2h.

24. PERJANJIAN SEWA

Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan pihak ketiga sebagai berikut: RENTAL AMOUNT BEGINNING DUE DATE AGREED WITHAGREEMENT 2007oneyear 2008 oneyear 2009oneyear 201010months PT VitaProdana January 1,2007 December 31,2011 1,996,498 440,220 440,220 438,019 365,933 PT VitaProdana October 1,2010 March 31,2011 12,000 Ͳ Ͳ Ͳ 2,200 Titin Jodikin February 5,2007 March 20,2010 108,000 35,676 38,919 38,919 6,486 Iswanto Gozali February 19,2010 March 19,2015 350,000 Ͳ Ͳ Ͳ 52,500 Doharta UlinaSimanjuntak November 13,2006 November13,2009 180,000 60,000 60,000 50,000 Ͳ Doharta UlinaSimanjuntak November 13,2009 November13,2012 225,000 Ͳ Ͳ 12,500 62,500 Watini Sumadi July 1,2006 August 31,2009 90,000 31,579 31,579 21,053 Ͳ Watini Sumadi September 1,2009 August 31,2012 97,500 Ͳ Ͳ 12,037 30,093 Hendra Wijaya September 1,2005 August 31,2008 116,667 38,889 25,926 Ͳ Ͳ Hendra Wijaya September 15,2008 September15,2011 133,000 Ͳ 16,420 49,259 41,049 Hendra Wijaya August 1,2009 July 31,2012 135,000 Ͳ Ͳ 22,500 37,500 Netty ChandraDidjaja April 8,2006 July 18,2009 100,000 34,188 34,188 17,094 Ͳ Linda ChandraDidjaja March 10,2008 April 10,2011 70,000 Ͳ 20,263 24,316 20,263 Netty ChandraDidjaja July 18,2009 July 18,2015 200,000 Ͳ Ͳ 18,519 30,864 Mariana Lessang March 21,2007 May 1,2010 165,000 48,246 57,895 57,895 19,298 Surya MilpanTambunan May 1,2010 May 1,2015 150,000 Ͳ Ͳ Ͳ 18,375 M. Nasir May 1,2010 May 1,2015 150,000 Ͳ Ͳ Ͳ 18,375 PT InternationalChemicalIndustry January 1,2007 December 31,2007 50,000 55,000 Ͳ Ͳ Ͳ PT InternationalChemicalIndustry January 1,2008 December 31,2008 50,000 Ͳ 55,000 Ͳ Ͳ PT InternationalChemicalIndustry January 1,2009 December 31,2009 50,000 Ͳ Ͳ 55,000 Ͳ PT InternationalChemicalIndustry January 1,2010 December 31,2010 50,000 Ͳ Ͳ Ͳ 45,833 Poh PrasetyaHandoko May 12,2006 June 12,2009 84,000 30,270 30,270 12,613 Ͳ Robertus LayF.Jin May 15,2009 May 14,2014 100,000 Ͳ Ͳ 12,833 18,333 Gagan JunaeitDsz October 24,2007 October 24,2010 162,000 10,000 60,000 60,000 50,000 Slamet Riyadi September 1,2010 August 30,2015 330,000 Ͳ Ͳ Ͳ 11,000 11 Semarang Petrus Indrojono March 20,2008 March 20,2011 210,000 Ͳ 62,432 74,919 62,432 12 Palembang Aman Ichwan April 4,2008 May 19,2012 120,000 Ͳ 22,222 33,333 27,778 13 Medan Lina Tamin April 28,2008 April 28,2013 140,000 Ͳ 20,741 31,111 25,926 14 Pekanbaru Dewiana June 16,2008 June 15,2012 180,000 Ͳ 29,167 50,000 41,667 15 Betung Bamang IsmuPriyadi January 1,2010 December 31,2011 30,000 Ͳ Ͳ Ͳ 13,889 16 Samarinda Ir. TonnyHartono November 8,2008 November 8,2012 200,000 Ͳ 13,889 55,556 13,889 17 Jambi Husin Abdullah November 20,2008 November20,2012 92,000 Ͳ 4,259 25,556 17,037 6,126,665 784,068 1,023,390 1,173,032 1,033,220 has been cancelled NO BRANCH LESSOR PERIOD RENTAL EXPENSE TOTAL Pusat Jakarta Barat Jakarta Pusat Jakarta Selatan Bekasi Tangerang Depok Surabaya 1 Sidoarjo Bandung 10 9 8 7 6 5 4 3 2 165 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 36

24. PERJANJIAN SEWA lanjutan

Saldo biaya dibayar dimuka sewa kantor atas perjanjian sewa di atas adalah Rp1.840.140 pada tanggal 31 Oktober 2010 dan Rp1.677.008, Rp1.523.131 dan Rp782.189 pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Dimuka” pada neraca Catatan 6. 25. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Penyisihan imbalan kerja didasarkan pada perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 26 November 2010, 11 Januari 2010, 15 Januari 2009 dan 30 November 2007, dengan menggunakan metode perhitungan aktuaria “Projected Unit Credit” yang mempertimbangkan asumsi-asumsi penting berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Tingkat diskonto tahunan 7,5 10,5 12 10 Tingkat kenaikan gaji tahunan masa datang 7 7 7 10 Tingkat kematian Tabel mortalisasi CSO 1980 Tingkat ketidakmampuan cacat 10 dari CSO 1980 Tingkat pengunduran diri peserta 30 per tahun untuk peserta collector, remedial officer dan key account executive staff dan 10 per tahun untuk peserta lainnya berusia 25 tahun dan menurun proporsional sampai 0 per tahun pada usia 45 tahun Usia pensiun normal 55 tahun Kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Nilai kini kewajiban 4.210.111 1.845.676 792.299 559.953 Keuntungankerugian aktuarial yang belum diakui 1.856.600 183.446 309.160 159.690 Jumlah 2.353.511 1.662.230 1.101.459 400.263 Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 sepuluh bulan satu tahun satu tahun satu tahun Biaya jasa kini 775.157 640.364 741.666 256.851 Biaya bunga 160.553 93.814 55.491 22.619 Amortisasi atas kerugian keuntungan aktuarial yang belum diakui - 20.981 10.398 4.687 Penyesuaian nilai kini kewajiban untuk karyawan baru 22.406 70.349 34.028 53.685 Pengakuan past service cost - vested - 39.494 - - Keuntungan atas kurtailmen 234.702 183.281 140.387 89.131 Kerugian atas penyelesaian 25.348 - - - Selisih jumlah yang diakui pada laporan - laba rugi 188.864 236.989 - 30.988 Jumlah 937.626 797.760 701.196 279.699 166 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 37

25. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN lanjutan

Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca adalah sebagai berikut: 31 Desember 31 Oktober 2010 2009 2008 2007 Saldo awal tahun 1.662.230 1.101.459 400.263 120.564 Penyisihan selama tahun berjalan 937.626 797.760 701.196 279.699 Pembayaran aktual imbalan kerja 246.345 236.989 - - Saldo akhir 2.353.511 1.662.230 1.101.459 400.263 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perusahaan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimumkan potensi kerugian yang berdampak pada kinerja Perusahaan. Kebijakan Perusahaan melarang adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Risiko tingkat bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Perusahaan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman suku bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran. Tabel di bawah ini menggambarkan rincian jatuh tempo aset keuangan dan hutang dan pinjaman Perusahaan yang dipengaruhi oleh tingkat bunga. 2010 Bunga Tetap Tidak Kurang dari Bunga Tetap Lebih dari Dikenakan 1 tahun 1-3 tahun 3 tahun Bunga Jumlah Aset keuangan Kas dan setara kas - - - 8.631.261 8.631.261 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 413.491.976 313.233.989 - - 726.725.965 Piutang lain-lain - pihak ketiga - - - 3.279.691 3.279.691 Kewajiban keuangan Pinjaman bank - pihak ketiga 331.202.766 257.267.887 5.674 - 588.476.327 Hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga - - - 10.287.593 10.287.593 Hutang lain-lain - pihak ketiga 1.323.471 2.502.361 98.375 853.272 4.777.479 Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya dalam kontrak konsumen, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaitu ketidakmampuan konsumen untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalkan risiko kredit. 167 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 38

26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN lanjutan Risiko likuiditas

Perusahaan memantau risiko ketidakpastian arus kas yang akan terjadi terhadap pokok hutang dan bunga pinjaman menggunakan analisa gap yang mengukur mismatch antara jatuh tempo aset dan kewajiban. Metode analisa profil jatuh tempo diperkuat dengan proyeksi arus kas untuk mengetahui besarnya potensi kerugian atau dampak terhadap arus kas, laba, dan permodalan pada kondisi pasar yang tidak normal atau ekstrim dari eksposur risiko likuiditas. Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkan antara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitas menggunakan hutang jangka pendek dan rekening koran dan pinjaman bank. Kebijakan Perusahaan adalah meminimalkan potensi mismatch dengan melakukan diversifikasi sumber dana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yang tersebar dan memiliki durasi yang mendekati profil waktu jatuh tempo aset. Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuh tempo atas aset keuangan dan hutang dan pinjaman Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan. 2010 Ditarik Kurang dari Sewaktu-waktu 3 bulan 3-12 bulan 1-5 tahun Jumlah Aset keuangan Kas dan setara kas 8.631.261 - - - 8.631.261 Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 88.961.964 353.188.769 284.575.232 726.725.965 Piutang lain-lain - pihak ketiga - 2.810.561 457.630 11.500 3.279.691 Kewajiban keuangan Pinjaman bank - pihak ketiga - 79.553.501 274.060.951 234.861.875 588.476.327 Hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga - 10.287.593 - - 10.287.593 Hutang lain-lain - pihak ketiga - 231.427 1.717.485 2.828.567 4.777.479

27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan Rincian aset dan hutang dan pinjaman adalah sebagai berikut: 2010 Nilai tercatat Nilai pasar Aset keuangan Kas dan setara kas 8.631.261 8.631.261 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.725.965 439.323.305 Piutang lain-lain - pihak ketiga 3.279.691 3.279.691 Kewajiban Keuangan Pinjaman bank - pihak ketiga 588.476.327 588.476.327 Hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga 10.287.593 10.287.593 Hutang lain-lain - pihak ketiga 4.777.479 4.777.479 168 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 39

27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN lanjutan

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang lain-lain, pinjaman bank, hutang penyalur kendaraan dan hutang lain-lain mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang.

28. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaan konsumen di beberapa wilayah di Indonesia Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi Jadetabek, Jawa dan Sumatera, baik untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasi segmen geografis disajikan sebagai bentuk primer pelaporan segmen. 31 Oktober 2010 sepuluh bulan Jadetabek Jawa Sumatera Jumlah Pendapatan segmen 93.887.311 31.152.049 23.881.777 148,921,137 Pendapatan tidak dapat dialokasi 9.767.520 Jumlah pendapatan 158.688.657 Beban tidak dapat dialokasi 143.391.341 Laba sebelum pajak penghasilan 15.297.316 Beban pajak penghasilan 4.016.563 Laba bersih 11.280.753 Aset segmen 449.354.492 160.532.839 107.456.726 717.344.057 Aset tidak dapat dialokasi 32.702.387 ` Jumlah aset 750.046.444 Kewajiban tidak dapat dialokasi 618.138.070 31 Desember 2009 satu tahun Jadetabek Jawa Sumatera Jumlah Pendapatan segmen 80.174.050 27.993.431 15.394.391 123.561.872 Pendapatan tidak dapat dialokasi 6.531.997 Jumlah pendapatan 130.093.869 Beban tidak dapat dialokasi 115.893.909 Laba sebelum pajak penghasilan 14.199.960 Beban pajak penghasilan 3.093.688 Laba bersih 11.106.272 Aset segmen 363.678.374 142.284.165 81.865.586 587.828.125 Aset tidak dapat dialokasi 23.554.451 Jumlah aset 611.382.576 Kewajiban tidak dapat dialokasi 490.754.955 169 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 40

28. INFORMASI SEGMEN USAHA lanjutan

31 Desember 2008 satu tahun Jadetabek Jawa Sumatera Jumlah Pendapatan segmen 67.259.288 18.990.511 1.765.330 88.015.129 Pendapatan tidak dapat dialokasi 3.585.597 Jumlah pendapatan 91.600.726 Beban tidak dapat dialokasi 82.807.724 Laba sebelum pajak penghasilan 8.793.002 Beban pajak penghasilan 2.741.411 Laba bersih 6.051.591 Aset segmen 220.273.768 82.619.647 20.547.845 323.441.260 Aset tidak dapat dialokasi 35.394.781 Jumlah aset 358.836.041 Kewajiban tidak dapat dialokasi 249.314.692 31 Desember 2007 satu tahun Jadetabek Jawa Sumatera Bersih Pendapatan segmen 40.674.551 11.007.495 - 51.682.046 Pendapatan tidak dapat dialokasi 1.010.363 Jumlah pendapatan 52.692.409 Beban tidak dapat dialokasi 46.463.815 Laba sebelum pajak penghasilan 6.228.594 Beban pajak penghasilan 2.010.564 Laba bersih 4.218.030 Aset segmen 148.811.372 41.250.583 - 190.061.955 Aset tidak dapat dialokasi 29.154.205 Jumlah aset 219.216.160 Kewajiban tidak dapat dialokasi 123.746.402

29. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada tanggal 8 November 2010, Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham sebesar Rp25.000.000 yang digunakan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional Perusahaan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 November 2011 dan dikenakan bunga sebesar 12 per tahun. b. Pada tanggal 12 Januari 2011, berkaitan dengan rencana Penawaran Umum Saham Perdana, berdasarkan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si. No. 32, para pemegang saham memutuskan hal sebagai berikut: 1. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perusahaan kepada masyarakat dan mencatatkan saham-saham Perusahaan di bursa efek di Indonesia dan mengubah status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka. 2. Menyetujui pengubahan nama Perusahaan dari PT HD Finance menjadi PT HD Finance Tbk. 3. Menyetujui pengubahan nilai nominal masing-masing saham Perusahaan yang semula sebesar Rp1.000.000 menjadi sebesar Rp100. 4. Menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp108.000.000.000 menjadi sebesar Rp432.000.000.000. 170 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 41

29. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA lanjutan

5. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpananportepel Perusahaan dan menawarkanmenjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dengan jumlah sebanyak-banyaknya 460.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. 6. Menyetujui pengubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris: Direksi: Komisaris Utama : Kurniadi Cahyono Direktur Utama : Hariono Komisaris : Abigail Djojonegoro Direktur Keuangan : Tobing Parali Komisaris Independen : Robert Tampubolon Direktur Kredit : Leonardi Suryajaya 7. Menyetujui pengubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat No.AHU-02028.AH.01.02 Tahun 2011 pada tanggal 14 Januari 2011. c. Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berupa kredit angsuran berjangka dengan jumlah maksimum sebesar Rp100 miliar untuk pendanaan piutang pembiayaan konsumen. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari 2012 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sebesar 110 dari jumlah fasilitas kredit yang terhutang. d. Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, dimana Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman dengan jumlah maksimum sebesar Rp50 miliar untuk pendanaan piutang pembiayaan konsumen. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2012 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sebesar 100 dari jumlah fasilitas kredit yang terhutang. 30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan DSAK sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: x PSAK 1 Revisi 2009 “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum general purpose financial statements agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. x PSAK 2 Revisi 2009 “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan financing selama suatu periode. 171 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 42 30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan: x PSAK 3 Revisi 2010 “Laporan Keuangan Interim” Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. x PSAK 4 Revisi 2009 “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan x PSAK 5 Revisi 2009 “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. x PSAK 7 Revisi 2010 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan. x PSAK 8 Revisi 2010 ”Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. x PSAK 12 Revisi 2009 “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” Akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. x PSAK 15 Revisi 2009 “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 1994 “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 1997 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak PerusahaanPerusahaan Asosiasi”. x PSAK 19 Revisi 2010 ”Aset Takberwujud” Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan. x PSAK 22 Revisi 2010 ”Kombinasi Bisnis” Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. 172 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 43 30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan: x PSAK 23 Revisi 2010 ”Pendapatan” Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. x PSAK 25 Revisi 2009 “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. x PSAK 48 Revisi 2009 “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. x PSAK 57 Revisi 2009 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. x PSAK 58 Revisi 2009 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. x SAK ETAP ”Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik, yaitu yang mana tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum general purpose financial statements bagi pengguna eksternal. x ISAK 7 Revisi 2009 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus EBK” Menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut. x ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa” Diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK 57. x ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan” Berlaku untuk penghargaan kredit loyalitas pelanggan yang diberikan kepada pelanggan sebagai bagian dari transaksi penjualan, dan tergantung pemenuhan atas setiap kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan, pelanggan dapat menukar barang atau jasa secara gratis atau dengan potongan harga dimasa yang akan datang. x ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik” Diterapkan untuk distribusi searah nonreciprocal aset oleh entitas kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, seperti distribusi aset nonkas dan distribusi yang memberikan pilihan kepada pemilik untuk menerima aset nonkas atau alternatif kas. 173 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 44 30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 lanjutan: x ISAK 12 “Pengendalian Bersama EntitasPBE: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” Berkaitan dengan akuntansi venture untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional. x ISAK 14 “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web” Situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset takberwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK 19 Revisi 2010. x ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: x PSAK 10 Revisi 2010 ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. x PSAK No. 18 Revisi 2010, “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”. Mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. x PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. x PSAK No. 34 Revisi 2010, “Akuntansi Kontrak Konstruksi” Mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi. x PSAK No. 46 Revisi 2010, “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan penyelesaian jumlah tercatat aset liabilitas di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. x PSAK No. 50 Revisi 2010, “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. x PSAK No. 53 Revisi 2010, “Pembayaran Berbasis Saham” Mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham. x PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. 174 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 45 30. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF lanjutan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 lanjutan: x PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” Diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah. x ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” Diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 Revisi 2006. Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian. x ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 revisi 2010, “Imbalan Kerja”. x ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” Menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu. x ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari perubahan dan penerapan Standar baru, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya. 31. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2009, 2008 dan 2007 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010. 2009 Disajikan sebelumnya Reklasifikasi Disajikan kembali Neraca Beban tangguhan - bersih 46.708.010 45.519.786 1.188.224 Piutang pembiayaan konsumen - bersih Catatan 4 543.738.694 45.519.786 589.258.480 Biaya dibayar di muka Catatan 6 3.552.940 155.548 3.708.488 Aset lain-lain Catatan 8 277.120 155.548 121.572 175 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 46

31. REKLASIFIKASI AKUN lanjutan 2009 lanjutan

Disajikan sebelumnya Reklasifikasi Disajikan kembali Laporan laba rugi Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15 152.057.566 28.495.694 123.561.872 Biaya perolehan pembiayaan konsumen 33.137.661 28.448.005 4.689.656 Biaya bunga dan keuangan Catatan 18 47.869.764 47.689 47.822.075 2008 Disajikan sebelumnya Reklasifikasi Disajikan kembali Neraca Beban tangguhan - bersih 29.314.432 23.436.551 5.877.881 Piutang pembiayaan konsumen - bersih Catatan 4 300.208.299 23.484.240 323.692.539 Biaya dibayar di muka Catatan 6 2.554.710 169.074 2.723.784 Aset lain-lain Catatan 8 327.572 169.074 158.498 Laporan laba rugi Pendapatan pembiayaan konsumen Catatan 15 99.383.633 11.368.504 88.015.129 Biaya perolehan pembiayaan konsumen 20.241.586 11.254.620 8.986.966 Biaya bunga dan keuangan Catatan 18 24.516.613 113.884 24.402.729 2007 Disajikan sebelumnya Reklasifikasi Disajikan kembali Neraca Biaya dibayar di muka Catatan 6 1.546.254 525.265 2.071.519 Aset lain-lain Catatan 8 774.627 525.265 249.362 Dasar dilakukannya reklasifikasi akun-akun sebagaimana disajikan di atas adalah untuk menyesuaikan penyajian komparatif laporan keuangan tahun 2009, 2008 dan 2007 dengan penyajian laporan keuangan tahun 2010. 176 PT HD FINANCE TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Sepuluh Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Oktober 2010 dan Tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 dan 2007 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 47

32. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan angka perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007. Laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dengan laporan auditor independen No. RPC-450PSS2011 tanggal 14 Januari 2011. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah diaudit oleh auditor independen lain. Sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana, laporan keuangan untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dengan angka perbandingan untuk tahun 2008 dan 2007 diterbitkan kembali dengan beberapa tambahan pengungkapan dan perubahan lainnya pada Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan No.1a, 1b, 2c, 2d, 2e, 2f, 2h, 2k, 2o, 2p, 2r, 2s, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 15, 18, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32 dan 33.

33. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2011. 177

BAB XVII. ANGGARAN DASAR