28
BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 17 Maret 2011 atas Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan mengenai
penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara
prospektif.
29
BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation Indo Lease berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan
Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56.
Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada
tanggal 9 Mei 2006.
Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut: a.
Akta Berita Acara No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989, dibuat di hadapan Jacinta Susanti,
S.H., Notaris di Jakarta, yang keduanya telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-TH.89 tanggal 27 Maret 1989 dan telah didaftarkan
di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926,
mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan.
b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1994, Tambahan No.3815, mengenai persetujuan RUPSLB atas
perubahan Pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang permodalan.
c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.37 tanggal 19 Juni 1995, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-9232.HT.01.04-TH.95 tanggal 28 Juli 1995 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan di bawah No.1620A.NotHKM1995PN.Jak.Sel pada tanggal 22 Agustus 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.99 tanggal 12 Desember 1995, Tambahan No.10214,
mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Leasing Corporation.
d. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,
Notaris di Jakarta, mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel. e.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.152 tanggal 17 September 1997, dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa, Ng S.H., pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-11270.HT.01.04-TH.97 tanggal 30 Oktober 1997, dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana telah diterima
dan dicatat pada tanggal 30 Oktober 1997 dengan No.C2-HT.01.04-A.23545, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1907BH.09.03XI97
pada tanggal 27 Nopember 1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.19 tanggal 6 Maret 1998, Tambahan No.1420, mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
f. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123.HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di
Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1110RUB.09.03XI2000 pada tanggal 8 Nopember 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011,
30 Tambahan No.201, mengenai persetujuan atas perluasan kegiatan usaha Perseroan, peningkatan modal dasar
dan pengeluaran sebagian saham simpanan portopel serta perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Leasing.
g. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.13 tanggal 5 Pebruari 2002 juncto Akta Pernyataan Keputusan
Para Pemegang Saham No.16 tanggal 5 Desember 2001, keduanya dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-11642.HT.01.04.TH.2002 tanggal 27 Juni 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo di bawah No.51010
BH.1317II2006 pada tanggal 13 Pebruari 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No.202, mengenai persetujuan atas perubahan nama Perseroan menjadi
PT Niaga Indovest Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang semula di Jakarta menjadi di Surabaya.
h. Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301, mengenai
persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang semula di Surabaya menjadi di Jakarta serta peningkatan modal dasar dan modal ditempatkandisetor
Perseroan.
i. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.48
tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.039RUB
09.02I2007 pada tanggal 9 Januari 2007, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32 tanggal 20 April 2007, Tambahan No.3706, mengenai persetujuan atas peningkatan modal dasar dan
modal ditempatkandisetor Perseroan.
j. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.13
tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal
20 Nopember 2006 dengan No.W7-HT.01.04-3666 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.139RUB 09.02I2007 pada tanggal 23 Januari
2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No.75, mengenai persetujuan atas peningkatan modal ditempatkandisetor Perseroan.
k. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.07
tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat
pada tanggal 26 Nopember 2007 dengan No.C-UM.HT.01.04-4247 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 18L2011, mengenai persetujuan peningkatan
modal ditempatkandisetor Perseroan.
l. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham
No.167 tanggal 14 Agustus 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-73934.
AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0096428. AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 302,mengenai persetujuan atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penyesuaian dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
m. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU.0124768.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303,mengenai persetujuan atas peningkatan
modal dasar dan modal ditempatkandisetor Perseroan.
31 n.
Akta Berita Acara Rapat No.07 tanggal 3 Mei 2010, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah
diterima dan dicatat pada tanggal 28 Juni 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-15859 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0048222.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juni 2010, mengenai persetujuan atas
perubahan mengenai tugas dan wewenang Direksi.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta
Berita Acara Rapat No.32 tanggal 12 Januari 2011 dibuat oleh Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011.
Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
1 Sewa Guna Usaha Leasing;
2 Anjak Piutang Factoring;
3 Pembiayaan Konsumen Consumer Finance;
4 Usaha Kartu Kredit.
Perseroan memiliki 16 kantor cabang yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bekasi, Tambun, Tangerang, Serpong, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Medan, Palembang, Betung dan Pekanbaru.
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan penting sebagai berikut :
No. Jenis Ijin
Keterangan
1. Ijin Perusahaan Pembiayaan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187KMK.062001 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Niaga Leasing yang
kemudian diubah melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP- 387KM.52005 yang menerangkan mengenai perubahan Izin Usah Perusahaan
Pembiayaan atas nama PT Niaga Leasing menjadi “PT Niaga Indovest Finance”. Setelah diubah menjadi “PT HD Finance” di tahun 2005 Perseroan memperoleh
izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. KEP-012KM.122006 tanggal 19 Juni 2006.
2. NPWP
No.01.306.439.9-038.000 atas nama Perseroan 3.
Surat Keterangan Domisili No.371.824.5112010 tanggal 6 Mei 2010 dikeluarkan oleh Lurah Kelapa Dua, yang
menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jalan Panjang Arteri Kelapa Dua No.29 RT.00102, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta
Barat; dan berlaku sampai dengan tanggal 26 Mei 2011
1.
PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Tahun 1972
Sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56.
32 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- Raden Mas Kusmuljono 40
2.000.000 20,00
- Achmad Sjahaboedin 40
2.000.000 20,00
- Frederik Gerard Leimena 60
3.000.000 30,00
- PT Buana Aviation Supply 20
1.000.000 10,00
- Bungaran Mangatas Albert Pardede 40
2.000.000 20,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200
10.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 800
40.000.000 -
Catatan : Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa:
1
Bukti penyetoran modal sebesar Rp 10.000.000,- sepuluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2
Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 1972 – 1982
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai
berikut: a.
Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan Perseroan, yaitu pada periode antara:
1. Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No.41 tanggal 20 September 1972,
dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember
1972; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56; dan
2. Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden Santoso, Notaris di Jakarta,tercatat
adanya: 1
pengalihan saham Perseroan dari Raden Mas Kusmuljono, Achmad Sjahaboedin, PT Buana Aviation Supply, dan Bungaran Mangatas Albert Pardede kepada Frederik Gerard Leimena sehingga seluruh
saham Perseroan sebanyak 200 dua ratus saham dimiliki oleh Frederik Gerard Leimena. 2
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp 40.000.000,- empat puluh juta Rupiah.
b. Akta yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas peningkatan
modal ditempatkanmodal disetor dan perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham serta akta pengalihan saham tersebut di atas tidak dapat ditemukan.
c. Peningkatan modal ditempatkanmodal disetor dan perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham
tersebut di atas telah tercatat pada Perseroan. d.
Bukti penyetoran modal sebesar Rp.40.000.000,- empat puluh juta Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan.
Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
33 Dengan dilakukannya pengalihan saham dan peningkatan modal tersebut di atas, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Frederik Gerard Leimena
400 20.000.000
40,00 Sjamsi Bachrum Nasution
600 30.000.000
60,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Tahun 1982
Berdasarkan Akta Penjualan dan Pembelian Saham No.95 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat di hadapan Raden Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli 600 enam ratus saham Perseroan milik Sjamsi Bachrum Nasution
kepada Frederik Gerard Leimena. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden
Santoso, S.H., Notaris di Jakarta.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Frederik Gerard Leimena 1.000
50.000.000 100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Tahun 1988
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.20 tanggal 9 Juni 1988, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli 1.000 seribu saham Perseroan milik Frederik Gerard Leimena masing-masing
kepada Nn.Indira Poerwita Djohan sejumlah 770 tujuh ratus tujuh puluh saham;Tryana Sjamun sejumlah 130 seratus tiga puluh saham dan Soedjatmiko sejumlah 100 seratus saham.
Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.19 tanggal 9 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar
1.000 50.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Nn.Indira Poerwita Djohan
770 38.500.000
77,00 - Tryana Sjamun
130 6.500.000
13,00 - Soedjatmiko
100 5.000.000
10,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Berdasarkan Akta Berita Acara No. 27 tanggal 17 Juni 1988 dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989 dibuat di hadapan
Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-TH.89 tanggal 27 Maret 1989 dan telah didaftarkan di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta
34 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926, diterangkan
mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas : a. peningkatan modal dasar Perseroan sejumlah Rp 950.000.000,- sembilan ratus lima puluh juta Rupiah sehingga
menjadi Rp1.000.000.000,- satu miliar Rupiah; b.
peningkatan modal ditempatkandisetor sejumlah Rp150.000.000,- seratus lima puluh juta Rupiah sehingga menjadi Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah;
c. perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 1.000.000,- satu juta Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
1.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Nn.Indira Poerwita Djohan
154 154.000.000
77,00 - Tryana Sjamun
26 26.000.000
13,00 - Soedjatmiko
20 20.000.000
10,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200
200.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 800
800.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 150.000.000,- seratus lima puluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat
ditemukan. 2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan
Perseroan.
Tahun 1988 – 1990
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai
berikut:
a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan
Perseroan, yaitu pada periode antara: 1
Akta Berita Acara PT Indonesia Lease Corporation No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal
10 Maret 1989, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-
TH.89 tanggal 27 Maret 1989; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926; dan
2 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994; didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Februari 1994; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815 “Akta No.92”
35 tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Indira Poerwita Djohan, Tryana Sjamun, dan Soedjatmiko sehingga
susunan pemegang saham Perseroan setelah dibuatnya Akta No.92 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Herman Setiawan
54 54.000.000
1,80 - Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga
546 546.000.000
18,20 - Koperasi Citra Niaga
1.950 1.950.000.000
65,00 - PT Bank Niaga
450 450.000.000
15,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT. HD Corpora, dan Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT. HD Corpora bahwa: 1. Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.800.000.000,- dua miliar delapan ratus juta Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak
dapat ditemukan. 2. Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan
Perseroan.
Tahun 1990
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No 52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815 diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas :
a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000.000,- satu miliar Rupiah menjadi Rp 10.000.000.000,-
sepuluh miliar Rupiah; b.
peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah menjadi Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Herman Setiawan
54 54.000.000
1,80 - Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga
546 546.000.000
18,20 - Koperasi Citra Niaga
1.950 1.950.000.000
65,00 - PT Bank Niaga
450 450.000.000
15,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Tahun 1990 – 1995
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai
berikut:
a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan
Perseroan, yaitu pada periode antara:
36 1
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815; dan
2 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,
Notaris di Jakarta, tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Herman Setiawan, Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank
Niaga dan Koperasi Citra Niaga seluruhnya kepada PT Bank Niaga sehingga seluruh saham Perseroan sejumlah 3.000 tiga ribu saham dimiliki oleh PT Bank Niaga.
b. Akta yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas perubahan
susunan pemegang sahampengalihan saham serta akta pengalihan saham tersebut di atas tidak dapat ditemukan.
c. Perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham tersebut di atas telah telah tercatat pada Perseroan.
Dengan dilakukannya pengalihan saham di atas, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga
3.000 3.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Tahun 1996
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel
sebanyak 2.000 dua ribu saham atau sejumlah Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga adalah pemilik 5.000 lima ribu saham dalam Perseroan.
Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga
5.000 5.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000
5.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 5.000
5.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan wealth Paradise
Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 1997
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas pengeluaran sebagian saham simpanan
portopel sebanyak 3.000 tiga ribu saham atau sejumlah Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga menjadi pemilik 8.000 delapan ribu saham dalam
Perseroan.
37 Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga
8.000 8.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 8.000
8.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 2.000
2.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 2000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana,
S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.
TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110RUB.09.03XI2000 pada tanggal 8 Nopember 2000 serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201, mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas peningkatan modal dasar dari Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah
menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah dan pengeluaran sebagian saham simpanan portopel sebanyak 2.000 dua ribu saham atau sejumlah 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah yang diambil bagian oleh
PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham dan PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga
9.980 9.980.000.000
99,80 - PT Niaga Management Company
20 20.000.000
0,20
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Catatan :
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora bahwa:
1. Saham-saham baru sejumlah 2.000 dua ribu saham yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Niaga Leasing Corporation No.26 tanggal
6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat PT Niaga Leasing Corporation No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti
Notonagoro , S.H., Notaris di Jakarta, diambil bagian oleh:
a. PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham; dan b.
PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham. 2.
Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan. Penyetoran modal tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan
Perseroan.
Tahun 2001
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.199 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Bank Niaga Tbk sejumlah 6.000 enam ribu
saham kepada PT Millenium Mitra Sukses; Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.200 tanggal 29 Oktober 2001,
38 dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Bank
Niaga,Tbk sejumlah 3.980 tiga ribu sembilan ratus delapan puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.201 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris
di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Niaga Manajemen Citra sejumlah 20 dua puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa.
Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.198 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat dihadapan Irawan
Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Oktober 2005 dengan No.C-UM.02.01.15173 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Millenium Mitra Sukses
6.000 6.000.000.000
60,00 - PT Surya Gemilang Sentosa
4.000 4.000.000.000
40,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Tahun 2005
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Millenium Mitra Sukses sejumlah 6.000 enam ribu saham
kepada HDC ; Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.5 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 3.999 tiga
ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan saham kepada PT HD Corpora; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.6 tanggal 1 April 2005, dibuat dihadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham
Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 1 satu saham kepada PT Capsule Copora;
Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Niaga Indovest Finance No.3
tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal
21 April 2005 dengan No. C-UM.02.01.5439 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
9.999 9.999.000.000
99,99 - PT Capsule Copora
1 1.000.000
0,01
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 Juli 2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Capsule Copora sejumlah 1 satu saham kepada Soeharto
Djojonegoro; Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Niaga Indovest Finance No.3 tanggal 1 Juli
2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima pada tanggal 15 September 2005 dengan No.
C-UM.02.01.13561 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
39 Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
9.999 9.999.000.000
99,99 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,01
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Maret 2006 serta diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No.3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No.301, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan modal dasar dari Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah menjadi Rp 50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah; dan b.
peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah, diambil bagian dan disetor oleh:
1 PT HD Corpora sebanyak 750 tujuh ratus lima puluh saham atau sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus
lima puluh juta Rupiah; dan 2
Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 14.250 empat belas ribu dua ratus lima puluh atau sebesar Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
Rp Modal Dasar
50.000 50.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
10.749 10.749.000.000
42,996 - Wealth Paradise Holdings Ltd
14.250 14.250.000.000
57,000 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,004
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000
25.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 25.000
25.000.000.000 -
Catatan : 1.
Atas perubahan pemegang saham tersebut di atas, Perseroan telah menyampaikan Laporan Kepada Menteri Keuangan Cq Direktur Jenderal Lembaga Keuangan sesuai surat No.041HR-DIRVI2006 tanggal 28 Juni
2006.
2.
Penyetoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah tersebut di atas telah dilakukan dengan perincian sebagai berikut:
a. sebesar Rp 5.134.500.000,- lima miliar seratus tiga puluh empat juta lima ratus ribu Rupiah, Rp 3.946.000.000,- tiga miliar sembilan ratus empat puluh enam juta Rupiah, dan Rp 1.970.000.000,-
satu miliar sembilan ratus tujuh puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank Lippo tertanggal 30 Desember 2005;
b. sebesar Rp 978.000.000,- sembilan ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah, Rp 985.000.000,- sembilan
ratus delapan puluh lima juta Rupiah, dan Rp 983.508.000,- sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus delapan ribu Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank BCA untuk periode
30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005;
c. sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus lima puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di
Bank BCA untuk periode 30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005;
40 d.
sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus lima puluh Rupiah telah tercakup dalam penyetoran modal berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta;
e. sebesar Rp 17.594.850,- tujuh belas juta lima ratus sembilan puluh empat ribu delapan ratus lima puluh
Rupiah berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa:
a. Bukti penyetoran modal sebesar jumlah tersebut tidak dapat ditemukan.
b. Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta
dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 2006
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.039RUB 09.02I2007 pada tanggal 9 Januari 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32
tanggal 20 April 2007, Tambahan No.3706, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah menjadi Rp 100.000.000.000,-
seratus miliar Rupiah; dan b.
peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah menjadi Rp 40.000.000.000,- empat puluh miliar Rupiah, yang diambil bagian dan disetor oleh Wealth Paradise Holdings
Ltd sebanyak 15.000 lima belas ribu saham atau sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- PT HD Corpora 10.749
10.749.000.000 26,8725
- Wealth Paradise Holdings Ltd 29.250
29.250.000.000 73,1250
- Soeharto Djojonegoro 1
1.000.000 0,0025
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40.000
40.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 60.000
60.000.000.000 -
Catatan :
1.
Penyetoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada:
a. Surat Citibank N.A. kepada Perseroan No.Ref.3396054386 tertanggal 23 Pebruari 2006, yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke dalam rekening Perseroan di
Citibank N.A.; Kurs yang digunakan pada saat pengkreditan dana tersebut adalah 1 US = Rp 9.270,- sehingga nilai penyetoran menjadi sebesar Rp 5.283.900.000,-.
b. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Juni 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 568,000 atau sejumlah Rp 5.256.272.000,- berdasarkan kurs 1US = Rp.9.254,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening
atas nama Perseroan di BCA; c. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Mei 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US
564,500 atau sejumlah Rp 4.946.713.500,- berdasarkan kurs 1US = Rp.8.763,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA;
Dengan perhitungan kurs di atas, terdapat kelebihan penyetoran oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebesar Rp 486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah.
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa dari jumlah Rp.486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus
delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah tersebut:
41
a. sebesar Rp 251.488.350,- dua ratus lima puluh satu juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh Rupiah
dipergunakan untuk menutup kewajiban penyetoran modal oleh Wealth Paradise Holding Ltd berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PTHD Finance No.13 tanggal
2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.
b. Kelebihan penyetoran sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus
lima puluh Rupiah digunakan sebagai setoran modal berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Saham PTNiaga Indovest Finance No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.13 tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 20 Nopember 2006 dengan No.W7-HT.01.04-3666 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan
pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.139RUB 09.02I2007 pada tanggal 23 Januari 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 Januari 2008,
Tambahan No.75; diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan sebanyak 10.000 sepuluh ribu saham atau sebesar Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah
yang seluruhnya diambil bagian oleh Wealth Paradise Holdings Ltd.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
10.749 10.749.000.000
21,498 - Wealth Paradise Holdings Ltd
39.250 39.250.000.000
78,500 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,002
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000
50.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 50.000
50.000.000.000 -
Catatan: 1. Penyetoran modal sebesar Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd
sebagaimana ternyata pada: a.
Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 11 Agustus 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US523,000 atau sejumlah Rp 4.745.769.400,- dengan kurs 1US = Rp 9.062,- dari Wealth Paradise Holdings
Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; b.
Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 14 September 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 549,450 atau sejumlah Rp 5.002.742.250,- dengan kurs 1US = Rp 9.105,- dari Wealth Paradise Holdings
Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; Total penyetoran dalam mata uang Dolar Amerika Serikat adalah sebesar US1,073,150 sehingga sesuai dengan kurs yang
disebutkan dalam Nota Kredit di atas, seluruhnya setara dengan Rp 9.748.511.650,-.
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Limited, diterangkan bahwa sisa penyetoran sebesar Rp 251.488.350,- telah tercakup dalam penyetoran sebesar
sebagaimana ternyata pada Surat Citibank N.A. kepada Perseroan No.Ref.3396054386 tertanggal 23 Pebruari 2006, yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke
dalam rekening Perseroan di Citibank N.A. sebagaimana diuraikan dalam kaitannya dengan penyetoran modal berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal
13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.
Tahun 2007
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.07 tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 26 Nopember 2007 dengan No.C-UM.HT.01.04-4247 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari, Tambahan No. 18L2011, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas peningkatan modal ditempatkan serta modal disetor dari Rp 50.000.000.000,- lima puluh
miliar Rupiah menjadi Rp 100.000.000.000 seratus miliar Rupiah dan pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan sebanyak 50.000 lima puluh ribu saham atau sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah
yang seluruhnya diambil bagian oleh:
42 a.
Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 35.750 tiga puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh saham atau senilai Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah; dan
b. PT HD Corpora sebanyak 14.250 empat belas ribu dua ratus lima puluh saham atau senilai Rp 14.250.000.000,-
empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
24.999 24.999.000.000
24,999 - Wealth Paradise Holdings Ltd
75.000 75.000.000.000
75,000 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,001
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000
100.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Catatan : 1.
a. Penyetoran modal sejumlah Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan
oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada: 1
Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 30 April 2007 s.d. 31 Mei 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah;
2 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 31 Juli 2007 s.d.
31 Agustus 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 10.750.000.000,- sepuluh miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah;
3 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 31 Agustus 2007 s.d.
30 September 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah; b.
Penyetoran modal sejumlah Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan oleh PT HD Corpora sebagaimana ternyata pada laporan rekening Perseroan pada PT Bank Lippo Tbk tertanggal
28 Pebruari 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah.
Tahun 2008
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU- 99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0124768.
AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah menjadi
Rp 108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah; dan b.
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah menjadi Rp 108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah, yang diambil bagian seluruhnya oleh PT HD Corpora
sebanyak 8.000 delapan ribu saham atau senilai Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 108.000
108.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
32.999 32.999.000.000
30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd
75.000 75.000.000.000
69,4445 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,0009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 108.000
108.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
43
Catatan : 1.
a. Sehubungan dengan peningkatan modal di atas, Perseroan telah menyampaikan surat No.002CFO-HDFIV09 tanggal
30 April 2009 dan No.008CFO-HDFV09 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Menjawab surat Perseroan tersebut, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
telah menyampaikan surat kepada Perseroan dengan No.S-5454BL2009 tanggal 23 Juni 2009 perihal Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
- Laporan perubahan modal dasar dan modal disetor Perseroan tidak dapat disetujui dan dicatat dalam database
Biro Pembiayaan dan Penjaminan karena jumlah penyertaan PT HD Corpora sebagai pemegang saham Perseroan lebih dari 50 modal sendirinya sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84
PMK.0122006.
b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham
PT HD Corpora Nomor 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima
dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, diterangkan mengenai persetujuan para pemegang
saham PT HD Corpora tertanggal 18 Nopember 2010 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PT HD Corpora menjadi sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah.
Berdasarkan Laporan Keuangan HD Corpora per 31 Oktober 2010 tidak diaudit, jumlah modal sendiri HD Corpora sebagai akibat peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor tersebut di atas adalah sebesar Rp 66.275.646.003,- enam puluh
enam miliar dua ratus tujuh puluh lima juta enam ratus empat puluh enam ribu tiga Rupiah sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006.
Peningkatan modal HD Corpora guna memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tersebut telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK dengan surat Direksi Perseroan No.035CFO-HDFXI10 tertanggal 26
Nopember 2010 sebagaimana telah diterima pada tanggal 29 Nopember 2010. 2.
Penyetoran modal sejumlah Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah telah dilakukan oleh PT HD Corpora sebagaimana ternyata pada laporan rekening Perseroan pada PT Bank Lippo Tbk tertanggal 30 September 2008 untuk penyetoran sejumlah
Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah.
Tahun 2011
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta Barat, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.
Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan Modal dasar Perseroan yang semula Rp.108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah menjadi
sebesar Rp.432.000.000.000,00 empat ratus tiga puluh dua milyar Rupiah. b.
perubahan nilai nominal Perseroan yang semula sebesar Rp.1.000.000,- satu juta Rupiah menjadi Rp.100,- seratus Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 4.320.000.000
432.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
329.990.000 32.999.000.000
30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd
750.000.000 75.000.000.000
69,4445 - Soeharto Djojonegoro
10.000 1.000.000
0,0009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.080.000.000
108.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 3.240.000.000
324.000.000.000 -
Catatan: Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited menandatangani Pernyataan dan Penegasan tertanggal
11 Januari 2011 yang menerangkan bahwa: 1. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik masyarakat sehubungan dengan rencana Perseroan untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, PT. HD Corpora menyatakan, menegaskan, dan menjamin bahwa apabila di kemudian hari timbul gugatan danatau tuntutan berkenaan dengan keabsahan
kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal sebagaimana dimaksudkan dalam Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar penyetoran
modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda, atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab PT. HD Corpora. Dengan demikian, para pemegang
44
saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan berupa apapun juga sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di
atas. 2. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik masyarakat sehubungan dengan rencana Perseroan untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, Wealth Paradise Holdings Limited menyatakan, menegaskan, dan menjamin bahwa apabila di kemudian hari timbul gugatan danatau tuntutan berkenaan
dengan keabsahan penyetoran modal sebagaimana dimaksudkan dalam Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar penyetoran modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda,
atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab Wealth Paradise Holdings Limited. Dengan demikian, para pemegang saham baru yang akan menjadi
pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan berupa apapun juga sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di atas
Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan maupun struktur kepemilikan saham Perseroan lainnya.
2. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
1.
PT HD CORPORA “HDC” Riwayat Singkat
HDC didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 23 Maret 2005, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08498.HT.01.01.TH.2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 17 Mei 2005
di bawah 1251BH.09.05V2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tertanggal 15 September 2006, Tambahan No.9838.
Anggaran dasar HDC telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal
22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada
tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010.
Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, industri pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan,
perbengkelan dan jasa. Saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan saham pada perusahaan lain.
Permodalan dan Pemegang Saham
Struktur permodalan HDC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra,
S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-
30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, struktur permodalan HDC adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal Rp
Modal Dasar 50.000
50.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,01 - PT Pepper Tree Investama
49.999 49.999.000.000
99,99
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000
50.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
45
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No.106 tanggal 12 September 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-21852.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan Nomor AHU-002798.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009, susunan anggota Direksi HDC adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris :
Hamid Djojonegoro
Direksi
Direktur :
Soeharto Djojonegoro
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan HDC yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta Rekan. Sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Prakarsa
Permana dan Siddharta, yang seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007
Jumlah Aset 65.321
36.861 33.468
31.871 Jumlah Kewajiban
19 -
1.600 3.200
Jumlah Ekuitas 65.302
36.861 31.868
28.671 Pendapatan Usaha
- -
- -
Beban Usaha 14
- -
- Pendapatan Lain-lain - Bersih
3.451 4.993
3.449 2.655
Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 3.437
- -
- Taksiran Pajak Penghasilan
4 -
- -
Laba Rugi Bersih 3.441
4.993 3.449
2.655
2.
Wealth Paradise Holdings Ltd “WPH” Riwayat Singkat
WPH adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands. WPH didirikan berdasarkan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar WPH yang tertuang dalam Memorandum of Association
and Articles of Association, serta Certiicate of Incorporation No.664925 yang pada pokoknya menerangkan
mengenai pendirian WPH pada tanggal 5 Juli 2005, berkedudukan di Palm Grove House, P.O. BOX 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands.
Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha
Maksud dan tujuan WPH antara lain adalah membeli, menjual, menjamin, melakukan investasi pada, menukar atau dengan cara lain memperoleh, dan menguasai, mengelola, mengembangkan, melakukan transaksi dengan
atau terhadap obligasi, surat utang, saham baik yang telah disetor penuh atau belum, opsi, komoditi, bentuk investasi berjangka, kontrak investasi berjangka, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, negara,
perseroan terbatas maupun perseroan tidak terbatas di berbagai negara di dunia, logam berharga, batu permata, barang berharga lainnya, dengan cara pembayaran tunai maupun berdasarkan pinjaman dan termasuk penjualan
dengan cara short, dan untuk meminjamkan uang dengan jaminan barang-barang tersebut di atas.
46
Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Resolutions of the Sole Shareholder tertanggal 7 Desember 2005 dan Register of Members dan Share Ledger, susunan pemegang saham WPH adalah sebagai berikut :
Keterangan Nilai Nominal US 1 per saham
Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal US
Modal Dasar 5.000.000
5.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Seletar Holding Limited
1.425.500 1.425.500
100,00
Jumlah 1.425.500
1.425.500 100,00
Saham Dalam Portepel 3.574.500
3.574.500 -
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi WPH berdasarkan Register of Directors adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur :
Repulse Bay Limited Direktur
: Silverstrand Bay Limited
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan WPH yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2009, 2008 dan 2007 unaudited.
dalam USD
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007
Jumlah Aset 3.840.564
3.841.476 3.841.463
3.841.787 Jumlah Kewajiban
- -
- -
Jumlah Ekuitas 3.840.564
3.841.476 3.841.463
3.841.787 Pendapatan
40 38
323 65
Beban 952
25 1
368.033 Laba rugi bersih
912 13
324 368.098
3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Perseroan Nomor 32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, maka susunan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Kurniadi Cahyono Komisaris
: Abigail Djojonegoro
Komisaris Independen :
Robert Tampubolon
Direksi
Direktur Utama Merangkap Direktur Tidak Terailiasi : Hariono
Direktur : Tobing Parali
Direktur :
Leonardi Suryajaya Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah
untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 5 lima setelah pengangkatan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
47 Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No IX.I.6 tentang Direksi
dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Perseroan menyatakan bahwa direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai
direksi pada perusahaan pembiayaan lain. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
KOMISARIS Kurniadi Cahyono Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 52 tahun lahir di Pekalongan. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada
tahun 1985.
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2009, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan
operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009 – sekarang :
Komisaris Utama
2008 – sekarang : Non Executive Director Oil Exploration Company
Australia 2005 – 2009
: Direktur Utama Perseroan
April – Des 2005 : Komisaris Perseroan
2000 – 2005 :
Chief Executive Oficer PT Arta Millenia Pangan Makmur
1997 – 2000 : Vice President Finance PT Perindustrian Bapak Djenggot,
PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1991 – 1997
: Vice President Divisi Property PT Melatitunggal Intiraya
1987 – 1991 :
Asisten Direktur Utama PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1987 – 1991 :
Financial Controller PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1986 – 1987 :
Financial Controller PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1985 – 1986 :
Koordinator Akuntansi
PT Perindustrian
Bapak Djenggot, PT Arta Boga Cemerlang dan PT Bintang Arta
Cemerlang 1983 – 1985
: Akuntansi Biaya dan Asisten Kepala Akuntansi PT
Cometa Can Corporation
Abigail Djojonegoro Komisaris
Warga Negara Indonesia, 31 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor of Sience di Babson College, Amerika Serikat pada tahun 2002.
Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Pebruari 2009, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam
pelaksanaan operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009 – sekarang : Komisaris Perseroan
2005 – 2009 : Direktur Sumber Daya Manusia Perseroan
2004 – sekarang :
Direktur Utama PT Adicipta Boga Intiprima Jakarta
2002 – sekarang : Direktur Utama PT Happy Day Utama
48
Robert Tampubolon Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 64 tahun lahir di Balige. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun
1977. Memperoleh gelar Master Jurusan Marketing di Sekolah Tinggi Manajemen Labora, Jakarta pada tahun 1999.
Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2011, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan
operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2011 – sekarang :
Komisaris Perseroan
2007 – 2008 : Advisor PT International Mitora Indonesia
2005 – sekarang :
Ketua Koperasi Lima Roti Dua Ikan
2006 – sekarang : Advisor di PT Chi Indonesia, a Franchised Direct Selling
MLM 2004 – 2005
: Advisor to the Executive Director of Dian Mandiri
Foundation 1999 – 2004
: Komisaris Utama PT Plaza Purimas Hotel
1999 – 2000 :
Komisaris Utama PT Exim Leasing Mei – Agustus 1999 :
Kadiv Kinerja Bisnis Manajemen PT Bank Mandiri Persero
Maret – Juli 1999 : Asisten Direktur PT Bank Ekspor Impor Indonesia
1998 – 1999 :
Kadiv Riset dan Pengembangan PT Bank Ekspor Impor Indonesia
1997 – 1998 : Kepala Departemen Bisnis dan Pengembangan PT Bank
Ekspor Impor Indonesia 1995 – 1997
: Joint General Manager PT Bank Ekspor Impor Indonesia,
New York 1993 – 1994
: Deputy General Manager PT Bank Ekspor Impor
Indonesia, New York 1991 – 1993
: Kepala Metodologi dan Departemen Administrasi
PT Bank Ekspor Impor Indonesia. 1984 – 1991
: Kepala Bagian Audit PT Bank Ekspor Impor Indonesia.
1983 – 1984 :
Kepala Departemen Kredit PT Bank Ekspor Impor Indonesia cabang Jayapura.
1981 – 1982 :
Kepala Akuntansi PT Bank Ekspor Impor Indonesia cabang Jayapura
1978 – 1981 :
Analis Kredit dan Pejabat Kredit pada Divisi Perkebunan Kredit
1976 – 1978 : Junior Auditor
49
DIREKSI Hariono Direktur UtamaMerangkap Direktur Tidak Terailiasi
Warga Negara Indonesia, 41 tahun lahir di Medan. Memperoleh gelar Doktorandus Medis Drs med, Jurusan Kedokteran Umum di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta pada tahun 1992. Memperoleh gelar Magister Manajemen, Jurusan Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Memperoleh
gelar Master of Applied Finance, Jurusan Applied Finance di Macquarie University
Sydney, Australia pada tahun 2000. Serta memperoleh Sertiikasi Kecakapan Profesi Pasar Modal seperti Wakil Penjamin Emisi Efek pada tahun 2002 dan
Wakil Manajer Investasi pada tahun 2002.
Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak bulan Maret 2009. Beliau bertanggung jawab secara keseluruhan kegiatan usaha Perseroan. Jabatan
lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009 – sekarang : Direktur Utama Perseroan
2005 – 2009 :
Direktur Keuangan Perseroan
April – Des 2005 : Direktur Pelaksana Perseroan
Jan – Maret 2005 : Direktur Pengembangan Bisnis PT Ultra Prima Abadi
2000 – 2004 :
Assistant Vice President Corporate Finance Investment Banking PT PricewaterhouseCoopers Sekuritas
1996 – 1999 :
General Manager ALCO Support Bank Aspac 1996 – 1997
: Manager Operation MIS Bank Aspac
1994 – 1995 :
Assistant Manager Treasury Bank Aspac
Tobing Parali Direktur
Warga Negara Indonesia, 39 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995.
Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2009. Beliau bertanggung jawab terhadap Keuangan Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang
dipegang antara lain :
2009 – sekarang : Direktur Keuangan Perseroan
2007 – 2009 : Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi
2005 – 2007 : Kepala Divisi Keuangan
2002 – 2005 : Manajer Akuntansi dan Perpajakan PT Arta Boga
Cemerlang
2000 – 2002 : Manajer Sistem Keuangan PT Arta Boga Cemerlang
1995 – 2000 : Asisten Manajer Akuntansi Nasional PT Arta Boga
Cemerlang
50
Leonardi Suryajaya Direktur
Warga Negara Indonesia, 47 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1990.
Memperoleh gelar Magister Manajemen Jurusan Manajemen di Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 2000.
Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab terhadap Pemasaran Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang
dipegang antara lain:
2005 – sekarang : Direktur Perseroan
2001 – 2005 : Kepala Internal Audit PT Arta Boga Cemerlang
1996 – 2001 : Manajer Akuntansi dan Perpajakan PT Arta Boga
Cemerlang
1990 – 1996 : Manajer Akuntansi Kantor Cabang, PT Arta Boga
Cemerlang
1988 – 1990 : Auditor pada KAP Darmawan Co
1986 – 1988 : Asisten Manajer Akuntansi
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar Rp 2.834 juta sedangkan untuk periode 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-
masing sebesar Rp 2.161 juta, Rp 744 juta dan Rp 372 juta. Sampai dengan 31 Oktober 2010, komisaris Perseroan tidak diberikan remunerasi. Pemberian remunerasi didasarkan atas kualiikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab,
dan lingkup tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan, dimana selanjutnya dalam rangka keterbukaan kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan.
4. TATA KELOLA PERUSAHAAN CoRPoRAtE GovERnAnCE
Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik.
Good Corporate Governance “GCG” pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melaui etika kerja dan
prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder.
Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan
dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terailiasi , Sekretaris Perusahaan dan Komite
Audit. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terailiasi
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan
mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntanbilitas dalam pengelolaan Perusahaan. Komisaris Independen akan memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip
tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan.
Direksi Perusahaan yang terdiri dari seorang Direktur Utama Direktur Tidak Terailiasi dan 2 orang Direktur, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktiitas usaha Perusahaan.
Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perusahaan yang akan diambil.
51 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Komunikasi yang baik antara Perseroan dengan publik adalah hal yang sangat penting, untuk itu Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam Nomor : Kep-63PM1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Sdri. Meita Liliasari sebagai Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary sesuai dengan Surat Keterangan 003
CEOEKSJan2011 tanggal 13 Januari 2011.
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : -
Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, -
Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, -
Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder perusahaan,
- Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa, -
Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, -
Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal,
- Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi,
daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, -
Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan -
Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham.
Komite Audit
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tertanggal 19 Januari 2011, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam Nomor: Kep-29PM2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan
dan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
52
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Struktur organisasi Perseroan berdasarkan fungsi operasional adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Kurniadi Cahyono
Komisaris : Abigail Djojonegoro
Komisaris Independen : Robert Tampubolon
Dewan Direksi
Presiden Direktur : Hariono
Direktur : Leonardi
Tobing Parali
Presiden Direktur Hariono
Corporate Secretary Divisi
Audit Internal Divisi
Manajemen Resiko
Direktur Kredit Leonardi
Direktur Keuangan Tobing Parali
Divisi Loan Origination
Divisi Tresuary
Divisi Business Support
Divisi Loan Management
Divisi Accounting Bugdet
Divisi Loan Administration
Divisi Business Development
6. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Selain itu kebersamaan dan kekeluargaan di antara semua karyawan
terus dibina dengan baik tanpa melupakan sifat profesionalisme dari pekerjaan, sehingga suasana kerja yang positif dapat terbentuk untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan. Suasana kerja
yang positif ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki dari seluruh karyawan.
53 Oleh karena itu, program pelatihan telah disusun dan dijalankan untuk meningkatkan kualitas, pengetahuan,
motivasi, efektiitas dan eisiensi karyawan dalam pengelolaan usaha. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui seminar-seminar, pelatihan, workshop, kursus-kursus baik secara internal maupun secara eksternal yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI, lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan lainnya.
Jenis pelatihan yang dilakukan oleh Perseroan dikelompokkan berdasarkan kepentingan masing-masing karyawan yaitu sebagai berikut:
1. Pelatihan dasar yang harus diikuti oleh setiap karyawan, seperti orientasi karyawan baru, pelatihan nilai-nilai
pokok Perseroan dan lainnya. 2.
Pelatihan fungsional yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan teknis untuk suatu fungsi pekerjaan. 3. Pelatihan kualiikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan yang akan menduduki
sebuah posisi atau jabatan yang lebih tinggi promosi. 4.
Pelatihan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan karyawan yang berhubungan dengan industri Perseroan dan area pekerjaan setiap karyawan.
5. Pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk memperkuat aspek kepemimpinan bagi karyawan tingkat
penyelia keatas. Berikut merupakan program-program pelatihan yang tersedia :
a. Pelatihan Internal
Untuk menunjang kegiatan operasional, Perseroan mengadakan beberapa pelatihan yang diadakan secara internal. Berikut ini program-program pelatihan internal yang tersedia:
Pelatihan Internal Kategori
Jadwal Pelatihan
HDF Basic Competency Umum
Periodikal Service Excellence
Umum Periodikal
Communication Negotiation Skill Umum
Periodikal Presentation Skill
Umum Periodikal
Training for Trainers Umum
Periodikal HR for Non HR
Umum Periodikal
Financial Statement Analysis Budgeting Umum
Periodikal Motivational Team Building for Loan Origination Oficer
Motivational Insidental
Motivational Team Building for Loan Management Oficer Motivational
Insidental Motivational Team Building for Loan Analyst
Motivational Insidental
Motivational Team Building for Back Ofice Motivational
Insidental Selling Persuasion Skill
Fungsional Periodikal
Survey Skill Fungsional
Periodikal Relationship Marketing
Fungsional Periodikal
Pricing Promotion Strategy Fungsional
Periodikal Credit Analysis
Fungsional Periodikal
Investigation Audit Skill Fungsional
Periodikal Loan Portfolio Analysis
Fungsional Periodikal
Collection Area Mapping Skill Fungsional
Periodikal Collection Skill
Fungsional Periodikal
Remedial Recovery Skill Fungsional
Periodikal Operation IT Related Knowledge Skill
Fungsional Periodikal
Cash Bank Reconciliation Fungsional
Periodikal Critical Process Control
Fungsional Periodikal
Ofice Management Skill Fungsional
Periodikal Recruitment Skill
Fungsional Periodikal
Oficer Development Program Manajerial
Periodikal
54
Pelatihan Internal Kategori
Jadwal Pelatihan
Management Development Program Manajerial
Periodikal Branch Head Development Program
Manajerial Periodikal
Regional Business Head Development Program Manajerial
Periodikal Leadership Program
Manajerial Periodikal
Coaching Mentoring Manajerial
Periodikal
b. Pelatihan Eksternal
Untuk melengkapi program pelatihan di lingkungan Perseroan, Perseroan juga mengirimkan para karyawannya untuk mengikut seminar workshop dan pendidikan pada lembaga-lembaga pelatihan di luar
Perseroan. Jenis-jenis pelatihan eksternal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pelatihan Eksternal Kategori
Jadwal Pelatihan
Customer Relationship Management Fungsional
Insidental Seminar Legal Litigasi
Fungsional Insidental
Warehousing Management Fungsional
Insidental Seminar Training Risk Management Audit
Fungsional Insidental
Financial Projection Modelling Fungsional
Insidental Funding Treasury Management
Fungsional Insidental
Seminar Training Accounting Tax Fungsional
Insidental Seminar Training HR
Fungsional Insidental
Seminar Training IT Fungsional
Insidental Balanced Scorecard
Manajerial Insidental
Project Management Skill Manajerial
Insidental Change Management
Manajerial Insidental
Professional Director Development Program Manajerial
Insidental Corporate Social Responsibility Program
Manajerial Insidental
Selain menerima gaji yang telah sesuai dengan standar Upah Minimum Regional UMR, insentif dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti yang tersebut diatas, Perseroan juga memberikan
fasilitas dan tunjangan berupa :
1. Fasilitas transportasi berupa kendaraan dinas untuk karyawan tingkat manajerial
2. Fasilitas transportasi berupa program kepemilikan sepeda motor untuk jabatan tertentu
3. Penggantian biaya bensin untuk karyawan operasional
4. Penggantian biaya pemakaian telepon seluler untuk karyawan operasional dan manajerial
5. Tunjangan uang makan
6. Tunjangan pengobatan dan rumah sakit bagi karyawan dan keluarga
7. Tunjangan hari raya untuk seluruh karyawan
8. Tunjangan nikah dan duka
9. Gratiikasi tahunan diberikan kepada jabatan tertentu berdasarkan prestasi dan kemampuan karyawan yang bersangkutan, serta hasil usaha Perseroan.
10. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek mencakup -
Jaminan Kecelakaan Kerja JKK -
Jaminan Hari Tua JHT -
Tunjangan Kematian 11. Asuransi kecelakaan bagi seluruh karyawan sejak yang bersangkutan bergabung dengan Perseroan.
Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan memiliki 1.020 seribu dua puluh karyawan yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 573 lima ratus tujuh puluh tiga orang termasuk 3 tiga orang Direksi
dan tidak termasuk Komisaris, 447 empat ratus empat puluh tujuh orang karyawan kontrak dan karyawan dalam masa percobaan. Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dan
tidak memiliki serikat pekerja.
55 Adapun data karyawan Anak Perusahaan berdasarkan kualiikasi jenjang pendidikan, jenjang manajemen
jabatan, jenjang usia, dan status karyawan, adalah sebagai berikut :
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan
Jabatan 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Direksi 3
3 3
3 1
3 1
3 2
General Manajer 3
3 3
3 1
3 1
3 2
Manajer 24
2 25
3 23
3 19
4 14
6 15
9 Supervisor
106 10
98 11
103 15
74 15
49 20
27 17
Staf 837
82 711
80 508
74 344
71 151
61 112
70 Non-Staf
47 5
48 5
47 7
39 8
27 11
-
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia
Usia 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Diatas 50 tahun 3
2 1
42 – 49 tahun 31
3 28
3 22
3 18
4 12
5 8
5 34 – 41 tahun
251 25
207 23
142 21
92 19
50 20
22 14
26 – 33 tahun 538
53 474
53 386
56 266
55 124
50 79
49 18 – 25 tahun
197 19
177 20
137 20
106 22
60 24
51 32
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pendidikan 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Pasca Sarjana 6
1 6
1 5
1 6
1 5
2 6
4 Sarjana
412 40
379 43
316 46
221 46
115 47
93 58
Akademi 178
17 155
17 96
14 75
16 36
15 25
16 SMA
419 41
343 39
264 38
173 36
85 34
31 19
SDSMP 5
5 1
6 1
7 1
6 2
5 3
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
56
7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Struktur Hubungan Kepemilikan
Hubungan Pengurusan dan Pengawasan
Nama Perseroan
HDC WPH
Kurniadi Cahyono KU
- -
Abigail Djojonegoro K
- -
Robert Tampubolon KI
- -
Hariono DUDTA
- -
Leonardi Suryajaya D
- -
Tobing Parali D
- -
Soeharto Djojonegoro -
D -
Hamid Djojonegoro -
K -
Repulse Bay Limited -
- D
Silverstrand Bay Limited -
- D
Keterangan: KU
: Komisaris Utama
K :
Komisaris KI
: Komisaris Independen
DU :
Direktur Utama D
: Direktur
DTA : Direktur Tidak terailiasi
Perseroan :
PT HD Finance Tbk HDC
: PT HD Corpora
WPH :
Wealth Paradise Holdings Ltd
57
8. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dan ikatan dengan pihak ketiga, diantaranya:
a. Perjanjian Kredit
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
1. Akta
Perjanjian Kredit
No.181 tanggal
29 November 2007 dibuat di
hadapan Elijawaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,
Juncto Perubahan
Pertama Atas Perjanjian Kredit
No.062ADD- KCK2008
tanggal 13
Maret 2008 juncto Akta Perubahan Kedua Atas
Perjanjian Kredit
No. 80 tanggal 26 Mei 2008
yang dibuat dihadapan Julius
Purnawan, SH,
Msi, Notaris di Jakarta juncto Perubahan Ketiga
Atas Perjanjian
Kredit No. 221ADD-MBA2008
tanggal 7 Agustus 2008 juncto Akta Perubahan
Keempat Atas Perjanjian Kredit No. 66 tanggal 29
Mei 2009 dibuat dihadapn Julius Purnawan, SH,Msi,
Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Kelima
Atas Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 4 Agustus 2009
dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi,Notaris
di Jakarta juncto Akta Perubahan Keenam Atas
Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 17 September
2009 dibuat dihadapan Julius
Purnawan, SH,
Msi, Notaris di jakarta, Akta Perubahan Ketujuh
Atas Perjanjian
Kredit No. 24 tanggal 19 April
2010 dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi,
Notaris di Jakarta, Akta Perubahan kedelapan atas
perjanjian kredit No. 105 ADD-KCK2010
tanggal 12
Mei 2010,
juncto perubahan
kesembilan atas
Perjanjian Kredit
No. 200ADD-KCK2010 tanggal
1 September
2010, jucto Perubahan kesepuluh Atas Perjanjian
Kredit No.
231ADD- KCK2010
tanggal 20
Oktober 2010. PT Bank
Central Asia Tbk
- Fasilitas InstalIment Loan I dalam jumlah
pokok tidak melebihi Rp 50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah;
- Fasilitas Installment Loan II dalam jumlah
pokok tidak melebihi Rp 100.000.000.000,-
seratus miliar Rupiah;
- Fasilitas Installment Loan III yang terdiri
dari: - Fasilitas Installment
Loan III tahap 1 dengan jumlah
pokok tidak melebihi Rp 25.000.000.000,-
dua puluh lima miliar Rupiah;
- Fasilitas Installment III tahap 2 dengan
jumlah pokok tidak melebihi
Rp 30.000.000.000,- tiga puluh miliar
Rupiah;
- Fasilitas Installment III tahap 3 dengan
jumlah pokok tidak melebihi
Rp 20.000.000.000,- dua puluh miliar
Rupiah;
- Fasilitas Installment Loan IV sebesar
Rp 130.000.000.000,- seratus tiga puluh
miliar Rupiah dan Fasilitas Kredit Lokal
Rekening Koran dengan jumlah tidak
melebihi Rp 20.000.000.000
dua puluh milyar rupiah
Jaminan idusia berupa tagihan-
tagihan dan piutang milik
Debitur terhadap konsumen yang
memperoleh pinjaman
pembiayaan sepeda motor dari
Debitur - Fasilitas Installment I
adalah 36 bulan - Fasilitas Installment II
adalah 3 tahun - Fasilitas Installment III
adalah 3 tahun - Fasilitas Installment IV
adalah 3 tahun
58
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
2. Akta
Perjanjian Kredit
No.06 tanggal 18 Januari 2010 dibuat di hadapan
Syafran SH,
M.Hum, Notaris di Jakarta
PT Bank Negara
Indonesia Tbk Maksimum Fasilitas
Kredit yang diberikan adalah sebesar Rp
75.000.000.000,- tujuh puluh lima miliar Rupiah.
Piutang pembiayaan
kredit kendaraan bermotor Debitur
yang dibiayai oleh kredit
berdasarkan Perjanjian Kredit
ini Jangka waktu perjanjian
kredit 12 dua belas bulan terhitung sejak
18 Januari 2011 sampai dengan 17 Januari 2012
3. Akta
Perjanjian Kredit
No.52 tanggal 29 Juni 2007 junctis Akta Persesuaian
No. 4 tanggal 6 Februari 2008, Akta Persesuaian
No. 56 tanggal 28 Juli 2008, Akta Persesuaian
No.12 tanggal 8 Januari 2010, seluruhnya dibuat
di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta
dan Akta Perubahan Ke V Dan Pernyataan Kembali
Akta
Perjanjian Kredit
No. 52 Tanggal 29 Juni 2007 No. 120 tanggal 17
Maret 2011 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo
Sugeng Haryono,
SH, Notaris di Jakarta
PT Bank CIMB Niaga
Tbk a.Fasilitas Pinjaman
Tetap Khusus 2 – Fasilitas Langsung
On Liquidation PTK 2 sebesar
Rp.20.000.000.000,- dua puluh miliar
Rupiah dengan outstanding per 31
Januari 2011 sebesar Rp. 363.888.895,-;
b.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 4 –
Fasilita Langsung On Liquidation
PTK 4 sebesar Rp.25.000.000.000,-
dua puluh lima miliar Rupiah dengan
outstanding per tanggal 31 Januari 2011 sebesar
Rp. 13.732.287.475,-;
c.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 5 –
Fasilitas Langsung On Liquidation
PTK 5 sebesar Rp.50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah;
Tagihan dagang baik yang
sekarang ada maupun di
kemudian hari yang dimiliki oleh
Debitur terhadap konsumennya.
Jangka waktu 1.
untuk fasilitas PTK 2; 12 bulan,
24 bulan atau 36 bulan sejak tanggal
pencairan bertahap dan untuk masing-
masing pencairan jangka waktu
fasilitas tersebut akan dipilih oleh
Perseroan pada saat permohonan
pencairan fasilitas kredit;
2. untuk fasilitas
PTK 4; 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan sejak tanggal pencairan bertahap
dan untuk masing- masing pencairan
jangka waktu fasilitas tersebut
akan dipilih oleh Perseroan pada
saat permohonan pencairan fasilitas
kredit;
3. untuk fasilitas
PTK 5; 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan sejak tanggal pencairan bertahap
dan untuk masing- masing pencairan
jangka waktu fasilitas tersebut
akan dipilih oleh Perseroan pada
saat permohonan pencairan fasilitas
kredit;
4. Akta Perjanjian Pemberian
Fasilitas Kendaraan Atas Piutang
Pembiayaan Kendaraan
Ketentuan Khusus No. 126 tanggal
30 Maret 2010 dibuat dihadapan Yoke Reinata,
SH, MKN., pengganti dari Neltje T. Pattinama, SH,
Notaris di Jakarta PT Bank
Permata Tbk Fasilitas Pinjaman Atas
Piutang Pembiayaan KendaraanRevolving
Loan Receivables Financing dengan pagu
fasilitas maksimum hingga Rp. 250.000.000.000,-
dua ratus lima puluh miliar Rupiah
Piutang Perseroan kepada
Nasabahnya Pembayaran kembali atas
fasilitas yang telah ditarik adalah maksimal 36 tiga
puluh enam bulan sejak penarikan fasilitas.
59
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
5. Akta Perjanjian Kredit No.
35 tanggal 19 Januari 2011, dibuat di hadapan
Sulistyaningsih, SH Notaris di
Jakarta “Perjanjian
Kredit Danamon” PT Bank
Danamon Indonesia Tbk
Fasilitas kredit Angsuran Berjangka
KAB Revolving dalam jumlah pokok
Rp.100.000.000.000 seratus miliar Rupiah
dengan ketentuan pada saat penandatanganan
Perjanjian Kredit Danamon jumlah
pokok fasilitas yang efektif adalah sebesar
Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar
Rupiah sedangkan untuk penambahan
jumlah pokok fasilitas selanjutnya sebesar
Rp.50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah
akan berlaku efektif berdasarkan review dan
persetujuan Danamon terlebih dahulu.
Piutang Perseroan kepada
Nasabahnya Maksimum 3 tiga tahun
sejak setiap tanggal penarikan.
Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, berikut adalah surat-surat yang dikeluarkan oleh
kreditur-kreditur Perseroan yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan bank-bank tersebut:
1. Surat PT Bank Central Asia Tbk BCA No. 10562GBK2010 tanggal 11 November 2010 yang menyebutkan bahwa BCA
menyetujui rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dengan syarat kepemilikan mayoritas Perseroan harus tetap melalui Wealth Paradise Holdings Ltd dan PT HD Corpora.
2. Surat PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI No. KSN27678 tanggal 26 Oktober 2010 yang menyebutkan bahwa BNI
menyetujui perubahan bentuk atau status hukum Perseroan menjadi Perseroan Terbuka: 3.
Surat PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB No. 088MemoHEBB-JKT1XI2010 tanggal 18 November 2010 yang menyebutkan bahwa CIMB menyetujui Perseroan untuk:
- melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat;
- melakukan RUPS untuk merubah anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
di pasar modal yang meliputi perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance Tbk dan perubahan nilai nominal Perseroan serta perubahan lainnya yag dipersyaratkan untuk anggaran dasar Perseroan Terbuka;
- melakukan perubahan struktur permodalan yaitu perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan dan
susunan pengurus, pemegang saham Perseroan dengan masuknya pemegang saham melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.
- melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan adanya pengangkatan Direktur
Tidak Terailiasi dan Komisaris Independen Perseroan; -
pencabutan atas ketentuan pembatasan negative covenant yang diatur dalam Perjanjian Kredit sebagai berikut: pembagian dividen tunai, saham danatau bonus kepada pemegang saham Perseroan
perubahan pemegang saham Perseroan sehingga debitur tidak lagi memerlukan persetujuan tertulis dari Bank apabila Debitur sudah menjadi perusahaan publik
perusahaan terbuka selama tidak ada perubahan majority shareholder sebagai ultimate shareholder. 4.
Selain Surat di atas, sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada:
- PT Bank Permata Tbk dalam Surat Perseroan No.001CEOEksJan2011 tertanggal 5 Januari 2011.
Atas Surat Perseroan tersebut di atas PT Bank Permata Tbk telah menyampaikan tanggapan kepada Perseroan sebagaimana termaktub dalam Surat No.128PBMultiinance-FIIII2011 tanggal 17 Maret 2011 yang menyebutkan PT Bank Permata Tbk
dapat menyetujui rencana Initial Public Offering IPO Perseroan. Menjawab Surat Perseroan No. 19CFO-HDFIII11 tanggal 16 Maret 2011, PT Bank Permata Tbk telah memberikan Surat
kepada Perseroan No. 130PBMultiinance-FIIII2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Perubahan Ketentuan dalam perjanjian Kredit yang menyatakan bahwa PT Bank Permata Tbk menyetujui untuk mencabut ketentuan pasal 8 ayat 5.g.iii pada Syarat
dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan SKU No. SKU10193NWB-MF tanggal 30 Maret 2010 yang berbunyi:
60
“Nasabah wajib memperoleh persetujuan tertulis dahulu dari Bank bila: pasal 8 ayat 5.g.iii: membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Nasabah”.
b. Perjanjian Kerja Sama Fasilitas Pembiayaan Bersama
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
1 Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka
Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 15 tanggal 28 Desember 2005 dibuat dihadapan
Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, Notaris juncto Addendum I Terhadap perjanjian Kerjasama
Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 3 tanggal 7 Agustus 2007 dibuat
dihadapan Muhammad Tauiq, SH, Notaris di Kota Tangerang juncto Addendum II Terhadap
perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 4 tanggal 28
November 2008 dibuat dihadapan Muhammad
Tauiq, SH, Notaris di Kota Tangerang juncto Akta Addendum III Terhadap Akta Perjanjian
Kerjasama Dalam
Rangka Pemberian
Fasiilitas Pembiayaan Bersama No. 2 tanggal 1 Juli 2009 dibuat dihadapan Paulus Widodo
Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Addendum IV Terhadap Akta Perjanjian
Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasiilitas Pembiayaan Bersama No. 25 tanggal 8 Oktober
2009 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta juncto Addendum
ke V Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka
Pemberian Fasilitas
Pembiayaan Bersama tanggal 4 Juni 2010 juncto Addendum
ke VI Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan
Bersama tanggal 20 Oktober 2010. PT Bank CIMB Niaga Tbk
Fasilitas Pembiayaan Bersama, dimana
Bank menunjuk
Perseroan selaku kuasa Bank dan karenanya memberikan
kuasa kepada Perseroan untuk melakukan
segala tindakan
berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab selaku kuasa
Bank. Fasilitas pembiayaan bersama
melalui Perseroan kepada para Debitur dengan jumlah porsi
pembiayaan Bank sampai dengan setinggi
tingginya sebesar
Rp 150.000.000.000 seratus lima puluh miliar Rupiah.
Jumlah maksimum pembiayaan bersama bagi setiap Debitur
Perseorangan adalah maksimal sebesar Rp 50.000.000,- lima
puluh juta Rupiah dan untuk Debitur Badan Usaha maksimal
sebesar Rp 250.000.000,- dua ratus lima puluh juta Rupiah.
Sampai dengan 20 Oktober 2011
2 Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto
Joint Financing No. 70 tanggal 17 April 2007 dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di
Jakarta juncto Perubahan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 004
ADD-MOJFLRGD-CRL07 tanggal 6 juni 2007 juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan
Bersama Mega Oto Joint Financing No. 030 ADD-MOJFLEGD-CRL08 tanggal 23 Mei 2008
juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 019
ADD-MOJLEGD-CRL09 tanggal 3 Agustusn 2009 juncto Perubahan Keempat Perjanjian
Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No.
025ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal
4 September 2009 juncto Perubahan kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint
Financing No. 027ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal 12 oktober 2009 juncto Perubahan
Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 015ADD-MOJFLEGD-
CRL10 tanggal 26 April 2010 juncto Perubahan Kedelapan Perjanjian Pembiayaan Bersama
Mega Oto Joint Financing No. 034ADD-MOJF LeGD-CRL10 tanggal 13 juli 2010 juncto
Perubahan Kesembilan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 040
ADD-MOJFLEGD-CRL10 tanggal 20 Agustus 2010 juncto Perubahan Kesepuluh Perjanjian
Pembiayaan Mega Oto Joint Financing No. 02 tanggal 18 Januari 2011.
PT Bank Mega Tbk Fasilitas
Kerjasama yang
dilakukan oleh
dan antara
Perseroan selaku Perusahaan Mitra dengan PT Bank Mega
Tbk dalam bentuk pemberian pembiayaan konsumen kepada
Nasabah.
Fasilitas pembiayaan bersama melalui Perseroan kepada para
Debitur dengan jumlah porsi pembiayaan Bank sampai dengan
setinggi tingginya
sebesar Rp 50.000.000.000 lima puluh
miliar Rupiah. 18 Januari 2012
61
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
Akta Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukkan
Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.6 tanggal 4 September 2009, dibuat di
hadapan Imas Fatimah, S.H., juncto Perubahan Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan
Konsumen dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.028ADD-MOPP
LEGD-CRL09 tanggal 12 Oktober 2009 juncto Perubahan
Kedua Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola
Jaminan No.014ADD-MOPPLEGD-CRL10
tanggal 26 April 2010 juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan
Konsumen Dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.023ADD-MOPP
LEGD-CRL10 tanggal 7 Juni 2010 juncto Perubahan Keempat Perjanjian Pengalihan
Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola
Jaminan No.035ADD-MOPPLEGD-CRL10
tanggal 13 Juli 2010 juncto P e r u b a h a n
Kelima Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan
Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.041ADD-MOPPLEGD-CRL10 tanggal 20
Agustus 2010 juncto Akta Perubahan Keenam Pejanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan
Konsumen dan Penunjukkan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No. 03 tanggal 18
Januari 2011 Perusahaan Mitra setuju untuk
mengalihkan kepada
Bank Mega dan Bank Mega setuju
untuk menerima pengalihan dari Perusahaan
Mitra, Portofolio
Yang Dialihkan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan Perjanjian dengan alokasi
dana sebesar
Rp 50.000.000.000,- lima puluh
miliar Rupiah.
3 Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint
Financing No. 36 tanggal 17 januari 2008 jucnto Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama
Joint Financing No. 1 tanggal 1 September 2008 juncto Akta Perubahan Kedua Perjanjian
Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 17 tanggal 16 Januari 2009 juncto Akta Perubahan
Ketiga
Perjanjian Pembiayaan
Bersama Joint Financing No. 37 tanggal 23 Maret
2009 seluruhnya dibuat dihadapan Laurensia Siti Nyoman, SH, Notaris di Jakarta juncto
Perubahan keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 01LGL-CS
PTBCI2010 tanggal 14 januari 2010 juncto Akta Perubahan Kelima Perjanjian Pembiayaan
Bersama Joint Financing dibuat dihadapan SP Henny Singgih, SH, Notaris di Jakarta juncto
Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 15LGL-AMD
PTBCI2011 tanggal 17 Januari 2011 PT Bank Commonwealth
Kerjasama antara Bank dengan Perseroan
guna pemberian
fasilitas pembiayaan kepada Debitur, dimana porsi pembiayaan
Bank tidak melebihi jumlah sebesar
Rp 75.000.000.000
tujuh puluh lima miliar Rupiah, plafond mana bersifat berulang
dan tidak mengikat. Jangka waktu kredit
adalah 24dua puluh empat bulan
terhitung sejak tanggal 17 Januari
2011 sampai dengan tanggal 17 Januari
2013
4 Akta Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit
Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi antara PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan PT
HD Finance No 176 tanggal 28 April 2010 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono,SH,
Notaris di Jakarta PT
Bank Internasional
Indonesia Tbk Kerjasama berupa pembiayaan
fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor secara bersama jot
inancing dimana PT Bank Internasional
Indonesia Tbk
”Bank” dan Perseroan bertindak sebagai
kreditur dengan
prosentase pembiayaan Bank sebesar 95 dan Perseroan
5. 1 tahun sejak
ditandatangani yaitu sampai dengan
tanggal 28 April 2011.
Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, berikut adalah surat yang dikeluarkan oleh
kreditur Perseroan PT Bank Commonwealth No. LGL03XI2010 sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan bahwa menyatakan menyetujui atas rencana Penawaran Umum PT
HD Finance dan perubahan-perubahan terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan termasuk perubahan anggaran dasar, struktur modal serta susunan anggota direksi dan komisaris.
62
Selain Surat di atas, sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada:
- PT Bank International Indonesia Tbk dalam Surat Perseroan No.002CEOEksJan2011 tertanggal 11 Januari 2011, atas
Surat Perseroan tersebut di atas PT Bank International Indonesia Tbk telah memberikan tanggapan kepada Perseroan dalam Suratnya No. 2011242Director 3-AutoLoan tanggal 17 Maret 2011 menyebutkan bahwa sehubungan dengan
Initial Public Offering IPO yang akan dilakukan oleh Perseroan, PT Bank International Indonesia Tbk menyambut baik rencana tersebut dan agar Perseroan dapat menginformasikan segala perubahan yang terkait dengan proses IPO.
c. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan
Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
1. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi
Kendaraan Bermotor Roda Dua antara PT Niaga Indovest dengan PT Asuransi Jasa
Indonesia No.021.AJIVII2005 tertanggal 12 Juli 2005 juncto Addendum II Perjanjian
Kerjasama antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero
tentang Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor Roda Dua No.Add.010.AJIX2009
tertanggal 20 Oktober 2009 PT Asuransi
Jasa Indonesia Persero “AJI”
Perseroan menunjuk AJI untuk melaksanakan
penutupan asuransi terhadap kendaraan yang
dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari
Perseroan Perjanjian mulai berlaku
sejak ditandatangani dan akan terus berlaku
sampai dibatalkan oleh para pihak
2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi
Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Umum Mega No.008
PKSAUM-HDFVIII09 tertanggal 3 Agustus 2009
PT Asuransi Umum Mega
Perseroan, sebagai tertanggung, menunjuk
Asuransi Mega sebagai penanggung untuk
melaksanakan penutupan asuransi terhadap
kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas
pembiayaan dari Perseroan Perjanjian mulai berlaku
sejak ditandatangani dan akan terus berlaku
sampai dibatalkan oleh para pihak
d. Perjanjian Pinjam Pakai Merek
Perseroan sampai saat ini tidak memiliki lisensi, franchise, konsesi utama dan Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI yang dimiliki sendiri, oleh sebab itu PT HD Corpora dengan Perseroan melakukan perjanjian tertanggal
21 Oktober 2005 juncto Addendum tertanggal 4 Januari 2010, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:
PT HD Corpora secara tidak bersyarat memberikan izin kepada Perseroan meminjam untuk digunakan dalam arti seluas-luasnya dalam kegiatan usaha Perseroan di Indonesia atas merek-merek “Merek” sebagai berikut:
No. Merek
Kelas Nomor Sertiikat Tanggal Pendaftaran Merek
1 HD Finance
36 IDM000129835
19 Juli 2007 2
Gambar logo “HD” 36
IDM000230835 28 Desember 2009
3 Gambar logo “HD Finance – Your key to success and
prosperity” 36
IDM000230836 28 Desember 2009
4 Gambar logo “Bung Hadi”
36 IDM000125864
3 Juli 2007
Perjanjian berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan berakhirnya jangka waktu pendaftaran setiap Merek berikut perpanjangannya. Perjanjian dapat diakhiri karena alasan apapun juga oleh
salah satu pihak dengan memberikan kepada pihak lainnya pemberitahuan tertulis sedikitnya 3 tiga bulan di muka.
63 e. Perjanjian Sewa dimana Perseroan berkedudukan sebagai Penyewa
N0. Nama Perjanjian
Yang Menyewakan
Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian
dalam Rp Jangka Waktu
1. Surat Permohonan
Persetujuan Membagi Ruangan pada Gedung
Perkantoran Plaza Kelapa Dua
Wong Sulaiman dan PT Vita
Prodana PT Ultra Prima Abadi
merupakan penyewa lantai 2, 3, dan 4
PT Ultra Prima Abadi meminta persetujuan
kepada Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana,
selaku pihak yang menyewakan, untuk
membagi ruangan yang terletak di lantai 2 gedung
perkantoran
Penagihan akan dilakukan langsung kepada masing-
masing pihak Pembagian ruang sewa
berlaku sejak tanggal 2 Januari 2007.
Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana memberikan
persetujuan atas hal-hal tersebut di atas.
Harga sewa unit perkantoran
lantai 2 ditetapkan
sebesar Rp 57.500,-
lima puluh tujuh ribu lima ratus
Rupiah per meter persegi
per bulan. 1 Januari 2007
sd 31 Desember 2011
2. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.03 tertanggal 19 Februari 2010, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Iswanto Gozali Sewa 2 buah ruang kantor
untuk kantor cabang di Cengkareng Timur Daan
Mogot 350.000.000
19 Pebruari 2010 sd
19 Maret 2015 3.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 93 tertanggal
29 Oktober 2009, dibuat di hadapan Hilda Sari
Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta
Ny. Doharta Ulina Simanjuntak
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Cempaka
Putih Timur 225.000.000
13 Nopember 2009 sd
13 Nopember 2012.
4. Akta Perpanjangan
Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tertanggal 20 Mei
2009, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris
di Kota Jakarta Barat Watini Sumadi
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Rempoa
- Ciputat 97.500.000
1 September 2009 sd
31 Agustus 2012
5. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.10 tertanggal 29 Juni 2009, dibuat di
hadapan George Handojo Hermawi, S.H., Notaris di
Jakarta Hendra Wijaya
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Pekayon
- Bekasi 135.000.000
1 Agustus 2009 sd
31 Juli 2012 6.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 08 tertanggal
13 Mei 2008, dibuat di hadapan di Nyi Raden
Kania Nursanti, S.H., Notaris di Bekasi
Ariin Wibisana Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang di Pekayon - Bekasi
133.000.000 15 September 2008
sd 15 September 2011
7. Akta Perpanjangan Sewa
Menyewa No. 08 tertanggal 8 April 2009, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Kota Jakarta
Barat Netty Chandra
Didjaja Sewa ruang kantor
untuk kantor cabang di Tangerang
200.000.000 disertai dengan
uang jaminan sebesar
10.000.000 18 Juli 2009
sd 18 Juli 2015
64
N0. Nama Perjanjian
Yang Menyewakan
Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian
dalam Rp Jangka Waktu
8. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 11 tertanggal 23 Februari 2010, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Linda Chandradidjaja
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Tangerang
100.000.000 yang disertai
uang jaminan sebesar
42.000.000 10 April 2011
sd 18 Juli 2015
9. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 04 tertanggal 7 April 2010, dibuat di
hadapan Nyonya Mega Shinta Tjahja Putri, S.H.,
Notaris di Kota Depok Surya Milpan
Tambunan Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang di Depok 150.000.000
yang disertai uang jaminan
sebesar 5.000.000
1 Mei 2010 sd
1 Mei 2015
10. Perjanjian Sewa Menyewa
tertanggal 30 Desember 2010, dibuat di bawah
tangan PT International
Chemical Industry
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di jalan
Cempaka – Surabaya 50.000.000
1 Januari 2011 sd
31 Desember 2011 11.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 68 tertanggal
27 Maret 2009, dibuat di hadapan Felicia Imantaka,
S.H., Notaris di Surabaya Robertus Lay
F.Jin Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang di jalan –Diponegoro - Sidoarjo
100.000.000 15 Mei 2009
sd 14 Mei 2014
12. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.6 tertanggal 5 Agustus 2010, dibuat
di hadapan Diana Dewi, S.H., Notaris di Kabupaten
Bandung Slamet Riyadi
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Ancol -
Bandung 275.000.000
yang disertai dengan uang
jaminan sebesar 10.000.000
1 September 2010 sd
30 Agustus 2015
13. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 11 tertanggal 4 April 2008, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Aman Ichwan Sewa ruang kantor
untuk kantor cabang di Palembang
120.000.000 4 April 2008
sd 19 Mei 2012
14. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 78 tertanggal 28 April 2008, dibuat di
hadapan Suprayitno, S.H., Notaris di Medan
Nyonya Lina Tamin
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Medan
140.000.000 28 April 2008
sd 28 April 2013
15. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 77 tertanggal 16 Mei 2008, dibuat di
hadapan Fransiskus Djoenardi, S.H., Notaris di
Pekanbaru Nyonya Dewiana
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di
Pekanbaru 180.000.000
16 Juni 2008 sd
15 Juni 2012
16. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 43 tertanggal 29 Desember 2009, dibuat
di hadapan Emiatun Shaleha, S.H., Notaris di
Kabupaten Banyuasin Haryono
Sewa ruang kantor untuk kantor yang sedang
dimohonkan untuk menjadi kantor cabang di Betung,
Banyuasin, SumSel 30.000.000
1 Januari 2010 sd
31 Desember 2011
65 f.
Aset yang dimiliki Perseroan Hingga Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memiliki atau menguasai aset tetap berupa tanah dan
bangunan. Perseroan memiliki aset bergerak berupa kendaraan bermotor sebagai berikut:
No. MerekTipeTahun
Nomor Polisi Nomor Rangka
Nomor Mesin Nomor BPKB
1 ToyotaAvanza 1.3 G2005
B 8984 OH MHFFMRGK35K081125
DB18491 D 7485557 G
2 ToyotaAvanza 1.3 G2005
B 8715 KN MHFFMRGK35K074401
DB09065 D 6878419 G
3 ToyotaAvanza 1.3 G2005
L 1425 QA MHFFMRGK35K078155
DB14218 D 6492062 J
4 ToyotaAvanza 1.3 G2005
L 1487 Q MHFFMRGK35K076037
DB11315 D 6136979 J
5 ToyotaAvanza 1.3 G2006
B 8298 NM MHFFMRGK36K086964
DB26292 D 8584889 G
6 ToyotaAvanza 1.3 G2006
B 8203 RD MHFM1BA3J6K007300
DB65550 E 2385051 G
7 ToyotaAvanza 1.3 G2006
L 1388 QC MHFFMRGK36K087520
DB27036 D 7339952 J
8 ToyotaNew Camry V AT2006
B 8898 RL MR053BK4069001418
2AZE014727 E 2883982 G
9 ToyotaRush S2007
B 1533 OO MHFE2CJ3J7K006056
DAF2925 E 7899733 G
10 ToyotaRush S2007
B 1715 OO MHFE2CJ3J7K005919
DAF1740 E 8176546 G
11 ToyotaRush S2007
B 1161 OK MHFE2CJ3J7K005351
DAE5823 E 7331055 G
12 ToyotaAvanza 1.3 G2007
B 2131 J MHFM1BA3J7K020868
DB86098 E 3477390 G
13 ToyotaAvanza 1.3 G2007
B 8277 IR MHFM1BA3J7K044911
DC23042 E 5468132 G
14 SuzukiST 150 Pick up2004
L 7103 NR MHYE5L4154J146338
6154IA146338 C 8916200 J
15 DaihatsuPick Up2003
B 9636 AI MHKSPRRHC3K018160
9247790 C 4219797 G
16 SuzukiFD110 XCSD2005
B 6843 CEN MH8FD110C5J
E405-ID D 6580170 G
17 Yamaha4D72007
B 6970 CIV MH34D70027J531907
4D7-531913 E 6524514 G
18 HondaNF100 SLD2005
B 6386 CEQ MH1HB41175K009439
HB41E-1007842 D 6706069 G
19 HondaNF100 SLD2007
B 6562 CII MH1HB411X7K880547
HB41E1879145 E 5471831 G
20 HondaNF100 TD2007
B 6635 PII MH1HB61177K000108
HB61E1000302 E 5702075 G
21 Revo CW2007
B 6782 SKP MH1HB62167K096778
HB62E-1096900 E 7081292 G
22 SuzukiFH 125 M2006
B 6889 PGH MH8F44XF16J100427
F4821D100419 E 0768354 G
Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian
dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik.
9. KETERANGAN TENTANG
PERKARA HUKUM
YANG SEDANG
DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan
Arbitrase Nasional Indonesia BANI atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU danatau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga;
sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial PHI; serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN.
66
BAB VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
A. UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tahun 1972. Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen untuk kendaraan roda dua yang memperoleh
Izin Usaha Lembaga Pembiayaan untuk melakukan kegiatan jasa pembiayaan dari Menteri Keuafngan dengan suratnya No. KEP-387KM.52005, yang menerangkan mengenai perubahan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan atas nama
PT Niaga Indovest Finance menjadi Perseroan. Perseroan mulai aktif beroperasi sejak pertengahan tahun 2005, dimana saat ini Perseroan memiliki 16 enam belas kantor cabang yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatera.
Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi ke depan yaitu :
“Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia”.
Sedangkan misi Perseroan adalah : -
Meningkatkan kualitas hidup dalam aspek kenyamanan, peningkatan produktivitas dan ekonomi konsumen. -
Membangun perusahaan pembiayaan yang menguntungkan dengan kualitas aset yang dikelola dengan baik. -
Membangun pemimpin masa depan yang mempunyai pola pikir wirausaha, etos kerja yang profesional dan sifat kerendahan hati dalam suasana lingkungan kerja yang positif.
Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga kini adalah sebagai berikut:
Tahun Sejarah
1972 Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berkedudukan di Jakarta
1988 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing
1995 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation
2000 Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing
2001 Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga Indovest Finance yang berkedudukan
di Surabaya 2005
Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007
Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2006
Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp 100 miliar 2008
Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2007
2009 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat
Bagus untuk periode 2008 2010
Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2009
B. STRATEGI USAHA
Dalam usaha mencapai misi,visi, menghadapi persaingan dan meningkatkan pangsa pasar yang sudah dimiliki, Perseroan memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
- fokus pada hubungan baik dengan dealer segmen menengah ke bawah
- program pemasaran yang leksible disesuaikan kebutuhan masing-masing dealer
- hari pelayanan penerimaan angsuran yang lebih panjang bagi konsumen
- sistim kontrol yang ketat bagi karyawan lapangan
yang didukung dengan komitmen Perseroan untuk memberikan : -
suku bunga yang bersaing untuk konsumen -
pembayaran ke dealer yang tepat waktu -
pelayanan dengan sistim teknologi informasi yang online dan real-time -
dukungan tim manajemen yang profesional
67 Berdasarkan berbagai keunggulan dan komitmen diatas, Perseroan menerjemahkannya kedalam strategi sebagai
berikut:
1. Fokus pada mitra usaha dealer segmen menengah ke bawah
Perseroan mendiferensiasi diri dari kompetitor dengan fokus melayani mitra usaha dealer dengan rata-rata penjualan bulanan masih dalam kategori segmen menengah ke bawah. Perseroan melakukan positioning
sebagai priority partner bagi segmen tersebut.
2. Meningkatkan brand awareness dan image dari Perseroan
Perseroan menyadari bahwa untuk meningkatkan pangsa pasar dan mempertahankan loyalitas konsumen, diperlukan brand awereness dan image Perseroan yang kuat di hati konsumen. Perseroan melakukan positioning
sebagai salah satu preferred inancier bagi konsumen. Oleh karena itu, Perseroan melakukan berbagai aktivitas
yang dapat membangun brand awareness dan image seperti iklan, kerjasama pameran dengan dealer dan main-dealer, pembagian kaos berlogo Perseroan dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
3. Penerapan relationship management
Kepuasan konsumen dan mitra usaha dealer sangat menentukan keberhasilan Perseroan, oleh karena itu Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan, erat dan kuat.
Peningkatan hubungan tersebut dilakukan melalui kegiatan kebersamaan antara Direksi dan seluruh jajaran tim manajemen Perseroan dengan mitra usaha, pemberian hadiah bagi konsumen yang berkualitas baik, skema
insentif dan bonus yang menarik bagi mitra usaha, pembayaran tepat waktu kepada mitra usaha dan leksibilitas jam pelayanan bagi konsumen dan mitra usaha.
4. Pengembangan Jaringan Usaha
Dalam upaya untuk menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, maka Perseroan terus melakukan pembukaan kantor cabang baru dan titik pelayanan di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Bali,
Kalimantan, dan Sulawesi.
5. Sistem manajemen risiko yang komprehensif
Perseroan menerapkan sistim manajemen risiko yang komprehensif meliputi risiko kredit dan fraud, risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Khusus untuk risiko kredit dan fraud, Perseroan menerapkan
prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan, yang tercermin dari upaya monitoring yang terus menerus dilakukan terhadap kualitas dealer, kualitas merek dan tipe kendaraan yang dibiayai, ketentuan uang muka dan
persyaratan kredit serta integritas karyawan lapangan.
6. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif
Perseroan menjalankan manajemen piutang dan aset melalui sistim pengelolaan piutang berdasarkan umur piutang bucket system dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara
khusus oleh personil yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehingga pengelolaan piutang menjadi lebih fokus dan efektif dalam meminimalisasi kerugian karena hapus buku. Perseroan telah
menerapkan manajemen aset dengan sasaran meminimalisasi potensi kerugian atas aset yang dikuasai kembali tersebut dengan melakukan proses rekondisi dan remarketing.
7. Perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan
Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan dalam penyempurnaan sistim dan prosedur Perseroan,
sehingga operasional Perseroan menjadi semakin eisien dan produktiitas karyawan dapat ditingkatkan.
8. Pendanaan yang terdiversiikasi
Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversiikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung dari satu atau dua bank sehingga tidak terjadi concentration risk
. Diversiikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas ketika terjadi kekeringan likuiditas di pasar. Untuk
kedepan Perseroan juga akan menambah diversiikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor.
9. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten
Perseroan menyadari bahwa integritas merupakan hal yang kritikal bagi kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu Perseroan berusaha mendapatkan karyawan yang berintegritas tinggi dan mempertahankan
integritas tersebut melalui berbagai kegiatan yang bersifat rohani dan sistem pengawasan yang terus menerus. Namun integritas sendiri tidak akan dapat mengantarkan Perseroan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan
68 terkemuka di Indonesia, maka peningkatan kompetensi karyawan melalui program pendidikan dan pelatihan
yang sistematis dan berkelanjutan sangat diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara efektif, produktif, dan eisien.
10. Pengembangan Sistim Teknologi Informasi yang Terintegrasi dan Decision Support System
Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi yang on-line, real-time dan terintegrasi memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Pengembangan teknologi tersebut juga akan
mendukung eisiensi operasional dan peningkatan produktiitas karyawan Perseroan. Selain itu Perseroan juga sedang mengembangkan Decision Support System untuk membantu pengambilan keputusan manajemen yang
lebih efektif.
Sejalan dengan perkiraan penjualan sepeda motor sebesar 8,22 juta unit di 2011 atau tumbuh sekitar 10 dibandingkan penjualan tahun 2010 AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, Perseroan berkeyakinan
dengan menerapkan strategi usaha diatas maka Perseroan dapat memaksimalkan peluang untuk :
- mencapai pertumbuhan bisnis Perseroan yang lebih tinggi dengan memperluas jaringan usaha
- meningkatkan efektiitas, produktivitas dan eisiensi operasional Perseroan
C. KEGIATAN USAHA
Berdasarkan Anggaran Dasar serta ijin yang diperoleh dari Menteri Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi kegiatan pembiayaan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen
dan Usaha Kartu Kredit. Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen khususnya untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas.
C.1. Pendapatan dan Piutang
Pendapatan Perseroan berasal dari Pendapatan biaya konsumen, denda keterlambatan, bunga dan lain-lain. Sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yaitu bunga yang
diterima dari angsuran konsumen.
Tabel berikut ini menggambarkan total pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 ∆
31 Des 2009
∆ 2008
∆ 2007
∆ 2006
∆ 2005
Pendapatan 158.880
na 130.094
42,02 91.601
73,84 52.692
198,13 17.674
1161,53 1.401
na: tidak dapat diperbandingkan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan Perseroan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan . Adapun posisi saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang
pembiayaan konsumen yang diragukan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010 dapat terlihat dalam tabel dibawah ini :
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007 2006
2005
Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih
726.726 589.258
323.693 190.062
96.746 20.855
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun 2005 sampai dengan Oktober 2010 posisi piutang pembiayaan konsumen bersih terus mengalami peningkatan, hal ini sebagai cerminan dari peningkatan jumlah pembiayaan
konsumen dan pengembangan jaringan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
C.2. Pembiayaan Sepeda Motor
Saat ini Perseroan mengkhususkan diri pada pembiayaan konsumen khususnya pada pembiayaan sepeda motor. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan sepeda motor dengan fasilitas pembiayaan
yang meliputi jangka waktu 1 satu sampai dengan 3 tiga tahun. Pembiayaan Perseroan untuk kendaraan bermotor terdiri dari sepeda motor baru dan sepeda motor bekas. Tabel berikut ini menjelaskan komposisi kegiatan pembiayaan
konsumen sepeda motor yang mencakup sepeda motor baru dan sepeda motor bekas berdasarkan Rupiah dan unit.
69
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Okt
2010 ∆
31 Des 2009
∆ 2008
∆ 2007
∆ 2006
∆ 2005
∆
Sepeda Motor Baru
464.031 4,41
485.448 50,98
312.538 67,99
191.399 96,37
97.468 344,61
21.922 na
Sepeda Motor Bekas
6.625 244,51
1.923 94,05
992 16,30
1.184 15,19
1.396 3146,51
43 na
Jumlah
470.656
-
487.371
-
313.530
-
192.583
-
98.864
-
21.965
-
perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia
Sedangkan komposisi piutang pembiayaan konsumen berdasarkan tipe jenis sepeda motor dari tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010, adalah sebagai berikut :
dalam unit
Jenis Sepeda Motor
31 Oktober 2010 31-Des
2009 2008
2007 2006
2005 Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit
Cub Bebek 44.051
48,69 39.915
54,01 31.138
65,53 19.408
73,94 8.886
83,76 1.723
87,55 Matic
40.441 44,70
29.508 39,93
13.077 27,52
4.645 17,70
661 6,23
45 2,29
Sport 5.975
6,60 4.485
6,07 3.305
6,95 2.196
8,37 1.062
10,01 200
10,16
Total 90.467
100,00 73.908
100,00 47.520
100,00 26.249
100,00 10.609
100,00 1.968
100,00
perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia
Dalam menjalankan usaha pembiayaan, Perseroan menjalin kerjasama dengan para dealer. Bentuk kerjasama tersebut antara lain:
a. Kerjasama pemberian kredit kepada calon konsumendebitur, dimana kompensasi dari kerjasama ini berupa
pemberian insentif kepada dealer. b.
Kerjasama dalam hal penerimaan angsuran di dealer Cashier on DealerCOD baik melalui penempatan karyawan Perseroan maupun oleh karyawan dealer yang ditunjuk.
c. Program promosi dengan dealer.
C.3. Fasilitas Pembiayaan dan Kolektibilitas Piutang
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen ritel atau perorangan, dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasiikasikan dengan
memperhatikan harga sepeda motor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen.
Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan sepeda motor Perseroan selama tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010 :
Keterangan 31
Oktober 2010
31 Desember 2009
2008 2007
2006 2005
Rata-Rata pembiayaan konsumen Rp juta 11,3
10,8 10,4
10,5 10,8
11,1 Rata-Rata jangka waktu kredit bulan
28 28
28 28
30 31
Rata-Rata uang muka dari harga motor 21,0
21,5 21,4
22,1 20,8
14,9 Rata-Rata tingkat suku bunga efektif per tahun
31,9 35,8
33,7 33,3
32,4 28,8
Nilai pembiayaan sepeda motor yang diberikan oleh Perseroan berkisar antara Rp 10,4 juta sampai dengan Rp 11,3 juta, sedangkan rata-rata uang muka yang dibayarkan konsumen berkisar antara 14,9 - 22,1. Tingkat suku
bunga yang diberikan kepada konsumen ditentukan berdasarkan cost of fund, tingkat suku bunga pasar, tingkat risiko untuk wilayah tersebut, jangka waktu, uang muka dan tipe motor. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada
konsumen, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak.
70 Perseroan mengklasiikasikan tingkat kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari keterlambatan pembayaran
angsuran yang dilakukan oleh konsumen yaitu: -
Tunggakan 1 sd 30 hari -
Tunggakan 31 sd 60 hari -
Tunggakan 61 sd 90 hari -
Tunggakan 91 sd 120 hari -
Tunggakan diatas 120 hari Tabel berikut ini adalah tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas Piutang Pembiayaan Konsumen yang
dikelola oleh Perseroan :
Tunggakan Piutang Pembiayaan Konsumen
dalam jutaan Rupiah,kecuali persentase
Keterangan 31 Oktober 2010
31 Desember 2009
2008 2007
2006 2005
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen
921.225 100,00 781.139
100,00 432.388 100,00 268.250
100,00 134.608 100,00
29.492 100,00
Belum jatuh tempo 915.065
99,33 777.847 99,58 429.487
99,33 267.457 99,55 134.254
99,74 29.395
99,67 Tunggakan 1 – 30 hari
3.615 0,39
1.889 0,24
1.084 0,25 201
0,21 215
0,16 74
0,25 Tunggakan 31 – 60 hari
1.382 0,15
676 0,09
772 0,18
189 0,10
55 0,04
17 0,06
Tunggakan 61 – 90 hari 489
0,05 242
0,03 522
0,12 171
0,06 38
0,03 6
0,02 Tunggakan 90 – 120 hari
263 0,03
203 0,02
396 0,09
182 0,07
19 0,01
- -
Tunggakan 120 hari 411
0,05 283
0,04 127
0,03 50
0,01 28
0,02 -
-
C.4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha Perseroan. Untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah tercipta serta menghadapi persaingan usaha dimasa yang akan datang, Perseroan akan
tetap memfokuskan kegiatan usaha utamanya pada pembiayaan sepeda motor yang dilakukan melalui jaringan dealer resmi sepeda motor yang bekerja sama dengan Perseroan. Cakupan pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan
untuk saat ini masih di Pulau Jawa dan Sumatera dimana cabang Perseroan yang berjumlah 16 kantor cabang dengan pangsa pasar market share sebesar 1 sumber:AISI Jan-Okt 2010.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berorientasi kepada pembiayaan konsumen secara perorangan, maka lokasi keberadaan dan jumlah kantor cabang Perseroan memegang peranan penting dalam keberhasilan dan perkembangan
kegiatan usaha. Perseroan selalu berupaya untuk mengembangkan jaringan pemasarannya dengan cara terus membuka kantor cabang baru didaerah yang strategis, diberbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi. Strategis dalam pengertian dekat dengan masyarakat dan dealer sehingga dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan pelayanan dari Perseroan. Perusahaan mendiferensiasi diri dengan fokus melayani dealer dengan
rata-rata penjualan bulanan masih dalam kategori segmen menengah kebawah.
Pemasaran produk pembiayaan Perseroan dilakukan melalui : 1.
Pemasaran melalui dealer resmi. 2.
Walk in customer melalui kantor cabang. 3.
Penjualan kolektif leet.
4. Repeat order.
Salah satu pola pemasaran yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu melalui dealer resmi dari merk Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Dalam hal melakukan pembiayaan sepeda motor, pemasaran melalui dealer merupakan kontributor
terbesar bagi usaha Perseroan, sehingga upaya dan kegiataan utama Perseroan difokuskan pada pembinaan hubungan yang saling menguntungkan dengan para dealer melalui skema insentif yang progresif dengan berbagai
program promosi yang diberikan kepada dealer. Dalam hal walk in customer, penjualan kolektif dan repeat order, Perseroan menerima aplikasi kredit dan mereferensikan konsumen kepada dealer. Dari sekitar 3.000 dealer sepeda
motor yang ada di Indonesia ±400 dealer diantaranya telah bekerja sama dengan Perseroan dan secara rutin menyalurkan penjualan kredit mereka ke Perseroan.
Dalam memasarkan produk untuk memperoleh konsumen, Perseroan melakukan kerjasama promosi dengan dealer berupa iklan di surat kabar, spanduk, brosur, dan pameran dengan dealer main dealer ATPM. Selain itu Perseroan
juga mengadakan program promosi langsung ke konsumen untuk brand building HD Finance.
71
C.5. Jaringan Kantor Cabang
Perseroan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan usahanya melalui pembukaan kantor cabang baru. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru antara
lain :
- Jumlah penjualan sepeda motor dalam suatu daerah.
- Tingkat suku bunga yang berlaku.
- Jumlah pesaing di daerah tersebut.
- Jumlah dealer kendaraan bermotor di daerah tersebut.
- Karakteristikbudaya suatu penduduk dalam suatu daerah termasuk jumlah penduduk, tingkat pendapatan serta
jenis mata pencahariannya. Saat ini Perseroan memiliki 16 enam belas kantor cabang yang terdiri dari 12 dua belas kantor cabang yang
terletak di Jawa, 4 empat kantor cabang yang terletak di Sumatera. Berikut adalah daftar kantor cabang Perseroan :
No. Lokasi
Alamat Izin Pembukaan Dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia Status
Bangunan Kantor
Masa Sewa Berlaku
Hingga Nomor
Tanggal
1. Jakarta
Barat Jl. Daan Mogot Km.12 No.12 G-H
Jakarta - Barat 11730 KEP-103KM.102007
21-Mei-07 Sewa
19-Mar-15 2.
Jakarta Pusat
Ruko Cempaka Putih Permai Blok A No. 25 Jl. Letjend Suprapto Jakarta Pusat
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 13-Nop-12
3. Jakarta
Selatan Jl. Haji Juanda No. 71 B Ciputat Raya
Jakarta Selatan 15412 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
31-Aug-12 4.
Bekasi Ruko Pertigaan Pekayon No. 2-3 Jl.
Jend. Achmad Yani Bekasi 17144 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
31-Juli-12 15-Sep-11
5. Tangerang
Jl. Merdeka No.167 Tangerang 15113 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
18-Jul-15 6.
Depok Jl Raya Kartini Jl. Raya Citayam
No.3A 3 B Depok Lama - Jawa barat Dpn stasiun depok lama
KEP-103KM.102007 21-Mei-07
Sewa 1–Mei-15
7. Surabaya
Jl. Cempaka No. 32-34 Lantai 2 Surabaya 60262
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 31–Des-11
8. Sidoarjo
Jl Diponegoro Ruko Graha Delta Mutiara Blok B15 A Sidoarjo 61214
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 14-Mei-14
9. Bandung
Jl. BKR No.73 kel. Ancol Kec.Regol Bandung 40253
KEP-208KM.102007 7-Nop-07
Sewa 30-Sep-15
10. Semarang
Ruko Siliwangi Plaza Blok A-4 Jl. Jend Sudirman No.187-189 Semarang
KEP-065KM.102008 18-Apr-08
Sewa 20-Apr-16
11. Palembang
Jl Basuki Rahmat No.1779 G kel. Pahlawan kec. Kemuning Palembang
KEP-065KM.102008 18-Apr-08
Sewa 19-Mei-12
12. Medan
Jl Gunung Krakatau No.114 KEP-114KM.102008
19-Jun-08 Sewa
28-Apr-13 13.
Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.1 sebelah
SPBU Pekanbaru KEP-114KM.102008
19-Jun-08 Sewa
15-Jun-12 14.
Betung Jalan Raya Palembang-Jambi Kel.
Betung No.71, RT 003RW.001, Lingkungan I, Banyuasin, Betung
KEP-65KM.102011 14-Jan-11
Sewa 31-Des-12
15. Tambun
Grand Wisata Celebration Boulevard Blok AA. 15 No. 40, Desa Lambang Sari,
Kec Tambun Selatan, Kab. Bekasi KEP-94KM.102011
7-Peb-2011 Sewa
28-Jan-16 16.
Serpong Ruko Tol Boulevard Sektor II-1 dan
II-2 Blok A No.9 Kel. Rawa Buntu, Kec. Serpong, Tangerang Selatan
KEP-93KM.102011 7-Peb-2011
Sewa 20-Jan-16
C.6. Operasional
Aktivitas pemasaran, penerimaan aplikasi, scoring konsumen, persetujuan kredit, penagihan dan penerimaan angsuran, pemeliharaan piutang sampai penanganan kredit bermasalah dan penjualan kembali unit yang dititip
konsumen dilakukan di kantor cabang, sedangkan pembayaran ke dealer di lakukan oleh kantor pusat.
72 Berikut ini skema prosedur persetujuan fasilitas pembiayaan Perseroan sampai pembayaran ke dealer:
Proses pembiayaan perseroan dimulai dari calon konsumen datang ke dealer mengisi formulir aplikasi kredit yang berisi data mengenai calonkonsumen itu sendiri dan data kendaraan yang akan dibiayai, kemudian oleh dealer data
tersebut di berikan ke loan origination oficer LOO untuk di lakukan survey.
Survey terhadap calon konsumen dilakukan oleh LOO ,dilakukan dengan mengunjungi tempat tinggal danatau ke kantor atau tempat usaha konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang memadai untuk dilakukan
analisa kelayakan kredit, disamping itu surveyor meminta juga data kelengkapan dokumen kredit yang di perlukan seperti : KTP, KK, PBB, Bukti Pembayaran Telepon, Bukti kepemilikan rumah, dan data keuanganpenghasilan.
Surveyor membuat data laporan analisa hasil survey, kemudian loan origination head LOH melakukan interview, veriikasi dan memeriksa kelengkapan data, jika semua persyaratan lengkap dan konsumen layak untuk diberikan
kredit maka akan diteruskan ke bagian administrasi entry untuk dilakukan proses pencocokkan data melalui sistem apakah calon konsumen masuk dalam daftar hitam blacklist konsumen di perusahaan, selanjutnya analis kredit loan
analyst LA akan melakukan veriikasi dan analisa kelayakan kredit. Hasil analisa kredit digunakan sebagai dasar
dalam proses scoring untuk menentukan apakah pengajuan aplikasi ini dapat disetujui atau tidak Perseroan menetapkan kebijakan persetujuan kredit dapat diberikan oleh komite kredit yang terdiri dari Kepala
cabang dan LA dengan kewewenangan berjenjang. Apabila telah mendapatkan persetujuan maka dokumen tersebut di kirim kembali ke bagian adiministrasi untuk diterbitkan pesanan pembelian PO yang ditujukan kepada dealer untuk
pembiayaan kendaraan tersebut.
Berdasarkan pesanan pembelian PO, maka dealer akan melakukan pengiriman sepeda motor ke konsumen, setelah motor di kirim, dealer mengirimkan tagihan pembayaran ke Perseroan. Atas dasar tagihan pembayaran yang di kirim
ke Perseroan, petugas administrasi melakukan konirmasi ke konsumen untuk memastikan bahwa motor sudah diterima sesuai dengan pesanan dan melakukan persetujuan di sistem untuk mencatatkan terjadinya pembiayaan.
Setelah proses selesai maka divisi keuangan di kantor pusat akan melakukan transfer pembayaran ke dealer atas sepeda motor yang dibiayai.
73 Berikut ini skema prosedur penagihan sampai penanganan kredit bermasalah:
Penagihan angsuran dilakukan oleh ield collector oficer FCO. Setiap pagi loan administration menyiapkan data
daftar tagihan harian FCO beserta tanda terima sementara TTS dan selanjutnya FCO melakukan penagihan ke rumah kantor tempat usaha konsumen. Hasil penagihan FCO disetorkan ke kasir, sedangkan copy TTS diserahkan
ke loan administration untuk dilakukan penginputan ke sistim, setelah semua proses selesai maka kasir dan loan administration melakukan rekonsiliasi harian.
Untuk konsumen yang melakukan pembayaran angsuran ke kantor cabang Perseroan melalui kasir, maka kasir akan mencetak kwitansi sebagai bukti pembayaran setelah uang di terima dan di input ke sistim.
Terhadap seluruh konsumen yang belum melakukan pembayaran angsuran yang sudah jatuh tempo, maka Perseroan akan mengirimkan surat peringatan SP 1 sd 3. Surat peringatan 1 akan dikirim terhadap konsumen yang
menunggak pembayaran sampai dengan 7 hari. Surat peringatan 2 dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran sampai dengan 14 hari. Surat peringatan ke 3 dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran
sampai dengan 21 hari. Setelah dilakukan penagihan dan pengiriman surat peringatan sampai ke 3 kali, pada hari ke 31 Perseroan akan mengeluarkan surat penarikan untuk menguasai kembali jaminan kendaraan atas kredit yang
bermasalah tersebut. Perseroan selanjutnya akan memberi kesempatan kepada konsumen selama 14 hari untuk dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak atau melakukan pelunasan atas seluruh kewajibannya. Apabila dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan tersebut konsumen yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak maka Perseroan akan melakukan upaya untuk membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara
membantu menjualkan jaminan kendaraan konsumen.
Sampai dengan saat ini, sekitar 60 konsumen lebih memilih pembayaran melalui kantor cabang, sedangkan untuk para konsumen yang tempat tinggalnya cukup jauh dari kantor cabang, Perseroan juga memberikan alternatif lain
untuk melakukan pembayaran, seperti: Penagihan langsung oleh kolektor
Cashier on Dealer Pembayaran melalui transfer bank
Pembayaran melalui PT POS Indonesia Persero
Dengan banyaknya kemudahan cara pembayaran yang diberikan, diharapkan pembayaran angsuran dari konsumen ke Perseroan dapat tepat waktu.
74
C.7. Remedial
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan tidak bisa lepas dari risiko kredit bermasalah. Kredit yang telah melewati 60 hari dari tanggal jatuh tempo dikategorikan sebagai kredit bermasalah dan kolektibilitas piutang dialihkan dari
penanganan akun lancar ke remedial.
Prosedur yang dilakukan oleh Perseroan dalam menyelesaikan tunggakan kredit adalah sebagai berikut : = Piutang konsumen yang telah jatuh tempo dan overdue harus segera dimonitor dan ditindaklanjuti dengan cara
menghubungi konsumen melalui telepon, melalui surat dan kunjungan petugas Perseroan. = Bila telah diusahakan penagihan secara maksimal dan konsumen belum melakukan pembayaran angsuran,
maka Perseroan memberi kesempatan kepada konsumen untuk menyerahkan kembali kendaraan kepada Perseroan dan tidak menutup kemungkinan petugas Perseroan menarik kendaraan.
= Perseroan menyimpan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya dalam waktu paling lambat 14 empat belas Hari Kalender.
= Piutang yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak internal perseroan maka perseroan akan menyerahkan kepada pihak eksternal professional collector
C.8. Remarketing
Terhadap jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, Perseroan akan membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara membantu menjualkan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali tersebut kepada pihak ketiga. Atas
jaminan tersebut akan dilakukan taksasi dan menetapkan harga jual minimum. Dalam waktu 14 empat belas hari kerja jaminan tersebut sudah dapat dijual. Penjualan dilakukan melalui mekanisme lelang dengan minimal peserta
lelang sebanyak 3 tiga pihak.
C.9. Pendanaan
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki beberapa sumber pendanaan, yaitu pendanaan yang bersumber dari pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal Perseroan berasal
dari Modal Disetor dan Saldo Laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank dalam bentuk term loan maupun pembiayaan bersama
joint inancing. Fasilitas pembiayaan bersama joint inancing merupakan bentuk kerjasama antara Perseroan dengan pihak bank dimana Perseroan akan menyiapkan dana 1 sampai dengan 10
dari nilai pembiayaan yang diberikan kepada konsumen sedangkan sisanya disiapkan dari pihak bank. Bank-bank yang saat ini memberikan fasilitas pendanaan kepada Perseroan antara lain PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank
Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Commonwealth, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
C.10. Sistim Teknologi Informasi
Untuk mendukung kelancaran operasional, Perseroan merancang kebijakan Teknologi Informasi TI berbasis on line web based technology dari kantor cabang ke kantor pusat dan sebaliknya. Seluruh cabang Perseroan
terhubung ke kantor pusat melalui media komunikasi MPLS Multiprotocol Label Switching yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi dengan kekuatan di kantor pusat sebesar 2MB Mega Bytes. Jaringan komunikasi data
ini memungkinkan pengguna sistim untuk mengakses data pada waktu yang sama secara langsung di semua cabang. Dengan sistim ini, maka manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional cabang secara langsung real
time sehingga dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis, tepat guna dan meningkatkan kontrol operasional Perseroan.
Aplikasi inti yang digunakan oleh Perseroan dirancang untuk mendukung operasi di seluruh cabang mulai dari transaksi awal pembiayaan, pengambilan keputusan sampai dengan pembayaran. Disamping itu, aplikasi inti mengakomodasi
berbagai transaksi yang berkaitan pergerakan piutang konsumen maupun yang berhubungan dengan pihak ketiga seperti dealer, perusahaan asuransi dan bank.
Untuk memperlengkapi aplikasi inti yang digunakan Perseroan, Divisi Business Support membangun aplikasi pendukung untuk mengakomodasi berbagai jenis transaksi lainnya sehingga dapat meminimalkan pekerjaan operasional yang
bersifat manual. Dengan demikian proses kontrol dan monitor dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Dalam menunjang kebutuhan pencatatan, pengelolaan dan pemeliharaan di sisi sumber daya manusia, aktiva, prosedur permohonan persetujuan dan distribusi informasi, Divisi Business Support sudah menyediakan beberapa
aplikasi pendukung yang secara arsitektur sudah terintegrasi satu sama lain, antara lain sebagai berikut : = HD Plus merupakan aplikasi kolaborasi yang berfungsi untuk mengakomodasi berbagai macam transaksi
pendukung seperti : pengelolaan kas kecil, kas besar, jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, sistem pelaporan hasil veriikasi dan aktivitas pendukung lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan fasilitas on-line worklow
untuk mengotomatisasi proses permohonan dan persetujuan secara online.
75 = Helpdesk merupakan aplikasi berbasis web yang menjadi penghubung antara karyawan pengguna produk dan
jasa teknologi informasi user dengan Divisi Business Support. Melalui aplikasi ini karyawan dapat berkomunikasi dan mengajukan permohonan bantuan maupun berkomunikasi dengan petugas Helpdesk. Melalui catatan
permohonan yang masuk, Divisi Business Support dapat mengetahui setiap permasalahan yang dihadapi oleh user, serta secara cepat dan tepat dapat membantu user.
= Oracle Financial merupakan aplikasi berbasis oracle yang mengakomodasi akivitas pencatatan, pembukuan dan pembuatan laporan keuangan.
= Pro-int merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengakomodasi aktivitas pengelolaan sumber daya manusia mulai dari pencatatan karyawan masuk, pengangkatan, mutasi, demosi, promosi sampai dengan pembayaran
gaji karyawan payroll. Sejalan dengan rencana pengembangan usaha, Perseroan berencana untuk melakukan penggantian aplikasi utama
dengan aplikasi baru berbasis oracle platform agar dapat mengakomodasi jumlah transaksi jauh lebih banyak dan terintegrasi dengan aplikasi pendukung yang ada saat ini sesuai dengan kebutuhan operasional usaha pembiayaan
sepeda motor.
Disamping itu, untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan dan proses monitoring kinerja cabang dan wilayah, Perseroan akan mengembangkan aplikasi Business Intelligent.
Untuk menjalankan operasional Perseroan sehari-hari Divisi Business Support melakukan proses pemeliharaan data maintenance secara berkelanjutan, memberikan dukungan terhadap karyawan user dan memonitor infrastruktur
Network baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Penetapan Service Level Agreement SLA merupakan bentuk komitmen Divisi Business Support dalam memastikan kelancaran operasional sistem aplikasi di lingkungan Perseroan.
Perseroan percaya bahwa TI akan menjadi salah satu bagian terpenting untuk memajukan kegiatan usahanya. Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk memelihara dan memperbaharui sistim TI secara berkala dengan baik dan
tepat guna. Berikut merupakan jaringan TI yang dimiliki oleh Perseroan:
C.11. Asuransi
Untuk melindungi dan menjaga kelangsungan usaha, Perseroan mengasuransikan harta kekayaan yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
76 Tabel berikut memperlihatkan polis perlindungan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan:
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
1. Jl. BKR No. 73, Bandung Jawa
Barat. Dekorasi dan penambahan pada
bangunan Isi bangunan
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 500.000.000,- Dekorasi dan
Penambahan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan : Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
2. Ruko Cempaka Putih Permai,
BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, PT Zurich Insurance Indonesia
Jakarta Timur, DKI Jakarta
Renovasi dan penambahan pada bangunan
Isi bangunan PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
3. Ruko Siliwangi Square Blk A4,
Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
4. Jl.Basuki Rahmat No.1779 G,
Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera
Selatan 30126 PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
5. Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl.
Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa Barat
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
6. Jl.Merdeka No.167 C-D,
Tangerang, Banten 15113 PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 75.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 7.
Jl.Raya Kartini Raya Citayam No.3A3B, Kecamatan Pancoran
Mas, Kelurahan Depok PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 8.
Plaza Kelapa Dua, Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua No.29, Jakarta
Barat, DKI Jakarta 11530 PT Zurich
Insurance Indonesia
Isi bangunan: Rp 1.000.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31Januari 2012 9.
Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku Tambusai No.1, Pekanbaru,
Kepulauan Riau 28282 PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 10.
Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat Raya, Tangerang, Banten 15412
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
77
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
11. Jl.Krakatau No.114A, Glugur
Darat I, Medan Timur, Medan, Sumatera Utara 20238
PT Zurich Insurance
Indonesia Isi bangunan:
Rp 250.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
12. Jl. Sukarno Hatta No.8 RT.001
The Hok, Jambi Selatan, Jambi 36138
PT Zurich Insurance
Indonesia Isi bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
13. Ruko Graha Mutiara Delta
, Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo 61212
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
14. Jl.Palembang – Betung Km.67
No.71 RTRW 003001 LK 1, Kelurahan Betung, Kecamatan
Betung Asin PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 100.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 15.
Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 75.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
16. Jl. Gatot Subroto No.260,
Bandung Jawa Barat PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 225.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd
18 September 2011
17. Ruko Cempaka Putih Permai,
BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, JakTim, DKI Jakarta
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 600.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September2011
18. Ruko Siliwangi Square Blk A4,
Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September
2011 19.
Jl.Basuki Rahmat No.1779 G, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan
Kemuning, Palembang, SumSel 30126
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September
2011 20.
Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl. Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa
Barat 17144 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 800.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 21.
Jl.Merdeka No.167 C-D, Tangerang, Banten 15113
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 600.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
22. Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku
Tambusai No.1, Pekanbaru, Kepulauan Riau 28282
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
78
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
23. Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat
Raya, Tangerang, Banten 15412 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 500.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 24.
Jl.Krakatau No.114A, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan,
Sumatera Utara 20238 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 190.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 25.
Ruko Graha Mutiara Delta, Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo
61212 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 400.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 26.
Cabang Surabaya, Jl. Cempaka No.32-34, Lantai 2, Surabaya
60262 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 200.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 27.
Jl.PLB Betung KM.67 No.71 RT.003RW.01, LK I, Kelurahan
Betung, Betung PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 150.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 28.
Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 500.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
29. Jl.Raya KartiniRaya Citayam
No.3A3B,Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 500.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
30. Toyota Avanza G MT, Tahun 2005,
Nomor Polisi B 8715 KN Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
31. Toyota Avanza 1.3 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8203 RD Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 105.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
79
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
32. Toyota New Camry 2.4 V, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8898 RL Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 380.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH= Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
33. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8005 HU Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 115.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
34. Toyota Altis 1.8 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8033 HU RL Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 180.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
35. Toyota Avanza 1.3 G VVTI M,
Tahun 2006, Nomor Polisi B 8298 NM
Asuransi Jasindo
- Kendaraan Bermotor: Rp 105.000.000,-
- Kecelakaan diri per penumpang max 3
orang: Rp 10.000.000,-
- Kecelakaan diri pengemudi :
Rp 10.000.000,- - TJH =
Rp 50.000.000,- All Risk
24 Mei 2010 sd.
31 Agustus 2013
36. Toyota Avanza, Tahun 2006,
Nomor Polisi B 8084 OH Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
80
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
37. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8800 NL Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 125.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpangmax 3 org:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
38. Toyota Rush, Tahun 2007, Nomor
Polisi B 1161 OK Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 122.250.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
39. Toyota Rush S MT, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 1533 OO Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 122.550.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
40. Toyota Rush S MT, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 1715 OO Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 122.250.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH= Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
41. Toyota Avanza, Tahun 2006,
Nomor Polisi L 1388 QC Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
81
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
42. Toyota Avanza G MT, Tahun
2005, Nomor Polisi L 1425 QA Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 100.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
43. Toyota Avanza Type G, Tahun
2005, Nomor Polisi L 1487 Q Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 100.000.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
44. Toyota Avanza, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 2131 J Asuransi
Jasindo - Kendaraan Bermotor:
Rp 80.500.000,- - Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
- TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
45. Suzuki ST 150 Futura, Tahun
2004, Nomor Polisi L 8042 TG Asuransi
Jasindo Kendaraan Bermotor:
Rp 40.000.000,- All Risk
27 Agustus 2010 sd
27 Agustus 2011 46.
Yamaha Vega R DB N, Tahun 2007, Nomor Polisi B 6796 BTZ
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.7.500.000,-
Total Lost Only 12 Februari 2011
sd 12 Februari 2012
47. Honda Revo, Tahun 2007, Nomor
Polisi B 6635 PII Asuransi
Jasindo Kendaraan Bermotor:
Rp.7.500.000,- Total Lost Only
12 Februari 2011 sd
12 Pebruari 2012 48.
Honda NF 100 SLD, Tahun 2005, Nomor Polisi B 6925 BLJ
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.7.000.000,-
Total Lost Only 23 Januari 2011
sd 23 Januari 2012
49. Honda – NF 100L, Tahun 2005,
Nomor Polisi N 3893 AB Asuransi
Jasindo - Tahunpertama:
Rp.5.525.000,- - Tahun kedua:
Rp.4.696.250,- - Tahun ketiga:
Rp 4.143.750,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
82
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
50. Honda – NF 100L, Tahun 2005,
Nomor Polisi L 5215DB Asuransi
Jasindo - Tahun pertama:
Rp.5.525.000,- - Tahun kedua:
Rp.4.696.250,- - Tahun ketiga:
Rp.4.143.750,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
51. Supra Fit Cakram New, Tahun
2007, Nomor Polisi B 6562 CII Asuransi
Jasindo - Tahun pertama:
Rp.9.690.000,- - Tahun kedua:
Rp.8.236.500,- - Tahun ketiga:
Rp.7.267.500,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
52. Suzuki FDX 110XCZD, Tahun
2005, Nomor Polisi B 6372 BGB Asuransi
Jasindo - Tahun pertama:
Rp.8.831.250,- - Tahun kedua:
Rp.7.506.562,50 - Tahun ketiga:
Rp.6.623.437,50 Total Lost Only
13 Mei 2008 sd
13 Mei 2011
53. Toyota Avanza 1.3 G VVTI MT,
Tahun 2007, Nomor Polisi B 8277 IR
Asuransi Jasindo
- Kendaraan Bermotor: Rp.120.000.000,-
- Kecelakaan diri per penumpang max 3
orang: Rp.10.00.000,-
- Kecelakaan diri pengemudi :
Rp.10.000.000,- - TPL=
Rp.50.000.000,- All Risk
29 Juni 2010 sd
29 Juni 2011
54. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX, Tahun
2010, Nomor Polisi B 1638 KN Asuransi
Jasindo - Kendaraan bermotor:
Rp.123.500.000,- - Kecelakaan diri
per penumpang maks 3 orang:
Rp.10.00.000,- - Kecelakaan diri
pengemud i: Rp.10.000.000,-
All Risk 1 September 2010
sd 1 September 2014
55. Daihatsu S 91 1.3 C – pick up,
Tahun 2003, Nomor Polisi B 9636 AI
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.40.000.000,-
All Risk 1 Maret 2011
sd 1 Maret 2012
56. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK
Toyota Insurance
- Kendaraan Bermotor: Rp.141.450.000,-
- TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 8 April 2009
sd 8 April 2012
57. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2008, Nomor Polisi B 1629 BFD
Toyota Insurance
- Kendaraan Bermotor: Rp.116.400.000,-
- TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 29 Oktober 2008
sd 29 Oktober 2011
58. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK
Toyota Insurance
- Kendaraan Bermotor: Rp.133.100.000,-
- TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 31 Maret 2009
sd 31 Maret 2012
83
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
59. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1727 BFD
Toyota Insurance
- Kendaraan Bermotor: Rp.130.750.000,-
- TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 29 Oktober 2008
sd 29 Oktober 2011
60. Toyota minibus, Tahun 2008,
Nomor Polisi BK 1163 JG MSIG Indonesia - Total pertanggungan:
Rp.148.662.500,- - TJH: Rp.50.000.000,-
All Risk 18 Juli 2010
sd 18 Juli 2011
61. Toyota minibus, Tahun 2008,
Nomor Polisi B 8724 RU MSIG Indonesia - Total pertanggungan:
Rp.136.700.000,- - TJH: Rp.50.000.000,-
All Risk 14 Juli 2010
sd 14 Juli 2011
62. Toyota Avanza, Tahun 2009,
Nomor Polisi B 1496 BFU Lippo Insurance - Kecelakaan diri
terhadap pengemudi: Rp.10.000.000,-
- Kecelakaan diri terhadap penumpang
Rp.10.000.000,-, maksimal 7 orang :
Rp.70.000.000,- - Biaya pengobatan
Rp.1.000.000,-, maksimal 8 orang:
Rp.8.000.000,- - Tanggung jawab
hukum pihak ketiga: Rp.10.000.000,-
All Risk 2 Desember 2010
sd 2 Desember 2013
84
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
63. Daihatsu Xenia, Tahun 2009,
Nomor Polisi B 1354 BFT Lippo Insurance - Kendaraan bermotor:
- Periode 10112009 s.d. 10112010:
Rp.119.000.000,- - Periode 10112010
s.d. 10112011: Rp.101.150.000,-
- Periode 10112011 s.d. 10112012:
Rp.77.350.000,- - Periode 10112012
s.d. 10112013: Rp.71.400.000,-
- Kecelakaan diri terhadap pengemudi
periode 10112009 s.d 10112010:
Rp.10.000.000,- - Kecelakaan diri
terhadap penumpang Rp.10.000.000,-,
maksimal 7 orang periode 10112009
s.d 10112010: Rp.70.000.000,-
- Biaya pengobatan Rp.1.000.000,-,
maksimal 8 orang periode 10112009
s.d 10112010: Rp.8.000.000,-
- Tanggung jawab hukum pihak ketiga
periode 10112009 s.d 10112010:
Rp.10.000.000,- All Risk
10 Nopember 2009 sd
10 Nopember 2013
64. Toyota Rush 1.5 S MT, Tahun
2008, Nomor Polisi B 1603 BFA Asuransi Mitra
- Kendaraan bermotor: a 1292008 s.d.
1292009 Rp171.150.000,-
b 1292009 s.d. 1292010:
Rp136.920.000,- c 1292010 s.d.
1292011: Rp119.805.000,-
-TJH: a 1292008 s.d.
1292009: Rp.20.000.000,-
b 1292009 s.d. 1292010:
Rp.20.000.000,- c 1292010 s.d.
1292011: Rp.20.000.000,-
All Risk 12 September
2008 sd. 12 September
2011
85
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
65. Toyota Avanza VVT-I 1.3E MT,
Tahun 2008, Nomor Polisi 1423 BFA
Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor:
a 1292008 s.d. 1292009:
Rp115.900.000,- b 1292009 s.d.
1292010: Rp.92.720.000,-
c 1292010 s.d. 1292011:
Rp.81.130.000,- - TJH:
a 1292008 s.d. 1292009:
Rp.20.000.000,- b 1292009 s.d.
1292010: Rp.20.000.000,-
c 1292010 s.d. 1292011:
Rp.20.000.000,- All Risk
12 September 2008 sd.
12 September 2011
66. Toyota Avanza, Tahun 2008,
Nomor Polisi B 2625 IN Asuransi Mitra
- Kendaraan bermotor: a 1982008 s.d.
1982009: Rp.115.600.000,-
b 1982009 s.d. 1982010:
Rp.92.480.000,- c 1982010 s.d.
1982011: Rp.80.920.000,-
- TJH: a 1982008 s.d.
1982009: Rp.20.000.000,-
b 1982009 s.d. 1982010:
Rp.20.000.000,- c 1982010 s.d.
1982011: Rp.20.000.000,-
All Risk 19 Agustus 2008
sd 19 Agustus 2011
67. Toyota Avanza, Tahun 2008,
Nomor Polisi L 1715 NH Asuransi Mitra
- Kendaraan bermotor: a 2582008 s.d.
2582009: Rp.122.000.000,-
b 2582009 s.d. 2582010:
Rp.97.600.000,- c 2582010 s.d.
2582011: Rp.85.400.000,-
- TJH: a 2582008 s.d.
2582009: Rp.20.000.000,-
b 2582009 s.d. 2582010:
Rp.20.000.000,- c 2582010 s.d.
2582011: Rp.20.000.000,-
All Risk 25 Agustus 2008
sd. 25 Agustus 2011
86
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
65. Toyota Avanza VVTI 1.3G MT,
Tahun 2008, Nomor Polisi BK 1843 JH
Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor:
a 1192008 s.d. 1192009:
Rp.132.000.000,- b 1192009 s.d.
1192010: Rp.112.200.000,-
c 1192010 s.d. 1192011:
Rp.99.400.000,- - TJH:
a 1192008 s.d. 1192009:
Rp.20.000.000,- b 1192009 s.d.
1192010: Rp.20.000.000,-
c 1192010 s.d. 1192011:
Rp.20.000.000,- All Risk
11 September 2008 sd
11 September 2011
68. MercedesE Class 300 Elegan
AT, Tahun 2010, Nomor Polisi B 1378 BAB
Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor:
a 29012010 s.d. 29012011:
Rp.1.093.000.000,- b 29012011 s.d.
29012012: Rp929.050.000,-
c 29012012 s.d. 29012013:
Rp819.750.000,- d 29012013 s.d.
29012014: Rp765.100.000,-
- TJH: 29012010 s.d. 29012014:
Rp.50.000.000,- - Act of God :
Rp.1.093.000.000,- - Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- - Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
- Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.1.093.000.000,- All Risk
29 Januari 2010 sd
29 Januari 2014
87
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
69. Daihatsu Xenia LI Deluxe MT,
Tahun 2010, Nomor Polisi B 1708 BFZ
Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor:
a 23022010 s.d. 23022011:
Rp.123.500.000,- b 23022011 s.d.
23022012: Rp.104.975.000,-
c 23022012 s.d. 23022013:
Rp.92.625.000,- d 23022013 s.d.
23022014: Rp.86.450.000,-
- TJH: 23022010 s.d. 23022014:
Rp.10.000.000,- - Act of God :
Rp.123.500.000,- - Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- - Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
- Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.123.500.000,- All Risk
23 Pebruari 2010 sd
23 Pebruari 2014
70. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX MT,
Tahun 2010, Nomor Polisi L 1581 PH
Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor:
a 16022010 s.d. 16022011:
Rp.125.400.000,- b 16022011 s.d.
16022012: Rp.106.590.000,-
c 16022012 s.d. 16022013:
Rp.94.050.000,- d 16022013 s.d.
16022014: Rp.87.780.000,-
- TJH: 6022010 s.d. 16022014:
Rp.10.000.000,- - Act of God :
Rp.125.400.000,- - Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- - Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
- Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.125.400.000,- All Risk
16 Pebruari 2010 sd
16 Pebruari 2014
88 Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut sudah cukup memadai untuk menutupi kerugian
atas aset yang dipertanggungkan. Perseron tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan seluruh perusahaan asuransi dimana Perseroan melakukan
penutupan asuransi atas aset yang dimiliki.
C.12. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Sebagai bagian dari komunitas, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan perusahaan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui berbagai kegiatan
sosial, seperti penggalangan dana bantuan sosial oleh Perseroan maupun karyawan bagi masyarakat yang terkena musibah, pemberian bantuan dana untuk sarana prasarana pendidikan serta pemberian bantuan dana operasional
untuk pengembangan olah raga.
C.13. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perseroan memiliki transaksi signiikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
1. Piutang Pembiayaan Konsumen
Perseroan menyediakan pembiayaan konsumen kepada PT Arta Boga Cemerlang pada tahun 2008 dan 2007. Dimana pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo
Piutang Pembiayaan Konsumen dengan PT Arta Boga Cemerlang.
2. Pinjaman Subordinasi
Perseroan mendapatkan pinjaman subordinasi dari PT HD Corpora pada tahun 2005. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo Pinjaman Subordinasi dengan PT
HD Corpora.
Pada tanggal 8 Nopember 2010, Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora sebesar Rp 25.000.000.000 dua puluh lima miliar Rupiah yang digunakan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional Perseroan.
Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2011 dan dikenakan bunga sebesar 12 pertahun. Manajemen berkeyakinan bahwa tingkat bunga yang diberikan sudah sesuai dengan tingkat bunga bank di pasar.
C.14. Persaingan Usaha
Saat ini terdapat lebih dari 140 perusahaan pembiayaan di Indonesia, yang mana menyebabkan persaingan usaha di industri pembiayaan sangat ketat. Namun demikian, Bank Indonesia mencatat saldo piutang pembiayaan sebesar Rp.
111 triliun per 30 Juni 2010. sumber: Laporan Bank Indonesia per Juni 2010 dengan saldo pembiayaan yang sangat besar ini, maka terlihat prospek pertumbuhan industri pembiayaan masih menjanjikan.
Selama ini Perseroan dapat bersaing dalam industri perusahaan pembiayaan, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya predikat “SANGAT BAGUS” kategori versi majalah infobank Agustus 2010 vol. XXXII.
Ditengah-tengah persaingan yang ketat, Perseroan tetap bertumbuh karena strategi Perseroan yang berfokus pada pembiayaan motor baru dan bekas, pembukaan cabang-cabang baru dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan
dealer-dealer. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumen dan portofolio pembiayaan Perseroan setiap tahunnya.
89
D. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN
Sesuai dengan Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana
dipersyaratkan dalam Salinan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Pemenuhan tingkat kesehatan terdiri atas :
Keterangan Status
Catatan
Modal disetor minimum Memenuhi ketentuan
Modal disetor Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah sebesar Rp 108 miliar telah sesuai dengan syarat
modal disetor minimum Rp 100 miliar untuk perusahaan swasta nasional atau patungan
Modal sendiri minimum Memenuhi ketentuan
Modal sendiri Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah 122,14 dari modal disetor, ini jauh di atas syarat
minimum modal sendiri yaitu sebesar 50 dari modal disetor
Pembatasan jabatan untuk Direktur Memenuhi ketentuan Berdasarkan dokumen dan data yang ada pada tanggal
31 Oktober 2010, perusahaan telah memenuhi syarat pembatasan jabatan untuk Direktur, karena tidak ada
Direktur Perusahaan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lain atau tidak menjadi komisaris lebih dari 1
Satu perusahaan pembiayaan lain.
Pembatasan jabatan untuk Komisaris Memenuhi ketentuan Berdasarkan dokumen dan data yang ada pada tanggal
31 Oktober 2010, perusahaan telah memenuhi syarat pembatasan jabatan untuk Komisaris, karena dari seluruh
anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak ada yang merangkap jabatan di lebih dari 3 Tiga perusahaan
pembiayaan lain.
Jumlah minimum piutang pembiayaan Memenuhi Ketentuan
Jumlah piutang pembiayaan perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, adalah sebesar 96,89 dari jumlah aset,
masih di atas syarat minimum jumlah piutang pembiayaan yang harus dimiliki yaitu sekurang-kurangnya 40 dari
jumlah aset.
Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri Memenuhi ketentuan
Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, hanya sebesar 4,46 kali dari modal sendiri,
masih jauh di bawah syarat maksimum jumlah pinjaman dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi
dikurangi penyertaan yaitu maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri
E. PROSPEK USAHA PERSEROAN
Sesuai dengan misi Perseroan, kegiatan usaha Perseroan ditujukan untuk membiayai kendaraan bermotor. Saat ini Perseroan masih fokus pada pembiayaan sepeda motor, dengan mempertimbangkan tingkat penjualan sepeda motor
di Indonesia setiap tahun menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Selain itu peningkatan pendapatan masyarakat yang ditunjang oleh stabilitas ekonomi dan sosial politik yang semakin kondusif akan terus mendorong pertumbuhan
penjualan sepeda motor di Indonesia. Hal ini akan menjadi peluang bagi pertumbuhan usaha Perseroan.
Tingginya pertumbuhan penjualan sepeda motor yang didukung oleh besarnya permintaan pembiayaan untuk pembelian sepeda motor menjadi dua faktor utama yang membuat Perseroan optimis akan kelangsungan usahanya
kedepan.
Perkembangan Industri Sepeda Motor di Indonesia
Pertumbuhan penjualan sepeda motor menunjukkan prospek pertumbuhan yang sangat baik dan tren menunjukkan pertumbuhan akan tetap berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Berikut ini merupakan graik perkembangan penjualan
sepeda motor dari tahun 2005 sampai dengan bulan Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI.
90
sumber: AISI, Nopember 2010
Dari tabel diatas, terlihat selama 3 tahun terakhir dari tahun 2008 – 2010 penjualan sepeda motor mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2009 penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebesar 5,9 dibandingkan dengan
tahun 2008, hal ini disebabkan oleh adanya krisis ekonomi global. Sampai dengan bulan Oktober 2010, penjualan sepeda motor sudah melampaui penjualan sepeda motor pada tahun 2009. Proyeksi penjualan selama tahun 2010
adalah sebesar 7,3 juta unit. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 25 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi dari AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, bahwa penjualan sepeda motor di tahun
2011 diperkirakan mencapai 8,22 juta unit atau meningkat sebesar 10.
Pertumbuhan penjualan sepeda motor di indonesia memiliki prospek yang baik karena faktor-faktor sebagai berikut :
- Kondisi pelayanan transportasi umum yang belum memadai baik di daerah perkotaan ataupun pedesaan
menyebabkan masyarakat merasa perlu memiliki kendaraan pribadi. -
Masyarakat dikota-kota besar lebih memilih memakai sepeda motor dibandingkan dengan mobil karena lebih eisien mengingat kondisi lalulintas yang sangat padat.
- Sepeda motor menjadi alternatif sarana transportasi yang lebih ekonomis dikarenakan tingginya harga bahan
bakar minyak dan naiknya tarif angkutan umum. -
Semakin meningkatnya permintaan sepeda motor di kota kecil merupakan salah satu imbas dari bertambahnya jumlah jalan baru yang dibangun oleh pemerintah daerah.
- Penggunaan sepeda motor untuk menunjang usaha konsumen dalam meningkatkan penghasilan.
Berikut merupakan tabel penjualan sepeda motor berdasarkan merek mulai dari tahun 2005 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2010:
Keterangan 31 Des
31 Okt 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit
Honda 2.648.190
52,19 2.340.168
52,86 2.141.015
45,67 2.874.576
46,25 2.701.278
46,16 2.894.420
46,64 Yamaha
1.224.595 24,13
1.458.561 32,95
1.833.506 39,11
2.465.546 39,67
2.650.992 45,30
2.782.541 44,84
Suzuki 1.091.962
21,52 568.041
12,83 637.031
13,59 793.758
12,77 438.129
7,49 440.995
7,11 Kawasaki
74.128 1,46
33.686 0,76
38.134 0,81
44.690 0,72
58.150 0,99
68.292 1,10
Lain-lain 35.329
0,70 26.379
0,60 38.577
0,82 37.295
0,60 3.413
0,06 19.129
0,31
Jumlah 5.074.204
100,00 4.426.835
100,00 4.688.263
100,00 6.215.865
100,00 5.851.962
100,00 6.205.377
100,00
sumber:AISI, Nopember 2010
91 Berdasarkan tabel diatas mulai dari tahun 2005 sampai dengan 31 Oktober 2010, penjualan sepeda motor di Indonesia
berdasarkan merek didominasi oleh sepeda motor merek Honda dan Yamaha dengan rata-rata penjualan diatas 80- 90.
Perkembangan Industri pembiayaan Sepeda Motor Indonesia.
Perkembangan industri pembiayaan sepeda motor terkait erat dengan perkembangan industri sepeda motor dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan penjualan sepeda motor Indonesia yang sangat pesat selama
beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri pembiayaan, terutama sepeda motor.
Keinginan masyarakat untuk memiliki sepeda motor baru ataupun bekas masih sangat tinggi, akan tetapi kemampuan atau daya beli konsumen untuk membeli motor secara tunai masih sangat rendah menjadi salah satu faktor utama
yang mendorong pertumbuhan industri pembiayaan sepeda motor. Berdasarkan data pada bulan Oktober 2010, Penjualan sepeda motor secara kredit mencapai ±80 dari total keseluruhan penjualan sepeda motor di Indonesia.
Pada kuartal III 2010, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI mencatat terjadi jumlah kontrak perjanjian industri pembiayaan sebesar 14,3 juta atau naik sebesar lebih dari 15 jika dibandingkan dengan periode sebelumnya
yang hanya mencapai 12,4 juta kontrak.
Besarnya potensi pasar sepeda motor juga menyebabkan ketatnya tingkat persaingan di sektor pembiayaan sepeda motor. Hal ini terbukti dengan semakin mudahnya masyarakat memperoleh pembiayaan sepeda motor baik sepeda
motor baru maupun sepeda motor bekas, proses kredit yang cepat serta maraknya jumlah bank dan lembaga pembiayaan yang menawarkan kredit sepeda motor.
92
BAB IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, 2007, 2006 dan 2005. Laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja sekarang Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
Surja dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari Rekan, serta untuk tahun 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono dan Rekan, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor tertanggal 17 Maret 2011 atas laporan keuangan per 31 Oktober 2010 memuat paragraph penjelasan
mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan
secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
NERACA
dalam jutaan Rupiah
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 ASET
Kas dan setara kas 8.631
6.987 16.231
3.153 1.253
221 Piutang pembiayaan konsumen - bersih
726.726 589.258
323.693 190.062
96.746 20.855
Piutang lain-lain 3.280
3.204 1.379
2.354 1.456
259 Biaya dibayar dimuka
2.388 3.709
2.676 2.072
750 172
Beban tangguhan - bersih -
1.188 5.878 14.866
2.186 -
Aset pajak tangguhan - bersih 204
1.242 945
451 50
- Aset tetap
8.707 7.260
8.695 6.009
4.766 1.882
Aset lain-lain 110
122 158
249 1.339
1.892
Jumlah Aset 750.046
612.970 359.655
219.216 108.546
25.281 KEWAJIBAN
Pinjaman Bank - Pihak Ketiga 588.476
468.264 242.004
105.477 53.396
- Hutang penyalur kendaraan
10.288 11.801
867 1.925
1.182 1.142
Hutang premi asuransi 1.644
1.782 148
663 472
132 Biaya masih harus dibayar
9.745 6.204
2.835 2.817
1.307 380
Hutang pajak 854
1.077 1.545
2.753 629
37 Hutang lain-lain
4.777 1.552
1.633 1.711
2.187 668
Penyisihan imbalan kerja karyawan 2.354
1.662 1.102
400 121
- Kewajiban pajak tangguhan - bersih
- -
- -
- 50
Pinjaman subordinasi -
- -
8.000 8.000
8.000
Jumlah Kewajiban 618.138
492.342 250.134
123.746 67.294
10.409
93
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Ekuitas
Modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh - 108.000 saham pada
periode 2010, 2009, 2008 dan 100.000 saham pada tahun 2007
108.000 108.000
108.000 100.000
50.000 25.000
Saldo laba deisiensi
23.908 12.628
1.521 4.530
8.748 10.128
Jumlah Ekuitas 131.908
120.628 109.521
95.470 41.252
14.872 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
750.046 612.970
359.655 219.216
108.546 25.281
LAPORAN LABA RUGI
dalam jutaan Rupiah
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 PENDAPATAN
Pembiayaan konsumen 148.921
123.562 88.015
51.682 17.436
1.268 Bunga bank
23 114
149 115
57 62
Pendapatan lain-lain 9.744
6.418 3.437
895 181
71
Jumlah Pendapatan 158.688
130.094 91.601
52.692 17.674
1.401 BEBAN
Bunga dan keuangan 63.472
47.822 24.403
12.522 3.518
13 Gaji dan tunjangan
34.950 32.484
24.178 13.103
5.098 1.076
Penyisihan kerugian penurunan nilai 19.795
10.902 7.987
3.530 1.079
105 Umum dan administrasi
12.553 12.383
11.494 7.899
4.094 1.168
Iklan dan promosi 1.489
1.063 2.268
1.196 788
82 Perolehan pembiayaan Konsumen
1.188 4.690
8.987 4.541
685 -
Beban lain-lain 9.944
6.550 3.491
3.672 711
18
Jumlah Beban 143.391
115.894 82.808
46.463 15.973
2.462
Laba rugi sebelum pajak Penghasilan badan
15.297 14.200
8.793 6.229
1.701 1.061
Beban pajak penghasilan badan 4.016
3.094 2.741
2.011 321
50
LABA RUGI BERSIH 11.281
11.106 6.052
4.218 1.380
1.111 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
nilai penuh 104.451
102.836 60.239
72.451 44.273
9.158
94
RASIO-RASIO PENTING
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Pertumbuhan
Pendapatan n.a
42,02 73,84
198,13 1.161,53
75,56 Laba rugi sebelum pajak penghasilan badan
n.a 61,49
41,16 266,20
-260,32 -1.022,61 Beban Usaha
n.a 39,96
78,22 190,88
548,78 260,47
Laba rugi bersih n.a
83,51 43,48
205,65 -224,21 -1.233,67
Aset 22,36
70,43 64,06
101,96 329,36
445,91 Kewajiban
25,55 96,83
102,14 83,89
546,50 185,37
Ekuitas 9,35
10,14 14,72
131,43 177,38
1.412,92
Proitabilitas Laba rugi sebelum pajak penghasilan badan
terhadap Pendapatan 9,64
10,92 9,60
11,82 9,62
-75,73 Laba rugi Bersih terhadap Pendapatan
7,11 8,54
6,61 8,01
7,81 -79,30
Laba rugisebelum pajak penghasilan badan terhadap Ekuitas
11,60 11,77
8,03 6,52
4,12 -7,13
Laba rugiBersih terhadap Ekuitas 8,55
9,21 5,53
4,42 3,35
-7,47 Laba rugisebelum pajak penghasilan badan
terhadap Jumlah Aset 2,04
2,32 2,44
2,84 1,57
-4,20 Laba rugiBersih terhadap Jumlah Aset
1,50 1,81
1,68 1,92
1,27 -4,39
Solvabilitas
Aset terhadap Kewajiban x 1,21 1,25
1,44 1,77 1,61 2,43
Gearing Ratio x 4,49
3,89 2,22
1,16 1,22
0,03 Kewajiban terhadap Ekuitas x
4,69 4,08 2,28
1,30 1,63 0,70 Kewajiban terhadap Aset kali
0,82 0,80 0,70
0,56 0,62 0,41 Tidak dapat di perbandingkan karena periode yang dicakup kurang dari 1 tahun
kewajiban pinjaman yang berbunga
95
BAB X. EKUITAS