KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

28

BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 17 Maret 2011 atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. 29

BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan didirikan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation Indo Lease berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56. Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006. Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut: a. Akta Berita Acara No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang keduanya telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-TH.89 tanggal 27 Maret 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926, mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan. b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1994, Tambahan No.3815, mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan Pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang permodalan. c. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.37 tanggal 19 Juni 1995, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-9232.HT.01.04-TH.95 tanggal 28 Juli 1995 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No.1620A.NotHKM1995PN.Jak.Sel pada tanggal 22 Agustus 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.99 tanggal 12 Desember 1995, Tambahan No.10214, mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Leasing Corporation. d. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel. e. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.152 tanggal 17 September 1997, dibuat di hadapan Buntario Tigris Darmawa, Ng S.H., pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-11270.HT.01.04-TH.97 tanggal 30 Oktober 1997, dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 30 Oktober 1997 dengan No.C2-HT.01.04-A.23545, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1907BH.09.03XI97 pada tanggal 27 Nopember 1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.19 tanggal 6 Maret 1998, Tambahan No.1420, mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. f. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123.HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 1110RUB.09.03XI2000 pada tanggal 8 Nopember 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011, 30 Tambahan No.201, mengenai persetujuan atas perluasan kegiatan usaha Perseroan, peningkatan modal dasar dan pengeluaran sebagian saham simpanan portopel serta perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Leasing. g. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.13 tanggal 5 Pebruari 2002 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No.16 tanggal 5 Desember 2001, keduanya dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-11642.HT.01.04.TH.2002 tanggal 27 Juni 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo di bawah No.51010 BH.1317II2006 pada tanggal 13 Pebruari 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No.202, mengenai persetujuan atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Indovest Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang semula di Jakarta menjadi di Surabaya. h. Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301, mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang semula di Surabaya menjadi di Jakarta serta peningkatan modal dasar dan modal ditempatkandisetor Perseroan. i. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.039RUB 09.02I2007 pada tanggal 9 Januari 2007, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32 tanggal 20 April 2007, Tambahan No.3706, mengenai persetujuan atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkandisetor Perseroan. j. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.13 tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 20 Nopember 2006 dengan No.W7-HT.01.04-3666 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.139RUB 09.02I2007 pada tanggal 23 Januari 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No.75, mengenai persetujuan atas peningkatan modal ditempatkandisetor Perseroan. k. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.07 tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 26 Nopember 2007 dengan No.C-UM.HT.01.04-4247 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 18L2011, mengenai persetujuan peningkatan modal ditempatkandisetor Perseroan. l. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.167 tanggal 14 Agustus 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-73934. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0096428. AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 302,mengenai persetujuan atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan penyesuaian dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. m. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0124768.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303,mengenai persetujuan atas peningkatan modal dasar dan modal ditempatkandisetor Perseroan. 31 n. Akta Berita Acara Rapat No.07 tanggal 3 Mei 2010, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 28 Juni 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-15859 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0048222.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juni 2010, mengenai persetujuan atas perubahan mengenai tugas dan wewenang Direksi. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.32 tanggal 12 Januari 2011 dibuat oleh Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011. Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : 1 Sewa Guna Usaha Leasing; 2 Anjak Piutang Factoring; 3 Pembiayaan Konsumen Consumer Finance; 4 Usaha Kartu Kredit. Perseroan memiliki 16 kantor cabang yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bekasi, Tambun, Tangerang, Serpong, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Medan, Palembang, Betung dan Pekanbaru. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan penting sebagai berikut : No. Jenis Ijin Keterangan 1. Ijin Perusahaan Pembiayaan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187KMK.062001 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Niaga Leasing yang kemudian diubah melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP- 387KM.52005 yang menerangkan mengenai perubahan Izin Usah Perusahaan Pembiayaan atas nama PT Niaga Leasing menjadi “PT Niaga Indovest Finance”. Setelah diubah menjadi “PT HD Finance” di tahun 2005 Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012KM.122006 tanggal 19 Juni 2006. 2. NPWP No.01.306.439.9-038.000 atas nama Perseroan 3. Surat Keterangan Domisili No.371.824.5112010 tanggal 6 Mei 2010 dikeluarkan oleh Lurah Kelapa Dua, yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jalan Panjang Arteri Kelapa Dua No.29 RT.00102, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta Barat; dan berlaku sampai dengan tanggal 26 Mei 2011 1. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut : Tahun 1972 Sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56. 32 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut : Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 1.000 50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Raden Mas Kusmuljono 40 2.000.000 20,00 - Achmad Sjahaboedin 40 2.000.000 20,00 - Frederik Gerard Leimena 60 3.000.000 30,00 - PT Buana Aviation Supply 20 1.000.000 10,00 - Bungaran Mangatas Albert Pardede 40 2.000.000 20,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200 10.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 800 40.000.000 - Catatan : Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 10.000.000,- sepuluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan. 2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 1972 – 1982 Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai berikut: a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan Perseroan, yaitu pada periode antara: 1. Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No.41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56; dan 2. Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden Santoso, Notaris di Jakarta,tercatat adanya: 1 pengalihan saham Perseroan dari Raden Mas Kusmuljono, Achmad Sjahaboedin, PT Buana Aviation Supply, dan Bungaran Mangatas Albert Pardede kepada Frederik Gerard Leimena sehingga seluruh saham Perseroan sebanyak 200 dua ratus saham dimiliki oleh Frederik Gerard Leimena. 2 peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp 40.000.000,- empat puluh juta Rupiah. b. Akta yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas peningkatan modal ditempatkanmodal disetor dan perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham serta akta pengalihan saham tersebut di atas tidak dapat ditemukan. c. Peningkatan modal ditempatkanmodal disetor dan perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham tersebut di atas telah tercatat pada Perseroan. d. Bukti penyetoran modal sebesar Rp.40.000.000,- empat puluh juta Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan. Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. 33 Dengan dilakukannya pengalihan saham dan peningkatan modal tersebut di atas, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 1.000 50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Frederik Gerard Leimena 400 20.000.000 40,00 Sjamsi Bachrum Nasution 600 30.000.000 60,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 50.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - Tahun 1982 Berdasarkan Akta Penjualan dan Pembelian Saham No.95 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat di hadapan Raden Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli 600 enam ratus saham Perseroan milik Sjamsi Bachrum Nasution kepada Frederik Gerard Leimena. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden Santoso, S.H., Notaris di Jakarta. Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 1.000 50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Frederik Gerard Leimena 1.000 50.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 50.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - Tahun 1988 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.20 tanggal 9 Juni 1988, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli 1.000 seribu saham Perseroan milik Frederik Gerard Leimena masing-masing kepada Nn.Indira Poerwita Djohan sejumlah 770 tujuh ratus tujuh puluh saham;Tryana Sjamun sejumlah 130 seratus tiga puluh saham dan Soedjatmiko sejumlah 100 seratus saham. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.19 tanggal 9 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta. Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 1.000 50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Nn.Indira Poerwita Djohan 770 38.500.000 77,00 - Tryana Sjamun 130 6.500.000 13,00 - Soedjatmiko 100 5.000.000 10,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 50.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - Berdasarkan Akta Berita Acara No. 27 tanggal 17 Juni 1988 dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989 dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-TH.89 tanggal 27 Maret 1989 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta 34 telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas : a. peningkatan modal dasar Perseroan sejumlah Rp 950.000.000,- sembilan ratus lima puluh juta Rupiah sehingga menjadi Rp1.000.000.000,- satu miliar Rupiah; b. peningkatan modal ditempatkandisetor sejumlah Rp150.000.000,- seratus lima puluh juta Rupiah sehingga menjadi Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah; c. perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 1.000.000,- satu juta Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 1.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Nn.Indira Poerwita Djohan 154 154.000.000 77,00 - Tryana Sjamun 26 26.000.000 13,00 - Soedjatmiko 20 20.000.000 10,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200 200.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 800 800.000.000 - Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 150.000.000,- seratus lima puluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan. 2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 1988 – 1990 Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai berikut: a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan Perseroan, yaitu pada periode antara: 1 Akta Berita Acara PT Indonesia Lease Corporation No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04- TH.89 tanggal 27 Maret 1989; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926; dan 2 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Februari 1994; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815 “Akta No.92” 35 tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Indira Poerwita Djohan, Tryana Sjamun, dan Soedjatmiko sehingga susunan pemegang saham Perseroan setelah dibuatnya Akta No.92 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Herman Setiawan 54 54.000.000 1,80 - Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga 546 546.000.000 18,20 - Koperasi Citra Niaga 1.950 1.950.000.000 65,00 - PT Bank Niaga 450 450.000.000 15,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000 3.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 7.000 7.000.000.000 - Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT. HD Corpora, dan Wealth Paradise Holdings Limited, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT. HD Corpora bahwa: 1. Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.800.000.000,- dua miliar delapan ratus juta Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan. 2. Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 1990 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815 diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas : a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000.000,- satu miliar Rupiah menjadi Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah; b. peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah menjadi Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Herman Setiawan 54 54.000.000 1,80 - Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga 546 546.000.000 18,20 - Koperasi Citra Niaga 1.950 1.950.000.000 65,00 - PT Bank Niaga 450 450.000.000 15,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000 3.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 7.000 7.000.000.000 - Tahun 1990 – 1995 Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora sebagai berikut: a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan Perseroan, yaitu pada periode antara: 36 1 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815; dan 2 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Herman Setiawan, Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga dan Koperasi Citra Niaga seluruhnya kepada PT Bank Niaga sehingga seluruh saham Perseroan sejumlah 3.000 tiga ribu saham dimiliki oleh PT Bank Niaga. b. Akta yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham serta akta pengalihan saham tersebut di atas tidak dapat ditemukan. c. Perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham tersebut di atas telah telah tercatat pada Perseroan. Dengan dilakukannya pengalihan saham di atas, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga 3.000 3.000.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000 3.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 7.000 7.000.000.000 - Tahun 1996 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel sebanyak 2.000 dua ribu saham atau sejumlah Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga adalah pemilik 5.000 lima ribu saham dalam Perseroan. Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga 5.000 5.000.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 5.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 5.000 5.000.000.000 - Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan wealth Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan. 2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 1997 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel sebanyak 3.000 tiga ribu saham atau sejumlah Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga menjadi pemilik 8.000 delapan ribu saham dalam Perseroan. 37 Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga 8.000 8.000.000.000 100,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 8.000 8.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 2.000 2.000.000.000 - Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1 Bukti penyetoran modal sebesar Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan. 2 Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 2000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04. TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110RUB.09.03XI2000 pada tanggal 8 Nopember 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201, mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas peningkatan modal dasar dari Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah dan pengeluaran sebagian saham simpanan portopel sebanyak 2.000 dua ribu saham atau sejumlah 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah yang diambil bagian oleh PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham dan PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 25.000 25.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga 9.980 9.980.000.000 99,80 - PT Niaga Management Company 20 20.000.000 0,20 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 15.000 15.000.000.000 - Catatan : Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora bahwa: 1. Saham-saham baru sejumlah 2.000 dua ribu saham yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Niaga Leasing Corporation No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat PT Niaga Leasing Corporation No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro , S.H., Notaris di Jakarta, diambil bagian oleh: a. PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham; dan b. PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham. 2. Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan. Penyetoran modal tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 2001 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.199 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Bank Niaga Tbk sejumlah 6.000 enam ribu saham kepada PT Millenium Mitra Sukses; Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.200 tanggal 29 Oktober 2001, 38 dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Bank Niaga,Tbk sejumlah 3.980 tiga ribu sembilan ratus delapan puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.201 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Niaga Manajemen Citra sejumlah 20 dua puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.198 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat dihadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Oktober 2005 dengan No.C-UM.02.01.15173 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006. Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 25.000 25.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Millenium Mitra Sukses 6.000 6.000.000.000 60,00 - PT Surya Gemilang Sentosa 4.000 4.000.000.000 40,00 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 15.000 15.000.000.000 - Tahun 2005 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Millenium Mitra Sukses sejumlah 6.000 enam ribu saham kepada HDC ; Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.5 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 3.999 tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan saham kepada PT HD Corpora; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.6 tanggal 1 April 2005, dibuat dihadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 1 satu saham kepada PT Capsule Copora; Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Niaga Indovest Finance No.3 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 21 April 2005 dengan No. C-UM.02.01.5439 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006. Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 25.000 25.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 9.999 9.999.000.000 99,99 - PT Capsule Copora 1 1.000.000 0,01 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 15.000 15.000.000.000 - Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 Juli 2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Capsule Copora sejumlah 1 satu saham kepada Soeharto Djojonegoro; Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Niaga Indovest Finance No.3 tanggal 1 Juli 2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima pada tanggal 15 September 2005 dengan No. C-UM.02.01.13561 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006. 39 Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 25.000 25.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 9.999 9.999.000.000 99,99 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,01 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000 10.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 15.000 15.000.000.000 - Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Maret 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No.301, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas: a. peningkatan modal dasar dari Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah menjadi Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah; dan b. peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah, diambil bagian dan disetor oleh: 1 PT HD Corpora sebanyak 750 tujuh ratus lima puluh saham atau sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus lima puluh juta Rupiah; dan 2 Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 14.250 empat belas ribu dua ratus lima puluh atau sebesar Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 50.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 10.749 10.749.000.000 42,996 - Wealth Paradise Holdings Ltd 14.250 14.250.000.000 57,000 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,004 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 25.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 25.000 25.000.000.000 - Catatan : 1. Atas perubahan pemegang saham tersebut di atas, Perseroan telah menyampaikan Laporan Kepada Menteri Keuangan Cq Direktur Jenderal Lembaga Keuangan sesuai surat No.041HR-DIRVI2006 tanggal 28 Juni 2006. 2. Penyetoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah tersebut di atas telah dilakukan dengan perincian sebagai berikut: a. sebesar Rp 5.134.500.000,- lima miliar seratus tiga puluh empat juta lima ratus ribu Rupiah, Rp 3.946.000.000,- tiga miliar sembilan ratus empat puluh enam juta Rupiah, dan Rp 1.970.000.000,- satu miliar sembilan ratus tujuh puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank Lippo tertanggal 30 Desember 2005; b. sebesar Rp 978.000.000,- sembilan ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah, Rp 985.000.000,- sembilan ratus delapan puluh lima juta Rupiah, dan Rp 983.508.000,- sembilan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus delapan ribu Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank BCA untuk periode 30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005; c. sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus lima puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank BCA untuk periode 30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005; 40 d. sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus lima puluh Rupiah telah tercakup dalam penyetoran modal berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta; e. sebesar Rp 17.594.850,- tujuh belas juta lima ratus sembilan puluh empat ribu delapan ratus lima puluh Rupiah berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa: a. Bukti penyetoran modal sebesar jumlah tersebut tidak dapat ditemukan. b. Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan. Tahun 2006 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.039RUB 09.02I2007 pada tanggal 9 Januari 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.32 tanggal 20 April 2007, Tambahan No.3706, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas: a. peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah menjadi Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah; dan b. peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah menjadi Rp 40.000.000.000,- empat puluh miliar Rupiah, yang diambil bagian dan disetor oleh Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 15.000 lima belas ribu saham atau sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 10.749 10.749.000.000 26,8725 - Wealth Paradise Holdings Ltd 29.250 29.250.000.000 73,1250 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,0025 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40.000 40.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 60.000 60.000.000.000 - Catatan : 1. Penyetoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada: a. Surat Citibank N.A. kepada Perseroan No.Ref.3396054386 tertanggal 23 Pebruari 2006, yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke dalam rekening Perseroan di Citibank N.A.; Kurs yang digunakan pada saat pengkreditan dana tersebut adalah 1 US = Rp 9.270,- sehingga nilai penyetoran menjadi sebesar Rp 5.283.900.000,-. b. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Juni 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 568,000 atau sejumlah Rp 5.256.272.000,- berdasarkan kurs 1US = Rp.9.254,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; c. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Mei 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 564,500 atau sejumlah Rp 4.946.713.500,- berdasarkan kurs 1US = Rp.8.763,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; Dengan perhitungan kurs di atas, terdapat kelebihan penyetoran oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebesar Rp 486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah. Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa dari jumlah Rp.486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah tersebut: 41 a. sebesar Rp 251.488.350,- dua ratus lima puluh satu juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh Rupiah dipergunakan untuk menutup kewajiban penyetoran modal oleh Wealth Paradise Holding Ltd berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PTHD Finance No.13 tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta. b. Kelebihan penyetoran sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus lima puluh Rupiah digunakan sebagai setoran modal berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Saham PTNiaga Indovest Finance No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.13 tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 20 Nopember 2006 dengan No.W7-HT.01.04-3666 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.139RUB 09.02I2007 pada tanggal 23 Januari 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No.75; diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan sebanyak 10.000 sepuluh ribu saham atau sebesar Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah yang seluruhnya diambil bagian oleh Wealth Paradise Holdings Ltd. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 10.749 10.749.000.000 21,498 - Wealth Paradise Holdings Ltd 39.250 39.250.000.000 78,500 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,002 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000 50.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 50.000 50.000.000.000 - Catatan: 1. Penyetoran modal sebesar Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada: a. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 11 Agustus 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US523,000 atau sejumlah Rp 4.745.769.400,- dengan kurs 1US = Rp 9.062,- dari Wealth Paradise Holdings Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; b. Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 14 September 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 549,450 atau sejumlah Rp 5.002.742.250,- dengan kurs 1US = Rp 9.105,- dari Wealth Paradise Holdings Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; Total penyetoran dalam mata uang Dolar Amerika Serikat adalah sebesar US1,073,150 sehingga sesuai dengan kurs yang disebutkan dalam Nota Kredit di atas, seluruhnya setara dengan Rp 9.748.511.650,-. Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Limited, diterangkan bahwa sisa penyetoran sebesar Rp 251.488.350,- telah tercakup dalam penyetoran sebesar sebagaimana ternyata pada Surat Citibank N.A. kepada Perseroan No.Ref.3396054386 tertanggal 23 Pebruari 2006, yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke dalam rekening Perseroan di Citibank N.A. sebagaimana diuraikan dalam kaitannya dengan penyetoran modal berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta. Tahun 2007 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.07 tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 26 Nopember 2007 dengan No.C-UM.HT.01.04-4247 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari, Tambahan No. 18L2011, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas peningkatan modal ditempatkan serta modal disetor dari Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah menjadi Rp 100.000.000.000 seratus miliar Rupiah dan pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan sebanyak 50.000 lima puluh ribu saham atau sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah yang seluruhnya diambil bagian oleh: 42 a. Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 35.750 tiga puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh saham atau senilai Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah; dan b. PT HD Corpora sebanyak 14.250 empat belas ribu dua ratus lima puluh saham atau senilai Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 24.999 24.999.000.000 24,999 - Wealth Paradise Holdings Ltd 75.000 75.000.000.000 75,000 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,001 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 100.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - Catatan : 1. a. Penyetoran modal sejumlah Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada: 1 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 30 April 2007 s.d. 31 Mei 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah; 2 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 31 Juli 2007 s.d. 31 Agustus 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 10.750.000.000,- sepuluh miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah; 3 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 31 Agustus 2007 s.d. 30 September 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah; b. Penyetoran modal sejumlah Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan oleh PT HD Corpora sebagaimana ternyata pada laporan rekening Perseroan pada PT Bank Lippo Tbk tertanggal 28 Pebruari 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah. Tahun 2008 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU- 99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0124768. AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas: a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah menjadi Rp 108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah; dan b. peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah menjadi Rp 108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah, yang diambil bagian seluruhnya oleh PT HD Corpora sebanyak 8.000 delapan ribu saham atau senilai Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 108.000 108.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 32.999 32.999.000.000 30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd 75.000 75.000.000.000 69,4445 - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,0009 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 108.000 108.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - 43 Catatan : 1. a. Sehubungan dengan peningkatan modal di atas, Perseroan telah menyampaikan surat No.002CFO-HDFIV09 tanggal 30 April 2009 dan No.008CFO-HDFV09 perihal Laporan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Menjawab surat Perseroan tersebut, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, telah menyampaikan surat kepada Perseroan dengan No.S-5454BL2009 tanggal 23 Juni 2009 perihal Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - Laporan perubahan modal dasar dan modal disetor Perseroan tidak dapat disetujui dan dicatat dalam database Biro Pembiayaan dan Penjaminan karena jumlah penyertaan PT HD Corpora sebagai pemegang saham Perseroan lebih dari 50 modal sendirinya sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84 PMK.0122006. b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PT HD Corpora Nomor 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, diterangkan mengenai persetujuan para pemegang saham PT HD Corpora tertanggal 18 Nopember 2010 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PT HD Corpora menjadi sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah. Berdasarkan Laporan Keuangan HD Corpora per 31 Oktober 2010 tidak diaudit, jumlah modal sendiri HD Corpora sebagai akibat peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor tersebut di atas adalah sebesar Rp 66.275.646.003,- enam puluh enam miliar dua ratus tujuh puluh lima juta enam ratus empat puluh enam ribu tiga Rupiah sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006. Peningkatan modal HD Corpora guna memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tersebut telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK dengan surat Direksi Perseroan No.035CFO-HDFXI10 tertanggal 26 Nopember 2010 sebagaimana telah diterima pada tanggal 29 Nopember 2010. 2. Penyetoran modal sejumlah Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah telah dilakukan oleh PT HD Corpora sebagaimana ternyata pada laporan rekening Perseroan pada PT Bank Lippo Tbk tertanggal 30 September 2008 untuk penyetoran sejumlah Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah. Tahun 2011 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi, Notaris di Jakarta Barat, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas: a. peningkatan Modal dasar Perseroan yang semula Rp.108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah menjadi sebesar Rp.432.000.000.000,00 empat ratus tiga puluh dua milyar Rupiah. b. perubahan nilai nominal Perseroan yang semula sebesar Rp.1.000.000,- satu juta Rupiah menjadi Rp.100,- seratus Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora 329.990.000 32.999.000.000 30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd 750.000.000 75.000.000.000 69,4445 - Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,0009 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.080.000.000 108.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.240.000.000 324.000.000.000 - Catatan: Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited menandatangani Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011 yang menerangkan bahwa: 1. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik masyarakat sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, PT. HD Corpora menyatakan, menegaskan, dan menjamin bahwa apabila di kemudian hari timbul gugatan danatau tuntutan berkenaan dengan keabsahan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal sebagaimana dimaksudkan dalam Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar penyetoran modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda, atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab PT. HD Corpora. Dengan demikian, para pemegang 44 saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan berupa apapun juga sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di atas. 2. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik masyarakat sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, Wealth Paradise Holdings Limited menyatakan, menegaskan, dan menjamin bahwa apabila di kemudian hari timbul gugatan danatau tuntutan berkenaan dengan keabsahan penyetoran modal sebagaimana dimaksudkan dalam Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar penyetoran modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda, atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab Wealth Paradise Holdings Limited. Dengan demikian, para pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan berupa apapun juga sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di atas Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan maupun struktur kepemilikan saham Perseroan lainnya.

2. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

1. PT HD CORPORA “HDC” Riwayat Singkat HDC didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 23 Maret 2005, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08498.HT.01.01.TH.2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 17 Mei 2005 di bawah 1251BH.09.05V2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tertanggal 15 September 2006, Tambahan No.9838. Anggaran dasar HDC telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010. Maksud dan Tujuan Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, industri pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa. Saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan saham pada perusahaan lain. Permodalan dan Pemegang Saham Struktur permodalan HDC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10- 30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, struktur permodalan HDC adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal Rp Modal Dasar 50.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,01 - PT Pepper Tree Investama 49.999 49.999.000.000 99,99 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000 50.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel - - - 45 Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No.106 tanggal 12 September 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-21852.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-002798.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009, susunan anggota Direksi HDC adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Hamid Djojonegoro Direksi Direktur : Soeharto Djojonegoro Ikhtisar Data Keuangan Penting Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan HDC yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta Rekan. Sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Prakarsa Permana dan Siddharta, yang seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Oktober 2010 31 Desember 2009 2008 2007 Jumlah Aset 65.321 36.861 33.468 31.871 Jumlah Kewajiban 19 - 1.600 3.200 Jumlah Ekuitas 65.302 36.861 31.868 28.671 Pendapatan Usaha - - - - Beban Usaha 14 - - - Pendapatan Lain-lain - Bersih 3.451 4.993 3.449 2.655 Laba Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 3.437 - - - Taksiran Pajak Penghasilan 4 - - - Laba Rugi Bersih 3.441 4.993 3.449 2.655 2. Wealth Paradise Holdings Ltd “WPH” Riwayat Singkat WPH adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum British Virgin Islands. WPH didirikan berdasarkan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar WPH yang tertuang dalam Memorandum of Association and Articles of Association, serta Certiicate of Incorporation No.664925 yang pada pokoknya menerangkan mengenai pendirian WPH pada tanggal 5 Juli 2005, berkedudukan di Palm Grove House, P.O. BOX 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands. Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha Maksud dan tujuan WPH antara lain adalah membeli, menjual, menjamin, melakukan investasi pada, menukar atau dengan cara lain memperoleh, dan menguasai, mengelola, mengembangkan, melakukan transaksi dengan atau terhadap obligasi, surat utang, saham baik yang telah disetor penuh atau belum, opsi, komoditi, bentuk investasi berjangka, kontrak investasi berjangka, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, negara, perseroan terbatas maupun perseroan tidak terbatas di berbagai negara di dunia, logam berharga, batu permata, barang berharga lainnya, dengan cara pembayaran tunai maupun berdasarkan pinjaman dan termasuk penjualan dengan cara short, dan untuk meminjamkan uang dengan jaminan barang-barang tersebut di atas. 46 Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Resolutions of the Sole Shareholder tertanggal 7 Desember 2005 dan Register of Members dan Share Ledger, susunan pemegang saham WPH adalah sebagai berikut : Keterangan Nilai Nominal US 1 per saham Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal US Modal Dasar 5.000.000 5.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Seletar Holding Limited 1.425.500 1.425.500 100,00 Jumlah 1.425.500 1.425.500 100,00 Saham Dalam Portepel 3.574.500 3.574.500 - Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi WPH berdasarkan Register of Directors adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Repulse Bay Limited Direktur : Silverstrand Bay Limited Ikhtisar Data Keuangan Penting Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan WPH yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada 31 Oktober 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 unaudited. dalam USD Keterangan 31 Oktober 2010 31 Desember 2009 2008 2007 Jumlah Aset 3.840.564 3.841.476 3.841.463 3.841.787 Jumlah Kewajiban - - - - Jumlah Ekuitas 3.840.564 3.841.476 3.841.463 3.841.787 Pendapatan 40 38 323 65 Beban 952 25 1 368.033 Laba rugi bersih 912 13 324 368.098

3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Perseroan Nomor 32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Kurniadi Cahyono Komisaris : Abigail Djojonegoro Komisaris Independen : Robert Tampubolon Direksi Direktur Utama Merangkap Direktur Tidak Terailiasi : Hariono Direktur : Tobing Parali Direktur : Leonardi Suryajaya Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 5 lima setelah pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. 47 Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Perseroan menyatakan bahwa direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai direksi pada perusahaan pembiayaan lain. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. KOMISARIS Kurniadi Cahyono Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, 52 tahun lahir di Pekalongan. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1985. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2009, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : 2009 – sekarang : Komisaris Utama 2008 – sekarang : Non Executive Director Oil Exploration Company Australia 2005 – 2009 : Direktur Utama Perseroan April – Des 2005 : Komisaris Perseroan 2000 – 2005 : Chief Executive Oficer PT Arta Millenia Pangan Makmur 1997 – 2000 : Vice President Finance PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1991 – 1997 : Vice President Divisi Property PT Melatitunggal Intiraya 1987 – 1991 : Asisten Direktur Utama PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1987 – 1991 : Financial Controller PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1986 – 1987 : Financial Controller PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1985 – 1986 : Koordinator Akuntansi PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Arta Boga Cemerlang dan PT Bintang Arta Cemerlang 1983 – 1985 : Akuntansi Biaya dan Asisten Kepala Akuntansi PT Cometa Can Corporation Abigail Djojonegoro Komisaris Warga Negara Indonesia, 31 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor of Sience di Babson College, Amerika Serikat pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Pebruari 2009, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : 2009 – sekarang : Komisaris Perseroan 2005 – 2009 : Direktur Sumber Daya Manusia Perseroan 2004 – sekarang : Direktur Utama PT Adicipta Boga Intiprima Jakarta 2002 – sekarang : Direktur Utama PT Happy Day Utama 48 Robert Tampubolon Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 64 tahun lahir di Balige. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1977. Memperoleh gelar Master Jurusan Marketing di Sekolah Tinggi Manajemen Labora, Jakarta pada tahun 1999. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2011, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : 2011 – sekarang : Komisaris Perseroan 2007 – 2008 : Advisor PT International Mitora Indonesia 2005 – sekarang : Ketua Koperasi Lima Roti Dua Ikan 2006 – sekarang : Advisor di PT Chi Indonesia, a Franchised Direct Selling MLM 2004 – 2005 : Advisor to the Executive Director of Dian Mandiri Foundation 1999 – 2004 : Komisaris Utama PT Plaza Purimas Hotel 1999 – 2000 : Komisaris Utama PT Exim Leasing Mei – Agustus 1999 : Kadiv Kinerja Bisnis Manajemen PT Bank Mandiri Persero Maret – Juli 1999 : Asisten Direktur PT Bank Ekspor Impor Indonesia 1998 – 1999 : Kadiv Riset dan Pengembangan PT Bank Ekspor Impor Indonesia 1997 – 1998 : Kepala Departemen Bisnis dan Pengembangan PT Bank Ekspor Impor Indonesia 1995 – 1997 : Joint General Manager PT Bank Ekspor Impor Indonesia, New York 1993 – 1994 : Deputy General Manager PT Bank Ekspor Impor Indonesia, New York 1991 – 1993 : Kepala Metodologi dan Departemen Administrasi PT Bank Ekspor Impor Indonesia. 1984 – 1991 : Kepala Bagian Audit PT Bank Ekspor Impor Indonesia. 1983 – 1984 : Kepala Departemen Kredit PT Bank Ekspor Impor Indonesia cabang Jayapura. 1981 – 1982 : Kepala Akuntansi PT Bank Ekspor Impor Indonesia cabang Jayapura 1978 – 1981 : Analis Kredit dan Pejabat Kredit pada Divisi Perkebunan Kredit 1976 – 1978 : Junior Auditor 49 DIREKSI Hariono Direktur UtamaMerangkap Direktur Tidak Terailiasi Warga Negara Indonesia, 41 tahun lahir di Medan. Memperoleh gelar Doktorandus Medis Drs med, Jurusan Kedokteran Umum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1992. Memperoleh gelar Magister Manajemen, Jurusan Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Memperoleh gelar Master of Applied Finance, Jurusan Applied Finance di Macquarie University Sydney, Australia pada tahun 2000. Serta memperoleh Sertiikasi Kecakapan Profesi Pasar Modal seperti Wakil Penjamin Emisi Efek pada tahun 2002 dan Wakil Manajer Investasi pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak bulan Maret 2009. Beliau bertanggung jawab secara keseluruhan kegiatan usaha Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : 2009 – sekarang : Direktur Utama Perseroan 2005 – 2009 : Direktur Keuangan Perseroan April – Des 2005 : Direktur Pelaksana Perseroan Jan – Maret 2005 : Direktur Pengembangan Bisnis PT Ultra Prima Abadi 2000 – 2004 : Assistant Vice President Corporate Finance Investment Banking PT PricewaterhouseCoopers Sekuritas 1996 – 1999 : General Manager ALCO Support Bank Aspac 1996 – 1997 : Manager Operation MIS Bank Aspac 1994 – 1995 : Assistant Manager Treasury Bank Aspac Tobing Parali Direktur Warga Negara Indonesia, 39 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2009. Beliau bertanggung jawab terhadap Keuangan Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : 2009 – sekarang : Direktur Keuangan Perseroan 2007 – 2009 : Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi 2005 – 2007 : Kepala Divisi Keuangan 2002 – 2005 : Manajer Akuntansi dan Perpajakan PT Arta Boga Cemerlang 2000 – 2002 : Manajer Sistem Keuangan PT Arta Boga Cemerlang 1995 – 2000 : Asisten Manajer Akuntansi Nasional PT Arta Boga Cemerlang 50 Leonardi Suryajaya Direktur Warga Negara Indonesia, 47 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 1990. Memperoleh gelar Magister Manajemen Jurusan Manajemen di Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 2000. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2005. Beliau bertanggung jawab terhadap Pemasaran Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: 2005 – sekarang : Direktur Perseroan 2001 – 2005 : Kepala Internal Audit PT Arta Boga Cemerlang 1996 – 2001 : Manajer Akuntansi dan Perpajakan PT Arta Boga Cemerlang 1990 – 1996 : Manajer Akuntansi Kantor Cabang, PT Arta Boga Cemerlang 1988 – 1990 : Auditor pada KAP Darmawan Co 1986 – 1988 : Asisten Manajer Akuntansi Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar Rp 2.834 juta sedangkan untuk periode 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing- masing sebesar Rp 2.161 juta, Rp 744 juta dan Rp 372 juta. Sampai dengan 31 Oktober 2010, komisaris Perseroan tidak diberikan remunerasi. Pemberian remunerasi didasarkan atas kualiikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab, dan lingkup tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan, dimana selanjutnya dalam rangka keterbukaan kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan.

4. TATA KELOLA PERUSAHAAN CoRPoRAtE GovERnAnCE

Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik. Good Corporate Governance “GCG” pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melaui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder. Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terailiasi , Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terailiasi Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntanbilitas dalam pengelolaan Perusahaan. Komisaris Independen akan memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan. Direksi Perusahaan yang terdiri dari seorang Direktur Utama Direktur Tidak Terailiasi dan 2 orang Direktur, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktiitas usaha Perusahaan. Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perusahaan yang akan diambil. 51 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Komunikasi yang baik antara Perseroan dengan publik adalah hal yang sangat penting, untuk itu Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-63PM1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Sdri. Meita Liliasari sebagai Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary sesuai dengan Surat Keterangan 003 CEOEKSJan2011 tanggal 13 Januari 2011. Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : - Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, - Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, - Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder perusahaan, - Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, - Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, - Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal, - Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi, daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, - Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan - Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham. Komite Audit Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tertanggal 19 Januari 2011, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29PM2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia. 52

5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Struktur organisasi Perseroan berdasarkan fungsi operasional adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Kurniadi Cahyono Komisaris : Abigail Djojonegoro Komisaris Independen : Robert Tampubolon Dewan Direksi Presiden Direktur : Hariono Direktur : Leonardi Tobing Parali Presiden Direktur Hariono Corporate Secretary Divisi Audit Internal Divisi Manajemen Resiko Direktur Kredit Leonardi Direktur Keuangan Tobing Parali Divisi Loan Origination Divisi Tresuary Divisi Business Support Divisi Loan Management Divisi Accounting Bugdet Divisi Loan Administration Divisi Business Development

6. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Selain itu kebersamaan dan kekeluargaan di antara semua karyawan terus dibina dengan baik tanpa melupakan sifat profesionalisme dari pekerjaan, sehingga suasana kerja yang positif dapat terbentuk untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan. Suasana kerja yang positif ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki dari seluruh karyawan. 53 Oleh karena itu, program pelatihan telah disusun dan dijalankan untuk meningkatkan kualitas, pengetahuan, motivasi, efektiitas dan eisiensi karyawan dalam pengelolaan usaha. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui seminar-seminar, pelatihan, workshop, kursus-kursus baik secara internal maupun secara eksternal yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI, lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan lainnya. Jenis pelatihan yang dilakukan oleh Perseroan dikelompokkan berdasarkan kepentingan masing-masing karyawan yaitu sebagai berikut: 1. Pelatihan dasar yang harus diikuti oleh setiap karyawan, seperti orientasi karyawan baru, pelatihan nilai-nilai pokok Perseroan dan lainnya. 2. Pelatihan fungsional yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan teknis untuk suatu fungsi pekerjaan. 3. Pelatihan kualiikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan karyawan yang akan menduduki sebuah posisi atau jabatan yang lebih tinggi promosi. 4. Pelatihan yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan karyawan yang berhubungan dengan industri Perseroan dan area pekerjaan setiap karyawan. 5. Pelatihan kepemimpinan yang bertujuan untuk memperkuat aspek kepemimpinan bagi karyawan tingkat penyelia keatas. Berikut merupakan program-program pelatihan yang tersedia : a. Pelatihan Internal Untuk menunjang kegiatan operasional, Perseroan mengadakan beberapa pelatihan yang diadakan secara internal. Berikut ini program-program pelatihan internal yang tersedia: Pelatihan Internal Kategori Jadwal Pelatihan HDF Basic Competency Umum Periodikal Service Excellence Umum Periodikal Communication Negotiation Skill Umum Periodikal Presentation Skill Umum Periodikal Training for Trainers Umum Periodikal HR for Non HR Umum Periodikal Financial Statement Analysis Budgeting Umum Periodikal Motivational Team Building for Loan Origination Oficer Motivational Insidental Motivational Team Building for Loan Management Oficer Motivational Insidental Motivational Team Building for Loan Analyst Motivational Insidental Motivational Team Building for Back Ofice Motivational Insidental Selling Persuasion Skill Fungsional Periodikal Survey Skill Fungsional Periodikal Relationship Marketing Fungsional Periodikal Pricing Promotion Strategy Fungsional Periodikal Credit Analysis Fungsional Periodikal Investigation Audit Skill Fungsional Periodikal Loan Portfolio Analysis Fungsional Periodikal Collection Area Mapping Skill Fungsional Periodikal Collection Skill Fungsional Periodikal Remedial Recovery Skill Fungsional Periodikal Operation IT Related Knowledge Skill Fungsional Periodikal Cash Bank Reconciliation Fungsional Periodikal Critical Process Control Fungsional Periodikal Ofice Management Skill Fungsional Periodikal Recruitment Skill Fungsional Periodikal Oficer Development Program Manajerial Periodikal 54 Pelatihan Internal Kategori Jadwal Pelatihan Management Development Program Manajerial Periodikal Branch Head Development Program Manajerial Periodikal Regional Business Head Development Program Manajerial Periodikal Leadership Program Manajerial Periodikal Coaching Mentoring Manajerial Periodikal b. Pelatihan Eksternal Untuk melengkapi program pelatihan di lingkungan Perseroan, Perseroan juga mengirimkan para karyawannya untuk mengikut seminar workshop dan pendidikan pada lembaga-lembaga pelatihan di luar Perseroan. Jenis-jenis pelatihan eksternal yang dilakukan adalah sebagai berikut: Pelatihan Eksternal Kategori Jadwal Pelatihan Customer Relationship Management Fungsional Insidental Seminar Legal Litigasi Fungsional Insidental Warehousing Management Fungsional Insidental Seminar Training Risk Management Audit Fungsional Insidental Financial Projection Modelling Fungsional Insidental Funding Treasury Management Fungsional Insidental Seminar Training Accounting Tax Fungsional Insidental Seminar Training HR Fungsional Insidental Seminar Training IT Fungsional Insidental Balanced Scorecard Manajerial Insidental Project Management Skill Manajerial Insidental Change Management Manajerial Insidental Professional Director Development Program Manajerial Insidental Corporate Social Responsibility Program Manajerial Insidental Selain menerima gaji yang telah sesuai dengan standar Upah Minimum Regional UMR, insentif dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti yang tersebut diatas, Perseroan juga memberikan fasilitas dan tunjangan berupa : 1. Fasilitas transportasi berupa kendaraan dinas untuk karyawan tingkat manajerial 2. Fasilitas transportasi berupa program kepemilikan sepeda motor untuk jabatan tertentu 3. Penggantian biaya bensin untuk karyawan operasional 4. Penggantian biaya pemakaian telepon seluler untuk karyawan operasional dan manajerial 5. Tunjangan uang makan 6. Tunjangan pengobatan dan rumah sakit bagi karyawan dan keluarga 7. Tunjangan hari raya untuk seluruh karyawan 8. Tunjangan nikah dan duka 9. Gratiikasi tahunan diberikan kepada jabatan tertentu berdasarkan prestasi dan kemampuan karyawan yang bersangkutan, serta hasil usaha Perseroan. 10. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek mencakup - Jaminan Kecelakaan Kerja JKK - Jaminan Hari Tua JHT - Tunjangan Kematian 11. Asuransi kecelakaan bagi seluruh karyawan sejak yang bersangkutan bergabung dengan Perseroan. Sampai dengan tanggal 31 Oktober 2010, Perseroan memiliki 1.020 seribu dua puluh karyawan yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 573 lima ratus tujuh puluh tiga orang termasuk 3 tiga orang Direksi dan tidak termasuk Komisaris, 447 empat ratus empat puluh tujuh orang karyawan kontrak dan karyawan dalam masa percobaan. Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dan tidak memiliki serikat pekerja. 55 Adapun data karyawan Anak Perusahaan berdasarkan kualiikasi jenjang pendidikan, jenjang manajemen jabatan, jenjang usia, dan status karyawan, adalah sebagai berikut : Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan Jabatan 31 Okt 31 Des 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Direksi 3 3 3 3 1 3 1 3 2 General Manajer 3 3 3 3 1 3 1 3 2 Manajer 24 2 25 3 23 3 19 4 14 6 15 9 Supervisor 106 10 98 11 103 15 74 15 49 20 27 17 Staf 837 82 711 80 508 74 344 71 151 61 112 70 Non-Staf 47 5 48 5 47 7 39 8 27 11 - Jumlah 1.020 100 888 100 687 100 482 100 247 100 160 100 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia Usia 31 Okt 31 Des 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Diatas 50 tahun 3 2 1 42 – 49 tahun 31 3 28 3 22 3 18 4 12 5 8 5 34 – 41 tahun 251 25 207 23 142 21 92 19 50 20 22 14 26 – 33 tahun 538 53 474 53 386 56 266 55 124 50 79 49 18 – 25 tahun 197 19 177 20 137 20 106 22 60 24 51 32 Jumlah 1.020 100 888 100 687 100 482 100 247 100 160 100 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Pendidikan 31 Okt 31 Des 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Pasca Sarjana 6 1 6 1 5 1 6 1 5 2 6 4 Sarjana 412 40 379 43 316 46 221 46 115 47 93 58 Akademi 178 17 155 17 96 14 75 16 36 15 25 16 SMA 419 41 343 39 264 38 173 36 85 34 31 19 SDSMP 5 5 1 6 1 7 1 6 2 5 3 Jumlah 1.020 100 888 100 687 100 482 100 247 100 160 100 56

7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Struktur Hubungan Kepemilikan Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Nama Perseroan HDC WPH Kurniadi Cahyono KU - - Abigail Djojonegoro K - - Robert Tampubolon KI - - Hariono DUDTA - - Leonardi Suryajaya D - - Tobing Parali D - - Soeharto Djojonegoro - D - Hamid Djojonegoro - K - Repulse Bay Limited - - D Silverstrand Bay Limited - - D Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DTA : Direktur Tidak terailiasi Perseroan : PT HD Finance Tbk HDC : PT HD Corpora WPH : Wealth Paradise Holdings Ltd 57

8. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dan ikatan dengan pihak ketiga, diantaranya: a. Perjanjian Kredit N0. Nama Perjanjian Kreditur Fasilitas Kredit Jaminan Jangka Waktu 1. Akta Perjanjian Kredit No.181 tanggal 29 November 2007 dibuat di hadapan Elijawaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, Juncto Perubahan Pertama Atas Perjanjian Kredit No.062ADD- KCK2008 tanggal 13 Maret 2008 juncto Akta Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 80 tanggal 26 Mei 2008 yang dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi, Notaris di Jakarta juncto Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 221ADD-MBA2008 tanggal 7 Agustus 2008 juncto Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No. 66 tanggal 29 Mei 2009 dibuat dihadapn Julius Purnawan, SH,Msi, Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No. 8 tanggal 4 Agustus 2009 dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi,Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 17 September 2009 dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi, Notaris di jakarta, Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit No. 24 tanggal 19 April 2010 dibuat dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi, Notaris di Jakarta, Akta Perubahan kedelapan atas perjanjian kredit No. 105 ADD-KCK2010 tanggal 12 Mei 2010, juncto perubahan kesembilan atas Perjanjian Kredit No. 200ADD-KCK2010 tanggal 1 September 2010, jucto Perubahan kesepuluh Atas Perjanjian Kredit No. 231ADD- KCK2010 tanggal 20 Oktober 2010. PT Bank Central Asia Tbk - Fasilitas InstalIment Loan I dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah; - Fasilitas Installment Loan II dalam jumlah pokok tidak melebihi Rp 100.000.000.000,- seratus miliar Rupiah; - Fasilitas Installment Loan III yang terdiri dari: - Fasilitas Installment Loan III tahap 1 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah; - Fasilitas Installment III tahap 2 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 30.000.000.000,- tiga puluh miliar Rupiah; - Fasilitas Installment III tahap 3 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 20.000.000.000,- dua puluh miliar Rupiah; - Fasilitas Installment Loan IV sebesar Rp 130.000.000.000,- seratus tiga puluh miliar Rupiah dan Fasilitas Kredit Lokal Rekening Koran dengan jumlah tidak melebihi Rp 20.000.000.000 dua puluh milyar rupiah Jaminan idusia berupa tagihan- tagihan dan piutang milik Debitur terhadap konsumen yang memperoleh pinjaman pembiayaan sepeda motor dari Debitur - Fasilitas Installment I adalah 36 bulan - Fasilitas Installment II adalah 3 tahun - Fasilitas Installment III adalah 3 tahun - Fasilitas Installment IV adalah 3 tahun 58 N0. Nama Perjanjian Kreditur Fasilitas Kredit Jaminan Jangka Waktu 2. Akta Perjanjian Kredit No.06 tanggal 18 Januari 2010 dibuat di hadapan Syafran SH, M.Hum, Notaris di Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk Maksimum Fasilitas Kredit yang diberikan adalah sebesar Rp 75.000.000.000,- tujuh puluh lima miliar Rupiah. Piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor Debitur yang dibiayai oleh kredit berdasarkan Perjanjian Kredit ini Jangka waktu perjanjian kredit 12 dua belas bulan terhitung sejak 18 Januari 2011 sampai dengan 17 Januari 2012 3. Akta Perjanjian Kredit No.52 tanggal 29 Juni 2007 junctis Akta Persesuaian No. 4 tanggal 6 Februari 2008, Akta Persesuaian No. 56 tanggal 28 Juli 2008, Akta Persesuaian No.12 tanggal 8 Januari 2010, seluruhnya dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Perubahan Ke V Dan Pernyataan Kembali Akta Perjanjian Kredit No. 52 Tanggal 29 Juni 2007 No. 120 tanggal 17 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta PT Bank CIMB Niaga Tbk a.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 2 – Fasilitas Langsung On Liquidation PTK 2 sebesar Rp.20.000.000.000,- dua puluh miliar Rupiah dengan outstanding per 31 Januari 2011 sebesar Rp. 363.888.895,-; b.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 4 – Fasilita Langsung On Liquidation PTK 4 sebesar Rp.25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah dengan outstanding per tanggal 31 Januari 2011 sebesar Rp. 13.732.287.475,-; c.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 5 – Fasilitas Langsung On Liquidation PTK 5 sebesar Rp.50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah; Tagihan dagang baik yang sekarang ada maupun di kemudian hari yang dimiliki oleh Debitur terhadap konsumennya. Jangka waktu 1. untuk fasilitas PTK 2; 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan sejak tanggal pencairan bertahap dan untuk masing- masing pencairan jangka waktu fasilitas tersebut akan dipilih oleh Perseroan pada saat permohonan pencairan fasilitas kredit; 2. untuk fasilitas PTK 4; 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan sejak tanggal pencairan bertahap dan untuk masing- masing pencairan jangka waktu fasilitas tersebut akan dipilih oleh Perseroan pada saat permohonan pencairan fasilitas kredit; 3. untuk fasilitas PTK 5; 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan sejak tanggal pencairan bertahap dan untuk masing- masing pencairan jangka waktu fasilitas tersebut akan dipilih oleh Perseroan pada saat permohonan pencairan fasilitas kredit; 4. Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kendaraan Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan Ketentuan Khusus No. 126 tanggal 30 Maret 2010 dibuat dihadapan Yoke Reinata, SH, MKN., pengganti dari Neltje T. Pattinama, SH, Notaris di Jakarta PT Bank Permata Tbk Fasilitas Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan KendaraanRevolving Loan Receivables Financing dengan pagu fasilitas maksimum hingga Rp. 250.000.000.000,- dua ratus lima puluh miliar Rupiah Piutang Perseroan kepada Nasabahnya Pembayaran kembali atas fasilitas yang telah ditarik adalah maksimal 36 tiga puluh enam bulan sejak penarikan fasilitas. 59 N0. Nama Perjanjian Kreditur Fasilitas Kredit Jaminan Jangka Waktu 5. Akta Perjanjian Kredit No. 35 tanggal 19 Januari 2011, dibuat di hadapan Sulistyaningsih, SH Notaris di Jakarta “Perjanjian Kredit Danamon” PT Bank Danamon Indonesia Tbk Fasilitas kredit Angsuran Berjangka KAB Revolving dalam jumlah pokok Rp.100.000.000.000 seratus miliar Rupiah dengan ketentuan pada saat penandatanganan Perjanjian Kredit Danamon jumlah pokok fasilitas yang efektif adalah sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah sedangkan untuk penambahan jumlah pokok fasilitas selanjutnya sebesar Rp.50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah akan berlaku efektif berdasarkan review dan persetujuan Danamon terlebih dahulu. Piutang Perseroan kepada Nasabahnya Maksimum 3 tiga tahun sejak setiap tanggal penarikan. Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, berikut adalah surat-surat yang dikeluarkan oleh kreditur-kreditur Perseroan yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit dengan bank-bank tersebut: 1. Surat PT Bank Central Asia Tbk BCA No. 10562GBK2010 tanggal 11 November 2010 yang menyebutkan bahwa BCA menyetujui rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dengan syarat kepemilikan mayoritas Perseroan harus tetap melalui Wealth Paradise Holdings Ltd dan PT HD Corpora. 2. Surat PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI No. KSN27678 tanggal 26 Oktober 2010 yang menyebutkan bahwa BNI menyetujui perubahan bentuk atau status hukum Perseroan menjadi Perseroan Terbuka: 3. Surat PT Bank CIMB Niaga Tbk CIMB No. 088MemoHEBB-JKT1XI2010 tanggal 18 November 2010 yang menyebutkan bahwa CIMB menyetujui Perseroan untuk: - melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat; - melakukan RUPS untuk merubah anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal yang meliputi perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance Tbk dan perubahan nilai nominal Perseroan serta perubahan lainnya yag dipersyaratkan untuk anggaran dasar Perseroan Terbuka; - melakukan perubahan struktur permodalan yaitu perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan dan susunan pengurus, pemegang saham Perseroan dengan masuknya pemegang saham melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat. - melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan adanya pengangkatan Direktur Tidak Terailiasi dan Komisaris Independen Perseroan; - pencabutan atas ketentuan pembatasan negative covenant yang diatur dalam Perjanjian Kredit sebagai berikut: pembagian dividen tunai, saham danatau bonus kepada pemegang saham Perseroan perubahan pemegang saham Perseroan sehingga debitur tidak lagi memerlukan persetujuan tertulis dari Bank apabila Debitur sudah menjadi perusahaan publik perusahaan terbuka selama tidak ada perubahan majority shareholder sebagai ultimate shareholder. 4. Selain Surat di atas, sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada: - PT Bank Permata Tbk dalam Surat Perseroan No.001CEOEksJan2011 tertanggal 5 Januari 2011. Atas Surat Perseroan tersebut di atas PT Bank Permata Tbk telah menyampaikan tanggapan kepada Perseroan sebagaimana termaktub dalam Surat No.128PBMultiinance-FIIII2011 tanggal 17 Maret 2011 yang menyebutkan PT Bank Permata Tbk dapat menyetujui rencana Initial Public Offering IPO Perseroan. Menjawab Surat Perseroan No. 19CFO-HDFIII11 tanggal 16 Maret 2011, PT Bank Permata Tbk telah memberikan Surat kepada Perseroan No. 130PBMultiinance-FIIII2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Perubahan Ketentuan dalam perjanjian Kredit yang menyatakan bahwa PT Bank Permata Tbk menyetujui untuk mencabut ketentuan pasal 8 ayat 5.g.iii pada Syarat dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan SKU No. SKU10193NWB-MF tanggal 30 Maret 2010 yang berbunyi: 60 “Nasabah wajib memperoleh persetujuan tertulis dahulu dari Bank bila: pasal 8 ayat 5.g.iii: membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Nasabah”. b. Perjanjian Kerja Sama Fasilitas Pembiayaan Bersama N0. Nama Perjanjian Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan Perseroan Deskripsi Perjanjian Jangka Waktu 1 Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 15 tanggal 28 Desember 2005 dibuat dihadapan Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, Notaris juncto Addendum I Terhadap perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 3 tanggal 7 Agustus 2007 dibuat dihadapan Muhammad Tauiq, SH, Notaris di Kota Tangerang juncto Addendum II Terhadap perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 4 tanggal 28 November 2008 dibuat dihadapan Muhammad Tauiq, SH, Notaris di Kota Tangerang juncto Akta Addendum III Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasiilitas Pembiayaan Bersama No. 2 tanggal 1 Juli 2009 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta juncto Akta Addendum IV Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasiilitas Pembiayaan Bersama No. 25 tanggal 8 Oktober 2009 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta juncto Addendum ke V Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 4 Juni 2010 juncto Addendum ke VI Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 20 Oktober 2010. PT Bank CIMB Niaga Tbk Fasilitas Pembiayaan Bersama, dimana Bank menunjuk Perseroan selaku kuasa Bank dan karenanya memberikan kuasa kepada Perseroan untuk melakukan segala tindakan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab selaku kuasa Bank. Fasilitas pembiayaan bersama melalui Perseroan kepada para Debitur dengan jumlah porsi pembiayaan Bank sampai dengan setinggi tingginya sebesar Rp 150.000.000.000 seratus lima puluh miliar Rupiah. Jumlah maksimum pembiayaan bersama bagi setiap Debitur Perseorangan adalah maksimal sebesar Rp 50.000.000,- lima puluh juta Rupiah dan untuk Debitur Badan Usaha maksimal sebesar Rp 250.000.000,- dua ratus lima puluh juta Rupiah. Sampai dengan 20 Oktober 2011 2 Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 70 tanggal 17 April 2007 dibuat dihadapan Eliwaty Tjitra, SH, Notaris di Jakarta juncto Perubahan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 004 ADD-MOJFLRGD-CRL07 tanggal 6 juni 2007 juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 030 ADD-MOJFLEGD-CRL08 tanggal 23 Mei 2008 juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 019 ADD-MOJLEGD-CRL09 tanggal 3 Agustusn 2009 juncto Perubahan Keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 025ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal 4 September 2009 juncto Perubahan kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 027ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal 12 oktober 2009 juncto Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 015ADD-MOJFLEGD- CRL10 tanggal 26 April 2010 juncto Perubahan Kedelapan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 034ADD-MOJF LeGD-CRL10 tanggal 13 juli 2010 juncto Perubahan Kesembilan Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 040 ADD-MOJFLEGD-CRL10 tanggal 20 Agustus 2010 juncto Perubahan Kesepuluh Perjanjian Pembiayaan Mega Oto Joint Financing No. 02 tanggal 18 Januari 2011. PT Bank Mega Tbk Fasilitas Kerjasama yang dilakukan oleh dan antara Perseroan selaku Perusahaan Mitra dengan PT Bank Mega Tbk dalam bentuk pemberian pembiayaan konsumen kepada Nasabah. Fasilitas pembiayaan bersama melalui Perseroan kepada para Debitur dengan jumlah porsi pembiayaan Bank sampai dengan setinggi tingginya sebesar Rp 50.000.000.000 lima puluh miliar Rupiah. 18 Januari 2012 61 N0. Nama Perjanjian Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan Perseroan Deskripsi Perjanjian Jangka Waktu Akta Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukkan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.6 tanggal 4 September 2009, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., juncto Perubahan Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.028ADD-MOPP LEGD-CRL09 tanggal 12 Oktober 2009 juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.014ADD-MOPPLEGD-CRL10 tanggal 26 April 2010 juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen Dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.023ADD-MOPP LEGD-CRL10 tanggal 7 Juni 2010 juncto Perubahan Keempat Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.035ADD-MOPPLEGD-CRL10 tanggal 13 Juli 2010 juncto P e r u b a h a n Kelima Perjanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No.041ADD-MOPPLEGD-CRL10 tanggal 20 Agustus 2010 juncto Akta Perubahan Keenam Pejanjian Pengalihan Portofolio Pembiayaan Konsumen dan Penunjukkan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola Jaminan No. 03 tanggal 18 Januari 2011 Perusahaan Mitra setuju untuk mengalihkan kepada Bank Mega dan Bank Mega setuju untuk menerima pengalihan dari Perusahaan Mitra, Portofolio Yang Dialihkan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan Perjanjian dengan alokasi dana sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah. 3 Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 36 tanggal 17 januari 2008 jucnto Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 1 tanggal 1 September 2008 juncto Akta Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 17 tanggal 16 Januari 2009 juncto Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 37 tanggal 23 Maret 2009 seluruhnya dibuat dihadapan Laurensia Siti Nyoman, SH, Notaris di Jakarta juncto Perubahan keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 01LGL-CS PTBCI2010 tanggal 14 januari 2010 juncto Akta Perubahan Kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing dibuat dihadapan SP Henny Singgih, SH, Notaris di Jakarta juncto Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Joint Financing No. 15LGL-AMD PTBCI2011 tanggal 17 Januari 2011 PT Bank Commonwealth Kerjasama antara Bank dengan Perseroan guna pemberian fasilitas pembiayaan kepada Debitur, dimana porsi pembiayaan Bank tidak melebihi jumlah sebesar Rp 75.000.000.000 tujuh puluh lima miliar Rupiah, plafond mana bersifat berulang dan tidak mengikat. Jangka waktu kredit adalah 24dua puluh empat bulan terhitung sejak tanggal 17 Januari 2011 sampai dengan tanggal 17 Januari 2013 4 Akta Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi antara PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan PT HD Finance No 176 tanggal 28 April 2010 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono,SH, Notaris di Jakarta PT Bank Internasional Indonesia Tbk Kerjasama berupa pembiayaan fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor secara bersama jot inancing dimana PT Bank Internasional Indonesia Tbk ”Bank” dan Perseroan bertindak sebagai kreditur dengan prosentase pembiayaan Bank sebesar 95 dan Perseroan 5. 1 tahun sejak ditandatangani yaitu sampai dengan tanggal 28 April 2011. Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, berikut adalah surat yang dikeluarkan oleh kreditur Perseroan PT Bank Commonwealth No. LGL03XI2010 sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan bahwa menyatakan menyetujui atas rencana Penawaran Umum PT HD Finance dan perubahan-perubahan terkait dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan termasuk perubahan anggaran dasar, struktur modal serta susunan anggota direksi dan komisaris. 62 Selain Surat di atas, sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada: - PT Bank International Indonesia Tbk dalam Surat Perseroan No.002CEOEksJan2011 tertanggal 11 Januari 2011, atas Surat Perseroan tersebut di atas PT Bank International Indonesia Tbk telah memberikan tanggapan kepada Perseroan dalam Suratnya No. 2011242Director 3-AutoLoan tanggal 17 Maret 2011 menyebutkan bahwa sehubungan dengan Initial Public Offering IPO yang akan dilakukan oleh Perseroan, PT Bank International Indonesia Tbk menyambut baik rencana tersebut dan agar Perseroan dapat menginformasikan segala perubahan yang terkait dengan proses IPO. c. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi N0. Nama Perjanjian Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan Perseroan Deskripsi Perjanjian Jangka Waktu 1. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor Roda Dua antara PT Niaga Indovest dengan PT Asuransi Jasa Indonesia No.021.AJIVII2005 tertanggal 12 Juli 2005 juncto Addendum II Perjanjian Kerjasama antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero tentang Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor Roda Dua No.Add.010.AJIX2009 tertanggal 20 Oktober 2009 PT Asuransi Jasa Indonesia Persero “AJI” Perseroan menunjuk AJI untuk melaksanakan penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari Perseroan Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai dibatalkan oleh para pihak 2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Umum Mega No.008 PKSAUM-HDFVIII09 tertanggal 3 Agustus 2009 PT Asuransi Umum Mega Perseroan, sebagai tertanggung, menunjuk Asuransi Mega sebagai penanggung untuk melaksanakan penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari Perseroan Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai dibatalkan oleh para pihak d. Perjanjian Pinjam Pakai Merek Perseroan sampai saat ini tidak memiliki lisensi, franchise, konsesi utama dan Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI yang dimiliki sendiri, oleh sebab itu PT HD Corpora dengan Perseroan melakukan perjanjian tertanggal 21 Oktober 2005 juncto Addendum tertanggal 4 Januari 2010, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: PT HD Corpora secara tidak bersyarat memberikan izin kepada Perseroan meminjam untuk digunakan dalam arti seluas-luasnya dalam kegiatan usaha Perseroan di Indonesia atas merek-merek “Merek” sebagai berikut: No. Merek Kelas Nomor Sertiikat Tanggal Pendaftaran Merek 1 HD Finance 36 IDM000129835 19 Juli 2007 2 Gambar logo “HD” 36 IDM000230835 28 Desember 2009 3 Gambar logo “HD Finance – Your key to success and prosperity” 36 IDM000230836 28 Desember 2009 4 Gambar logo “Bung Hadi” 36 IDM000125864 3 Juli 2007 Perjanjian berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan berakhirnya jangka waktu pendaftaran setiap Merek berikut perpanjangannya. Perjanjian dapat diakhiri karena alasan apapun juga oleh salah satu pihak dengan memberikan kepada pihak lainnya pemberitahuan tertulis sedikitnya 3 tiga bulan di muka. 63 e. Perjanjian Sewa dimana Perseroan berkedudukan sebagai Penyewa N0. Nama Perjanjian Yang Menyewakan Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian dalam Rp Jangka Waktu 1. Surat Permohonan Persetujuan Membagi Ruangan pada Gedung Perkantoran Plaza Kelapa Dua Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana PT Ultra Prima Abadi merupakan penyewa lantai 2, 3, dan 4 PT Ultra Prima Abadi meminta persetujuan kepada Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana, selaku pihak yang menyewakan, untuk membagi ruangan yang terletak di lantai 2 gedung perkantoran Penagihan akan dilakukan langsung kepada masing- masing pihak Pembagian ruang sewa berlaku sejak tanggal 2 Januari 2007. Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana memberikan persetujuan atas hal-hal tersebut di atas. Harga sewa unit perkantoran lantai 2 ditetapkan sebesar Rp 57.500,- lima puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah per meter persegi per bulan. 1 Januari 2007 sd 31 Desember 2011 2. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.03 tertanggal 19 Februari 2010, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta Iswanto Gozali Sewa 2 buah ruang kantor untuk kantor cabang di Cengkareng Timur Daan Mogot 350.000.000 19 Pebruari 2010 sd 19 Maret 2015 3. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 93 tertanggal 29 Oktober 2009, dibuat di hadapan Hilda Sari Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta Ny. Doharta Ulina Simanjuntak Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Cempaka Putih Timur 225.000.000 13 Nopember 2009 sd 13 Nopember 2012. 4. Akta Perpanjangan Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tertanggal 20 Mei 2009, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Kota Jakarta Barat Watini Sumadi Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Rempoa - Ciputat 97.500.000 1 September 2009 sd 31 Agustus 2012 5. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.10 tertanggal 29 Juni 2009, dibuat di hadapan George Handojo Hermawi, S.H., Notaris di Jakarta Hendra Wijaya Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Pekayon - Bekasi 135.000.000 1 Agustus 2009 sd 31 Juli 2012 6. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 08 tertanggal 13 Mei 2008, dibuat di hadapan di Nyi Raden Kania Nursanti, S.H., Notaris di Bekasi Ariin Wibisana Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Pekayon - Bekasi 133.000.000 15 September 2008 sd 15 September 2011 7. Akta Perpanjangan Sewa Menyewa No. 08 tertanggal 8 April 2009, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Kota Jakarta Barat Netty Chandra Didjaja Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Tangerang 200.000.000 disertai dengan uang jaminan sebesar 10.000.000 18 Juli 2009 sd 18 Juli 2015 64 N0. Nama Perjanjian Yang Menyewakan Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian dalam Rp Jangka Waktu 8. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 11 tertanggal 23 Februari 2010, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta Linda Chandradidjaja Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Tangerang 100.000.000 yang disertai uang jaminan sebesar 42.000.000 10 April 2011 sd 18 Juli 2015 9. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 04 tertanggal 7 April 2010, dibuat di hadapan Nyonya Mega Shinta Tjahja Putri, S.H., Notaris di Kota Depok Surya Milpan Tambunan Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Depok 150.000.000 yang disertai uang jaminan sebesar 5.000.000 1 Mei 2010 sd 1 Mei 2015 10. Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 30 Desember 2010, dibuat di bawah tangan PT International Chemical Industry Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di jalan Cempaka – Surabaya 50.000.000 1 Januari 2011 sd 31 Desember 2011 11. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 68 tertanggal 27 Maret 2009, dibuat di hadapan Felicia Imantaka, S.H., Notaris di Surabaya Robertus Lay F.Jin Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di jalan –Diponegoro - Sidoarjo 100.000.000 15 Mei 2009 sd 14 Mei 2014 12. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.6 tertanggal 5 Agustus 2010, dibuat di hadapan Diana Dewi, S.H., Notaris di Kabupaten Bandung Slamet Riyadi Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Ancol - Bandung 275.000.000 yang disertai dengan uang jaminan sebesar 10.000.000 1 September 2010 sd 30 Agustus 2015 13. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 11 tertanggal 4 April 2008, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta Aman Ichwan Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Palembang 120.000.000 4 April 2008 sd 19 Mei 2012 14. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 78 tertanggal 28 April 2008, dibuat di hadapan Suprayitno, S.H., Notaris di Medan Nyonya Lina Tamin Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Medan 140.000.000 28 April 2008 sd 28 April 2013 15. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 77 tertanggal 16 Mei 2008, dibuat di hadapan Fransiskus Djoenardi, S.H., Notaris di Pekanbaru Nyonya Dewiana Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Pekanbaru 180.000.000 16 Juni 2008 sd 15 Juni 2012 16. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 43 tertanggal 29 Desember 2009, dibuat di hadapan Emiatun Shaleha, S.H., Notaris di Kabupaten Banyuasin Haryono Sewa ruang kantor untuk kantor yang sedang dimohonkan untuk menjadi kantor cabang di Betung, Banyuasin, SumSel 30.000.000 1 Januari 2010 sd 31 Desember 2011 65 f. Aset yang dimiliki Perseroan Hingga Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak memiliki atau menguasai aset tetap berupa tanah dan bangunan. Perseroan memiliki aset bergerak berupa kendaraan bermotor sebagai berikut: No. MerekTipeTahun Nomor Polisi Nomor Rangka Nomor Mesin Nomor BPKB 1 ToyotaAvanza 1.3 G2005 B 8984 OH MHFFMRGK35K081125 DB18491 D 7485557 G 2 ToyotaAvanza 1.3 G2005 B 8715 KN MHFFMRGK35K074401 DB09065 D 6878419 G 3 ToyotaAvanza 1.3 G2005 L 1425 QA MHFFMRGK35K078155 DB14218 D 6492062 J 4 ToyotaAvanza 1.3 G2005 L 1487 Q MHFFMRGK35K076037 DB11315 D 6136979 J 5 ToyotaAvanza 1.3 G2006 B 8298 NM MHFFMRGK36K086964 DB26292 D 8584889 G 6 ToyotaAvanza 1.3 G2006 B 8203 RD MHFM1BA3J6K007300 DB65550 E 2385051 G 7 ToyotaAvanza 1.3 G2006 L 1388 QC MHFFMRGK36K087520 DB27036 D 7339952 J 8 ToyotaNew Camry V AT2006 B 8898 RL MR053BK4069001418 2AZE014727 E 2883982 G 9 ToyotaRush S2007 B 1533 OO MHFE2CJ3J7K006056 DAF2925 E 7899733 G 10 ToyotaRush S2007 B 1715 OO MHFE2CJ3J7K005919 DAF1740 E 8176546 G 11 ToyotaRush S2007 B 1161 OK MHFE2CJ3J7K005351 DAE5823 E 7331055 G 12 ToyotaAvanza 1.3 G2007 B 2131 J MHFM1BA3J7K020868 DB86098 E 3477390 G 13 ToyotaAvanza 1.3 G2007 B 8277 IR MHFM1BA3J7K044911 DC23042 E 5468132 G 14 SuzukiST 150 Pick up2004 L 7103 NR MHYE5L4154J146338 6154IA146338 C 8916200 J 15 DaihatsuPick Up2003 B 9636 AI MHKSPRRHC3K018160 9247790 C 4219797 G 16 SuzukiFD110 XCSD2005 B 6843 CEN MH8FD110C5J E405-ID D 6580170 G 17 Yamaha4D72007 B 6970 CIV MH34D70027J531907 4D7-531913 E 6524514 G 18 HondaNF100 SLD2005 B 6386 CEQ MH1HB41175K009439 HB41E-1007842 D 6706069 G 19 HondaNF100 SLD2007 B 6562 CII MH1HB411X7K880547 HB41E1879145 E 5471831 G 20 HondaNF100 TD2007 B 6635 PII MH1HB61177K000108 HB61E1000302 E 5702075 G 21 Revo CW2007 B 6782 SKP MH1HB62167K096778 HB62E-1096900 E 7081292 G 22 SuzukiFH 125 M2006 B 6889 PGH MH8F44XF16J100427 F4821D100419 E 0768354 G Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik.

9. KETERANGAN TENTANG

PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Perseroan maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU danatau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga; sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial PHI; serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN. 66

BAB VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM

Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tahun 1972. Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen untuk kendaraan roda dua yang memperoleh Izin Usaha Lembaga Pembiayaan untuk melakukan kegiatan jasa pembiayaan dari Menteri Keuafngan dengan suratnya No. KEP-387KM.52005, yang menerangkan mengenai perubahan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan atas nama PT Niaga Indovest Finance menjadi Perseroan. Perseroan mulai aktif beroperasi sejak pertengahan tahun 2005, dimana saat ini Perseroan memiliki 16 enam belas kantor cabang yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatera. Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi ke depan yaitu : “Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia”. Sedangkan misi Perseroan adalah : - Meningkatkan kualitas hidup dalam aspek kenyamanan, peningkatan produktivitas dan ekonomi konsumen. - Membangun perusahaan pembiayaan yang menguntungkan dengan kualitas aset yang dikelola dengan baik. - Membangun pemimpin masa depan yang mempunyai pola pikir wirausaha, etos kerja yang profesional dan sifat kerendahan hati dalam suasana lingkungan kerja yang positif. Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga kini adalah sebagai berikut: Tahun Sejarah 1972 Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berkedudukan di Jakarta 1988 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing 1995 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation 2000 Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing 2001 Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga Indovest Finance yang berkedudukan di Surabaya 2005 Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2006 Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp 100 miliar 2008 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2007 2009 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2008 2010 Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2009

B. STRATEGI USAHA

Dalam usaha mencapai misi,visi, menghadapi persaingan dan meningkatkan pangsa pasar yang sudah dimiliki, Perseroan memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut : - fokus pada hubungan baik dengan dealer segmen menengah ke bawah - program pemasaran yang leksible disesuaikan kebutuhan masing-masing dealer - hari pelayanan penerimaan angsuran yang lebih panjang bagi konsumen - sistim kontrol yang ketat bagi karyawan lapangan yang didukung dengan komitmen Perseroan untuk memberikan : - suku bunga yang bersaing untuk konsumen - pembayaran ke dealer yang tepat waktu - pelayanan dengan sistim teknologi informasi yang online dan real-time - dukungan tim manajemen yang profesional 67 Berdasarkan berbagai keunggulan dan komitmen diatas, Perseroan menerjemahkannya kedalam strategi sebagai berikut:

1. Fokus pada mitra usaha dealer segmen menengah ke bawah

Perseroan mendiferensiasi diri dari kompetitor dengan fokus melayani mitra usaha dealer dengan rata-rata penjualan bulanan masih dalam kategori segmen menengah ke bawah. Perseroan melakukan positioning sebagai priority partner bagi segmen tersebut.

2. Meningkatkan brand awareness dan image dari Perseroan

Perseroan menyadari bahwa untuk meningkatkan pangsa pasar dan mempertahankan loyalitas konsumen, diperlukan brand awereness dan image Perseroan yang kuat di hati konsumen. Perseroan melakukan positioning sebagai salah satu preferred inancier bagi konsumen. Oleh karena itu, Perseroan melakukan berbagai aktivitas yang dapat membangun brand awareness dan image seperti iklan, kerjasama pameran dengan dealer dan main-dealer, pembagian kaos berlogo Perseroan dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen

3. Penerapan relationship management

Kepuasan konsumen dan mitra usaha dealer sangat menentukan keberhasilan Perseroan, oleh karena itu Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan, erat dan kuat. Peningkatan hubungan tersebut dilakukan melalui kegiatan kebersamaan antara Direksi dan seluruh jajaran tim manajemen Perseroan dengan mitra usaha, pemberian hadiah bagi konsumen yang berkualitas baik, skema insentif dan bonus yang menarik bagi mitra usaha, pembayaran tepat waktu kepada mitra usaha dan leksibilitas jam pelayanan bagi konsumen dan mitra usaha.

4. Pengembangan Jaringan Usaha

Dalam upaya untuk menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, maka Perseroan terus melakukan pembukaan kantor cabang baru dan titik pelayanan di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.

5. Sistem manajemen risiko yang komprehensif

Perseroan menerapkan sistim manajemen risiko yang komprehensif meliputi risiko kredit dan fraud, risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Khusus untuk risiko kredit dan fraud, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan, yang tercermin dari upaya monitoring yang terus menerus dilakukan terhadap kualitas dealer, kualitas merek dan tipe kendaraan yang dibiayai, ketentuan uang muka dan persyaratan kredit serta integritas karyawan lapangan.

6. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif

Perseroan menjalankan manajemen piutang dan aset melalui sistim pengelolaan piutang berdasarkan umur piutang bucket system dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara khusus oleh personil yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehingga pengelolaan piutang menjadi lebih fokus dan efektif dalam meminimalisasi kerugian karena hapus buku. Perseroan telah menerapkan manajemen aset dengan sasaran meminimalisasi potensi kerugian atas aset yang dikuasai kembali tersebut dengan melakukan proses rekondisi dan remarketing.

7. Perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan

Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan dalam penyempurnaan sistim dan prosedur Perseroan, sehingga operasional Perseroan menjadi semakin eisien dan produktiitas karyawan dapat ditingkatkan.

8. Pendanaan yang terdiversiikasi

Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversiikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung dari satu atau dua bank sehingga tidak terjadi concentration risk . Diversiikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas ketika terjadi kekeringan likuiditas di pasar. Untuk kedepan Perseroan juga akan menambah diversiikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor.

9. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten

Perseroan menyadari bahwa integritas merupakan hal yang kritikal bagi kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu Perseroan berusaha mendapatkan karyawan yang berintegritas tinggi dan mempertahankan integritas tersebut melalui berbagai kegiatan yang bersifat rohani dan sistem pengawasan yang terus menerus. Namun integritas sendiri tidak akan dapat mengantarkan Perseroan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan 68 terkemuka di Indonesia, maka peningkatan kompetensi karyawan melalui program pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan sangat diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara efektif, produktif, dan eisien.

10. Pengembangan Sistim Teknologi Informasi yang Terintegrasi dan Decision Support System

Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi yang on-line, real-time dan terintegrasi memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Pengembangan teknologi tersebut juga akan mendukung eisiensi operasional dan peningkatan produktiitas karyawan Perseroan. Selain itu Perseroan juga sedang mengembangkan Decision Support System untuk membantu pengambilan keputusan manajemen yang lebih efektif. Sejalan dengan perkiraan penjualan sepeda motor sebesar 8,22 juta unit di 2011 atau tumbuh sekitar 10 dibandingkan penjualan tahun 2010 AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, Perseroan berkeyakinan dengan menerapkan strategi usaha diatas maka Perseroan dapat memaksimalkan peluang untuk : - mencapai pertumbuhan bisnis Perseroan yang lebih tinggi dengan memperluas jaringan usaha - meningkatkan efektiitas, produktivitas dan eisiensi operasional Perseroan

C. KEGIATAN USAHA

Berdasarkan Anggaran Dasar serta ijin yang diperoleh dari Menteri Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi kegiatan pembiayaan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen dan Usaha Kartu Kredit. Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen khususnya untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas. C.1. Pendapatan dan Piutang Pendapatan Perseroan berasal dari Pendapatan biaya konsumen, denda keterlambatan, bunga dan lain-lain. Sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yaitu bunga yang diterima dari angsuran konsumen. Tabel berikut ini menggambarkan total pendapatan Perseroan untuk periode yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010. dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Oktober 2010 ∆ 31 Des 2009 ∆ 2008 ∆ 2007 ∆ 2006 ∆ 2005 Pendapatan 158.880 na 130.094 42,02 91.601 73,84 52.692 198,13 17.674 1161,53 1.401 na: tidak dapat diperbandingkan Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan Perseroan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan . Adapun posisi saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010 dapat terlihat dalam tabel dibawah ini : dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Oktober 2010 31 Desember 2009 2008 2007 2006 2005 Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih 726.726 589.258 323.693 190.062 96.746 20.855 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun 2005 sampai dengan Oktober 2010 posisi piutang pembiayaan konsumen bersih terus mengalami peningkatan, hal ini sebagai cerminan dari peningkatan jumlah pembiayaan konsumen dan pengembangan jaringan usaha yang dilakukan oleh Perseroan. C.2. Pembiayaan Sepeda Motor Saat ini Perseroan mengkhususkan diri pada pembiayaan konsumen khususnya pada pembiayaan sepeda motor. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan sepeda motor dengan fasilitas pembiayaan yang meliputi jangka waktu 1 satu sampai dengan 3 tiga tahun. Pembiayaan Perseroan untuk kendaraan bermotor terdiri dari sepeda motor baru dan sepeda motor bekas. Tabel berikut ini menjelaskan komposisi kegiatan pembiayaan konsumen sepeda motor yang mencakup sepeda motor baru dan sepeda motor bekas berdasarkan Rupiah dan unit. 69 dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Okt 2010 ∆ 31 Des 2009 ∆ 2008 ∆ 2007 ∆ 2006 ∆ 2005 ∆ Sepeda Motor Baru 464.031 4,41 485.448 50,98 312.538 67,99 191.399 96,37 97.468 344,61 21.922 na Sepeda Motor Bekas 6.625 244,51 1.923 94,05 992 16,30 1.184 15,19 1.396 3146,51 43 na Jumlah 470.656 - 487.371 - 313.530 - 192.583 - 98.864 - 21.965 - perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia Sedangkan komposisi piutang pembiayaan konsumen berdasarkan tipe jenis sepeda motor dari tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010, adalah sebagai berikut : dalam unit Jenis Sepeda Motor 31 Oktober 2010 31-Des 2009 2008 2007 2006 2005 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Cub Bebek 44.051 48,69 39.915 54,01 31.138 65,53 19.408 73,94 8.886 83,76 1.723 87,55 Matic 40.441 44,70 29.508 39,93 13.077 27,52 4.645 17,70 661 6,23 45 2,29 Sport 5.975 6,60 4.485 6,07 3.305 6,95 2.196 8,37 1.062 10,01 200 10,16 Total 90.467 100,00 73.908 100,00 47.520 100,00 26.249 100,00 10.609 100,00 1.968 100,00 perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia Dalam menjalankan usaha pembiayaan, Perseroan menjalin kerjasama dengan para dealer. Bentuk kerjasama tersebut antara lain: a. Kerjasama pemberian kredit kepada calon konsumendebitur, dimana kompensasi dari kerjasama ini berupa pemberian insentif kepada dealer. b. Kerjasama dalam hal penerimaan angsuran di dealer Cashier on DealerCOD baik melalui penempatan karyawan Perseroan maupun oleh karyawan dealer yang ditunjuk. c. Program promosi dengan dealer. C.3. Fasilitas Pembiayaan dan Kolektibilitas Piutang Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen ritel atau perorangan, dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasiikasikan dengan memperhatikan harga sepeda motor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen. Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan sepeda motor Perseroan selama tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010 : Keterangan 31 Oktober 2010 31 Desember 2009 2008 2007 2006 2005 Rata-Rata pembiayaan konsumen Rp juta 11,3 10,8 10,4 10,5 10,8 11,1 Rata-Rata jangka waktu kredit bulan 28 28 28 28 30 31 Rata-Rata uang muka dari harga motor 21,0 21,5 21,4 22,1 20,8 14,9 Rata-Rata tingkat suku bunga efektif per tahun 31,9 35,8 33,7 33,3 32,4 28,8 Nilai pembiayaan sepeda motor yang diberikan oleh Perseroan berkisar antara Rp 10,4 juta sampai dengan Rp 11,3 juta, sedangkan rata-rata uang muka yang dibayarkan konsumen berkisar antara 14,9 - 22,1. Tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen ditentukan berdasarkan cost of fund, tingkat suku bunga pasar, tingkat risiko untuk wilayah tersebut, jangka waktu, uang muka dan tipe motor. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada konsumen, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak. 70 Perseroan mengklasiikasikan tingkat kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh konsumen yaitu: - Tunggakan 1 sd 30 hari - Tunggakan 31 sd 60 hari - Tunggakan 61 sd 90 hari - Tunggakan 91 sd 120 hari - Tunggakan diatas 120 hari Tabel berikut ini adalah tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas Piutang Pembiayaan Konsumen yang dikelola oleh Perseroan : Tunggakan Piutang Pembiayaan Konsumen dalam jutaan Rupiah,kecuali persentase Keterangan 31 Oktober 2010 31 Desember 2009 2008 2007 2006 2005 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen 921.225 100,00 781.139 100,00 432.388 100,00 268.250 100,00 134.608 100,00 29.492 100,00 Belum jatuh tempo 915.065 99,33 777.847 99,58 429.487 99,33 267.457 99,55 134.254 99,74 29.395 99,67 Tunggakan 1 – 30 hari 3.615 0,39 1.889 0,24 1.084 0,25 201 0,21 215 0,16 74 0,25 Tunggakan 31 – 60 hari 1.382 0,15 676 0,09 772 0,18 189 0,10 55 0,04 17 0,06 Tunggakan 61 – 90 hari 489 0,05 242 0,03 522 0,12 171 0,06 38 0,03 6 0,02 Tunggakan 90 – 120 hari 263 0,03 203 0,02 396 0,09 182 0,07 19 0,01 - - Tunggakan 120 hari 411 0,05 283 0,04 127 0,03 50 0,01 28 0,02 - - C.4. Pemasaran Kegiatan pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha Perseroan. Untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah tercipta serta menghadapi persaingan usaha dimasa yang akan datang, Perseroan akan tetap memfokuskan kegiatan usaha utamanya pada pembiayaan sepeda motor yang dilakukan melalui jaringan dealer resmi sepeda motor yang bekerja sama dengan Perseroan. Cakupan pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan untuk saat ini masih di Pulau Jawa dan Sumatera dimana cabang Perseroan yang berjumlah 16 kantor cabang dengan pangsa pasar market share sebesar 1 sumber:AISI Jan-Okt 2010. Sebagai perusahaan pembiayaan yang berorientasi kepada pembiayaan konsumen secara perorangan, maka lokasi keberadaan dan jumlah kantor cabang Perseroan memegang peranan penting dalam keberhasilan dan perkembangan kegiatan usaha. Perseroan selalu berupaya untuk mengembangkan jaringan pemasarannya dengan cara terus membuka kantor cabang baru didaerah yang strategis, diberbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Strategis dalam pengertian dekat dengan masyarakat dan dealer sehingga dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan pelayanan dari Perseroan. Perusahaan mendiferensiasi diri dengan fokus melayani dealer dengan rata-rata penjualan bulanan masih dalam kategori segmen menengah kebawah. Pemasaran produk pembiayaan Perseroan dilakukan melalui : 1. Pemasaran melalui dealer resmi. 2. Walk in customer melalui kantor cabang. 3. Penjualan kolektif leet. 4. Repeat order. Salah satu pola pemasaran yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu melalui dealer resmi dari merk Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Dalam hal melakukan pembiayaan sepeda motor, pemasaran melalui dealer merupakan kontributor terbesar bagi usaha Perseroan, sehingga upaya dan kegiataan utama Perseroan difokuskan pada pembinaan hubungan yang saling menguntungkan dengan para dealer melalui skema insentif yang progresif dengan berbagai program promosi yang diberikan kepada dealer. Dalam hal walk in customer, penjualan kolektif dan repeat order, Perseroan menerima aplikasi kredit dan mereferensikan konsumen kepada dealer. Dari sekitar 3.000 dealer sepeda motor yang ada di Indonesia ±400 dealer diantaranya telah bekerja sama dengan Perseroan dan secara rutin menyalurkan penjualan kredit mereka ke Perseroan. Dalam memasarkan produk untuk memperoleh konsumen, Perseroan melakukan kerjasama promosi dengan dealer berupa iklan di surat kabar, spanduk, brosur, dan pameran dengan dealer main dealer ATPM. Selain itu Perseroan juga mengadakan program promosi langsung ke konsumen untuk brand building HD Finance. 71 C.5. Jaringan Kantor Cabang Perseroan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan usahanya melalui pembukaan kantor cabang baru. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru antara lain : - Jumlah penjualan sepeda motor dalam suatu daerah. - Tingkat suku bunga yang berlaku. - Jumlah pesaing di daerah tersebut. - Jumlah dealer kendaraan bermotor di daerah tersebut. - Karakteristikbudaya suatu penduduk dalam suatu daerah termasuk jumlah penduduk, tingkat pendapatan serta jenis mata pencahariannya. Saat ini Perseroan memiliki 16 enam belas kantor cabang yang terdiri dari 12 dua belas kantor cabang yang terletak di Jawa, 4 empat kantor cabang yang terletak di Sumatera. Berikut adalah daftar kantor cabang Perseroan : No. Lokasi Alamat Izin Pembukaan Dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Status Bangunan Kantor Masa Sewa Berlaku Hingga Nomor Tanggal 1. Jakarta Barat Jl. Daan Mogot Km.12 No.12 G-H Jakarta - Barat 11730 KEP-103KM.102007 21-Mei-07 Sewa 19-Mar-15 2. Jakarta Pusat Ruko Cempaka Putih Permai Blok A No. 25 Jl. Letjend Suprapto Jakarta Pusat KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 13-Nop-12 3. Jakarta Selatan Jl. Haji Juanda No. 71 B Ciputat Raya Jakarta Selatan 15412 KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 31-Aug-12 4. Bekasi Ruko Pertigaan Pekayon No. 2-3 Jl. Jend. Achmad Yani Bekasi 17144 KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 31-Juli-12 15-Sep-11 5. Tangerang Jl. Merdeka No.167 Tangerang 15113 KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 18-Jul-15 6. Depok Jl Raya Kartini Jl. Raya Citayam No.3A 3 B Depok Lama - Jawa barat Dpn stasiun depok lama KEP-103KM.102007 21-Mei-07 Sewa 1–Mei-15 7. Surabaya Jl. Cempaka No. 32-34 Lantai 2 Surabaya 60262 KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 31–Des-11 8. Sidoarjo Jl Diponegoro Ruko Graha Delta Mutiara Blok B15 A Sidoarjo 61214 KEP-151KM.102006 8-Des-06 Sewa 14-Mei-14 9. Bandung Jl. BKR No.73 kel. Ancol Kec.Regol Bandung 40253 KEP-208KM.102007 7-Nop-07 Sewa 30-Sep-15 10. Semarang Ruko Siliwangi Plaza Blok A-4 Jl. Jend Sudirman No.187-189 Semarang KEP-065KM.102008 18-Apr-08 Sewa 20-Apr-16 11. Palembang Jl Basuki Rahmat No.1779 G kel. Pahlawan kec. Kemuning Palembang KEP-065KM.102008 18-Apr-08 Sewa 19-Mei-12 12. Medan Jl Gunung Krakatau No.114 KEP-114KM.102008 19-Jun-08 Sewa 28-Apr-13 13. Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.1 sebelah SPBU Pekanbaru KEP-114KM.102008 19-Jun-08 Sewa 15-Jun-12 14. Betung Jalan Raya Palembang-Jambi Kel. Betung No.71, RT 003RW.001, Lingkungan I, Banyuasin, Betung KEP-65KM.102011 14-Jan-11 Sewa 31-Des-12 15. Tambun Grand Wisata Celebration Boulevard Blok AA. 15 No. 40, Desa Lambang Sari, Kec Tambun Selatan, Kab. Bekasi KEP-94KM.102011 7-Peb-2011 Sewa 28-Jan-16 16. Serpong Ruko Tol Boulevard Sektor II-1 dan II-2 Blok A No.9 Kel. Rawa Buntu, Kec. Serpong, Tangerang Selatan KEP-93KM.102011 7-Peb-2011 Sewa 20-Jan-16 C.6. Operasional Aktivitas pemasaran, penerimaan aplikasi, scoring konsumen, persetujuan kredit, penagihan dan penerimaan angsuran, pemeliharaan piutang sampai penanganan kredit bermasalah dan penjualan kembali unit yang dititip konsumen dilakukan di kantor cabang, sedangkan pembayaran ke dealer di lakukan oleh kantor pusat. 72 Berikut ini skema prosedur persetujuan fasilitas pembiayaan Perseroan sampai pembayaran ke dealer: Proses pembiayaan perseroan dimulai dari calon konsumen datang ke dealer mengisi formulir aplikasi kredit yang berisi data mengenai calonkonsumen itu sendiri dan data kendaraan yang akan dibiayai, kemudian oleh dealer data tersebut di berikan ke loan origination oficer LOO untuk di lakukan survey. Survey terhadap calon konsumen dilakukan oleh LOO ,dilakukan dengan mengunjungi tempat tinggal danatau ke kantor atau tempat usaha konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang memadai untuk dilakukan analisa kelayakan kredit, disamping itu surveyor meminta juga data kelengkapan dokumen kredit yang di perlukan seperti : KTP, KK, PBB, Bukti Pembayaran Telepon, Bukti kepemilikan rumah, dan data keuanganpenghasilan. Surveyor membuat data laporan analisa hasil survey, kemudian loan origination head LOH melakukan interview, veriikasi dan memeriksa kelengkapan data, jika semua persyaratan lengkap dan konsumen layak untuk diberikan kredit maka akan diteruskan ke bagian administrasi entry untuk dilakukan proses pencocokkan data melalui sistem apakah calon konsumen masuk dalam daftar hitam blacklist konsumen di perusahaan, selanjutnya analis kredit loan analyst LA akan melakukan veriikasi dan analisa kelayakan kredit. Hasil analisa kredit digunakan sebagai dasar dalam proses scoring untuk menentukan apakah pengajuan aplikasi ini dapat disetujui atau tidak Perseroan menetapkan kebijakan persetujuan kredit dapat diberikan oleh komite kredit yang terdiri dari Kepala cabang dan LA dengan kewewenangan berjenjang. Apabila telah mendapatkan persetujuan maka dokumen tersebut di kirim kembali ke bagian adiministrasi untuk diterbitkan pesanan pembelian PO yang ditujukan kepada dealer untuk pembiayaan kendaraan tersebut. Berdasarkan pesanan pembelian PO, maka dealer akan melakukan pengiriman sepeda motor ke konsumen, setelah motor di kirim, dealer mengirimkan tagihan pembayaran ke Perseroan. Atas dasar tagihan pembayaran yang di kirim ke Perseroan, petugas administrasi melakukan konirmasi ke konsumen untuk memastikan bahwa motor sudah diterima sesuai dengan pesanan dan melakukan persetujuan di sistem untuk mencatatkan terjadinya pembiayaan. Setelah proses selesai maka divisi keuangan di kantor pusat akan melakukan transfer pembayaran ke dealer atas sepeda motor yang dibiayai. 73 Berikut ini skema prosedur penagihan sampai penanganan kredit bermasalah: Penagihan angsuran dilakukan oleh ield collector oficer FCO. Setiap pagi loan administration menyiapkan data daftar tagihan harian FCO beserta tanda terima sementara TTS dan selanjutnya FCO melakukan penagihan ke rumah kantor tempat usaha konsumen. Hasil penagihan FCO disetorkan ke kasir, sedangkan copy TTS diserahkan ke loan administration untuk dilakukan penginputan ke sistim, setelah semua proses selesai maka kasir dan loan administration melakukan rekonsiliasi harian. Untuk konsumen yang melakukan pembayaran angsuran ke kantor cabang Perseroan melalui kasir, maka kasir akan mencetak kwitansi sebagai bukti pembayaran setelah uang di terima dan di input ke sistim. Terhadap seluruh konsumen yang belum melakukan pembayaran angsuran yang sudah jatuh tempo, maka Perseroan akan mengirimkan surat peringatan SP 1 sd 3. Surat peringatan 1 akan dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran sampai dengan 7 hari. Surat peringatan 2 dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran sampai dengan 14 hari. Surat peringatan ke 3 dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran sampai dengan 21 hari. Setelah dilakukan penagihan dan pengiriman surat peringatan sampai ke 3 kali, pada hari ke 31 Perseroan akan mengeluarkan surat penarikan untuk menguasai kembali jaminan kendaraan atas kredit yang bermasalah tersebut. Perseroan selanjutnya akan memberi kesempatan kepada konsumen selama 14 hari untuk dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak atau melakukan pelunasan atas seluruh kewajibannya. Apabila dalam jangka waktu yang telah ditetapkan tersebut konsumen yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak maka Perseroan akan melakukan upaya untuk membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara membantu menjualkan jaminan kendaraan konsumen. Sampai dengan saat ini, sekitar 60 konsumen lebih memilih pembayaran melalui kantor cabang, sedangkan untuk para konsumen yang tempat tinggalnya cukup jauh dari kantor cabang, Perseroan juga memberikan alternatif lain untuk melakukan pembayaran, seperti:  Penagihan langsung oleh kolektor  Cashier on Dealer  Pembayaran melalui transfer bank  Pembayaran melalui PT POS Indonesia Persero Dengan banyaknya kemudahan cara pembayaran yang diberikan, diharapkan pembayaran angsuran dari konsumen ke Perseroan dapat tepat waktu. 74 C.7. Remedial Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan tidak bisa lepas dari risiko kredit bermasalah. Kredit yang telah melewati 60 hari dari tanggal jatuh tempo dikategorikan sebagai kredit bermasalah dan kolektibilitas piutang dialihkan dari penanganan akun lancar ke remedial. Prosedur yang dilakukan oleh Perseroan dalam menyelesaikan tunggakan kredit adalah sebagai berikut : = Piutang konsumen yang telah jatuh tempo dan overdue harus segera dimonitor dan ditindaklanjuti dengan cara menghubungi konsumen melalui telepon, melalui surat dan kunjungan petugas Perseroan. = Bila telah diusahakan penagihan secara maksimal dan konsumen belum melakukan pembayaran angsuran, maka Perseroan memberi kesempatan kepada konsumen untuk menyerahkan kembali kendaraan kepada Perseroan dan tidak menutup kemungkinan petugas Perseroan menarik kendaraan. = Perseroan menyimpan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya dalam waktu paling lambat 14 empat belas Hari Kalender. = Piutang yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak internal perseroan maka perseroan akan menyerahkan kepada pihak eksternal professional collector C.8. Remarketing Terhadap jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, Perseroan akan membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara membantu menjualkan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali tersebut kepada pihak ketiga. Atas jaminan tersebut akan dilakukan taksasi dan menetapkan harga jual minimum. Dalam waktu 14 empat belas hari kerja jaminan tersebut sudah dapat dijual. Penjualan dilakukan melalui mekanisme lelang dengan minimal peserta lelang sebanyak 3 tiga pihak. C.9. Pendanaan Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki beberapa sumber pendanaan, yaitu pendanaan yang bersumber dari pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal Perseroan berasal dari Modal Disetor dan Saldo Laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank dalam bentuk term loan maupun pembiayaan bersama joint inancing. Fasilitas pembiayaan bersama joint inancing merupakan bentuk kerjasama antara Perseroan dengan pihak bank dimana Perseroan akan menyiapkan dana 1 sampai dengan 10 dari nilai pembiayaan yang diberikan kepada konsumen sedangkan sisanya disiapkan dari pihak bank. Bank-bank yang saat ini memberikan fasilitas pendanaan kepada Perseroan antara lain PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Commonwealth, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. C.10. Sistim Teknologi Informasi Untuk mendukung kelancaran operasional, Perseroan merancang kebijakan Teknologi Informasi TI berbasis on line web based technology dari kantor cabang ke kantor pusat dan sebaliknya. Seluruh cabang Perseroan terhubung ke kantor pusat melalui media komunikasi MPLS Multiprotocol Label Switching yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi dengan kekuatan di kantor pusat sebesar 2MB Mega Bytes. Jaringan komunikasi data ini memungkinkan pengguna sistim untuk mengakses data pada waktu yang sama secara langsung di semua cabang. Dengan sistim ini, maka manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional cabang secara langsung real time sehingga dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis, tepat guna dan meningkatkan kontrol operasional Perseroan. Aplikasi inti yang digunakan oleh Perseroan dirancang untuk mendukung operasi di seluruh cabang mulai dari transaksi awal pembiayaan, pengambilan keputusan sampai dengan pembayaran. Disamping itu, aplikasi inti mengakomodasi berbagai transaksi yang berkaitan pergerakan piutang konsumen maupun yang berhubungan dengan pihak ketiga seperti dealer, perusahaan asuransi dan bank. Untuk memperlengkapi aplikasi inti yang digunakan Perseroan, Divisi Business Support membangun aplikasi pendukung untuk mengakomodasi berbagai jenis transaksi lainnya sehingga dapat meminimalkan pekerjaan operasional yang bersifat manual. Dengan demikian proses kontrol dan monitor dapat berjalan dengan lebih maksimal. Dalam menunjang kebutuhan pencatatan, pengelolaan dan pemeliharaan di sisi sumber daya manusia, aktiva, prosedur permohonan persetujuan dan distribusi informasi, Divisi Business Support sudah menyediakan beberapa aplikasi pendukung yang secara arsitektur sudah terintegrasi satu sama lain, antara lain sebagai berikut : = HD Plus merupakan aplikasi kolaborasi yang berfungsi untuk mengakomodasi berbagai macam transaksi pendukung seperti : pengelolaan kas kecil, kas besar, jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, sistem pelaporan hasil veriikasi dan aktivitas pendukung lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan fasilitas on-line worklow untuk mengotomatisasi proses permohonan dan persetujuan secara online. 75 = Helpdesk merupakan aplikasi berbasis web yang menjadi penghubung antara karyawan pengguna produk dan jasa teknologi informasi user dengan Divisi Business Support. Melalui aplikasi ini karyawan dapat berkomunikasi dan mengajukan permohonan bantuan maupun berkomunikasi dengan petugas Helpdesk. Melalui catatan permohonan yang masuk, Divisi Business Support dapat mengetahui setiap permasalahan yang dihadapi oleh user, serta secara cepat dan tepat dapat membantu user. = Oracle Financial merupakan aplikasi berbasis oracle yang mengakomodasi akivitas pencatatan, pembukuan dan pembuatan laporan keuangan. = Pro-int merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengakomodasi aktivitas pengelolaan sumber daya manusia mulai dari pencatatan karyawan masuk, pengangkatan, mutasi, demosi, promosi sampai dengan pembayaran gaji karyawan payroll. Sejalan dengan rencana pengembangan usaha, Perseroan berencana untuk melakukan penggantian aplikasi utama dengan aplikasi baru berbasis oracle platform agar dapat mengakomodasi jumlah transaksi jauh lebih banyak dan terintegrasi dengan aplikasi pendukung yang ada saat ini sesuai dengan kebutuhan operasional usaha pembiayaan sepeda motor. Disamping itu, untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan dan proses monitoring kinerja cabang dan wilayah, Perseroan akan mengembangkan aplikasi Business Intelligent. Untuk menjalankan operasional Perseroan sehari-hari Divisi Business Support melakukan proses pemeliharaan data maintenance secara berkelanjutan, memberikan dukungan terhadap karyawan user dan memonitor infrastruktur Network baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Penetapan Service Level Agreement SLA merupakan bentuk komitmen Divisi Business Support dalam memastikan kelancaran operasional sistem aplikasi di lingkungan Perseroan. Perseroan percaya bahwa TI akan menjadi salah satu bagian terpenting untuk memajukan kegiatan usahanya. Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk memelihara dan memperbaharui sistim TI secara berkala dengan baik dan tepat guna. Berikut merupakan jaringan TI yang dimiliki oleh Perseroan: C.11. Asuransi Untuk melindungi dan menjaga kelangsungan usaha, Perseroan mengasuransikan harta kekayaan yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. 76 Tabel berikut memperlihatkan polis perlindungan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan: No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 1. Jl. BKR No. 73, Bandung Jawa Barat. Dekorasi dan penambahan pada bangunan Isi bangunan PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 500.000.000,- Dekorasi dan Penambahan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan : Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 2. Ruko Cempaka Putih Permai, BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, PT Zurich Insurance Indonesia Jakarta Timur, DKI Jakarta Renovasi dan penambahan pada bangunan Isi bangunan PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 3. Ruko Siliwangi Square Blk A4, Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 4. Jl.Basuki Rahmat No.1779 G, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera Selatan 30126 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 5. Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl. Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa Barat PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 6. Jl.Merdeka No.167 C-D, Tangerang, Banten 15113 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 75.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 7. Jl.Raya Kartini Raya Citayam No.3A3B, Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 8. Plaza Kelapa Dua, Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua No.29, Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530 PT Zurich Insurance Indonesia Isi bangunan: Rp 1.000.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31Januari 2012 9. Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku Tambusai No.1, Pekanbaru, Kepulauan Riau 28282 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 10. Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat Raya, Tangerang, Banten 15412 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 77 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 11. Jl.Krakatau No.114A, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan, Sumatera Utara 20238 PT Zurich Insurance Indonesia Isi bangunan: Rp 250.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 12. Jl. Sukarno Hatta No.8 RT.001 The Hok, Jambi Selatan, Jambi 36138 PT Zurich Insurance Indonesia Isi bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 13. Ruko Graha Mutiara Delta , Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo 61212 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 14. Jl.Palembang – Betung Km.67 No.71 RTRW 003001 LK 1, Kelurahan Betung, Kecamatan Betung Asin PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 100.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 15. Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730 PT Zurich Insurance Indonesia Bangunan : Rp 75.000.000,- dan Isi Bangunan: Rp 200.000.000,- FIP Fire and Perils 24 Januari 2011 sd 31 Januari 2012 16. Jl. Gatot Subroto No.260, Bandung Jawa Barat PT Zurich Insurance Indonesia Rp 225.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 17. Ruko Cempaka Putih Permai, BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, JakTim, DKI Jakarta PT Zurich Insurance Indonesia Rp 600.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September2011 18. Ruko Siliwangi Square Blk A4, Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 175.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 19. Jl.Basuki Rahmat No.1779 G, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, SumSel 30126 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 175.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 20. Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl. Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa Barat 17144 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 800.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 21. Jl.Merdeka No.167 C-D, Tangerang, Banten 15113 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 600.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 22. Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku Tambusai No.1, Pekanbaru, Kepulauan Riau 28282 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 175.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 78 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 23. Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat Raya, Tangerang, Banten 15412 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 500.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 24. Jl.Krakatau No.114A, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan, Sumatera Utara 20238 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 190.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 25. Ruko Graha Mutiara Delta, Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo 61212 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 400.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 26. Cabang Surabaya, Jl. Cempaka No.32-34, Lantai 2, Surabaya 60262 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 200.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 27. Jl.PLB Betung KM.67 No.71 RT.003RW.01, LK I, Kelurahan Betung, Betung PT Zurich Insurance Indonesia Rp 150.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 28. Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730 PT Zurich Insurance Indonesia Rp 500.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 29. Jl.Raya KartiniRaya Citayam No.3A3B,Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok PT Zurich Insurance Indonesia Rp 500.000.000,- MoneyCash in Safe 18 September 2010 sd 18 September 2011 30. Toyota Avanza G MT, Tahun 2005, Nomor Polisi B 8715 KN Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd. 31 Agustus 2013 31. Toyota Avanza 1.3 G MT, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8203 RD Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 105.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 79 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 32. Toyota New Camry 2.4 V, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8898 RL Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 380.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH= Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd. 31 Agustus 2013 33. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8005 HU Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 115.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd. 31 Agustus 2013 34. Toyota Altis 1.8 G MT, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8033 HU RL Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 180.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd. 31 Agustus 2013 35. Toyota Avanza 1.3 G VVTI M, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8298 NM Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 105.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd. 31 Agustus 2013 36. Toyota Avanza, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8084 OH Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 80 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 37. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun 2006, Nomor Polisi B 8800 NL Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 125.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpangmax 3 org: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 38. Toyota Rush, Tahun 2007, Nomor Polisi B 1161 OK Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 122.250.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 39. Toyota Rush S MT, Tahun 2007, Nomor Polisi B 1533 OO Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 122.550.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 40. Toyota Rush S MT, Tahun 2007, Nomor Polisi B 1715 OO Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 122.250.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH= Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 41. Toyota Avanza, Tahun 2006, Nomor Polisi L 1388 QC Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 110.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000 All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 81 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 42. Toyota Avanza G MT, Tahun 2005, Nomor Polisi L 1425 QA Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 100.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 43. Toyota Avanza Type G, Tahun 2005, Nomor Polisi L 1487 Q Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 100.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 44. Toyota Avanza, Tahun 2007, Nomor Polisi B 2131 J Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp 80.500.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp 10.000.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp 10.000.000,- - TJH = Rp 50.000.000,- All Risk 24 Mei 2010 sd 31 Agustus 2013 45. Suzuki ST 150 Futura, Tahun 2004, Nomor Polisi L 8042 TG Asuransi Jasindo Kendaraan Bermotor: Rp 40.000.000,- All Risk 27 Agustus 2010 sd 27 Agustus 2011 46. Yamaha Vega R DB N, Tahun 2007, Nomor Polisi B 6796 BTZ Asuransi Jasindo Kendaraan Bermotor: Rp.7.500.000,- Total Lost Only 12 Februari 2011 sd 12 Februari 2012 47. Honda Revo, Tahun 2007, Nomor Polisi B 6635 PII Asuransi Jasindo Kendaraan Bermotor: Rp.7.500.000,- Total Lost Only 12 Februari 2011 sd 12 Pebruari 2012 48. Honda NF 100 SLD, Tahun 2005, Nomor Polisi B 6925 BLJ Asuransi Jasindo Kendaraan Bermotor: Rp.7.000.000,- Total Lost Only 23 Januari 2011 sd 23 Januari 2012 49. Honda – NF 100L, Tahun 2005, Nomor Polisi N 3893 AB Asuransi Jasindo - Tahunpertama: Rp.5.525.000,- - Tahun kedua: Rp.4.696.250,- - Tahun ketiga: Rp 4.143.750,- Total Lost Only 17 Juli 2008 sd 17 Juli 2011 82 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 50. Honda – NF 100L, Tahun 2005, Nomor Polisi L 5215DB Asuransi Jasindo - Tahun pertama: Rp.5.525.000,- - Tahun kedua: Rp.4.696.250,- - Tahun ketiga: Rp.4.143.750,- Total Lost Only 17 Juli 2008 sd 17 Juli 2011 51. Supra Fit Cakram New, Tahun 2007, Nomor Polisi B 6562 CII Asuransi Jasindo - Tahun pertama: Rp.9.690.000,- - Tahun kedua: Rp.8.236.500,- - Tahun ketiga: Rp.7.267.500,- Total Lost Only 17 Juli 2008 sd 17 Juli 2011 52. Suzuki FDX 110XCZD, Tahun 2005, Nomor Polisi B 6372 BGB Asuransi Jasindo - Tahun pertama: Rp.8.831.250,- - Tahun kedua: Rp.7.506.562,50 - Tahun ketiga: Rp.6.623.437,50 Total Lost Only 13 Mei 2008 sd 13 Mei 2011 53. Toyota Avanza 1.3 G VVTI MT, Tahun 2007, Nomor Polisi B 8277 IR Asuransi Jasindo - Kendaraan Bermotor: Rp.120.000.000,- - Kecelakaan diri per penumpang max 3 orang: Rp.10.00.000,- - Kecelakaan diri pengemudi : Rp.10.000.000,- - TPL= Rp.50.000.000,- All Risk 29 Juni 2010 sd 29 Juni 2011 54. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX, Tahun 2010, Nomor Polisi B 1638 KN Asuransi Jasindo - Kendaraan bermotor: Rp.123.500.000,- - Kecelakaan diri per penumpang maks 3 orang: Rp.10.00.000,- - Kecelakaan diri pengemud i: Rp.10.000.000,- All Risk 1 September 2010 sd 1 September 2014 55. Daihatsu S 91 1.3 C – pick up, Tahun 2003, Nomor Polisi B 9636 AI Asuransi Jasindo Kendaraan Bermotor: Rp.40.000.000,- All Risk 1 Maret 2011 sd 1 Maret 2012 56. Toyota new Avanza G 1.3 MT Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK Toyota Insurance - Kendaraan Bermotor: Rp.141.450.000,- - TJH Pihak III : Rp.50.000.000,- All Risk 8 April 2009 sd 8 April 2012 57. Toyota new Avanza G 1.3 MT Minor Change, Tahun 2008, Nomor Polisi B 1629 BFD Toyota Insurance - Kendaraan Bermotor: Rp.116.400.000,- - TJH Pihak III : Rp.50.000.000,- All Risk 29 Oktober 2008 sd 29 Oktober 2011 58. Toyota new Avanza G 1.3 MT Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK Toyota Insurance - Kendaraan Bermotor: Rp.133.100.000,- - TJH Pihak III : Rp.50.000.000,- All Risk 31 Maret 2009 sd 31 Maret 2012 83 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 59. Toyota new Avanza G 1.3 MT Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1727 BFD Toyota Insurance - Kendaraan Bermotor: Rp.130.750.000,- - TJH Pihak III : Rp.50.000.000,- All Risk 29 Oktober 2008 sd 29 Oktober 2011 60. Toyota minibus, Tahun 2008, Nomor Polisi BK 1163 JG MSIG Indonesia - Total pertanggungan: Rp.148.662.500,- - TJH: Rp.50.000.000,- All Risk 18 Juli 2010 sd 18 Juli 2011 61. Toyota minibus, Tahun 2008, Nomor Polisi B 8724 RU MSIG Indonesia - Total pertanggungan: Rp.136.700.000,- - TJH: Rp.50.000.000,- All Risk 14 Juli 2010 sd 14 Juli 2011 62. Toyota Avanza, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1496 BFU Lippo Insurance - Kecelakaan diri terhadap pengemudi: Rp.10.000.000,- - Kecelakaan diri terhadap penumpang Rp.10.000.000,-, maksimal 7 orang : Rp.70.000.000,- - Biaya pengobatan Rp.1.000.000,-, maksimal 8 orang: Rp.8.000.000,- - Tanggung jawab hukum pihak ketiga: Rp.10.000.000,- All Risk 2 Desember 2010 sd 2 Desember 2013 84 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 63. Daihatsu Xenia, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1354 BFT Lippo Insurance - Kendaraan bermotor: - Periode 10112009 s.d. 10112010: Rp.119.000.000,- - Periode 10112010 s.d. 10112011: Rp.101.150.000,- - Periode 10112011 s.d. 10112012: Rp.77.350.000,- - Periode 10112012 s.d. 10112013: Rp.71.400.000,- - Kecelakaan diri terhadap pengemudi periode 10112009 s.d 10112010: Rp.10.000.000,- - Kecelakaan diri terhadap penumpang Rp.10.000.000,-, maksimal 7 orang periode 10112009 s.d 10112010: Rp.70.000.000,- - Biaya pengobatan Rp.1.000.000,-, maksimal 8 orang periode 10112009 s.d 10112010: Rp.8.000.000,- - Tanggung jawab hukum pihak ketiga periode 10112009 s.d 10112010: Rp.10.000.000,- All Risk 10 Nopember 2009 sd 10 Nopember 2013 64. Toyota Rush 1.5 S MT, Tahun 2008, Nomor Polisi B 1603 BFA Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor: a 1292008 s.d. 1292009 Rp171.150.000,- b 1292009 s.d. 1292010: Rp136.920.000,- c 1292010 s.d. 1292011: Rp119.805.000,- -TJH: a 1292008 s.d. 1292009: Rp.20.000.000,- b 1292009 s.d. 1292010: Rp.20.000.000,- c 1292010 s.d. 1292011: Rp.20.000.000,- All Risk 12 September 2008 sd. 12 September 2011 85 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 65. Toyota Avanza VVT-I 1.3E MT, Tahun 2008, Nomor Polisi 1423 BFA Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor: a 1292008 s.d. 1292009: Rp115.900.000,- b 1292009 s.d. 1292010: Rp.92.720.000,- c 1292010 s.d. 1292011: Rp.81.130.000,- - TJH: a 1292008 s.d. 1292009: Rp.20.000.000,- b 1292009 s.d. 1292010: Rp.20.000.000,- c 1292010 s.d. 1292011: Rp.20.000.000,- All Risk 12 September 2008 sd. 12 September 2011 66. Toyota Avanza, Tahun 2008, Nomor Polisi B 2625 IN Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor: a 1982008 s.d. 1982009: Rp.115.600.000,- b 1982009 s.d. 1982010: Rp.92.480.000,- c 1982010 s.d. 1982011: Rp.80.920.000,- - TJH: a 1982008 s.d. 1982009: Rp.20.000.000,- b 1982009 s.d. 1982010: Rp.20.000.000,- c 1982010 s.d. 1982011: Rp.20.000.000,- All Risk 19 Agustus 2008 sd 19 Agustus 2011 67. Toyota Avanza, Tahun 2008, Nomor Polisi L 1715 NH Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor: a 2582008 s.d. 2582009: Rp.122.000.000,- b 2582009 s.d. 2582010: Rp.97.600.000,- c 2582010 s.d. 2582011: Rp.85.400.000,- - TJH: a 2582008 s.d. 2582009: Rp.20.000.000,- b 2582009 s.d. 2582010: Rp.20.000.000,- c 2582010 s.d. 2582011: Rp.20.000.000,- All Risk 25 Agustus 2008 sd. 25 Agustus 2011 86 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 65. Toyota Avanza VVTI 1.3G MT, Tahun 2008, Nomor Polisi BK 1843 JH Asuransi Mitra - Kendaraan bermotor: a 1192008 s.d. 1192009: Rp.132.000.000,- b 1192009 s.d. 1192010: Rp.112.200.000,- c 1192010 s.d. 1192011: Rp.99.400.000,- - TJH: a 1192008 s.d. 1192009: Rp.20.000.000,- b 1192009 s.d. 1192010: Rp.20.000.000,- c 1192010 s.d. 1192011: Rp.20.000.000,- All Risk 11 September 2008 sd 11 September 2011 68. MercedesE Class 300 Elegan AT, Tahun 2010, Nomor Polisi B 1378 BAB Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor: a 29012010 s.d. 29012011: Rp.1.093.000.000,- b 29012011 s.d. 29012012: Rp929.050.000,- c 29012012 s.d. 29012013: Rp819.750.000,- d 29012013 s.d. 29012014: Rp765.100.000,- - TJH: 29012010 s.d. 29012014: Rp.50.000.000,- - Act of God : Rp.1.093.000.000,- - Kecelakaan penumpang maks 5 orang: Rp.5.000.000,- - Kecelakaan pengemudi: Rp.5.000.000,- - Kerusuhan, pemogokan, terorisme, dan sabotase: Rp.1.093.000.000,- All Risk 29 Januari 2010 sd 29 Januari 2014 87 No. Obyek yang dipertanggungkan Perusahaan Asuransi Penanggung Nilai Pertanggungan Jenis Pertanggungan Jangka Waktu 69. Daihatsu Xenia LI Deluxe MT, Tahun 2010, Nomor Polisi B 1708 BFZ Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor: a 23022010 s.d. 23022011: Rp.123.500.000,- b 23022011 s.d. 23022012: Rp.104.975.000,- c 23022012 s.d. 23022013: Rp.92.625.000,- d 23022013 s.d. 23022014: Rp.86.450.000,- - TJH: 23022010 s.d. 23022014: Rp.10.000.000,- - Act of God : Rp.123.500.000,- - Kecelakaan penumpang maks 5 orang: Rp.5.000.000,- - Kecelakaan pengemudi: Rp.5.000.000,- - Kerusuhan, pemogokan, terorisme, dan sabotase: Rp.123.500.000,- All Risk 23 Pebruari 2010 sd 23 Pebruari 2014 70. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX MT, Tahun 2010, Nomor Polisi L 1581 PH Asuransi ABDA - Kendaraan bermotor: a 16022010 s.d. 16022011: Rp.125.400.000,- b 16022011 s.d. 16022012: Rp.106.590.000,- c 16022012 s.d. 16022013: Rp.94.050.000,- d 16022013 s.d. 16022014: Rp.87.780.000,- - TJH: 6022010 s.d. 16022014: Rp.10.000.000,- - Act of God : Rp.125.400.000,- - Kecelakaan penumpang maks 5 orang: Rp.5.000.000,- - Kecelakaan pengemudi: Rp.5.000.000,- - Kerusuhan, pemogokan, terorisme, dan sabotase: Rp.125.400.000,- All Risk 16 Pebruari 2010 sd 16 Pebruari 2014 88 Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut sudah cukup memadai untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Perseron tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan seluruh perusahaan asuransi dimana Perseroan melakukan penutupan asuransi atas aset yang dimiliki. C.12. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility Sebagai bagian dari komunitas, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan perusahaan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti penggalangan dana bantuan sosial oleh Perseroan maupun karyawan bagi masyarakat yang terkena musibah, pemberian bantuan dana untuk sarana prasarana pendidikan serta pemberian bantuan dana operasional untuk pengembangan olah raga. C.13. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perseroan memiliki transaksi signiikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 1. Piutang Pembiayaan Konsumen Perseroan menyediakan pembiayaan konsumen kepada PT Arta Boga Cemerlang pada tahun 2008 dan 2007. Dimana pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo Piutang Pembiayaan Konsumen dengan PT Arta Boga Cemerlang. 2. Pinjaman Subordinasi Perseroan mendapatkan pinjaman subordinasi dari PT HD Corpora pada tahun 2005. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo Pinjaman Subordinasi dengan PT HD Corpora. Pada tanggal 8 Nopember 2010, Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora sebesar Rp 25.000.000.000 dua puluh lima miliar Rupiah yang digunakan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional Perseroan. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2011 dan dikenakan bunga sebesar 12 pertahun. Manajemen berkeyakinan bahwa tingkat bunga yang diberikan sudah sesuai dengan tingkat bunga bank di pasar. C.14. Persaingan Usaha Saat ini terdapat lebih dari 140 perusahaan pembiayaan di Indonesia, yang mana menyebabkan persaingan usaha di industri pembiayaan sangat ketat. Namun demikian, Bank Indonesia mencatat saldo piutang pembiayaan sebesar Rp. 111 triliun per 30 Juni 2010. sumber: Laporan Bank Indonesia per Juni 2010 dengan saldo pembiayaan yang sangat besar ini, maka terlihat prospek pertumbuhan industri pembiayaan masih menjanjikan. Selama ini Perseroan dapat bersaing dalam industri perusahaan pembiayaan, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya predikat “SANGAT BAGUS” kategori versi majalah infobank Agustus 2010 vol. XXXII. Ditengah-tengah persaingan yang ketat, Perseroan tetap bertumbuh karena strategi Perseroan yang berfokus pada pembiayaan motor baru dan bekas, pembukaan cabang-cabang baru dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan dealer-dealer. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumen dan portofolio pembiayaan Perseroan setiap tahunnya. 89

D. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN

Sesuai dengan Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan dalam Salinan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Pemenuhan tingkat kesehatan terdiri atas : Keterangan Status Catatan Modal disetor minimum Memenuhi ketentuan Modal disetor Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah sebesar Rp 108 miliar telah sesuai dengan syarat modal disetor minimum Rp 100 miliar untuk perusahaan swasta nasional atau patungan Modal sendiri minimum Memenuhi ketentuan Modal sendiri Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah 122,14 dari modal disetor, ini jauh di atas syarat minimum modal sendiri yaitu sebesar 50 dari modal disetor Pembatasan jabatan untuk Direktur Memenuhi ketentuan Berdasarkan dokumen dan data yang ada pada tanggal 31 Oktober 2010, perusahaan telah memenuhi syarat pembatasan jabatan untuk Direktur, karena tidak ada Direktur Perusahaan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan lain atau tidak menjadi komisaris lebih dari 1 Satu perusahaan pembiayaan lain. Pembatasan jabatan untuk Komisaris Memenuhi ketentuan Berdasarkan dokumen dan data yang ada pada tanggal 31 Oktober 2010, perusahaan telah memenuhi syarat pembatasan jabatan untuk Komisaris, karena dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan tidak ada yang merangkap jabatan di lebih dari 3 Tiga perusahaan pembiayaan lain. Jumlah minimum piutang pembiayaan Memenuhi Ketentuan Jumlah piutang pembiayaan perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, adalah sebesar 96,89 dari jumlah aset, masih di atas syarat minimum jumlah piutang pembiayaan yang harus dimiliki yaitu sekurang-kurangnya 40 dari jumlah aset. Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri Memenuhi ketentuan Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 31 Oktober 2010, hanya sebesar 4,46 kali dari modal sendiri, masih jauh di bawah syarat maksimum jumlah pinjaman dibandingkan modal sendiri dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan yaitu maksimum 10 kali, baik untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri

E. PROSPEK USAHA PERSEROAN

Sesuai dengan misi Perseroan, kegiatan usaha Perseroan ditujukan untuk membiayai kendaraan bermotor. Saat ini Perseroan masih fokus pada pembiayaan sepeda motor, dengan mempertimbangkan tingkat penjualan sepeda motor di Indonesia setiap tahun menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Selain itu peningkatan pendapatan masyarakat yang ditunjang oleh stabilitas ekonomi dan sosial politik yang semakin kondusif akan terus mendorong pertumbuhan penjualan sepeda motor di Indonesia. Hal ini akan menjadi peluang bagi pertumbuhan usaha Perseroan. Tingginya pertumbuhan penjualan sepeda motor yang didukung oleh besarnya permintaan pembiayaan untuk pembelian sepeda motor menjadi dua faktor utama yang membuat Perseroan optimis akan kelangsungan usahanya kedepan. Perkembangan Industri Sepeda Motor di Indonesia Pertumbuhan penjualan sepeda motor menunjukkan prospek pertumbuhan yang sangat baik dan tren menunjukkan pertumbuhan akan tetap berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Berikut ini merupakan graik perkembangan penjualan sepeda motor dari tahun 2005 sampai dengan bulan Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI. 90 sumber: AISI, Nopember 2010 Dari tabel diatas, terlihat selama 3 tahun terakhir dari tahun 2008 – 2010 penjualan sepeda motor mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2009 penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebesar 5,9 dibandingkan dengan tahun 2008, hal ini disebabkan oleh adanya krisis ekonomi global. Sampai dengan bulan Oktober 2010, penjualan sepeda motor sudah melampaui penjualan sepeda motor pada tahun 2009. Proyeksi penjualan selama tahun 2010 adalah sebesar 7,3 juta unit. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 25 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi dari AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, bahwa penjualan sepeda motor di tahun 2011 diperkirakan mencapai 8,22 juta unit atau meningkat sebesar 10. Pertumbuhan penjualan sepeda motor di indonesia memiliki prospek yang baik karena faktor-faktor sebagai berikut : - Kondisi pelayanan transportasi umum yang belum memadai baik di daerah perkotaan ataupun pedesaan menyebabkan masyarakat merasa perlu memiliki kendaraan pribadi. - Masyarakat dikota-kota besar lebih memilih memakai sepeda motor dibandingkan dengan mobil karena lebih eisien mengingat kondisi lalulintas yang sangat padat. - Sepeda motor menjadi alternatif sarana transportasi yang lebih ekonomis dikarenakan tingginya harga bahan bakar minyak dan naiknya tarif angkutan umum. - Semakin meningkatnya permintaan sepeda motor di kota kecil merupakan salah satu imbas dari bertambahnya jumlah jalan baru yang dibangun oleh pemerintah daerah. - Penggunaan sepeda motor untuk menunjang usaha konsumen dalam meningkatkan penghasilan. Berikut merupakan tabel penjualan sepeda motor berdasarkan merek mulai dari tahun 2005 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2010: Keterangan 31 Des 31 Okt 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Honda 2.648.190 52,19 2.340.168 52,86 2.141.015 45,67 2.874.576 46,25 2.701.278 46,16 2.894.420 46,64 Yamaha 1.224.595 24,13 1.458.561 32,95 1.833.506 39,11 2.465.546 39,67 2.650.992 45,30 2.782.541 44,84 Suzuki 1.091.962 21,52 568.041 12,83 637.031 13,59 793.758 12,77 438.129 7,49 440.995 7,11 Kawasaki 74.128 1,46 33.686 0,76 38.134 0,81 44.690 0,72 58.150 0,99 68.292 1,10 Lain-lain 35.329 0,70 26.379 0,60 38.577 0,82 37.295 0,60 3.413 0,06 19.129 0,31 Jumlah 5.074.204 100,00 4.426.835 100,00 4.688.263 100,00 6.215.865 100,00 5.851.962 100,00 6.205.377 100,00 sumber:AISI, Nopember 2010 91 Berdasarkan tabel diatas mulai dari tahun 2005 sampai dengan 31 Oktober 2010, penjualan sepeda motor di Indonesia berdasarkan merek didominasi oleh sepeda motor merek Honda dan Yamaha dengan rata-rata penjualan diatas 80- 90. Perkembangan Industri pembiayaan Sepeda Motor Indonesia. Perkembangan industri pembiayaan sepeda motor terkait erat dengan perkembangan industri sepeda motor dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan penjualan sepeda motor Indonesia yang sangat pesat selama beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan industri pembiayaan, terutama sepeda motor. Keinginan masyarakat untuk memiliki sepeda motor baru ataupun bekas masih sangat tinggi, akan tetapi kemampuan atau daya beli konsumen untuk membeli motor secara tunai masih sangat rendah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri pembiayaan sepeda motor. Berdasarkan data pada bulan Oktober 2010, Penjualan sepeda motor secara kredit mencapai ±80 dari total keseluruhan penjualan sepeda motor di Indonesia. Pada kuartal III 2010, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI mencatat terjadi jumlah kontrak perjanjian industri pembiayaan sebesar 14,3 juta atau naik sebesar lebih dari 15 jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 12,4 juta kontrak. Besarnya potensi pasar sepeda motor juga menyebabkan ketatnya tingkat persaingan di sektor pembiayaan sepeda motor. Hal ini terbukti dengan semakin mudahnya masyarakat memperoleh pembiayaan sepeda motor baik sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas, proses kredit yang cepat serta maraknya jumlah bank dan lembaga pembiayaan yang menawarkan kredit sepeda motor. 92

BAB IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, 2007, 2006 dan 2005. Laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sandjaja sekarang Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Surja dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari Rekan, serta untuk tahun 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono dan Rekan, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor tertanggal 17 Maret 2011 atas laporan keuangan per 31 Oktober 2010 memuat paragraph penjelasan mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. NERACA dalam jutaan Rupiah Uraian 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 2006 2005 ASET Kas dan setara kas 8.631 6.987 16.231 3.153 1.253 221 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 726.726 589.258 323.693 190.062 96.746 20.855 Piutang lain-lain 3.280 3.204 1.379 2.354 1.456 259 Biaya dibayar dimuka 2.388 3.709 2.676 2.072 750 172 Beban tangguhan - bersih - 1.188 5.878 14.866 2.186 - Aset pajak tangguhan - bersih 204 1.242 945 451 50 - Aset tetap 8.707 7.260 8.695 6.009 4.766 1.882 Aset lain-lain 110 122 158 249 1.339 1.892 Jumlah Aset 750.046 612.970 359.655 219.216 108.546 25.281 KEWAJIBAN Pinjaman Bank - Pihak Ketiga 588.476 468.264 242.004 105.477 53.396 - Hutang penyalur kendaraan 10.288 11.801 867 1.925 1.182 1.142 Hutang premi asuransi 1.644 1.782 148 663 472 132 Biaya masih harus dibayar 9.745 6.204 2.835 2.817 1.307 380 Hutang pajak 854 1.077 1.545 2.753 629 37 Hutang lain-lain 4.777 1.552 1.633 1.711 2.187 668 Penyisihan imbalan kerja karyawan 2.354 1.662 1.102 400 121 - Kewajiban pajak tangguhan - bersih - - - - - 50 Pinjaman subordinasi - - - 8.000 8.000 8.000 Jumlah Kewajiban 618.138 492.342 250.134 123.746 67.294 10.409 93 Uraian 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Ekuitas Modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh - 108.000 saham pada periode 2010, 2009, 2008 dan 100.000 saham pada tahun 2007 108.000 108.000 108.000 100.000 50.000 25.000 Saldo laba deisiensi 23.908 12.628 1.521 4.530 8.748 10.128 Jumlah Ekuitas 131.908 120.628 109.521 95.470 41.252 14.872 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 750.046 612.970 359.655 219.216 108.546 25.281 LAPORAN LABA RUGI dalam jutaan Rupiah Uraian 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 2006 2005 PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 148.921 123.562 88.015 51.682 17.436 1.268 Bunga bank 23 114 149 115 57 62 Pendapatan lain-lain 9.744 6.418 3.437 895 181 71 Jumlah Pendapatan 158.688 130.094 91.601 52.692 17.674 1.401 BEBAN Bunga dan keuangan 63.472 47.822 24.403 12.522 3.518 13 Gaji dan tunjangan 34.950 32.484 24.178 13.103 5.098 1.076 Penyisihan kerugian penurunan nilai 19.795 10.902 7.987 3.530 1.079 105 Umum dan administrasi 12.553 12.383 11.494 7.899 4.094 1.168 Iklan dan promosi 1.489 1.063 2.268 1.196 788 82 Perolehan pembiayaan Konsumen 1.188 4.690 8.987 4.541 685 - Beban lain-lain 9.944 6.550 3.491 3.672 711 18 Jumlah Beban 143.391 115.894 82.808 46.463 15.973 2.462 Laba rugi sebelum pajak Penghasilan badan 15.297 14.200 8.793 6.229 1.701 1.061 Beban pajak penghasilan badan 4.016 3.094 2.741 2.011 321 50 LABA RUGI BERSIH 11.281 11.106 6.052 4.218 1.380 1.111 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR nilai penuh 104.451 102.836 60.239 72.451 44.273 9.158 94 RASIO-RASIO PENTING Uraian 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 2006 2005 Pertumbuhan Pendapatan n.a 42,02 73,84 198,13 1.161,53 75,56 Laba rugi sebelum pajak penghasilan badan n.a 61,49 41,16 266,20 -260,32 -1.022,61 Beban Usaha n.a 39,96 78,22 190,88 548,78 260,47 Laba rugi bersih n.a 83,51 43,48 205,65 -224,21 -1.233,67 Aset 22,36 70,43 64,06 101,96 329,36 445,91 Kewajiban 25,55 96,83 102,14 83,89 546,50 185,37 Ekuitas 9,35 10,14 14,72 131,43 177,38 1.412,92 Proitabilitas Laba rugi sebelum pajak penghasilan badan terhadap Pendapatan 9,64 10,92 9,60 11,82 9,62 -75,73 Laba rugi Bersih terhadap Pendapatan 7,11 8,54 6,61 8,01 7,81 -79,30 Laba rugisebelum pajak penghasilan badan terhadap Ekuitas 11,60 11,77 8,03 6,52 4,12 -7,13 Laba rugiBersih terhadap Ekuitas 8,55 9,21 5,53 4,42 3,35 -7,47 Laba rugisebelum pajak penghasilan badan terhadap Jumlah Aset 2,04 2,32 2,44 2,84 1,57 -4,20 Laba rugiBersih terhadap Jumlah Aset 1,50 1,81 1,68 1,92 1,27 -4,39 Solvabilitas Aset terhadap Kewajiban x 1,21 1,25 1,44 1,77 1,61 2,43 Gearing Ratio x 4,49 3,89 2,22 1,16 1,22 0,03 Kewajiban terhadap Ekuitas x 4,69 4,08 2,28 1,30 1,63 0,70 Kewajiban terhadap Aset kali 0,82 0,80 0,70 0,56 0,62 0,41 Tidak dapat di perbandingkan karena periode yang dicakup kurang dari 1 tahun kewajiban pinjaman yang berbunga 95

BAB X. EKUITAS