28
BAB VI.  KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 17 Maret 2011 atas Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman  Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan mengenai
penerapan  PSAK  No.  50  Revisi  2006,  “Instrumen  Keuangan:  Penyajian  dan  Pengungkapan”,  dan  PSAK  No.  55 Revisi  2006,  “Instrumen  Keuangan:  Pengakuan  dan  Pengukuran”.  Penerapan  PSAK  revisi  ini  dilakukan  secara
prospektif.
29
BAB VII.  KETERANGAN TENTANG PERSEROAN
A.   RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN
Perseroan didirikan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation Indo Lease berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease  No. 41 tanggal  20 September 1972, dibuat di hadapan
Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56.
Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada
tanggal 9 Mei 2006.
Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut: a.
Akta Berita Acara No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.19 tanggal 10 Maret 1989, dibuat di hadapan Jacinta Susanti,
S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang  keduanya  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Menteri  Kehakiman  Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2578.HT.01.04-TH.89 tanggal 27 Maret 1989 dan telah didaftarkan
di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926,
mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing  dan perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan.
b. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H.,
Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Menteri  Kehakiman  Republik  Indonesia  dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Pebruari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1994, Tambahan No.3815, mengenai persetujuan RUPSLB atas
perubahan Pasal 4 ayat 1, 2 dan 3 Anggaran Dasar Perseroan tentang permodalan.
c. Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.37  tanggal  19  Juni  1995,  dibuat  di  hadapan  Neneng  Salmiah,  S.H.,
Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Menteri  Kehakiman  Republik  Indonesia  dengan Surat Keputusan No.C2-9232.HT.01.04-TH.95 tanggal 28 Juli 1995 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan di bawah No.1620A.NotHKM1995PN.Jak.Sel pada tanggal 22 Agustus 1995 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.99 tanggal 12 Desember 1995, Tambahan No.10214,
mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT Niaga Leasing Corporation.
d. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,
Notaris di Jakarta, mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel. e.
Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.152  tanggal  17  September  1997,  dibuat  di  hadapan  Buntario  Tigris Darmawa,  Ng  S.H.,  pengganti  dari  Rachmat  Santoso,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-11270.HT.01.04-TH.97 tanggal 30 Oktober 1997, dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana telah diterima
dan dicatat pada tanggal 30 Oktober 1997 dengan No.C2-HT.01.04-A.23545, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kodya  Jakarta  Selatan  di  bawah  No.1907BH.09.03XI97
pada tanggal 27 Nopember 1997 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.19 tanggal 6  Maret  1998, Tambahan  No.1420,  mengenai  persetujuan  RUPSLB  atas  perubahan  seluruh Anggaran  Dasar
Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No.1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.
f. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H.,  pengganti  dari  B.R.Ay.  Mahyastoeti  Notonagoro,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan
persetujuan  dari  Menteri  Hukum  dan  Perundang-undangan  Republik  Indonesia  dengan  Surat  Keputusan No.C-23123.HT.01.04.TH.2000  tanggal  26  Oktober  2000  dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perusahaan  di
Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kodya  Jakarta  Selatan  di  bawah  No.  1110RUB.09.03XI2000  pada  tanggal 8 Nopember 2000 serta telah  diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal 7 Januari 2011,
30 Tambahan No.201, mengenai persetujuan atas perluasan kegiatan usaha Perseroan, peningkatan modal dasar
dan  pengeluaran  sebagian  saham  simpanan  portopel  serta  perubahan  nama  Perseroan  menjadi  PT  Niaga Leasing.
g. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.13 tanggal 5 Pebruari 2002 juncto Akta Pernyataan Keputusan
Para Pemegang Saham No.16 tanggal 5 Desember 2001, keduanya dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-11642.HT.01.04.TH.2002 tanggal 27 Juni 2002 dan telah didaftarkan dalam  Daftar  Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kabupaten  Sidoarjo  di  bawah  No.51010
BH.1317II2006 pada tanggal 13 Pebruari 2006 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.2 tanggal  7  Januari  2011,  Tambahan  No.202,  mengenai  persetujuan  atas  perubahan  nama  Perseroan  menjadi
PT Niaga Indovest Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang semula di Jakarta menjadi di Surabaya.
h. Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat  Keputusan  No.C-01912  HT.01.04.TH.2006  tanggal  23  Januari  2006  dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar
Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kota  Jakarta  Barat  pada  tanggal  9  Mei  2006  serta  telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301, mengenai
persetujuan RUPSLB atas perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance dan tempat kedudukan Perseroan yang  semula  di  Surabaya  menjadi  di  Jakarta  serta  peningkatan  modal  dasar  dan  modal  ditempatkandisetor
Perseroan.
i. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.48
tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar  Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kotamadya  Jakarta  Barat  di  bawah  No.039RUB
09.02I2007  pada  tanggal  9  Januari  2007,  serta  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia No.32  tanggal  20 April  2007,  Tambahan  No.3706,  mengenai  persetujuan  atas  peningkatan  modal  dasar  dan
modal ditempatkandisetor Perseroan.
j. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.13
tanggal 2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal
20 Nopember 2006 dengan No.W7-HT.01.04-3666 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta Barat di bawah No.139RUB 09.02I2007 pada tanggal 23 Januari
2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal 25 Januari 2008, Tambahan No.75, mengenai persetujuan atas peningkatan modal ditempatkandisetor Perseroan.
k. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No.07
tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada  Menteri  Hukum  dan  Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  sebagaimana  telah  diterima  dan  dicatat
pada tanggal 26 Nopember 2007 dengan No.C-UM.HT.01.04-4247 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 18L2011, mengenai persetujuan peningkatan
modal ditempatkandisetor Perseroan.
l. Akta  Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang  Saham
No.167 tanggal 14 Agustus 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-73934.
AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0096428. AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 302,mengenai persetujuan atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan  sehubungan  dengan  penyesuaian  dengan  Undang-undang  No.40  tahun  2007  tentang  Perseroan
Terbatas.
m.  Akta  Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang  Saham No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah
mendapat  persetujuan  Menteri  Hukum  dan  Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  dengan  Surat  Keputusan No.AHU-99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
No.AHU.0124768.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303,mengenai persetujuan atas peningkatan
modal dasar dan modal ditempatkandisetor Perseroan.
31 n.
Akta  Berita Acara  Rapat  No.07  tanggal  3  Mei  2010,  dibuat  oleh  Eliwaty Tjitra,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah
diterima dan dicatat pada tanggal 28 Juni 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-15859 dan telah didaftarkan dalam Daftar  Perseroan  No.AHU.0048222.AH.01.09.Tahun  2010  tanggal  28  Juni  2010,  mengenai  persetujuan  atas
perubahan mengenai tugas dan wewenang Direksi.
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang  berlaku  khususnya  di  bidang  pasar  modal, Anggaran  Dasar  Perseroan  seluruhnya  diubah  berdasarkan Akta
Berita Acara Rapat No.32 tanggal 12 Januari 2011 dibuat oleh Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal  14 Januari 2011.
Adapun  maksud  dan  tujuan  Perseroan  adalah  melakukan  kegiatan  yang  termasuk  dalam  bidang  usaha  lembaga pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
1 Sewa Guna Usaha Leasing;
2 Anjak Piutang Factoring;
3 Pembiayaan Konsumen Consumer Finance;
4 Usaha Kartu Kredit.
Perseroan memiliki 16 kantor cabang yang tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Bekasi, Tambun, Tangerang, Serpong, Depok, Bandung, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, Medan, Palembang, Betung dan Pekanbaru.
Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan penting sebagai berikut :
No. Jenis Ijin
Keterangan
1. Ijin  Perusahaan Pembiayaan
Keputusan  Menteri  Keuangan  Republik  Indonesia  No.  187KMK.062001  tentang Pemberian  Izin  Usaha  Perusahaan  Pembiayaan  kepada  PT  Niaga  Leasing  yang
kemudian diubah melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP- 387KM.52005  yang  menerangkan  mengenai  perubahan  Izin  Usah  Perusahaan
Pembiayaan  atas  nama  PT  Niaga  Leasing  menjadi  “PT  Niaga  Indovest  Finance”. Setelah  diubah  menjadi  “PT  HD  Finance”  di  tahun  2005  Perseroan  memperoleh
izin  Perubahan  Nama  Perusahaan  Pembiayaan  Konsumen  dari  Menteri  Keuangan Republik  Indonesia  berdasarkan  Surat  Keputusan  Menteri  Keuangan  Republik
Indonesia No. KEP-012KM.122006 tanggal 19 Juni 2006.
2. NPWP
No.01.306.439.9-038.000 atas nama Perseroan 3.
Surat Keterangan Domisili No.371.824.5112010 tanggal 6 Mei 2010 dikeluarkan oleh Lurah Kelapa Dua, yang
menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Jalan Panjang Arteri Kelapa Dua No.29 RT.00102, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Administrasi Jakarta
Barat; dan berlaku sampai dengan tanggal 26 Mei 2011
1.
PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Tahun 1972
Sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan
dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah
diumumkan  dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56.
32 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat pendirian adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
-   Raden Mas Kusmuljono 40
2.000.000 20,00
-   Achmad Sjahaboedin 40
2.000.000 20,00
-   Frederik Gerard Leimena 60
3.000.000 30,00
-   PT Buana Aviation Supply 20
1.000.000 10,00
-   Bungaran Mangatas Albert Pardede 40
2.000.000 20,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200
10.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 800
40.000.000 -
Catatan : Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan,  HD  Corpora  dan  Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa:
1
Bukti penyetoran modal sebesar Rp 10.000.000,- sepuluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2
Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 1972 – 1982
Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal    11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD Corpora,  diterangkan  mengenai  pernyataan  dan  penegasan  dari  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD  Corpora  sebagai
berikut: a.
Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan Perseroan, yaitu pada periode antara:
1. Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation PT Indo Lease No.41 tanggal 20 September 1972,
dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 524425 tanggal 20 Nopember
1972;  didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56; dan
2. Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden Santoso, Notaris di Jakarta,tercatat
adanya: 1
pengalihan saham Perseroan dari Raden Mas Kusmuljono, Achmad Sjahaboedin, PT Buana Aviation Supply, dan Bungaran Mangatas Albert Pardede kepada Frederik Gerard Leimena sehingga seluruh
saham Perseroan sebanyak 200 dua ratus saham dimiliki oleh Frederik Gerard Leimena. 2
peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebesar Rp 40.000.000,- empat puluh juta Rupiah.
b. Akta yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas peningkatan
modal  ditempatkanmodal  disetor  dan  perubahan  susunan  pemegang  sahampengalihan  saham  serta  akta pengalihan saham tersebut di atas tidak dapat ditemukan.
c. Peningkatan  modal  ditempatkanmodal  disetor  dan  perubahan  susunan  pemegang  sahampengalihan  saham
tersebut di atas telah tercatat pada Perseroan. d.
Bukti  penyetoran  modal  sebesar  Rp.40.000.000,-  empat  puluh  juta  Rupiah  sebagaimana  disebutkan  di  atas tidak dapat ditemukan.
Penyetoran  modal  pada  tersebut  telah  dilakukan  dalam  bentuk  uang  tunai  dan  telah  diterima  serta  dicatat  dalam pembukuan Perseroan.
33 Dengan dilakukannya pengalihan saham dan peningkatan modal tersebut di atas, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Frederik Gerard Leimena
400 20.000.000
40,00 Sjamsi Bachrum Nasution
600 30.000.000
60,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Tahun 1982
Berdasarkan Akta Penjualan dan Pembelian Saham No.95 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat di hadapan Raden Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli 600 enam ratus saham Perseroan milik Sjamsi Bachrum Nasution
kepada Frederik Gerard Leimena. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.94 tanggal 28 Oktober 1982, dibuat oleh Raden
Santoso, S.H., Notaris di Jakarta.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
50.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Frederik Gerard Leimena 1.000
50.000.000 100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Tahun 1988
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.20 tanggal 9 Juni 1988, dibuat di hadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta,  telah  dilakukan  jual  beli  1.000  seribu  saham  Perseroan  milik  Frederik  Gerard  Leimena  masing-masing
kepada Nn.Indira Poerwita Djohan sejumlah 770 tujuh ratus tujuh puluh saham;Tryana Sjamun sejumlah 130 seratus tiga puluh saham dan Soedjatmiko sejumlah 100 seratus saham.
Jual  beli  saham  tersebut  telah  mendapat  persetujuan  dari  RUPSLB  Perseroan  yang  keputusannya  sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara No.19 tanggal 9 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 50.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar
1.000 50.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   Nn.Indira Poerwita Djohan
770 38.500.000
77,00 -   Tryana Sjamun
130 6.500.000
13,00 -   Soedjatmiko
100 5.000.000
10,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000
50.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Berdasarkan Akta  Berita Acara  No.  27  tanggal  17  Juni  1988  dibuat  oleh  Jacinta  Susanti,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta, sebagaimana  diubah  dengan  Akta  Perubahan  Anggaran  Dasar  No.19  tanggal  10  Maret  1989  dibuat  di  hadapan
Jacinta  Susanti,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Menteri  Kehakiman  Republik Indonesia  dengan  Surat  Keputusan  No.C2-2578.HT.01.04-TH.89  tanggal  27  Maret  1989  dan  telah  didaftarkan  di
Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989 serta
34 telah  diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926, diterangkan
mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas : a.   peningkatan modal dasar Perseroan sejumlah Rp 950.000.000,- sembilan ratus lima puluh juta Rupiah sehingga
menjadi Rp1.000.000.000,- satu miliar Rupiah; b.
peningkatan  modal  ditempatkandisetor  sejumlah  Rp150.000.000,-  seratus  lima  puluh  juta  Rupiah  sehingga menjadi Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah;
c. perubahan nilai nominal saham menjadi Rp 1.000.000,- satu juta Rupiah.
Dengan  disetujui  dan  berlakunya  hal-hal  tersebut  di  atas,  maka  struktur  permodalan  Perseroan  menjadi  sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 1.000
1.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   Nn.Indira Poerwita Djohan
154 154.000.000
77,00 -   Tryana Sjamun
26 26.000.000
13,00 -   Soedjatmiko
20 20.000.000
10,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200
200.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 800
800.000.000 -
Catatan: Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan,  HD  Corpora  dan  Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1  Bukti penyetoran modal sebesar Rp 150.000.000,- seratus lima puluh juta Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat
ditemukan. 2  Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan
Perseroan.
Tahun 1988 – 1990
Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD Corpora,  diterangkan  mengenai  pernyataan  dan  penegasan  dari  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD  Corpora  sebagai
berikut:
a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan
Perseroan, yaitu pada periode antara: 1
Akta Berita Acara PT Indonesia Lease Corporation No.27 tanggal 17 Juni 1988, dibuat oleh Jacinta Susanti, S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  sebagaimana  diubah  dengan  Akta  Perubahan  Anggaran  Dasar  No.19  tanggal
10  Maret  1989,  dibuat  di  hadapan  Jacinta  Susanti,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan     No.C2-2578.HT.01.04-
TH.89 tanggal 27 Maret 1989; didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No.7751989 dan No.7761989 pada tanggal 18 April 1989; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No.41 tanggal 23 Mei 1989, Tambahan No.926; dan
2 Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.92  tanggal  20  Desember  1990,  dibuat  di  hadapan  Imas  Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994; didaftarkan di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat di bawah No.1811994 pada tanggal 26 Februari 1994; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815 “Akta No.92”
35 tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Indira Poerwita Djohan, Tryana Sjamun, dan Soedjatmiko sehingga
susunan pemegang saham Perseroan setelah dibuatnya Akta No.92 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   Herman Setiawan
54 54.000.000
1,80 -   Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga
546 546.000.000
18,20 -   Koperasi Citra Niaga
1.950 1.950.000.000
65,00 -   PT Bank Niaga
450 450.000.000
15,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT. HD Corpora, dan Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT. HD Corpora bahwa: 1.  Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.800.000.000,- dua miliar delapan ratus juta Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak
dapat ditemukan. 2.  Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan
Perseroan.
Tahun 1990
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.92 tanggal 20 Desember 1990, dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah  No.1811994  pada  tanggal  26 Pebruari  1994  serta telah  diumumkan  dalam  Berita Negara
Republik  Indonesia  No  52  tanggal  1  Juli  1995,  Tambahan  No.3815  diterangkan  mengenai  persetujuan  RUPSLB Perseroan atas :
a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 1.000.000.000,- satu miliar Rupiah menjadi Rp 10.000.000.000,-
sepuluh miliar Rupiah; b.
peningkatan modal ditempatkandisetor dari Rp 200.000.000,- dua ratus juta Rupiah menjadi Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah.
Dengan  disetujui  dan  berlakunya  hal-hal  tersebut  di  atas,  maka  struktur  permodalan  Perseroan  menjadi  sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   Herman Setiawan
54 54.000.000
1,80 -   Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua PT Bank Niaga
546 546.000.000
18,20 -   Koperasi Citra Niaga
1.950 1.950.000.000
65,00 -   PT Bank Niaga
450 450.000.000
15,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Tahun 1990 – 1995
Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD Corpora,  diterangkan  mengenai  pernyataan  dan  penegasan  dari  Direksi  Perseroan  dan  PT  HD  Corpora  sebagai
berikut:
a. Sebelum PT HD Corpora menjadi pemegang saham Perseroan dan menempatkan pihak-pihak dalam pengurusan
Perseroan, yaitu pada periode antara:
36 1
Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.92  tanggal  20  Desember  1990,  dibuat  di  hadapan  Imas  Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C2-3.HT.01.04-TH.94 tanggal 3 Januari 1994 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat  di  bawah  No.1811994  pada  tanggal  26  Pebruari  1994  serta  telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 52 tanggal 1 Juli 1995, Tambahan No.3815; dan
2 Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,
Notaris di Jakarta, tercatat adanya pengalihan saham Perseroan dari Herman Setiawan, Yayasan Dana Tunjangan Hari Tua   PT Bank
Niaga  dan  Koperasi  Citra  Niaga  seluruhnya  kepada  PT  Bank  Niaga  sehingga  seluruh  saham  Perseroan  sejumlah 3.000 tiga ribu saham dimiliki oleh PT Bank Niaga.
b. Akta  yang  menerangkan  mengenai  persetujuan  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Perseroan  atas  perubahan
susunan  pemegang  sahampengalihan  saham  serta  akta  pengalihan  saham  tersebut  di  atas  tidak  dapat ditemukan.
c. Perubahan susunan pemegang sahampengalihan saham tersebut di atas telah telah tercatat pada Perseroan.
Dengan dilakukannya pengalihan saham di atas, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   PT Bank Niaga
3.000 3.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 3.000
3.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 7.000
7.000.000.000 -
Tahun 1996
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.39 tanggal 15 Mei 1996 dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai persetujuan RUPSLB atas pengeluaran sebagian saham simpanan portopel
sebanyak 2.000 dua ribu saham atau sejumlah Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga adalah pemilik 5.000 lima ribu saham dalam Perseroan.
Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -  PT Bank Niaga
5.000 5.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000
5.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 5.000
5.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan wealth Paradise
Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1  Bukti penyetoran modal sebesar Rp 2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2  Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 1997
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.28 tanggal 10 Januari 1997, dibuat di hadapan Neneng Salmiah, S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  mengenai  persetujuan  RUPSLB  Perseroan  atas  pengeluaran  sebagian  saham  simpanan
portopel sebanyak 3.000 tiga ribu saham atau sejumlah Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Bank Niaga, sehingga PT Bank Niaga  menjadi pemilik 8.000 delapan ribu saham dalam
Perseroan.
37 Dengan disetujui hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 10.000
10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Bank Niaga
8.000 8.000.000.000
100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 8.000
8.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 2.000
2.000.000.000 -
Catatan: Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan,  HD  Corpora  dan  Wealth
Paradise Holdings Limited, diterangkan bahwa: 1  Bukti penyetoran modal sebesar Rp 3.000.000.000,- tiga miliar Rupiah sebagaimana tersebut diatas tidak dapat ditemukan.
2  Penyetoran modal pada tersebut telah dilakukan dalam bentuk uang tunai dan telah diterima serta dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 2000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana,
S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.
TH.2000  tanggal  26  Oktober  2000  dan  telah  didaftarkan  dalam  Daftar  Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110RUB.09.03XI2000 pada tanggal 8 Nopember 2000 serta telah
diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  No.2  tanggal  7  Januari  2011, Tambahan  No.  201,  mengenai persetujuan  RUPSLB  Perseroan  atas  peningkatan  modal  dasar  dari  Rp  10.000.000.000,-  sepuluh  miliar  Rupiah
menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah dan pengeluaran sebagian saham simpanan portopel sebanyak  2.000  dua  ribu  saham  atau  sejumlah  2.000.000.000,-  dua  miliar  Rupiah  yang  diambil  bagian  oleh
PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham dan PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham.
Dengan  disetujui  dan  berlakunya  hal-hal  tersebut  di  atas,  maka  struktur  permodalan  Perseroan  menjadi  sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   PT Bank Niaga
9.980 9.980.000.000
99,80 -   PT Niaga Management Company
20 20.000.000
0,20
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Catatan :
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan dan PT HD Corpora, diterangkan mengenai pernyataan dan penegasan dari Direksi Perseroan dan PT HD Corpora bahwa:
1.  Saham-saham baru sejumlah 2.000 dua ribu saham yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Niaga Leasing Corporation No.26 tanggal
6  September  2000  juncto Akta  Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Diluar  Rapat  PT  Niaga  Leasing  Corporation No.51  tanggal  12  September  2000,  keduanya  dibuat  di  hadapan  Siti  Rayhana,  S.H.,  pengganti  dari  B.R.Ay.  Mahyastoeti
Notonagoro , S.H., Notaris di Jakarta, diambil bagian oleh:
a.   PT Bank Niaga sebanyak 1.980 seribu sembilan ratus delapan puluh saham; dan b.
PT Niaga Management Company sebanyak 20 dua puluh saham. 2.
Bukti penyetoran modal sebesar Rp.2.000.000.000,- dua miliar Rupiah sebagaimana disebutkan di atas tidak dapat ditemukan. Penyetoran  modal  tersebut  telah  dilakukan  dalam  bentuk  uang  tunai  dan  telah  diterima  serta  dicatat  dalam  pembukuan
Perseroan.
Tahun 2001
Berdasarkan  Akta  Jual  Beli  Saham  No.199  tanggal  29  Oktober  2001,  dibuat  di  hadapan  Irawan  Soerodjo,  S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik  PT Bank Niaga Tbk sejumlah 6.000 enam ribu
saham  kepada  PT  Millenium  Mitra  Sukses;  Berdasarkan Akta  Jual  Beli  Saham  No.200  tanggal  29  Oktober  2001,
38 dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Bank
Niaga,Tbk sejumlah 3.980 tiga ribu sembilan ratus delapan puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.201 tanggal 29 Oktober 2001, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris
di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Niaga Manajemen Citra sejumlah 20 dua puluh saham kepada PT Surya Gemilang Sentosa.
Jual  beli  saham  tersebut  telah  mendapat  persetujuan  dari  RUPSLB  Perseroan  yang  keputusannya  sebagaimana termaktub  dalam  Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  No.198  tanggal  29  Oktober  2001,  dibuat  dihadapan  Irawan
Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Oktober 2005 dengan No.C-UM.02.01.15173  dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Millenium Mitra Sukses
6.000 6.000.000.000
60,00 - PT Surya Gemilang Sentosa
4.000 4.000.000.000
40,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Tahun 2005
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Millenium Mitra Sukses sejumlah 6.000 enam ribu saham
kepada HDC ; Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.5 tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 3.999 tiga
ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan saham kepada PT HD Corpora; dan Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.6 tanggal 1 April 2005, dibuat dihadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham
Perseroan milik PT Surya Gemilang Sentosa sejumlah 1 satu saham kepada PT Capsule Copora;
Jual  beli  saham  tersebut  telah  mendapat  persetujuan  dari  RUPSLB  Perseroan  yang  keputusannya  sebagaimana termaktub  dalam Akta  Berita Acara  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Luar  Biasa  PT  Niaga  Indovest  Finance  No.3
tanggal 1 April 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri  Hukum  dan  Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia  sebagaimana  telah  diterima  dan  dicatat  pada  tanggal
21 April 2005 dengan No. C-UM.02.01.5439 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
9.999 9.999.000.000
99,99 - PT Capsule Copora
1 1.000.000
0,01
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.4 tanggal 1 Juli 2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham Perseroan milik PT Capsule Copora sejumlah 1 satu saham kepada Soeharto
Djojonegoro;  Jual  beli  saham  tersebut  telah  mendapat  persetujuan  dari  RUPSLB  Perseroan  yang  keputusannya sebagaimana  termaktub  dalam Akta  Pernyataan  Keputusan  Rapat  PT  Niaga  Indovest  Finance  No.3  tanggal  1  Juli
2005, dibuat di hadapan Hestyani Hassan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima pada tanggal 15 September 2005 dengan No.
C-UM.02.01.13561 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Sidoarjo pada tanggal 28 Pebruari 2006.
39 Dengan dilaksanakannya jual beli saham, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 25.000
25.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
9.999 9.999.000.000
99,99 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,01
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000
10.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 15.000
15.000.000.000 -
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di  Jakarta,  yang  telah  mendapatkan  persetujuan  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak Asasi  Manusia  Republik  Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Maret 2006 serta diumumkan
dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  No.3  tanggal  11  Januari  2011, Tambahan  No.301,  diterangkan  mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan modal dasar dari Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah menjadi Rp 50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah; dan b.
peningkatan  modal  ditempatkandisetor  dari  Rp  10.000.000.000,-  sepuluh  miliar  Rupiah  menjadi Rp 25.000.000.000,- dua puluh lima miliar Rupiah, diambil bagian dan disetor oleh:
1 PT HD Corpora sebanyak 750 tujuh ratus lima puluh saham atau sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus
lima puluh juta Rupiah; dan 2
Wealth  Paradise  Holdings  Ltd  sebanyak  14.250  empat  belas  ribu  dua  ratus  lima  puluh  atau  sebesar Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
Rp Modal Dasar
50.000 50.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
10.749 10.749.000.000
42,996 - Wealth Paradise Holdings Ltd
14.250 14.250.000.000
57,000 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,004
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000
25.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 25.000
25.000.000.000 -
Catatan : 1.
Atas perubahan pemegang saham tersebut di atas, Perseroan telah menyampaikan Laporan Kepada Menteri Keuangan  Cq  Direktur  Jenderal  Lembaga  Keuangan  sesuai  surat  No.041HR-DIRVI2006  tanggal  28  Juni
2006.
2.
Penyetoran  modal  sebesar  Rp  15.000.000.000,-  lima  belas  miliar  Rupiah  tersebut  di  atas  telah  dilakukan dengan perincian sebagai berikut:
a.   sebesar  Rp  5.134.500.000,-  lima  miliar  seratus  tiga  puluh  empat  juta  lima  ratus  ribu  Rupiah, Rp  3.946.000.000,-  tiga  miliar  sembilan  ratus  empat  puluh  enam  juta  Rupiah,  dan  Rp  1.970.000.000,-
satu miliar sembilan ratus tujuh puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di Bank Lippo tertanggal 30 Desember 2005;
b. sebesar Rp 978.000.000,- sembilan ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah, Rp 985.000.000,- sembilan
ratus  delapan  puluh  lima  juta  Rupiah,  dan  Rp  983.508.000,-  sembilan  ratus  delapan  puluh  tiga  juta lima  ratus  delapan  ribu  Rupiah  berdasarkan  Laporan  rekening  Perseroan  di  Bank  BCA  untuk  periode
30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005;
c. sebesar Rp 750.000.000,- tujuh ratus lima puluh juta Rupiah berdasarkan Laporan rekening Perseroan di
Bank BCA  untuk periode 30 Nopember 2005 sampai dengan 31 Desember 2005;
40 d.
sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus lima puluh  Rupiah  telah  tercakup  dalam  penyetoran  modal  berdasarkan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Para
Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.48 tanggal 13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta;
e. sebesar Rp 17.594.850,- tujuh belas juta lima ratus sembilan puluh empat ribu delapan ratus lima puluh
Rupiah berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, HD Corpora dan Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa:
a. Bukti penyetoran modal sebesar jumlah tersebut tidak dapat ditemukan.
b. Penyetoran  modal  pada  tersebut  telah  dilakukan  dalam  bentuk  uang  tunai  dan  telah  diterima  serta
dicatat dalam pembukuan Perseroan.
Tahun 2006
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan  No.48  tanggal  13  Juli  2006,  dibuat  di  hadapan  Budiningsih  Kurnia,  S.H.,  pengganti  dari  Eliwaty  Tjitra,
S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-24225 HT.01.04.TH.2006 tanggal 22 Agustus 2006 dan telah didaftarkan
dalam  Daftar  Perusahaan  pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kotamadya  Jakarta  Barat  di  bawah  No.039RUB 09.02I2007  pada  tanggal  9  Januari  2007  serta  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  No.32
tanggal 20 April 2007, Tambahan No.3706, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan  modal  dasar  dari  Rp  50.000.000.000,-  lima  puluh  miliar  Rupiah  menjadi  Rp  100.000.000.000,-
seratus miliar Rupiah; dan b.
peningkatan  modal  ditempatkandisetor  dari  Rp  25.000.000.000,-  dua  puluh  lima  miliar  Rupiah  menjadi Rp 40.000.000.000,- empat puluh miliar Rupiah, yang diambil bagian dan disetor oleh Wealth Paradise Holdings
Ltd sebanyak 15.000 lima belas ribu saham atau sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal
Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- PT HD Corpora 10.749
10.749.000.000 26,8725
- Wealth Paradise Holdings Ltd 29.250
29.250.000.000 73,1250
- Soeharto Djojonegoro 1
1.000.000 0,0025
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40.000
40.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 60.000
60.000.000.000 -
Catatan :
1.
Penyetoran modal sebesar Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah telah dilakukan oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada:
a.  Surat Citibank N.A. kepada Perseroan No.Ref.3396054386 tertanggal 23 Pebruari 2006, yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke dalam rekening Perseroan di
Citibank N.A.; Kurs yang digunakan pada saat pengkreditan dana tersebut adalah 1 US = Rp 9.270,- sehingga nilai penyetoran menjadi sebesar Rp 5.283.900.000,-.
b.  Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Juni 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 568,000 atau sejumlah Rp 5.256.272.000,- berdasarkan kurs 1US = Rp.9.254,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening
atas nama Perseroan di BCA; c.  Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 1 Mei 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US
564,500 atau sejumlah Rp 4.946.713.500,- berdasarkan kurs 1US = Rp.8.763,- dari Wealth Paradise Holding Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA;
Dengan  perhitungan  kurs  di  atas,  terdapat  kelebihan  penyetoran  oleh  Wealth  Paradise  Holding  Ltd  sebesar    Rp  486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah.
Berdasarkan  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  dibuat  oleh  Direksi  Perseroan,  HD  Corpora  dan  Wealth Paradise Holding Limited, diterangkan bahwa dari jumlah Rp.486.885.500,- empat ratus delapan puluh enam juta delapan ratus
delapan puluh lima ribu lima ratus Rupiah tersebut:
41
a. sebesar Rp 251.488.350,- dua ratus lima puluh satu juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus lima puluh Rupiah
dipergunakan untuk menutup kewajiban penyetoran modal oleh Wealth Paradise Holding Ltd berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  PTHD  Finance  No.13  tanggal
2 Oktober 2006, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.
b. Kelebihan penyetoran sebesar Rp 235.397.150,- dua ratus tiga puluh lima juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu seratus
lima puluh Rupiah digunakan sebagai setoran modal berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Saham PTNiaga Indovest Finance No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta
Berdasarkan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang Saham  Perseroan  No.13  tanggal  2  Oktober  2006,  dibuat  di  hadapan  Eliwaty  Tjitra,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta,  yang
telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada  tanggal  20 Nopember  2006  dengan  No.W7-HT.01.04-3666  dan  didaftarkan  dalam  Daftar Perusahaan
pada  Kantor  Pendaftaran  Perusahaan  Kotamadya  Jakarta  Barat  di  bawah  No.139RUB  09.02I2007  pada  tanggal 23  Januari  2007  serta  telah  diumumkan  dalam  Berita  Negara  Republik  Indonesia  No.8  tanggal  25  Januari  2008,
Tambahan No.75; diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan sebanyak 10.000 sepuluh ribu saham atau sebesar Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah
yang seluruhnya diambil bagian oleh Wealth Paradise Holdings Ltd.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
10.749 10.749.000.000
21,498 - Wealth Paradise Holdings Ltd
39.250 39.250.000.000
78,500 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,002
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000
50.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 50.000
50.000.000.000 -
Catatan: 1.  Penyetoran  modal  sebesar  Rp  10.000.000.000,-  sepuluh  miliar  Rupiah  telah  dilakukan  oleh  Wealth  Paradise  Holding  Ltd
sebagaimana ternyata pada: a.
Nota  Kredit  Bank  Central  Asia  BCA  tertanggal  11  Agustus  2006,  yang  menerangkan  mengenai  pengkreditan  dana sejumlah US523,000 atau sejumlah Rp 4.745.769.400,- dengan kurs 1US = Rp 9.062,- dari Wealth Paradise Holdings
Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; b.
Nota Kredit Bank Central Asia BCA tertanggal 14 September 2006, yang menerangkan mengenai pengkreditan dana sejumlah US 549,450 atau sejumlah Rp 5.002.742.250,- dengan kurs 1US = Rp 9.105,- dari Wealth Paradise Holdings
Ltd ke rekening atas nama Perseroan di BCA; Total  penyetoran  dalam  mata  uang  Dolar  Amerika  Serikat  adalah  sebesar  US1,073,150  sehingga  sesuai  dengan  kurs  yang
disebutkan dalam Nota Kredit di atas, seluruhnya setara dengan Rp 9.748.511.650,-.
Berdasarkan Pernyataan dan Penegasan tertanggal 11 Januari 2011, dibuat oleh Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise  Limited,  diterangkan  bahwa  sisa  penyetoran  sebesar  Rp  251.488.350,-  telah  tercakup  dalam  penyetoran  sebesar
sebagaimana  ternyata  pada  Surat  Citibank  N.A.  kepada  Perseroan  No.Ref.3396054386  tertanggal  23  Pebruari  2006,  yang mengkonirmasikan mengenai pengkreditan dana sejumlah US570,000 dari rekening atas nama Wealth Paradise Holding Ltd ke
dalam rekening Perseroan di Citibank N.A. sebagaimana diuraikan dalam kaitannya dengan penyetoran modal berdasarkan Akta Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Perseroan  No.48  tanggal
13 Juli 2006, dibuat di hadapan Budiningsih Kurnia, S.H., pengganti dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta.
Tahun 2007
Berdasarkan  Akta  Pernyataan  Keputusan  Para  Pemegang  Saham  Sebagai  Pengganti  Rapat  Umum  Pemegang Saham Perseroan No.07 tanggal 1 Nopember 2007, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan  dicatat  pada  tanggal  26  Nopember  2007  dengan  No.C-UM.HT.01.04-4247  dan  telah  diumumkan  dalam  Berita
Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari, Tambahan No. 18L2011, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas peningkatan modal ditempatkan serta modal disetor dari Rp 50.000.000.000,- lima puluh
miliar Rupiah menjadi Rp 100.000.000.000 seratus miliar Rupiah dan pengeluaran sisa saham dari modal dasar Perseroan  sebanyak  50.000  lima  puluh  ribu  saham  atau  sebesar  Rp  50.000.000.000,-  lima  puluh  miliar  Rupiah
yang seluruhnya diambil bagian oleh:
42 a.
Wealth Paradise Holdings Ltd sebanyak 35.750 tiga puluh lima ribu tujuh ratus lima puluh saham atau senilai Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah; dan
b. PT HD Corpora sebanyak 14.250 empat belas ribu dua ratus lima puluh saham atau senilai Rp 14.250.000.000,-
empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah. Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan
menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 100.000
100.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
24.999 24.999.000.000
24,999 - Wealth Paradise Holdings Ltd
75.000 75.000.000.000
75,000 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,001
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000
100.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
Catatan : 1.
a. Penyetoran modal sejumlah Rp 35.750.000.000,- tiga puluh lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan
oleh Wealth Paradise Holding Ltd sebagaimana ternyata pada: 1
Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 30 April 2007 s.d. 31 Mei 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 15.000.000.000,- lima belas miliar Rupiah;
2 Rekening  Koran  untuk  rekening  Perseroan  pada  PT  Bank  Central  Asia  Tbk  untuk  periode  31  Juli  2007  s.d.
31  Agustus  2007  untuk  penyetoran  sejumlah  Rp  10.750.000.000,-  sepuluh  miliar  tujuh  ratus  lima  puluh  juta Rupiah;
3 Rekening Koran untuk rekening Perseroan pada PT Bank Central Asia Tbk untuk periode 31 Agustus 2007 s.d.
30 September 2007 untuk penyetoran sejumlah Rp 10.000.000.000,- sepuluh miliar Rupiah; b.
Penyetoran modal sejumlah Rp 14.250.000.000,- empat belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah telah dilakukan oleh  PT  HD  Corpora  sebagaimana  ternyata  pada  laporan  rekening  Perseroan  pada  PT  Bank  Lippo  Tbk  tertanggal
28  Pebruari  2007  untuk  penyetoran  sejumlah  Rp  14.250.000.000,-  empat  belas  miliar  dua  ratus  lima  puluh  juta Rupiah.
Tahun 2008
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan No.60 tanggal 10 Desember 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah
mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU- 99147.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU.0124768.
AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 Desember 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 303, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan  modal  dasar  Perseroan  dari  Rp  100.000.000.000,-  seratus  miliar  Rupiah  menjadi
Rp 108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah; dan b.
peningkatan  modal  ditempatkan  dan  disetor  dari  Rp  100.000.000.000,-  seratus  miliar  Rupiah  menjadi Rp  108.000.000.000,-  seratus  delapan  miliar  Rupiah,  yang  diambil  bagian  seluruhnya  oleh  PT  HD  Corpora
sebanyak 8.000 delapan ribu saham atau senilai Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan  dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 108.000
108.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
32.999 32.999.000.000
30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd
75.000 75.000.000.000
69,4445 - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,0009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 108.000
108.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
43
Catatan : 1.
a. Sehubungan dengan peningkatan modal di atas, Perseroan telah menyampaikan surat No.002CFO-HDFIV09 tanggal
30  April  2009  dan  No.008CFO-HDFV09  perihal  Laporan  Perubahan  Anggaran  Dasar  Perseroan.    Menjawab  surat Perseroan tersebut, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
telah  menyampaikan  surat  kepada  Perseroan  dengan  No.S-5454BL2009  tanggal  23  Juni  2009  perihal  Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:
- Laporan perubahan  modal dasar dan modal disetor Perseroan  tidak dapat disetujui  dan dicatat dalam database
Biro Pembiayaan dan Penjaminan karena jumlah penyertaan PT HD Corpora sebagai  pemegang saham Perseroan lebih  dari  50  modal  sendirinya  sebagaimana  diatur  dalam  Pasal  15  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor  84
PMK.0122006.
b. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham
PT HD Corpora Nomor 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima
dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, diterangkan mengenai persetujuan para pemegang
saham  PT  HD  Corpora  tertanggal  18  Nopember  2010  mengenai  peningkatan  modal  ditempatkan  dan  modal  disetor PT HD Corpora menjadi sebesar Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah.
Berdasarkan Laporan Keuangan HD Corpora per 31 Oktober 2010 tidak diaudit, jumlah modal sendiri HD Corpora sebagai akibat peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor tersebut di atas adalah sebesar Rp 66.275.646.003,- enam puluh
enam miliar dua ratus tujuh puluh lima juta enam ratus empat puluh enam ribu tiga Rupiah sehingga telah memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006.
Peningkatan modal HD Corpora guna memenuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tersebut  telah  dilaporkan  kepada  Bapepam  dan  LK  dengan  surat  Direksi  Perseroan  No.035CFO-HDFXI10  tertanggal  26
Nopember 2010 sebagaimana telah diterima pada tanggal 29 Nopember 2010. 2.
Penyetoran modal sejumlah Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah telah dilakukan oleh PT HD Corpora sebagaimana ternyata pada laporan rekening Perseroan pada PT Bank Lippo Tbk tertanggal 30 September 2008 untuk penyetoran sejumlah
Rp 8.000.000.000,- delapan miliar Rupiah.
Tahun 2011
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi,  Notaris di Jakarta Barat, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.
Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011 diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas:
a. peningkatan Modal dasar Perseroan yang semula Rp.108.000.000.000,- seratus delapan miliar Rupiah menjadi
sebesar Rp.432.000.000.000,00 empat ratus tiga puluh dua milyar Rupiah. b.
perubahan  nilai  nominal  Perseroan  yang  semula  sebesar  Rp.1.000.000,-  satu  juta  Rupiah  menjadi  Rp.100,- seratus Rupiah.
Dengan disetujui dan berlakunya hal-hal tersebut di atas, maka struktur permodalan  dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 100,- per saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Rp
Modal Dasar 4.320.000.000
432.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT HD Corpora
329.990.000 32.999.000.000
30,5546 - Wealth Paradise Holdings Ltd
750.000.000 75.000.000.000
69,4445 - Soeharto Djojonegoro
10.000 1.000.000
0,0009
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.080.000.000
108.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel 3.240.000.000
324.000.000.000 -
Catatan: Direksi Perseroan, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited menandatangani Pernyataan dan Penegasan tertanggal
11 Januari 2011 yang menerangkan bahwa: 1.  Untuk  melindungi  kepentingan  para  pemegang  saham  publik  masyarakat  sehubungan  dengan  rencana  Perseroan  untuk
melakukan  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  kepada  masyarakat  melalui  Pasar  Modal,  PT.  HD  Corpora  menyatakan, menegaskan, dan menjamin bahwa apabila di kemudian hari timbul gugatan danatau tuntutan berkenaan dengan keabsahan
kronologis  permodalan  dan  susunan  pemegang  saham  maupun  penyetoran  modal  sebagaimana  dimaksudkan  dalam Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari  2011,  yang  menyebabkan  Perseroan  berkewajiban  membayar  penyetoran
modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda, atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab PT. HD Corpora. Dengan demikian, para pemegang
44
saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan berupa apapun juga sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di
atas. 2.  Untuk  melindungi  kepentingan  para  pemegang  saham  publik  masyarakat  sehubungan  dengan  rencana  Perseroan  untuk
melakukan  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  kepada  masyarakat  melalui  Pasar  Modal,  Wealth  Paradise  Holdings  Limited menyatakan,  menegaskan,  dan  menjamin  bahwa  apabila  di  kemudian  hari  timbul  gugatan  danatau  tuntutan  berkenaan
dengan  keabsahan  penyetoran  modal  sebagaimana  dimaksudkan  dalam  Pernyataan  dan  Penegasan  tertanggal  11  Januari 2011, yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar penyetoran modal yang dipersyaratkan, ganti kerugian, denda,
atau pembayaran dalam bentuk lainnya, maka segala kewajiban pembayaran dan kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab Wealth Paradise Holdings Limited. Dengan demikian, para pemegang saham baru yang akan menjadi
pemilik  saham  Perseroan  yang  diperoleh  di  Pasar  Modal  dibebaskan  dari  segala  tuntutan  berupa  apapun  juga  sehubungan dengan kronologis permodalan dan susunan pemegang saham maupun penyetoran modal tersebut di atas
Hingga  Prospektus  ini  diterbitkan,  tidak  ada  perubahan  struktur  permodalan  maupun  struktur  kepemilikan  saham Perseroan lainnya.
2.  KETERANGAN  SINGKAT  MENGENAI  PEMEGANG  SAHAM  BERBENTUK  BADAN HUKUM
1.
PT HD CORPORA “HDC” Riwayat Singkat
HDC didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.102 tanggal 23 Maret 2005, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris  di  Jakarta,  yang  telah  mendapat  pengesahan  dari  Menteri  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia  Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08498.HT.01.01.TH.2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 17 Mei 2005
di bawah 1251BH.09.05V2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tertanggal 15 September 2006, Tambahan No.9838.
Anggaran  dasar  HDC  telah  mengalami  beberapa  kali  perubahan,  terakhir  diubah  dengan  Akta  Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal
22  Nopember  2010,  dibuat  di  hadapan  Eliwaty Tjitra,  S.H.,  Notaris  di  Jakarta  Barat,  yang  telah  diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada
tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010.
Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, maksud dan tujuan dari perusahaan adalah berusaha dalam bidang  perdagangan  umum,  pembangunan,  industri  pertambangan,  transportasi  darat,  pertanian,  percetakan,
perbengkelan dan jasa. Saat ini kegiatan Perusahaan adalah melakukan penyertaan saham pada perusahaan lain.
Permodalan dan Pemegang Saham
Struktur permodalan HDC berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No. 118 tertanggal 22 Nopember 2010, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra,
S.H., Notaris di Jakarta Barat, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Nopember 2010 dengan No. AHU-AH.01.10-
30254 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0085555.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 25 Nopember 2010, struktur permodalan HDC adalah sebagai berikut:
Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal Rp
Modal Dasar 50.000
50.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Soeharto Djojonegoro
1 1.000.000
0,01 - PT Pepper Tree Investama
49.999 49.999.000.000
99,99
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000
50.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel -
- -
45
Pengurusan dan Pengawasan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham HDC No.106 tanggal 12 September 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-21852.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar
Perseroan  Nomor  AHU-002798.AH.01.09.  Tahun  2009  tanggal  19  Mei  2009,  susunan  anggota  Direksi  HDC adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris :
Hamid Djojonegoro
Direksi
Direktur :
Soeharto Djojonegoro
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan HDC yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan  yang  berakhir  pada  31  Oktober  2010  dan  untuk  tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember  2009
yang  telah  diaudit  oleh  Kantor Akuntan  Publik  Eddy  Siddharta    Rekan.  Sedangkan  untuk  tahun-tahun  yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Prakarsa
Permana dan Siddharta, yang seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007
Jumlah Aset 65.321
36.861 33.468
31.871 Jumlah Kewajiban
19 -
1.600 3.200
Jumlah Ekuitas 65.302
36.861 31.868
28.671 Pendapatan Usaha
- -
- -
Beban Usaha 14
- -
- Pendapatan Lain-lain - Bersih
3.451 4.993
3.449 2.655
Laba  Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan 3.437
- -
- Taksiran Pajak Penghasilan
4 -
- -
Laba Rugi Bersih 3.441
4.993 3.449
2.655
2.
Wealth Paradise Holdings Ltd “WPH” Riwayat Singkat
WPH  adalah  suatu  perusahaan  yang  didirikan  berdasarkan  hukum  British  Virgin  Islands.  WPH  didirikan berdasarkan  Akta  Pendirian  dan  Anggaran  Dasar  WPH  yang  tertuang  dalam  Memorandum  of  Association
and  Articles  of  Association,  serta Certiicate  of  Incorporation  No.664925  yang  pada  pokoknya  menerangkan
mengenai pendirian WPH pada tanggal 5 Juli 2005, berkedudukan di Palm Grove House, P.O. BOX 438, Road Town Tortola, British Virgin Islands.
Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha
Maksud dan tujuan WPH antara lain adalah membeli, menjual, menjamin, melakukan investasi pada, menukar atau dengan cara lain memperoleh, dan menguasai, mengelola, mengembangkan, melakukan transaksi dengan
atau terhadap obligasi, surat utang, saham baik yang telah disetor penuh atau belum, opsi, komoditi, bentuk investasi  berjangka,  kontrak  investasi  berjangka,  surat  berharga  yang  diterbitkan  oleh  pemerintah,  negara,
perseroan terbatas maupun perseroan tidak terbatas di berbagai negara di dunia, logam berharga, batu permata, barang berharga lainnya, dengan cara pembayaran tunai maupun berdasarkan pinjaman dan termasuk penjualan
dengan cara short, dan untuk meminjamkan uang dengan jaminan barang-barang tersebut di atas.
46
Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Resolutions of the Sole Shareholder tertanggal 7 Desember 2005 dan Register of Members dan Share Ledger, susunan pemegang saham WPH adalah sebagai berikut :
Keterangan Nilai Nominal US 1 per saham
Jumlah Saham lembar Jumlah Nominal US
Modal Dasar 5.000.000
5.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: -   Seletar Holding Limited
1.425.500 1.425.500
100,00
Jumlah 1.425.500
1.425.500 100,00
Saham Dalam Portepel 3.574.500
3.574.500 -
Pengurusan dan Pengawasan
Susunan Direksi WPH berdasarkan Register of Directors adalah sebagai berikut:
Direksi
Direktur :
Repulse Bay Limited Direktur
: Silverstrand Bay Limited
Ikhtisar Data Keuangan Penting
Berikut ini adalah Ikhtisar Data Keuangan WPH yang diambil dari laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh bulan  yang  berakhir  pada  31  Oktober  2010  dan  untuk  tahun-tahun  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Desember
2009, 2008 dan 2007 unaudited.
dalam USD
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007
Jumlah Aset 3.840.564
3.841.476 3.841.463
3.841.787 Jumlah Kewajiban
- -
- -
Jumlah Ekuitas 3.840.564
3.841.476 3.841.463
3.841.787 Pendapatan
40 38
323 65
Beban 952
25 1
368.033 Laba rugi bersih
912 13
324 368.098
3.  PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Perseroan Nomor 32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H., Notaris di Jakarta, maka susunan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama :
Kurniadi Cahyono Komisaris
: Abigail Djojonegoro
Komisaris Independen :
Robert Tampubolon
Direksi
Direktur Utama Merangkap Direktur Tidak Terailiasi  :  Hariono
Direktur :   Tobing Parali
Direktur :
Leonardi Suryajaya Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah
untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan  oleh  Rapat Umum Pemegang Saham  yang mengangkat mereka sampai  paling  lama  ditutupnya  Rapat  Umum  Pemegang  Saham  Tahunan  yang  ke  5  lima  setelah  pengangkatan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
47 Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No IX.I.6 tentang Direksi
dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Perseroan menyatakan bahwa direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai
direksi pada perusahaan pembiayaan lain. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
KOMISARIS Kurniadi Cahyono Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 52 tahun lahir di Pekalongan. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung  pada
tahun 1985.
Menjabat  sebagai  Komisaris  Utama  Perseroan  sejak  2009,  bertanggung  jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan
operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009 – sekarang :
Komisaris Utama
2008 – sekarang :  Non  Executive  Director  Oil  Exploration  Company
Australia 2005 – 2009
: Direktur Utama Perseroan
April – Des 2005 :  Komisaris Perseroan
2000 – 2005 :
Chief  Executive  Oficer  PT    Arta  Millenia  Pangan Makmur
1997 – 2000 :  Vice President Finance PT Perindustrian Bapak Djenggot,
PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang 1991 – 1997
: Vice President Divisi Property PT Melatitunggal Intiraya
1987 – 1991 :
Asisten Direktur Utama PT Perindustrian Bapak Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1987 – 1991 :
Financial  Controller  PT  Perindustrian  Bapak  Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1986 – 1987 :
Financial  Controller  PT  Perindustrian  Bapak  Djenggot, PT Ultra Prima Abadi dan PT Arta Boga Cemerlang
1985 – 1986 :
Koordinator Akuntansi
PT Perindustrian
Bapak Djenggot, PT Arta Boga Cemerlang dan PT Bintang Arta
Cemerlang 1983 – 1985
: Akuntansi  Biaya  dan  Asisten  Kepala  Akuntansi  PT
Cometa Can Corporation
Abigail Djojonegoro Komisaris
Warga Negara Indonesia, 31 tahun lahir di Jakarta. Memperoleh gelar Bachelor of Sience di Babson College, Amerika Serikat pada tahun 2002.
Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Pebruari 2009, bertanggung jawab  atas  pengawasan  kegiatan  operasi  dan  memberikan  nasehat  dalam
pelaksanaan operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009 – sekarang :  Komisaris Perseroan
2005 –  2009 :  Direktur Sumber Daya Manusia Perseroan
2004 –  sekarang :
Direktur Utama PT Adicipta Boga Intiprima Jakarta
2002 – sekarang :  Direktur Utama PT Happy Day Utama
48
Robert Tampubolon Komisaris Independen
Warga  Negara  Indonesia,  64  tahun  lahir  di  Balige.  Memperoleh  gelar  Sarjana Ekonomi  Jurusan  Akuntansi  di  Universitas  Sriwijaya,  Palembang  pada  tahun
1977. Memperoleh gelar Master Jurusan Marketing di Sekolah Tinggi Manajemen Labora, Jakarta pada tahun 1999.
Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 2011, bertanggung jawab atas pengawasan kegiatan operasi dan memberikan nasehat dalam pelaksanaan
operasi Perseroan. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2011 – sekarang :
Komisaris Perseroan
2007 – 2008 :  Advisor PT International Mitora Indonesia
2005 – sekarang :
Ketua Koperasi Lima Roti Dua Ikan
2006 – sekarang :  Advisor di PT Chi Indonesia, a Franchised Direct Selling
MLM 2004 – 2005
:  Advisor  to  the  Executive  Director  of  Dian  Mandiri
Foundation 1999 – 2004
: Komisaris Utama PT Plaza Purimas Hotel
1999 – 2000 :
Komisaris Utama PT Exim Leasing Mei – Agustus 1999  :
Kadiv  Kinerja  Bisnis  Manajemen  PT  Bank  Mandiri Persero
Maret – Juli 1999 :  Asisten Direktur PT Bank Ekspor Impor Indonesia
1998 – 1999 :
Kadiv Riset dan Pengembangan PT Bank Ekspor Impor Indonesia
1997 – 1998 :  Kepala Departemen Bisnis dan Pengembangan PT Bank
Ekspor Impor Indonesia 1995 – 1997
: Joint General Manager PT Bank Ekspor Impor Indonesia,
New York 1993 – 1994
: Deputy  General  Manager  PT  Bank  Ekspor  Impor
Indonesia, New York 1991 – 1993
: Kepala  Metodologi  dan  Departemen  Administrasi
PT Bank Ekspor Impor Indonesia. 1984 – 1991
: Kepala Bagian Audit PT Bank Ekspor Impor Indonesia.
1983 – 1984 :
Kepala  Departemen  Kredit  PT  Bank  Ekspor  Impor Indonesia cabang Jayapura.
1981 – 1982 :
Kepala  Akuntansi  PT  Bank  Ekspor  Impor  Indonesia cabang Jayapura
1978 – 1981 :
Analis Kredit dan Pejabat Kredit pada Divisi Perkebunan Kredit
1976 – 1978 :  Junior Auditor
49
DIREKSI Hariono  Direktur UtamaMerangkap Direktur Tidak Terailiasi
Warga Negara Indonesia, 41 tahun lahir di Medan. Memperoleh gelar Doktorandus Medis  Drs  med,  Jurusan  Kedokteran  Umum  di  Universitas  Gadjah  Mada,
Yogyakarta  pada  tahun  1992.  Memperoleh  gelar  Magister  Manajemen,  Jurusan Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1994. Memperoleh
gelar Master of Applied Finance, Jurusan Applied Finance di Macquarie University
Sydney,  Australia  pada  tahun  2000.  Serta  memperoleh  Sertiikasi  Kecakapan Profesi  Pasar  Modal  seperti  Wakil  Penjamin  Emisi  Efek  pada  tahun  2002  dan
Wakil Manajer Investasi pada tahun 2002.
Saat  ini  menjabat  sebagai  Direktur  Utama  Perseroan  sejak  bulan  Maret  2009. Beliau bertanggung jawab secara keseluruhan kegiatan usaha Perseroan. Jabatan
lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain :
2009  –  sekarang :  Direktur Utama Perseroan
2005  –  2009 :
Direktur Keuangan Perseroan
April – Des  2005 :  Direktur Pelaksana Perseroan
Jan – Maret 2005 :  Direktur Pengembangan Bisnis PT Ultra Prima Abadi
2000 – 2004 :
Assistant Vice President Corporate Finance  Investment Banking PT PricewaterhouseCoopers Sekuritas
1996 – 1999 :
General Manager ALCO Support Bank Aspac 1996 – 1997
: Manager Operation  MIS Bank Aspac
1994 – 1995 :
Assistant Manager Treasury Bank Aspac
Tobing Parali Direktur
Warga  Negara  Indonesia,  39  tahun  lahir  di  Jakarta.  Memperoleh  gelar  Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1995.
Saat  ini  menjabat  sebagai  Direktur  Perseroan  sejak  2009.  Beliau  bertanggung jawab  terhadap  Keuangan  Perseroan.    Jabatan  lain  yang  pernah  atau  sedang
dipegang antara lain :
2009 – sekarang :  Direktur Keuangan Perseroan
2007 – 2009 :  Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi
2005 – 2007 :  Kepala Divisi Keuangan
2002 – 2005 :  Manajer  Akuntansi  dan  Perpajakan  PT  Arta  Boga
Cemerlang
2000 – 2002 :  Manajer Sistem Keuangan PT Arta Boga Cemerlang
1995 –  2000 :  Asisten  Manajer  Akuntansi  Nasional  PT  Arta  Boga
Cemerlang
50
Leonardi Suryajaya Direktur
Warga  Negara  Indonesia,  47  tahun  lahir  di  Jakarta.  Memperoleh  gelar  Sarjana Ekonomi  Jurusan Akuntansi  di  Universitas Atmajaya,  Jakarta  pada  tahun  1990.
Memperoleh  gelar  Magister  Manajemen  Jurusan  Manajemen  di  Universitas Atmajaya, Jakarta pada tahun 2000.
Saat  ini  menjabat  sebagai  Direktur  Perseroan  sejak  2005.  Beliau  bertanggung jawab  terhadap  Pemasaran  Perseroan.   Jabatan  lain  yang  pernah  atau  sedang
dipegang antara lain:
2005 – sekarang :  Direktur Perseroan
2001 – 2005 :  Kepala Internal Audit PT Arta Boga Cemerlang
1996 – 2001 :  Manajer  Akuntansi  dan  Perpajakan  PT  Arta  Boga
Cemerlang
1990 – 1996 :  Manajer  Akuntansi  Kantor  Cabang,  PT  Arta  Boga
Cemerlang
1988 – 1990 :  Auditor pada KAP Darmawan  Co
1986 – 1988 :  Asisten Manajer Akuntansi
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar Rp 2.834 juta sedangkan untuk periode 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 masing-
masing sebesar Rp 2.161 juta, Rp 744 juta dan Rp 372 juta. Sampai dengan 31 Oktober 2010, komisaris Perseroan tidak diberikan remunerasi. Pemberian remunerasi didasarkan atas kualiikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab,
dan  lingkup  tugas  dari  masing-masing  anggota  Direksi  Perseroan,  dimana  selanjutnya  dalam  rangka  keterbukaan kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan.
4.  TATA KELOLA PERUSAHAAN CoRPoRAtE GovERnAnCE
Sejalan  dengan  visi  dan  misi,  manajemen  Perseroan  selalu  berusaha  untuk  meningkatkan  kualitas  dan  citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik.
Good Corporate Governance “GCG” pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melaui etika kerja dan
prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder.
Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan
dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik.
Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terailiasi , Sekretaris Perusahaan dan Komite
Audit. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terailiasi
Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan
mengawasi  Manajemen  serta  memastikan  terlaksananya  transparansi  dan  akuntanbilitas  dalam  pengelolaan Perusahaan. Komisaris Independen akan memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip
tata  kelola  perusahaan  yang  baik  dalam  perusahaan.  Dalam  melaksanakan  tugasnya,  Komisaris  Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada  Direksi  secara  efektif  sehingga  dapat  meningkatkan  kinerja  perusahaan,  menjamin  transparansi  dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan.
Direksi Perusahaan yang terdiri dari seorang Direktur Utama Direktur Tidak Terailiasi dan 2 orang Direktur, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktiitas usaha Perusahaan.
Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perusahaan yang akan diambil.
51 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Komunikasi yang baik antara Perseroan dengan publik adalah hal yang sangat penting, untuk itu Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam Nomor : Kep-63PM1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Sdri. Meita Liliasari sebagai Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary sesuai dengan Surat Keterangan 003
CEOEKSJan2011 tanggal 13 Januari 2011.
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : -
Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, -
Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, -
Menjalankan  tugas-tugas  yang  berkaitan  dengan  pembinaan  dan  kerjasama  dengan  institusi  yang merupakan stakeholder perusahaan,
- Menyusun  laporan  pertanggungjawaban  Direksi,  melaksanakan  dan  mengkoordinasikan  kegiatan  RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa, -
Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, -
Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal,
- Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi,
daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, -
Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan -
Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham.
Komite Audit
Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tertanggal 19 Januari 2011, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk  Komite  Audit  sebagaimana  disyaratkan  dalam  Peraturan  No.  IX.I.5  Lampiran  Keputusan  Ketua
Bapepam Nomor: Kep-29PM2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 enam bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan
dan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
52
5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN
Struktur organisasi Perseroan berdasarkan fungsi operasional adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris :  Kurniadi Cahyono
Komisaris :  Abigail Djojonegoro
Komisaris Independen  :  Robert Tampubolon
Dewan Direksi
Presiden Direktur :  Hariono
Direktur :  Leonardi
Tobing Parali
Presiden Direktur Hariono
Corporate Secretary Divisi
Audit Internal Divisi
Manajemen Resiko
Direktur Kredit Leonardi
Direktur Keuangan Tobing Parali
Divisi Loan Origination
Divisi Tresuary
Divisi Business Support
Divisi Loan Management
Divisi Accounting  Bugdet
Divisi Loan Administration
Divisi Business Development
6. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal  yang  penting  dalam  Perseroan.  Selain  itu  kebersamaan  dan  kekeluargaan  di  antara  semua  karyawan
terus dibina dengan baik tanpa melupakan sifat profesionalisme dari pekerjaan, sehingga suasana kerja yang positif  dapat  terbentuk  untuk  mendukung  pencapaian  tujuan  Perseroan  yang  telah  ditetapkan.  Suasana  kerja
yang positif ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki dari seluruh karyawan.
53 Oleh  karena  itu,  program  pelatihan  telah  disusun  dan  dijalankan  untuk  meningkatkan  kualitas,  pengetahuan,
motivasi,  efektiitas  dan  eisiensi  karyawan  dalam  pengelolaan  usaha.  Adapun  pelaksanaannya  dilakukan melalui seminar-seminar, pelatihan, workshop, kursus-kursus baik secara internal maupun secara eksternal yang
diselenggarakan  oleh Asosiasi  Perusahaan  Pembiayaan  Indonesia  APPI,  lembaga  pendidikan  dan  lembaga pelatihan lainnya.
Jenis  pelatihan  yang  dilakukan  oleh  Perseroan  dikelompokkan  berdasarkan  kepentingan  masing-masing karyawan yaitu sebagai berikut:
1. Pelatihan dasar yang harus diikuti oleh setiap karyawan, seperti orientasi karyawan baru, pelatihan nilai-nilai
pokok Perseroan dan lainnya. 2.
Pelatihan fungsional yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan teknis untuk suatu fungsi pekerjaan. 3.  Pelatihan  kualiikasi  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan  karyawan  yang  akan  menduduki
sebuah posisi atau jabatan yang lebih tinggi promosi. 4.
Pelatihan  yang  bertujuan  untuk  menambah  pengetahuan  dan  wawasan  karyawan  yang  berhubungan dengan industri Perseroan dan area pekerjaan setiap karyawan.
5. Pelatihan  kepemimpinan  yang  bertujuan  untuk  memperkuat  aspek  kepemimpinan  bagi  karyawan  tingkat
penyelia keatas. Berikut merupakan program-program pelatihan yang tersedia :
a. Pelatihan Internal
Untuk menunjang kegiatan operasional, Perseroan mengadakan beberapa pelatihan yang diadakan secara internal. Berikut ini program-program pelatihan internal yang tersedia:
Pelatihan Internal Kategori
Jadwal Pelatihan
HDF Basic Competency Umum
Periodikal Service Excellence
Umum Periodikal
Communication  Negotiation Skill Umum
Periodikal Presentation Skill
Umum Periodikal
Training for Trainers Umum
Periodikal HR for Non HR
Umum Periodikal
Financial Statement Analysis  Budgeting Umum
Periodikal Motivational  Team Building for Loan Origination Oficer
Motivational Insidental
Motivational  Team Building for Loan Management Oficer Motivational
Insidental Motivational  Team Building for Loan Analyst
Motivational Insidental
Motivational  Team Building for Back Ofice Motivational
Insidental Selling  Persuasion Skill
Fungsional Periodikal
Survey Skill Fungsional
Periodikal Relationship Marketing
Fungsional Periodikal
Pricing  Promotion Strategy Fungsional
Periodikal Credit Analysis
Fungsional Periodikal
Investigation Audit Skill Fungsional
Periodikal Loan Portfolio Analysis
Fungsional Periodikal
Collection Area Mapping Skill Fungsional
Periodikal Collection Skill
Fungsional Periodikal
Remedial  Recovery Skill Fungsional
Periodikal Operation  IT Related Knowledge  Skill
Fungsional Periodikal
Cash  Bank Reconciliation Fungsional
Periodikal Critical Process Control
Fungsional Periodikal
Ofice Management Skill Fungsional
Periodikal Recruitment Skill
Fungsional Periodikal
Oficer Development Program Manajerial
Periodikal
54
Pelatihan Internal Kategori
Jadwal Pelatihan
Management Development Program Manajerial
Periodikal Branch Head Development Program
Manajerial Periodikal
Regional Business Head Development Program Manajerial
Periodikal Leadership Program
Manajerial Periodikal
Coaching  Mentoring Manajerial
Periodikal
b. Pelatihan Eksternal
Untuk  melengkapi  program  pelatihan  di  lingkungan  Perseroan,  Perseroan  juga  mengirimkan  para karyawannya untuk mengikut seminar workshop dan pendidikan pada lembaga-lembaga pelatihan di luar
Perseroan. Jenis-jenis pelatihan eksternal yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Pelatihan Eksternal Kategori
Jadwal Pelatihan
Customer Relationship Management Fungsional
Insidental Seminar Legal  Litigasi
Fungsional Insidental
Warehousing Management Fungsional
Insidental Seminar  Training Risk Management  Audit
Fungsional Insidental
Financial Projection  Modelling Fungsional
Insidental Funding  Treasury Management
Fungsional Insidental
Seminar  Training Accounting  Tax Fungsional
Insidental Seminar  Training HR
Fungsional Insidental
Seminar  Training IT Fungsional
Insidental Balanced Scorecard
Manajerial Insidental
Project Management Skill Manajerial
Insidental Change Management
Manajerial Insidental
Professional Director Development Program Manajerial
Insidental Corporate Social Responsibility Program
Manajerial Insidental
Selain  menerima  gaji  yang  telah  sesuai  dengan  standar  Upah  Minimum  Regional  UMR,  insentif  dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti yang tersebut diatas, Perseroan juga memberikan
fasilitas dan tunjangan berupa :
1. Fasilitas transportasi berupa kendaraan dinas untuk karyawan tingkat manajerial
2. Fasilitas transportasi berupa program kepemilikan sepeda motor untuk jabatan tertentu
3. Penggantian biaya bensin untuk karyawan operasional
4. Penggantian biaya pemakaian telepon seluler untuk karyawan operasional dan manajerial
5. Tunjangan uang makan
6. Tunjangan pengobatan dan rumah sakit bagi karyawan dan keluarga
7. Tunjangan hari raya untuk seluruh karyawan
8. Tunjangan nikah dan duka
9.  Gratiikasi tahunan diberikan kepada jabatan tertentu berdasarkan prestasi dan kemampuan karyawan yang bersangkutan, serta hasil usaha Perseroan.
10.  Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek mencakup -
Jaminan Kecelakaan Kerja JKK -
Jaminan Hari Tua JHT -
Tunjangan Kematian 11.  Asuransi kecelakaan bagi seluruh karyawan sejak yang bersangkutan bergabung dengan Perseroan.
Sampai  dengan  tanggal  31  Oktober  2010,  Perseroan  memiliki  1.020  seribu  dua  puluh  karyawan  yang terdiri dari karyawan tetap sebanyak 573 lima ratus tujuh puluh tiga orang termasuk 3 tiga orang Direksi
dan tidak termasuk Komisaris, 447 empat ratus empat puluh tujuh orang karyawan kontrak dan karyawan dalam masa percobaan. Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing dan
tidak memiliki serikat pekerja.
55 Adapun data karyawan Anak Perusahaan berdasarkan kualiikasi jenjang pendidikan, jenjang manajemen
jabatan, jenjang usia, dan status karyawan, adalah sebagai berikut :
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan
Jabatan 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Direksi 3
3 3
3 1
3 1
3 2
General Manajer 3
3 3
3 1
3 1
3 2
Manajer 24
2 25
3 23
3 19
4 14
6 15
9 Supervisor
106 10
98 11
103 15
74 15
49 20
27 17
Staf 837
82 711
80 508
74 344
71 151
61 112
70 Non-Staf
47 5
48 5
47 7
39 8
27 11
-
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia
Usia 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Diatas 50 tahun 3
2 1
42 – 49 tahun 31
3 28
3 22
3 18
4 12
5 8
5 34 – 41 tahun
251 25
207 23
142 21
92 19
50 20
22 14
26 – 33 tahun 538
53 474
53 386
56 266
55 124
50 79
49 18 – 25 tahun
197 19
177 20
137 20
106 22
60 24
51 32
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Pendidikan 31 Okt
31 Des 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Jumlah
Pasca Sarjana 6
1 6
1 5
1 6
1 5
2 6
4 Sarjana
412 40
379 43
316 46
221 46
115 47
93 58
Akademi 178
17 155
17 96
14 75
16 36
15 25
16 SMA
419 41
343 39
264 38
173 36
85 34
31 19
SDSMP 5
5 1
6 1
7 1
6 2
5 3
Jumlah 1.020
100 888
100 687
100 482
100 247
100 160
100
56
7. HUBUNGAN  KEPEMILIKAN,  PENGURUSAN  DAN  PENGAWASAN  PERSEROAN
DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM
Struktur Hubungan Kepemilikan
Hubungan Pengurusan dan Pengawasan
Nama Perseroan
HDC WPH
Kurniadi Cahyono KU
- -
Abigail Djojonegoro K
- -
Robert Tampubolon KI
- -
Hariono DUDTA
- -
Leonardi Suryajaya D
- -
Tobing Parali D
- -
Soeharto Djojonegoro -
D -
Hamid Djojonegoro -
K -
Repulse Bay Limited -
- D
Silverstrand Bay Limited -
- D
Keterangan: KU
: Komisaris Utama
K :
Komisaris KI
: Komisaris Independen
DU :
Direktur Utama D
: Direktur
DTA :  Direktur Tidak terailiasi
Perseroan :
PT HD Finance Tbk HDC
: PT HD Corpora
WPH :
Wealth Paradise Holdings Ltd
57
8.  PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dan ikatan dengan pihak ketiga, diantaranya:
a. Perjanjian Kredit
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
1. Akta
Perjanjian Kredit
No.181 tanggal
29 November  2007  dibuat  di
hadapan  Elijawaty  Tjitra, S.H.,  Notaris  di  Jakarta,
Juncto Perubahan
Pertama  Atas  Perjanjian Kredit
No.062ADD- KCK2008
tanggal 13
Maret  2008  juncto  Akta Perubahan  Kedua  Atas
Perjanjian Kredit
No. 80  tanggal  26  Mei  2008
yang  dibuat  dihadapan Julius
Purnawan, SH,
Msi,  Notaris  di  Jakarta juncto  Perubahan  Ketiga
Atas Perjanjian
Kredit No.  221ADD-MBA2008
tanggal  7  Agustus  2008 juncto  Akta  Perubahan
Keempat  Atas  Perjanjian Kredit  No.  66  tanggal  29
Mei 2009 dibuat dihadapn Julius  Purnawan,  SH,Msi,
Notaris  di  Jakarta  juncto Akta  Perubahan  Kelima
Atas Perjanjian Kredit No. 8  tanggal  4 Agustus  2009
dibuat  dihadapan  Julius Purnawan, SH, Msi,Notaris
di  Jakarta    juncto  Akta Perubahan  Keenam  Atas
Perjanjian  Kredit  No.  19 tanggal  17  September
2009  dibuat  dihadapan Julius
Purnawan, SH,
Msi,  Notaris  di  jakarta, Akta  Perubahan  Ketujuh
Atas Perjanjian
Kredit No.  24  tanggal  19  April
2010  dibuat  dihadapan Julius Purnawan, SH, Msi,
Notaris  di  Jakarta,  Akta Perubahan kedelapan atas
perjanjian  kredit  No.  105 ADD-KCK2010
tanggal 12
Mei 2010,
juncto perubahan
kesembilan atas
Perjanjian Kredit
No.  200ADD-KCK2010 tanggal
1 September
2010,  jucto  Perubahan kesepuluh Atas Perjanjian
Kredit No.
231ADD- KCK2010
tanggal 20
Oktober 2010. PT Bank
Central Asia Tbk
-  Fasilitas InstalIment Loan I dalam jumlah
pokok tidak melebihi Rp 50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah;
-  Fasilitas Installment Loan II dalam jumlah
pokok tidak melebihi Rp 100.000.000.000,-
seratus miliar Rupiah;
-  Fasilitas Installment Loan III yang terdiri
dari: -   Fasilitas Installment
Loan III tahap 1 dengan jumlah
pokok tidak melebihi Rp 25.000.000.000,-
dua puluh lima miliar Rupiah;
-  Fasilitas Installment III tahap 2 dengan
jumlah pokok tidak melebihi
Rp 30.000.000.000,- tiga puluh miliar
Rupiah;
-  Fasilitas Installment III tahap 3 dengan
jumlah pokok tidak melebihi
Rp 20.000.000.000,- dua puluh miliar
Rupiah;
-   Fasilitas Installment Loan IV  sebesar
Rp 130.000.000.000,- seratus tiga puluh
miliar Rupiah dan Fasilitas Kredit Lokal
Rekening Koran dengan jumlah tidak
melebihi Rp 20.000.000.000
dua puluh milyar rupiah
Jaminan idusia berupa tagihan-
tagihan dan piutang milik
Debitur terhadap konsumen yang
memperoleh pinjaman
pembiayaan sepeda motor dari
Debitur -  Fasilitas Installment I
adalah 36 bulan -   Fasilitas Installment II
adalah 3 tahun -  Fasilitas Installment III
adalah 3 tahun -  Fasilitas Installment IV
adalah 3 tahun
58
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
2. Akta
Perjanjian Kredit
No.06  tanggal  18  Januari 2010  dibuat  di  hadapan
Syafran SH,
M.Hum, Notaris di Jakarta
PT Bank Negara
Indonesia Tbk Maksimum Fasilitas
Kredit yang diberikan adalah sebesar Rp
75.000.000.000,- tujuh puluh lima miliar Rupiah.
Piutang pembiayaan
kredit kendaraan bermotor Debitur
yang dibiayai oleh kredit
berdasarkan Perjanjian Kredit
ini Jangka waktu perjanjian
kredit 12 dua belas bulan terhitung sejak
18 Januari 2011 sampai dengan 17 Januari 2012
3. Akta
Perjanjian Kredit
No.52 tanggal 29  Juni 2007 junctis  Akta  Persesuaian
No.  4  tanggal  6  Februari 2008,  Akta  Persesuaian
No.  56  tanggal  28  Juli 2008,  Akta  Persesuaian
No.12  tanggal  8  Januari 2010,  seluruhnya  dibuat
di hadapan Myra Yuwono, S.H.,  Notaris  di  Jakarta
dan Akta Perubahan Ke V Dan  Pernyataan  Kembali
Akta
Perjanjian Kredit
No.  52  Tanggal  29  Juni 2007  No. 120 tanggal 17
Maret  2011  yang  dibuat dihadapan Paulus Widodo
Sugeng Haryono,
SH, Notaris di Jakarta
PT Bank CIMB Niaga
Tbk a.Fasilitas Pinjaman
Tetap Khusus 2 – Fasilitas Langsung
On Liquidation PTK 2   sebesar
Rp.20.000.000.000,- dua puluh miliar
Rupiah dengan outstanding per 31
Januari 2011 sebesar Rp. 363.888.895,-;
b.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 4 –
Fasilita Langsung On Liquidation
PTK 4 sebesar Rp.25.000.000.000,-
dua puluh lima miliar Rupiah dengan
outstanding per tanggal 31 Januari 2011 sebesar
Rp. 13.732.287.475,-;
c.Fasilitas Pinjaman Tetap Khusus 5 –
Fasilitas Langsung On Liquidation
PTK 5 sebesar Rp.50.000.000.000,-
lima puluh miliar Rupiah;
Tagihan dagang baik yang
sekarang ada maupun di
kemudian hari yang dimiliki oleh
Debitur terhadap konsumennya.
Jangka waktu 1.
untuk fasilitas PTK 2; 12 bulan,
24 bulan atau 36 bulan   sejak tanggal
pencairan bertahap dan untuk masing-
masing pencairan jangka waktu
fasilitas tersebut akan dipilih oleh
Perseroan pada saat permohonan
pencairan fasilitas kredit;
2. untuk fasilitas
PTK 4; 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan sejak tanggal pencairan bertahap
dan untuk masing- masing pencairan
jangka waktu fasilitas tersebut
akan dipilih oleh Perseroan pada
saat permohonan pencairan fasilitas
kredit;
3. untuk fasilitas
PTK 5; 12 bulan, 24 bulan atau 36
bulan sejak tanggal pencairan bertahap
dan untuk masing- masing pencairan
jangka waktu fasilitas tersebut
akan dipilih oleh Perseroan pada
saat permohonan pencairan fasilitas
kredit;
4. Akta Perjanjian Pemberian
Fasilitas  Kendaraan  Atas Piutang
Pembiayaan Kendaraan
Ketentuan Khusus  No.  126  tanggal
30  Maret  2010  dibuat dihadapan  Yoke  Reinata,
SH,  MKN.,  pengganti  dari Neltje  T.  Pattinama,  SH,
Notaris di  Jakarta PT Bank
Permata Tbk Fasilitas Pinjaman Atas
Piutang Pembiayaan KendaraanRevolving
Loan Receivables Financing dengan pagu
fasilitas maksimum hingga Rp. 250.000.000.000,-
dua ratus lima puluh miliar Rupiah
Piutang Perseroan kepada
Nasabahnya Pembayaran kembali atas
fasilitas yang telah ditarik adalah maksimal 36 tiga
puluh enam bulan sejak penarikan fasilitas.
59
N0. Nama Perjanjian
Kreditur Fasilitas Kredit
Jaminan Jangka Waktu
5. Akta Perjanjian Kredit No.
35  tanggal  19  Januari 2011,  dibuat  di  hadapan
Sulistyaningsih, SH Notaris di
Jakarta “Perjanjian
Kredit Danamon” PT Bank
Danamon Indonesia Tbk
Fasilitas kredit Angsuran Berjangka
KAB Revolving dalam jumlah pokok
Rp.100.000.000.000 seratus miliar Rupiah
dengan ketentuan pada saat penandatanganan
Perjanjian Kredit Danamon jumlah
pokok fasilitas yang efektif adalah sebesar
Rp 50.000.000.000,- lima puluh miliar
Rupiah sedangkan untuk penambahan
jumlah pokok fasilitas selanjutnya sebesar
Rp.50.000.000.000,- lima puluh miliar Rupiah
akan berlaku efektif berdasarkan review dan
persetujuan Danamon terlebih dahulu.
Piutang Perseroan kepada
Nasabahnya Maksimum 3 tiga tahun
sejak setiap tanggal penarikan.
Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, berikut adalah surat-surat yang dikeluarkan oleh
kreditur-kreditur Perseroan  yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan dalam
Perjanjian Fasilitas Kredit dengan bank-bank tersebut:
1. Surat PT Bank Central Asia Tbk BCA No. 10562GBK2010 tanggal 11 November 2010  yang menyebutkan bahwa BCA
menyetujui  rencana  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  Perseroan  dengan  syarat  kepemilikan  mayoritas  Perseroan harus tetap melalui Wealth Paradise Holdings Ltd dan PT HD Corpora.
2. Surat PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI No. KSN27678 tanggal 26 Oktober 2010 yang menyebutkan bahwa BNI
menyetujui perubahan bentuk atau status hukum Perseroan menjadi Perseroan Terbuka: 3.
Surat    PT  Bank  CIMB  Niaga  Tbk  CIMB  No.  088MemoHEBB-JKT1XI2010  tanggal  18  November  2010    yang menyebutkan bahwa CIMB menyetujui Perseroan untuk:
- melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat;
- melakukan RUPS untuk merubah anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
di pasar modal yang meliputi perubahan nama Perseroan menjadi PT HD Finance Tbk dan perubahan nilai nominal Perseroan serta perubahan lainnya yag dipersyaratkan untuk anggaran dasar Perseroan Terbuka;
- melakukan perubahan struktur permodalan yaitu perubahan modal dasar, ditempatkan dan disetor Perseroan dan
susunan pengurus, pemegang saham Perseroan dengan masuknya pemegang saham melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.
- melakukan  perubahan  susunan  anggota  Direksi  dan  Dewan  Komisaris  dengan  adanya  pengangkatan  Direktur
Tidak Terailiasi dan Komisaris Independen Perseroan; -
pencabutan atas ketentuan  pembatasan negative covenant yang diatur dalam Perjanjian Kredit sebagai berikut: pembagian dividen tunai, saham danatau bonus kepada pemegang saham Perseroan
perubahan pemegang saham Perseroan sehingga debitur tidak lagi memerlukan persetujuan tertulis dari Bank apabila Debitur sudah menjadi perusahaan publik
perusahaan terbuka  selama  tidak ada perubahan majority shareholder sebagai ultimate shareholder. 4.
Selain Surat di atas, sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada:
- PT Bank Permata Tbk dalam Surat Perseroan No.001CEOEksJan2011 tertanggal 5 Januari 2011.
Atas Surat  Perseroan tersebut di atas PT Bank Permata Tbk telah menyampaikan tanggapan kepada Perseroan sebagaimana termaktub dalam Surat No.128PBMultiinance-FIIII2011 tanggal  17 Maret 2011 yang menyebutkan PT Bank Permata Tbk
dapat menyetujui rencana Initial Public Offering IPO Perseroan. Menjawab  Surat  Perseroan  No.  19CFO-HDFIII11  tanggal  16  Maret  2011,  PT  Bank  Permata  Tbk  telah  memberikan  Surat
kepada Perseroan  No. 130PBMultiinance-FIIII2011 tanggal 22 Maret 2011 perihal Perubahan Ketentuan dalam perjanjian Kredit yang menyatakan bahwa PT Bank Permata Tbk menyetujui untuk mencabut ketentuan pasal 8 ayat 5.g.iii pada Syarat
dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Perbankan SKU No. SKU10193NWB-MF tanggal 30 Maret 2010 yang berbunyi:
60
“Nasabah wajib memperoleh persetujuan tertulis dahulu dari Bank bila: pasal 8 ayat 5.g.iii: membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan Nasabah”.
b.  Perjanjian Kerja Sama Fasilitas Pembiayaan Bersama
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
1 Akta  Perjanjian  Kerjasama  Dalam  Rangka
Pemberian  Fasilitas  Pembiayaan  Bersama  No. 15 tanggal 28 Desember 2005  dibuat dihadapan
Sri  Rahayu  Hadi  Prasetyo,  SH,  Notaris  juncto Addendum  I  Terhadap  perjanjian  Kerjasama
Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama  No.  3  tanggal  7 Agustus    2007  dibuat
dihadapan  Muhammad  Tauiq,  SH,  Notaris  di Kota  Tangerang  juncto  Addendum  II  Terhadap
perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 4 tanggal 28
November  2008  dibuat  dihadapan  Muhammad
Tauiq,  SH,  Notaris  di  Kota  Tangerang  juncto Akta  Addendum  III  Terhadap  Akta  Perjanjian
Kerjasama Dalam
Rangka Pemberian
Fasiilitas    Pembiayaan  Bersama  No.  2  tanggal 1  Juli  2009  dibuat  dihadapan  Paulus  Widodo
Sugeng  Haryono,  SH,  Notaris  di  Jakarta  juncto Akta  Addendum  IV  Terhadap  Akta  Perjanjian
Kerjasama  Dalam  Rangka  Pemberian  Fasiilitas Pembiayaan Bersama No. 25 tanggal 8 Oktober
2009  dibuat  dihadapan  Paulus  Widodo  Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta juncto Addendum
ke V Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka
Pemberian Fasilitas
Pembiayaan Bersama tanggal 4 Juni 2010 juncto Addendum
ke  VI  Terhadap  Akta  Perjanjian  Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan
Bersama tanggal 20 Oktober 2010. PT Bank CIMB Niaga Tbk
Fasilitas  Pembiayaan  Bersama, dimana
Bank menunjuk
Perseroan  selaku  kuasa  Bank dan    karenanya  memberikan
kuasa  kepada  Perseroan  untuk melakukan
segala tindakan
berkaitan  dengan  tugas  dan tanggung  jawab  selaku  kuasa
Bank. Fasilitas  pembiayaan  bersama
melalui  Perseroan  kepada  para Debitur  dengan  jumlah  porsi
pembiayaan Bank sampai dengan setinggi
tingginya sebesar
Rp  150.000.000.000  seratus lima puluh miliar Rupiah.
Jumlah  maksimum  pembiayaan bersama  bagi  setiap  Debitur
Perseorangan  adalah  maksimal sebesar  Rp  50.000.000,-  lima
puluh  juta  Rupiah  dan  untuk Debitur  Badan  Usaha  maksimal
sebesar  Rp  250.000.000,-  dua ratus lima puluh juta Rupiah.
Sampai dengan 20 Oktober 2011
2 Akta Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto
Joint  Financing  No.  70  tanggal  17  April  2007 dibuat  dihadapan  Eliwaty  Tjitra,  SH,  Notaris  di
Jakarta juncto Perubahan Perjanjian Pembiayaan Bersama  Mega  Oto  Joint  Financing  No.  004
ADD-MOJFLRGD-CRL07  tanggal  6  juni  2007 juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pembiayaan
Bersama  Mega  Oto  Joint  Financing  No.  030 ADD-MOJFLEGD-CRL08 tanggal 23 Mei 2008
juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pembiayaan Bersama  Mega  Oto  Joint  Financing  No.  019
ADD-MOJLEGD-CRL09  tanggal  3  Agustusn 2009  juncto  Perubahan  Keempat  Perjanjian
Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No.
025ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal
4  September  2009  juncto  Perubahan  kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint
Financing  No.  027ADD-MOJFLEGD-CRL09 tanggal  12  oktober  2009  juncto  Perubahan
Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 015ADD-MOJFLEGD-
CRL10 tanggal 26 April 2010 juncto Perubahan Kedelapan  Perjanjian  Pembiayaan  Bersama
Mega  Oto  Joint  Financing  No.  034ADD-MOJF LeGD-CRL10  tanggal  13  juli  2010      juncto
Perubahan  Kesembilan  Perjanjian  Pembiayaan Bersama  Mega  Oto  Joint  Financing  No.  040
ADD-MOJFLEGD-CRL10  tanggal  20  Agustus 2010  juncto  Perubahan  Kesepuluh  Perjanjian
Pembiayaan  Mega  Oto  Joint  Financing  No.  02 tanggal 18 Januari 2011.
PT Bank Mega Tbk Fasilitas
Kerjasama yang
dilakukan oleh
dan antara
Perseroan  selaku  Perusahaan Mitra  dengan  PT  Bank  Mega
Tbk  dalam  bentuk  pemberian pembiayaan  konsumen  kepada
Nasabah.
Fasilitas  pembiayaan  bersama melalui  Perseroan  kepada  para
Debitur  dengan  jumlah  porsi pembiayaan Bank sampai dengan
setinggi tingginya
sebesar Rp  50.000.000.000  lima  puluh
miliar Rupiah. 18 Januari 2012
61
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
Akta Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukkan
Pengelola  Fasilitas  Serta  Pengelola  Jaminan No.6  tanggal  4  September  2009,  dibuat  di
hadapan Imas Fatimah, S.H., juncto Perubahan Perjanjian  Pengalihan  Portofolio  Pembiayaan
Konsumen  dan  Penunjukan  Pengelola  Fasilitas Serta  Pengelola  Jaminan  No.028ADD-MOPP
LEGD-CRL09  tanggal  12  Oktober  2009  juncto Perubahan
Kedua Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola
Jaminan No.014ADD-MOPPLEGD-CRL10
tanggal  26 April  2010  juncto  Perubahan  Ketiga Perjanjian  Pengalihan  Portofolio  Pembiayaan
Konsumen Dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta  Pengelola  Jaminan  No.023ADD-MOPP
LEGD-CRL10  tanggal  7  Juni  2010  juncto Perubahan  Keempat  Perjanjian  Pengalihan
Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan Pengelola Fasilitas Serta Pengelola
Jaminan No.035ADD-MOPPLEGD-CRL10
tanggal 13 Juli 2010 juncto P e r u b a h a n
Kelima Perjanjian
Pengalihan Portofolio
Pembiayaan Konsumen
dan Penunjukan
Pengelola  Fasilitas  Serta  Pengelola  Jaminan No.041ADD-MOPPLEGD-CRL10  tanggal  20
Agustus  2010  juncto  Akta  Perubahan  Keenam Pejanjian  Pengalihan  Portofolio  Pembiayaan
Konsumen dan Penunjukkan Pengelola Fasilitas Serta  Pengelola  Jaminan  No.  03  tanggal  18
Januari 2011 Perusahaan  Mitra  setuju  untuk
mengalihkan kepada
Bank Mega  dan  Bank  Mega  setuju
untuk  menerima  pengalihan  dari Perusahaan
Mitra, Portofolio
Yang  Dialihkan  sesuai  dengan syarat-syarat  dan  ketentuan-
ketentuan  Perjanjian  dengan alokasi
dana sebesar
Rp 50.000.000.000,-  lima  puluh
miliar Rupiah.
3 Akta  Perjanjian  Pembiayaan  Bersama  Joint
Financing  No.  36  tanggal  17  januari  2008 jucnto  Akta  Perjanjian  Pembiayaan  Bersama
Joint  Financing  No.  1  tanggal  1  September 2008  juncto Akta  Perubahan  Kedua    Perjanjian
Pembiayaan  Bersama  Joint  Financing    No.  17 tanggal 16 Januari 2009 juncto Akta Perubahan
Ketiga
Perjanjian Pembiayaan
Bersama Joint  Financing  No.  37  tanggal  23  Maret
2009  seluruhnya  dibuat  dihadapan  Laurensia Siti  Nyoman,  SH,  Notaris  di  Jakarta  juncto
Perubahan  keempat  Perjanjian  Pembiayaan Bersama  Joint  Financing  No.  01LGL-CS
PTBCI2010  tanggal  14  januari  2010  juncto Akta  Perubahan  Kelima  Perjanjian  Pembiayaan
Bersama Joint Financing dibuat dihadapan SP Henny  Singgih,  SH,  Notaris  di  Jakarta  juncto
Perubahan  Keenam  Perjanjian  Pembiayaan Bersama  Joint  Financing  No.  15LGL-AMD
PTBCI2011 tanggal 17 Januari 2011 PT Bank Commonwealth
Kerjasama  antara  Bank  dengan Perseroan
guna pemberian
fasilitas  pembiayaan    kepada Debitur, dimana porsi pembiayaan
Bank  tidak  melebihi  jumlah sebesar
Rp 75.000.000.000
tujuh  puluh  lima  miliar  Rupiah, plafond  mana  bersifat  berulang
dan tidak mengikat. Jangka waktu kredit
adalah 24dua puluh empat bulan
terhitung sejak tanggal 17 Januari
2011 sampai dengan tanggal 17 Januari
2013
4 Akta  Perjanjian  Kerjasama  Penyaluran  Kredit
Kendaraan  Bermotor  Secara  Sindikasi  antara PT Bank Internasional Indonesia Tbk dengan PT
HD Finance No 176 tanggal 28 April 2010 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono,SH,
Notaris di Jakarta PT
Bank Internasional
Indonesia Tbk Kerjasama  berupa  pembiayaan
fasilitas  kepemilikan  kendaraan bermotor    secara  bersama  jot
inancing  dimana  PT  Bank Internasional
Indonesia Tbk
”Bank” dan Perseroan bertindak sebagai
kreditur dengan
prosentase  pembiayaan  Bank sebesar  95  dan  Perseroan
5. 1 tahun sejak
ditandatangani yaitu sampai dengan
tanggal 28 April 2011.
Catatan: Sehubungan  dengan  rencana  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  Perseroan,  berikut  adalah  surat  yang  dikeluarkan  oleh
kreditur Perseroan PT Bank Commonwealth No. LGL03XI2010 sehubungan dengan adanya pembatasan yang terkait dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan bahwa menyatakan menyetujui atas rencana Penawaran Umum PT
HD  Finance  dan  perubahan-perubahan  terkait  dengan  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  Perseroan  termasuk  perubahan anggaran dasar, struktur modal serta susunan anggota direksi dan komisaris.
62
Selain  Surat  di  atas,  sehubungan  dengan  rencana  Penawaran  Umum  Perdana  Saham,  Perseroan  telah  menyampaikan pemberitahuan kepada:
- PT Bank International Indonesia Tbk dalam Surat Perseroan No.002CEOEksJan2011 tertanggal 11 Januari 2011, atas
Surat Perseroan tersebut di atas PT Bank International Indonesia Tbk  telah memberikan tanggapan kepada Perseroan dalam  Suratnya  No.  2011242Director  3-AutoLoan  tanggal  17  Maret  2011  menyebutkan    bahwa  sehubungan  dengan
Initial Public Offering IPO yang akan dilakukan oleh Perseroan, PT Bank International Indonesia Tbk menyambut baik rencana tersebut dan agar Perseroan dapat menginformasikan segala perubahan yang terkait dengan proses IPO.
c. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi
N0. Nama Perjanjian
Pihak yang Melakukan
Kerja Sama dengan
Perseroan Deskripsi Perjanjian
Jangka Waktu
1. Perjanjian Kerja Sama Penutupan Asuransi
Kendaraan  Bermotor  Roda  Dua  antara PT Niaga Indovest dengan PT Asuransi Jasa
Indonesia  No.021.AJIVII2005  tertanggal 12 Juli 2005 juncto Addendum II Perjanjian
Kerjasama  antara  PT  HD  Finance  dengan PT  Asuransi  Jasa  Indonesia  Persero
tentang  Penutupan  Asuransi  Kendaraan Bermotor Roda Dua No.Add.010.AJIX2009
tertanggal 20 Oktober 2009 PT Asuransi
Jasa Indonesia Persero “AJI”
Perseroan menunjuk AJI untuk melaksanakan
penutupan asuransi terhadap kendaraan yang
dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari
Perseroan Perjanjian mulai berlaku
sejak ditandatangani dan akan terus berlaku
sampai dibatalkan oleh para pihak
2. Perjanjian  Kerjasama  Penutupan  Asuransi
Kendaraan Bermotor antara  PT HD Finance dengan  PT Asuransi  Umum  Mega  No.008
PKSAUM-HDFVIII09 tertanggal              3 Agustus 2009
PT Asuransi Umum Mega
Perseroan, sebagai tertanggung, menunjuk
Asuransi Mega sebagai penanggung untuk
melaksanakan penutupan asuransi terhadap
kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas
pembiayaan dari Perseroan Perjanjian mulai berlaku
sejak ditandatangani dan akan terus berlaku
sampai dibatalkan oleh para pihak
d. Perjanjian Pinjam Pakai Merek
Perseroan sampai saat ini tidak memiliki lisensi, franchise, konsesi utama dan Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI yang dimiliki sendiri, oleh sebab itu PT HD Corpora dengan Perseroan melakukan perjanjian tertanggal
21  Oktober  2005  juncto  Addendum  tertanggal  4  Januari  2010,  yang  mengatur  antara  lain  hal-hal  sebagai berikut:
PT HD Corpora secara tidak bersyarat memberikan izin kepada Perseroan meminjam untuk digunakan dalam arti seluas-luasnya dalam kegiatan usaha Perseroan di Indonesia atas merek-merek “Merek” sebagai berikut:
No. Merek
Kelas Nomor Sertiikat Tanggal Pendaftaran Merek
1 HD Finance
36 IDM000129835
19 Juli 2007 2
Gambar logo “HD” 36
IDM000230835 28 Desember 2009
3 Gambar logo “HD Finance – Your key to success and
prosperity” 36
IDM000230836 28 Desember 2009
4 Gambar logo “Bung Hadi”
36 IDM000125864
3 Juli 2007
Perjanjian berlaku terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian sampai dengan berakhirnya jangka waktu pendaftaran setiap Merek berikut perpanjangannya. Perjanjian dapat diakhiri karena alasan apapun juga oleh
salah satu pihak dengan memberikan kepada pihak lainnya pemberitahuan tertulis sedikitnya 3 tiga bulan di muka.
63 e.  Perjanjian Sewa dimana Perseroan berkedudukan sebagai Penyewa
N0. Nama Perjanjian
Yang Menyewakan
Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian
dalam Rp Jangka Waktu
1. Surat Permohonan
Persetujuan Membagi Ruangan pada Gedung
Perkantoran Plaza Kelapa Dua
Wong Sulaiman dan PT Vita
Prodana PT Ultra Prima Abadi
merupakan penyewa lantai 2, 3, dan 4
PT Ultra Prima Abadi meminta persetujuan
kepada Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana,
selaku pihak yang menyewakan, untuk
membagi ruangan yang terletak di lantai 2 gedung
perkantoran
Penagihan akan dilakukan langsung kepada masing-
masing pihak Pembagian ruang sewa
berlaku sejak tanggal 2 Januari 2007.
Wong Sulaiman dan PT Vita Prodana memberikan
persetujuan atas hal-hal tersebut di atas.
Harga sewa unit perkantoran
lantai 2 ditetapkan
sebesar Rp 57.500,-
lima puluh tujuh ribu lima ratus
Rupiah per meter persegi
per bulan. 1 Januari 2007
sd 31 Desember 2011
2. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.03 tertanggal 19 Februari 2010, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Iswanto Gozali Sewa 2 buah ruang kantor
untuk kantor cabang  di Cengkareng Timur Daan
Mogot 350.000.000
19 Pebruari 2010 sd
19 Maret 2015 3.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 93 tertanggal
29 Oktober 2009, dibuat di hadapan Hilda Sari
Gunawan, S.H., Notaris di Jakarta
Ny. Doharta Ulina Simanjuntak
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang  di Cempaka
Putih Timur 225.000.000
13 Nopember 2009 sd
13 Nopember 2012.
4. Akta Perpanjangan
Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tertanggal 20 Mei
2009, dibuat di hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris
di Kota Jakarta Barat Watini Sumadi
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang  di Rempoa
- Ciputat 97.500.000
1 September 2009 sd
31 Agustus 2012
5. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.10 tertanggal 29 Juni 2009, dibuat di
hadapan George Handojo Hermawi, S.H., Notaris di
Jakarta Hendra Wijaya
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang  di Pekayon
- Bekasi 135.000.000
1 Agustus 2009 sd
31 Juli 2012 6.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 08 tertanggal
13 Mei 2008, dibuat di hadapan di Nyi Raden
Kania Nursanti, S.H., Notaris di Bekasi
Ariin Wibisana Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang  di Pekayon - Bekasi
133.000.000 15 September 2008
sd 15 September 2011
7. Akta Perpanjangan Sewa
Menyewa No. 08 tertanggal 8 April 2009, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Kota Jakarta
Barat Netty Chandra
Didjaja Sewa ruang kantor
untuk kantor cabang  di Tangerang
200.000.000 disertai dengan
uang jaminan sebesar
10.000.000 18 Juli 2009
sd 18 Juli 2015
64
N0. Nama Perjanjian
Yang Menyewakan
Deskripsi Perjanjian Nilai Perjanjian
dalam Rp Jangka Waktu
8. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 11 tertanggal 23 Februari 2010, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Linda Chandradidjaja
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Tangerang
100.000.000 yang disertai
uang jaminan sebesar
42.000.000 10 April 2011
sd 18 Juli 2015
9. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 04 tertanggal 7 April 2010, dibuat di
hadapan Nyonya Mega Shinta Tjahja Putri, S.H.,
Notaris di Kota Depok Surya Milpan
Tambunan Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang  di Depok 150.000.000
yang disertai uang jaminan
sebesar 5.000.000
1 Mei 2010 sd
1 Mei 2015
10. Perjanjian Sewa Menyewa
tertanggal 30 Desember 2010, dibuat di bawah
tangan PT International
Chemical Industry
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang  di jalan
Cempaka – Surabaya 50.000.000
1 Januari 2011 sd
31 Desember 2011 11.
Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 68 tertanggal
27 Maret 2009, dibuat di hadapan Felicia Imantaka,
S.H., Notaris di Surabaya Robertus Lay
F.Jin Sewa ruang kantor untuk
kantor cabang  di jalan –Diponegoro - Sidoarjo
100.000.000 15 Mei 2009
sd 14 Mei 2014
12. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No.6 tertanggal 5 Agustus 2010, dibuat
di hadapan Diana Dewi, S.H., Notaris di Kabupaten
Bandung Slamet Riyadi
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang  di Ancol -
Bandung 275.000.000
yang disertai dengan uang
jaminan sebesar 10.000.000
1 September 2010 sd
30 Agustus 2015
13. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 11 tertanggal 4 April 2008, dibuat di
hadapan Eddi Setiadi, S.H., Notaris di Jakarta
Aman Ichwan Sewa ruang kantor
untuk kantor cabang di Palembang
120.000.000 4 April 2008
sd 19 Mei 2012
14. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 78 tertanggal 28 April 2008, dibuat di
hadapan Suprayitno, S.H., Notaris di Medan
Nyonya Lina Tamin
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di Medan
140.000.000 28 April 2008
sd 28 April 2013
15. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 77 tertanggal 16 Mei 2008, dibuat di
hadapan Fransiskus Djoenardi, S.H., Notaris di
Pekanbaru Nyonya Dewiana
Sewa ruang kantor untuk kantor cabang di
Pekanbaru 180.000.000
16 Juni 2008 sd
15 Juni 2012
16. Akta Perjanjian Sewa
Menyewa No. 43 tertanggal 29 Desember 2009, dibuat
di hadapan Emiatun Shaleha, S.H., Notaris di
Kabupaten Banyuasin Haryono
Sewa ruang kantor untuk kantor yang sedang
dimohonkan untuk menjadi kantor cabang  di Betung,
Banyuasin, SumSel 30.000.000
1 Januari 2010 sd
31 Desember 2011
65 f.
Aset yang dimiliki Perseroan Hingga  Prospektus  ini  diterbitkan  Perseroan  tidak  memiliki  atau  menguasai  aset  tetap  berupa  tanah  dan
bangunan. Perseroan memiliki aset bergerak berupa kendaraan bermotor sebagai berikut:
No. MerekTipeTahun
Nomor Polisi Nomor Rangka
Nomor Mesin Nomor BPKB
1 ToyotaAvanza 1.3 G2005
B 8984 OH MHFFMRGK35K081125
DB18491 D 7485557 G
2 ToyotaAvanza 1.3 G2005
B 8715 KN MHFFMRGK35K074401
DB09065 D 6878419 G
3 ToyotaAvanza 1.3 G2005
L 1425 QA MHFFMRGK35K078155
DB14218 D 6492062 J
4 ToyotaAvanza 1.3 G2005
L 1487 Q MHFFMRGK35K076037
DB11315 D 6136979 J
5 ToyotaAvanza 1.3 G2006
B 8298 NM MHFFMRGK36K086964
DB26292 D 8584889 G
6 ToyotaAvanza 1.3 G2006
B 8203 RD MHFM1BA3J6K007300
DB65550 E 2385051 G
7 ToyotaAvanza 1.3 G2006
L 1388 QC MHFFMRGK36K087520
DB27036 D 7339952 J
8 ToyotaNew Camry V AT2006
B 8898 RL MR053BK4069001418
2AZE014727 E 2883982 G
9 ToyotaRush S2007
B 1533 OO MHFE2CJ3J7K006056
DAF2925 E 7899733 G
10 ToyotaRush S2007
B 1715 OO MHFE2CJ3J7K005919
DAF1740 E 8176546 G
11 ToyotaRush S2007
B 1161 OK MHFE2CJ3J7K005351
DAE5823 E 7331055 G
12 ToyotaAvanza 1.3 G2007
B 2131 J MHFM1BA3J7K020868
DB86098 E 3477390 G
13 ToyotaAvanza 1.3 G2007
B 8277 IR MHFM1BA3J7K044911
DC23042 E 5468132 G
14 SuzukiST 150 Pick up2004
L 7103 NR MHYE5L4154J146338
6154IA146338 C 8916200 J
15 DaihatsuPick Up2003
B 9636 AI MHKSPRRHC3K018160
9247790 C 4219797 G
16 SuzukiFD110 XCSD2005
B 6843 CEN MH8FD110C5J
E405-ID D 6580170 G
17 Yamaha4D72007
B 6970 CIV MH34D70027J531907
4D7-531913 E 6524514 G
18 HondaNF100 SLD2005
B 6386 CEQ MH1HB41175K009439
HB41E-1007842 D 6706069 G
19 HondaNF100 SLD2007
B 6562 CII MH1HB411X7K880547
HB41E1879145 E 5471831 G
20 HondaNF100 TD2007
B 6635 PII MH1HB61177K000108
HB61E1000302 E 5702075 G
21 Revo CW2007
B 6782 SKP MH1HB62167K096778
HB62E-1096900 E 7081292 G
22 SuzukiFH 125 M2006
B 6889 PGH MH8F44XF16J100427
F4821D100419 E 0768354 G
Perseroan  telah  mengungkapkan  seluruh  perjanjian-perjanjian  penting  dengan  pihak  ketiga  dan  dari  seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian
dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik.
9.  KETERANGAN TENTANG
PERKARA HUKUM
YANG SEDANG
DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan  maupun  masing-masing  anggota  Direksi  dan  Dewan  Komisaris  Perseroan,  tidak  terlibat  perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan
Arbitrase Nasional Indonesia BANI atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU danatau sengketa Hak Kekayaan Intelektual  yang terdaftar di Pengadilan Niaga;
sengketa  perpajakan di Pengadilan  Pajak; perselisihan  perburuhan yang tercatat pada  Pengadilan  Hubungan Industrial PHI; serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN.
66
BAB VIII.   KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
A.  UMUM
Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan semula dengan nama PT Indonesia Lease Corporation pada tahun 1972. Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen untuk kendaraan roda dua yang memperoleh
Izin Usaha Lembaga Pembiayaan untuk melakukan kegiatan jasa pembiayaan dari Menteri Keuafngan dengan suratnya No. KEP-387KM.52005, yang menerangkan mengenai perubahan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan atas nama
PT  Niaga  Indovest  Finance  menjadi  Perseroan.  Perseroan  mulai  aktif  beroperasi  sejak  pertengahan  tahun  2005, dimana saat ini Perseroan memiliki 16 enam belas kantor cabang yang tersebar di wilayah Jawa dan Sumatera.
Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi ke depan yaitu :
“Menjadi salah satu perusahaan pembiayaan terkemuka di Indonesia”.
Sedangkan misi Perseroan adalah : -
Meningkatkan kualitas hidup dalam aspek kenyamanan, peningkatan produktivitas dan ekonomi konsumen. -
Membangun perusahaan pembiayaan yang menguntungkan dengan kualitas aset yang dikelola dengan baik. -
Membangun pemimpin masa depan yang mempunyai pola pikir wirausaha, etos kerja yang profesional dan sifat kerendahan hati dalam suasana lingkungan kerja yang positif.
Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan  sejak awal didirikan hingga kini adalah sebagai berikut:
Tahun Sejarah
1972 Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berkedudukan di Jakarta
1988 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing
1995 Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation
2000 Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing
2001 Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga Indovest Finance yang berkedudukan
di Surabaya 2005
Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007
Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus untuk periode 2006
Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp 100 miliar 2008
Perseroan  memperoleh Award  dari  Infobank  sebagai  Perusahaan  Pembiayaan  dengan  Kinerja  Keuangan  Sangat Bagus untuk periode 2007
2009 Perseroan  memperoleh Award  dari  Infobank  sebagai  Perusahaan  Pembiayaan  dengan  Kinerja  Keuangan  Sangat
Bagus untuk periode 2008 2010
Perseroan  memperoleh Award  dari  Infobank  sebagai  Perusahaan  Pembiayaan  dengan  Kinerja  Keuangan  Sangat Bagus untuk periode 2009
B.  STRATEGI  USAHA
Dalam  usaha  mencapai  misi,visi,  menghadapi  persaingan  dan  meningkatkan  pangsa  pasar  yang  sudah  dimiliki, Perseroan memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
- fokus pada hubungan baik dengan dealer segmen menengah ke bawah
- program pemasaran yang leksible disesuaikan kebutuhan masing-masing dealer
- hari pelayanan penerimaan angsuran yang lebih panjang bagi konsumen
- sistim kontrol yang ketat bagi karyawan lapangan
yang didukung dengan komitmen Perseroan untuk memberikan : -
suku bunga yang bersaing untuk konsumen -
pembayaran ke dealer yang tepat waktu -
pelayanan dengan sistim teknologi informasi yang online dan real-time -
dukungan tim manajemen yang profesional
67 Berdasarkan  berbagai  keunggulan  dan  komitmen  diatas,  Perseroan  menerjemahkannya  kedalam  strategi  sebagai
berikut:
1. Fokus pada mitra usaha dealer segmen menengah ke bawah
Perseroan  mendiferensiasi  diri  dari  kompetitor  dengan  fokus  melayani  mitra  usaha  dealer  dengan  rata-rata penjualan  bulanan  masih  dalam  kategori  segmen  menengah  ke  bawah.  Perseroan  melakukan  positioning
sebagai priority partner bagi segmen tersebut.
2. Meningkatkan brand awareness dan image dari Perseroan
Perseroan  menyadari  bahwa  untuk  meningkatkan  pangsa  pasar  dan  mempertahankan  loyalitas  konsumen, diperlukan brand awereness dan image Perseroan yang kuat di hati konsumen. Perseroan melakukan positioning
sebagai salah satu preferred inancier  bagi konsumen. Oleh karena itu, Perseroan melakukan berbagai aktivitas
yang  dapat  membangun  brand  awareness  dan  image    seperti  iklan,  kerjasama  pameran  dengan  dealer  dan main-dealer, pembagian kaos berlogo Perseroan dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen
3. Penerapan relationship management
Kepuasan  konsumen  dan  mitra  usaha  dealer  sangat  menentukan  keberhasilan  Perseroan,  oleh  karena itu  Perseroan  terus  berupaya  untuk  meningkatkan  hubungan  yang  saling  menguntungkan,  erat  dan  kuat.
Peningkatan hubungan tersebut dilakukan melalui kegiatan kebersamaan antara Direksi dan seluruh jajaran tim manajemen  Perseroan  dengan  mitra  usaha,  pemberian  hadiah  bagi  konsumen  yang  berkualitas  baik,  skema
insentif dan bonus yang menarik bagi mitra usaha, pembayaran tepat waktu kepada mitra usaha dan leksibilitas jam pelayanan bagi konsumen dan mitra usaha.
4. Pengembangan Jaringan Usaha
Dalam  upaya  untuk  menjangkau  dan  memberikan  pelayanan  terbaik  kepada  nasabah,  maka  Perseroan  terus melakukan pembukaan kantor cabang baru dan titik pelayanan di berbagai kota di pulau Jawa, Sumatera, Bali,
Kalimantan, dan Sulawesi.
5. Sistem manajemen risiko yang komprehensif
Perseroan  menerapkan  sistim  manajemen  risiko  yang  komprehensif  meliputi  risiko  kredit  dan  fraud,  risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Khusus untuk risiko kredit dan fraud, Perseroan menerapkan
prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan, yang tercermin dari upaya monitoring yang terus menerus dilakukan terhadap kualitas dealer, kualitas merek dan tipe kendaraan yang dibiayai, ketentuan uang muka dan
persyaratan kredit serta integritas karyawan lapangan.
6. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif
Perseroan  menjalankan  manajemen  piutang  dan  aset  melalui  sistim  pengelolaan  piutang  berdasarkan  umur piutang bucket system  dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara
khusus  oleh  personil  yang  berbeda-beda  sesuai  dengan  kompetensi  yang  dibutuhkan  sehingga  pengelolaan piutang  menjadi  lebih  fokus  dan  efektif  dalam  meminimalisasi  kerugian  karena  hapus  buku.  Perseroan  telah
menerapkan manajemen aset dengan sasaran meminimalisasi potensi kerugian atas aset yang dikuasai kembali tersebut  dengan melakukan proses rekondisi dan remarketing.
7. Perbaikan proses bisnis yang berkelanjutan
Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga terus menerus melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan dalam penyempurnaan sistim dan prosedur Perseroan,
sehingga operasional Perseroan menjadi semakin eisien dan produktiitas karyawan dapat ditingkatkan.
8.  Pendanaan yang terdiversiikasi
Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversiikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung dari satu  atau  dua  bank  sehingga  tidak  terjadi  concentration  risk
. Diversiikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas ketika terjadi kekeringan likuiditas di pasar. Untuk
kedepan Perseroan juga akan menambah diversiikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor.
9. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten
Perseroan  menyadari  bahwa  integritas  merupakan  hal  yang  kritikal  bagi  kelangsungan  usaha  Perseroan. Oleh  karena  itu  Perseroan  berusaha  mendapatkan  karyawan  yang  berintegritas  tinggi  dan  mempertahankan
integritas tersebut melalui berbagai kegiatan yang bersifat rohani dan sistem pengawasan yang terus menerus. Namun integritas sendiri tidak akan dapat mengantarkan Perseroan menjadi salah satu perusahaan pembiayaan
68 terkemuka  di  Indonesia,  maka  peningkatan  kompetensi  karyawan  melalui  program  pendidikan  dan  pelatihan
yang sistematis dan berkelanjutan sangat diperlukan agar karyawan dapat bekerja secara efektif, produktif, dan eisien.
10.  Pengembangan Sistim Teknologi Informasi yang Terintegrasi dan Decision Support System
Perseroan  sangat  memahami  bahwa  teknologi  informasi  yang  on-line,  real-time  dan  terintegrasi  memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan usaha Perseroan. Pengembangan teknologi tersebut juga akan
mendukung eisiensi operasional dan peningkatan produktiitas karyawan Perseroan. Selain itu Perseroan juga sedang mengembangkan Decision Support System untuk membantu pengambilan keputusan manajemen yang
lebih efektif.
Sejalan  dengan  perkiraan  penjualan  sepeda  motor    sebesar  8,22  juta  unit  di  2011  atau  tumbuh  sekitar  10 dibandingkan penjualan tahun 2010 AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, Perseroan berkeyakinan
dengan  menerapkan strategi usaha diatas maka Perseroan dapat memaksimalkan peluang untuk  :
- mencapai pertumbuhan bisnis Perseroan yang lebih tinggi dengan memperluas jaringan usaha
- meningkatkan efektiitas, produktivitas dan eisiensi operasional Perseroan
C.  KEGIATAN USAHA
Berdasarkan Anggaran Dasar serta ijin yang diperoleh dari Menteri Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa  pembiayaan  yang  meliputi  kegiatan  pembiayaan  Sewa  Guna  Usaha, Anjak  Piutang,  Pembiayaan  Konsumen
dan Usaha Kartu Kredit. Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen khususnya untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas.
C.1. Pendapatan dan Piutang
Pendapatan Perseroan berasal dari Pendapatan biaya konsumen, denda keterlambatan, bunga dan lain-lain. Sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yaitu bunga yang
diterima dari angsuran konsumen.
Tabel  berikut  ini  menggambarkan  total  pendapatan  Perseroan  untuk  periode  yang  berakhir  masing-masing  pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010.
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 ∆
31 Des 2009
∆ 2008
∆ 2007
∆ 2006
∆ 2005
Pendapatan 158.880
na 130.094
42,02 91.601
73,84 52.692
198,13 17.674
1161,53 1.401
na: tidak dapat diperbandingkan
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa pendapatan Perseroan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan . Adapun  posisi  saldo  piutang  pembiayaan  konsumen  Perseroan  setelah  dikurangi  dengan  penyisihan  piutang
pembiayaan konsumen yang diragukan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 serta 31 Oktober 2010 dapat terlihat dalam tabel dibawah ini :
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Oktober
2010 31 Desember
2009 2008
2007 2006
2005
Piutang Pembiayaan Konsumen – Bersih
726.726 589.258
323.693 190.062
96.746 20.855
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa selama tahun 2005 sampai dengan Oktober 2010 posisi piutang pembiayaan konsumen  bersih  terus  mengalami  peningkatan,  hal  ini  sebagai  cerminan  dari  peningkatan  jumlah  pembiayaan
konsumen dan pengembangan jaringan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.
C.2. Pembiayaan Sepeda Motor
Saat  ini  Perseroan  mengkhususkan  diri  pada  pembiayaan  konsumen  khususnya  pada  pembiayaan  sepeda  motor. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan sepeda motor dengan fasilitas pembiayaan
yang meliputi jangka waktu 1 satu sampai dengan 3 tiga tahun. Pembiayaan Perseroan untuk kendaraan bermotor terdiri dari sepeda motor baru dan sepeda motor bekas. Tabel berikut ini menjelaskan komposisi kegiatan pembiayaan
konsumen  sepeda  motor  yang  mencakup  sepeda  motor  baru  dan  sepeda  motor  bekas  berdasarkan  Rupiah  dan unit.
69
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Okt
2010 ∆
31 Des 2009
∆ 2008
∆ 2007
∆ 2006
∆ 2005
∆
Sepeda Motor Baru
464.031 4,41
485.448 50,98
312.538 67,99
191.399 96,37
97.468 344,61
21.922 na
Sepeda Motor Bekas
6.625 244,51
1.923 94,05
992 16,30
1.184 15,19
1.396 3146,51
43 na
Jumlah
470.656
-
487.371
-
313.530
-
192.583
-
98.864
-
21.965
-
perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia
Sedangkan komposisi piutang pembiayaan konsumen berdasarkan tipe jenis sepeda motor dari tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010, adalah sebagai berikut :
dalam unit
Jenis Sepeda Motor
31 Oktober 2010 31-Des
2009 2008
2007 2006
2005 Unit
Unit Unit
Unit Unit
Unit
Cub Bebek 44.051
48,69 39.915
54,01 31.138
65,53 19.408
73,94 8.886
83,76 1.723
87,55 Matic
40.441 44,70
29.508 39,93
13.077 27,52
4.645 17,70
661 6,23
45 2,29
Sport 5.975
6,60 4.485
6,07 3.305
6,95 2.196
8,37 1.062
10,01 200
10,16
Total 90.467
100,00 73.908
100,00 47.520
100,00 26.249
100,00 10.609
100,00 1.968
100,00
perhitungan berdasarkan perbandingan kinerja 10 Sepuluh bulan tahun 2010 dengan kinerja 12 dua belas bulan tahun 2009 na: data tidak tersedia
Dalam  menjalankan  usaha  pembiayaan,  Perseroan  menjalin  kerjasama  dengan  para  dealer.  Bentuk  kerjasama tersebut antara lain:
a. Kerjasama  pemberian  kredit  kepada  calon  konsumendebitur,  dimana  kompensasi  dari  kerjasama  ini  berupa
pemberian insentif kepada dealer. b.
Kerjasama  dalam  hal  penerimaan  angsuran  di  dealer  Cashier  on  DealerCOD  baik  melalui  penempatan karyawan Perseroan maupun oleh karyawan dealer yang ditunjuk.
c. Program promosi dengan dealer.
C.3. Fasilitas Pembiayaan dan Kolektibilitas Piutang
Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen ritel  atau  perorangan,  dimana  fasilitas  kredit  atau  pembiayaan  yang  diberikan  dapat  diklasiikasikan  dengan
memperhatikan  harga  sepeda  motor,  lamanya  jangka  waktu  pembiayaan,  uang  muka  yang  diberikan  serta  tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen.
Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan sepeda motor Perseroan selama tahun 2005 sampai 31 Oktober 2010 :
Keterangan 31
Oktober 2010
31 Desember 2009
2008 2007
2006 2005
Rata-Rata pembiayaan konsumen Rp juta 11,3
10,8 10,4
10,5 10,8
11,1 Rata-Rata jangka waktu kredit bulan
28 28
28 28
30 31
Rata-Rata uang muka  dari harga motor 21,0
21,5 21,4
22,1 20,8
14,9 Rata-Rata tingkat suku bunga efektif  per tahun
31,9 35,8
33,7 33,3
32,4 28,8
Nilai  pembiayaan  sepeda  motor  yang  diberikan  oleh  Perseroan  berkisar  antara  Rp  10,4  juta  sampai  dengan  Rp 11,3 juta, sedangkan rata-rata uang muka yang dibayarkan konsumen berkisar antara 14,9 - 22,1. Tingkat suku
bunga yang diberikan kepada konsumen ditentukan berdasarkan cost of fund, tingkat suku bunga pasar, tingkat risiko untuk wilayah tersebut, jangka waktu, uang muka dan tipe motor. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada
konsumen, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga  tetap selama masa kontrak.
70 Perseroan  mengklasiikasikan  tingkat  kolektibilitas  piutang  berdasarkan  jumlah  hari  keterlambatan  pembayaran
angsuran yang dilakukan oleh konsumen yaitu: -
Tunggakan 1 sd 30 hari -
Tunggakan 31 sd 60 hari -
Tunggakan 61 sd 90 hari -
Tunggakan  91 sd 120 hari -
Tunggakan diatas 120 hari Tabel  berikut  ini  adalah  tingkat  kolektibilitas  yang  mencerminkan  kualitas  Piutang  Pembiayaan  Konsumen  yang
dikelola oleh Perseroan :
Tunggakan Piutang Pembiayaan Konsumen
dalam jutaan Rupiah,kecuali persentase
Keterangan 31 Oktober 2010
31 Desember 2009
2008 2007
2006 2005
Rp Rp
Rp Rp
Rp Rp
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen
921.225 100,00 781.139
100,00 432.388 100,00 268.250
100,00 134.608 100,00
29.492 100,00
Belum jatuh tempo 915.065
99,33 777.847 99,58 429.487
99,33 267.457 99,55 134.254
99,74 29.395
99,67 Tunggakan 1 – 30 hari
3.615 0,39
1.889 0,24
1.084 0,25        201
0,21 215
0,16 74
0,25 Tunggakan 31 – 60 hari
1.382 0,15
676 0,09
772 0,18
189 0,10
55 0,04
17 0,06
Tunggakan 61 – 90 hari 489
0,05 242
0,03 522
0,12 171
0,06 38
0,03 6
0,02 Tunggakan 90 – 120  hari
263 0,03
203 0,02
396 0,09
182 0,07
19 0,01
- -
Tunggakan 120 hari 411
0,05 283
0,04 127
0,03 50
0,01 28
0,02 -
-
C.4.   Pemasaran
Kegiatan pemasaran memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha Perseroan. Untuk mempertahankan pangsa  pasar  yang sudah tercipta serta menghadapi persaingan usaha dimasa yang akan datang, Perseroan akan
tetap memfokuskan  kegiatan  usaha  utamanya  pada  pembiayaan sepeda  motor yang dilakukan melalui  jaringan dealer resmi sepeda motor yang bekerja sama  dengan Perseroan. Cakupan pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan
untuk  saat  ini  masih  di  Pulau  Jawa  dan  Sumatera  dimana  cabang  Perseroan  yang  berjumlah  16  kantor  cabang dengan pangsa pasar market share sebesar 1 sumber:AISI Jan-Okt 2010.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang berorientasi kepada pembiayaan konsumen secara perorangan, maka lokasi keberadaan dan jumlah kantor cabang Perseroan memegang peranan penting dalam keberhasilan dan perkembangan
kegiatan  usaha.  Perseroan  selalu  berupaya  untuk  mengembangkan  jaringan  pemasarannya  dengan  cara  terus membuka  kantor  cabang  baru  didaerah  yang  strategis,  diberbagai  kota  di  pulau  Jawa,  Sumatera,  Kalimantan  dan
Sulawesi. Strategis dalam pengertian dekat dengan masyarakat dan dealer sehingga dapat mempermudah mereka untuk mendapatkan pelayanan dari Perseroan. Perusahaan mendiferensiasi diri dengan fokus melayani dealer dengan
rata-rata penjualan bulanan masih dalam kategori segmen menengah kebawah.
Pemasaran produk pembiayaan Perseroan dilakukan melalui  : 1.
Pemasaran melalui dealer resmi. 2.
Walk in customer melalui kantor cabang. 3.
Penjualan kolektif leet.
4. Repeat order.
Salah satu pola pemasaran yang ditetapkan oleh Perseroan yaitu melalui dealer  resmi dari merk Honda, Yamaha, Suzuki dan  Kawasaki.  Dalam  hal  melakukan  pembiayaan  sepeda  motor,  pemasaran  melalui  dealer  merupakan  kontributor
terbesar  bagi  usaha  Perseroan,  sehingga  upaya  dan  kegiataan  utama  Perseroan  difokuskan  pada  pembinaan hubungan yang saling menguntungkan dengan para dealer melalui skema insentif yang progresif dengan berbagai
program promosi yang diberikan kepada dealer. Dalam hal walk in customer, penjualan kolektif dan repeat  order, Perseroan  menerima aplikasi kredit  dan mereferensikan konsumen kepada dealer. Dari sekitar 3.000 dealer sepeda
motor  yang  ada  di  Indonesia  ±400  dealer  diantaranya  telah  bekerja  sama  dengan  Perseroan  dan  secara  rutin menyalurkan penjualan kredit mereka ke Perseroan.
Dalam memasarkan produk untuk memperoleh konsumen, Perseroan melakukan kerjasama promosi dengan dealer berupa iklan di surat kabar, spanduk, brosur, dan pameran dengan dealer  main dealer  ATPM.  Selain itu Perseroan
juga mengadakan program promosi langsung ke konsumen untuk  brand building HD Finance.
71
C.5. Jaringan Kantor Cabang
Perseroan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan usahanya melalui pembukaan kantor cabang baru. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru antara
lain :
- Jumlah penjualan sepeda motor dalam suatu daerah.
- Tingkat suku bunga yang berlaku.
- Jumlah pesaing di daerah tersebut.
- Jumlah dealer kendaraan bermotor di daerah tersebut.
- Karakteristikbudaya suatu penduduk dalam suatu daerah termasuk jumlah penduduk, tingkat pendapatan serta
jenis mata pencahariannya. Saat    ini  Perseroan  memiliki    16  enam  belas  kantor  cabang  yang  terdiri  dari  12  dua  belas  kantor  cabang  yang
terletak di Jawa, 4 empat kantor cabang yang terletak di Sumatera. Berikut adalah daftar  kantor cabang Perseroan :
No. Lokasi
Alamat Izin Pembukaan Dari Menteri
Keuangan Republik Indonesia Status
Bangunan Kantor
Masa Sewa Berlaku
Hingga Nomor
Tanggal
1. Jakarta
Barat Jl. Daan Mogot Km.12 No.12 G-H
Jakarta - Barat 11730 KEP-103KM.102007
21-Mei-07 Sewa
19-Mar-15 2.
Jakarta Pusat
Ruko Cempaka Putih Permai Blok A No. 25 Jl. Letjend Suprapto Jakarta Pusat
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 13-Nop-12
3. Jakarta
Selatan Jl. Haji Juanda No. 71 B Ciputat Raya
Jakarta Selatan 15412 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
31-Aug-12 4.
Bekasi Ruko Pertigaan Pekayon No. 2-3 Jl.
Jend. Achmad Yani Bekasi 17144 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
31-Juli-12 15-Sep-11
5. Tangerang
Jl. Merdeka No.167 Tangerang 15113 KEP-151KM.102006
8-Des-06 Sewa
18-Jul-15 6.
Depok Jl Raya Kartini  Jl. Raya Citayam
No.3A 3 B Depok Lama - Jawa barat Dpn stasiun depok lama
KEP-103KM.102007 21-Mei-07
Sewa 1–Mei-15
7. Surabaya
Jl. Cempaka No. 32-34 Lantai 2 Surabaya 60262
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 31–Des-11
8. Sidoarjo
Jl Diponegoro Ruko Graha Delta Mutiara Blok B15 A Sidoarjo 61214
KEP-151KM.102006 8-Des-06
Sewa 14-Mei-14
9. Bandung
Jl. BKR No.73 kel. Ancol Kec.Regol Bandung 40253
KEP-208KM.102007 7-Nop-07
Sewa 30-Sep-15
10. Semarang
Ruko Siliwangi Plaza Blok A-4 Jl. Jend Sudirman No.187-189 Semarang
KEP-065KM.102008 18-Apr-08
Sewa 20-Apr-16
11. Palembang
Jl Basuki Rahmat No.1779 G kel. Pahlawan kec. Kemuning Palembang
KEP-065KM.102008 18-Apr-08
Sewa 19-Mei-12
12. Medan
Jl Gunung Krakatau No.114 KEP-114KM.102008
19-Jun-08 Sewa
28-Apr-13 13.
Pekanbaru Jl. Tuanku Tambusai No.1 sebelah
SPBU Pekanbaru KEP-114KM.102008
19-Jun-08 Sewa
15-Jun-12 14.
Betung Jalan Raya Palembang-Jambi Kel.
Betung No.71, RT 003RW.001, Lingkungan I, Banyuasin, Betung
KEP-65KM.102011 14-Jan-11
Sewa 31-Des-12
15. Tambun
Grand Wisata Celebration Boulevard Blok AA. 15 No. 40, Desa Lambang Sari,
Kec Tambun Selatan, Kab. Bekasi KEP-94KM.102011
7-Peb-2011 Sewa
28-Jan-16 16.
Serpong Ruko Tol Boulevard Sektor II-1 dan
II-2 Blok A No.9 Kel. Rawa Buntu, Kec. Serpong, Tangerang Selatan
KEP-93KM.102011 7-Peb-2011
Sewa 20-Jan-16
C.6.   Operasional
Aktivitas    pemasaran,  penerimaan  aplikasi,  scoring  konsumen,  persetujuan  kredit,  penagihan  dan  penerimaan angsuran,    pemeliharaan    piutang  sampai  penanganan  kredit  bermasalah  dan  penjualan  kembali  unit  yang  dititip
konsumen dilakukan di kantor cabang, sedangkan pembayaran ke dealer di lakukan oleh kantor pusat.
72 Berikut ini skema prosedur persetujuan fasilitas pembiayaan Perseroan sampai pembayaran ke dealer:
Proses pembiayaan perseroan dimulai dari calon konsumen datang ke dealer mengisi formulir aplikasi kredit yang berisi data mengenai calonkonsumen itu sendiri dan data kendaraan yang akan dibiayai, kemudian oleh dealer data
tersebut di berikan ke loan origination oficer LOO untuk di lakukan survey.
Survey  terhadap  calon  konsumen  dilakukan  oleh  LOO  ,dilakukan  dengan  mengunjungi  tempat  tinggal  danatau  ke kantor  atau  tempat  usaha  konsumen  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  informasi  yang  memadai  untuk  dilakukan
analisa kelayakan kredit, disamping itu surveyor  meminta juga data kelengkapan dokumen kredit yang di perlukan seperti : KTP, KK, PBB, Bukti Pembayaran Telepon, Bukti kepemilikan rumah, dan data keuanganpenghasilan.
Surveyor  membuat  data  laporan  analisa  hasil  survey,  kemudian  loan  origination  head  LOH  melakukan  interview, veriikasi dan memeriksa kelengkapan data, jika semua persyaratan lengkap dan konsumen layak untuk diberikan
kredit maka akan diteruskan ke bagian administrasi entry untuk dilakukan proses pencocokkan data melalui sistem apakah calon konsumen masuk dalam daftar hitam blacklist konsumen di perusahaan, selanjutnya analis kredit loan
analyst LA akan melakukan veriikasi dan analisa kelayakan kredit. Hasil analisa kredit digunakan sebagai dasar
dalam proses scoring untuk menentukan apakah pengajuan aplikasi ini dapat disetujui atau tidak Perseroan  menetapkan  kebijakan  persetujuan  kredit  dapat  diberikan  oleh  komite  kredit  yang  terdiri  dari  Kepala
cabang dan LA dengan kewewenangan berjenjang. Apabila telah mendapatkan persetujuan maka dokumen tersebut di kirim kembali ke bagian adiministrasi untuk diterbitkan pesanan pembelian PO yang ditujukan kepada dealer untuk
pembiayaan kendaraan tersebut.
Berdasarkan pesanan pembelian PO, maka dealer akan melakukan pengiriman sepeda motor ke konsumen, setelah motor di kirim, dealer mengirimkan tagihan pembayaran ke Perseroan. Atas dasar tagihan pembayaran yang di kirim
ke  Perseroan,  petugas  administrasi  melakukan  konirmasi  ke  konsumen  untuk  memastikan  bahwa  motor  sudah diterima sesuai dengan pesanan dan melakukan persetujuan di sistem untuk mencatatkan terjadinya pembiayaan.
Setelah proses selesai maka divisi keuangan di kantor pusat akan melakukan transfer pembayaran  ke dealer atas sepeda motor yang dibiayai.
73 Berikut ini skema prosedur penagihan sampai penanganan kredit bermasalah:
Penagihan angsuran dilakukan oleh ield collector oficer FCO. Setiap pagi loan administration menyiapkan data
daftar tagihan harian FCO beserta  tanda terima sementara TTS dan selanjutnya FCO melakukan  penagihan ke rumah  kantor  tempat usaha konsumen. Hasil penagihan FCO disetorkan ke kasir, sedangkan copy TTS diserahkan
ke  loan  administration  untuk  dilakukan  penginputan  ke  sistim,  setelah  semua  proses  selesai  maka  kasir  dan  loan administration melakukan rekonsiliasi harian.
Untuk konsumen yang melakukan pembayaran angsuran ke kantor cabang Perseroan melalui kasir, maka kasir akan mencetak kwitansi sebagai bukti pembayaran setelah uang di terima dan di input ke sistim.
Terhadap  seluruh  konsumen  yang  belum  melakukan  pembayaran  angsuran  yang  sudah  jatuh  tempo,  maka Perseroan akan mengirimkan surat peringatan SP 1 sd 3. Surat peringatan 1 akan dikirim terhadap konsumen yang
menunggak  pembayaran  sampai  dengan  7  hari.  Surat  peringatan  2  dikirim  terhadap  konsumen  yang  menunggak pembayaran sampai dengan 14 hari. Surat peringatan ke 3 dikirim terhadap konsumen yang menunggak pembayaran
sampai dengan 21 hari. Setelah dilakukan penagihan dan pengiriman surat peringatan sampai ke 3 kali, pada hari ke 31 Perseroan akan mengeluarkan surat penarikan untuk menguasai kembali jaminan kendaraan atas kredit yang
bermasalah  tersebut.  Perseroan  selanjutnya  akan  memberi  kesempatan  kepada  konsumen  selama  14  hari  untuk dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak atau melakukan pelunasan atas seluruh kewajibannya. Apabila dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan tersebut konsumen yang bersangkutan tidak dapat menyelesaikan tagihan yang tertunggak maka Perseroan akan melakukan upaya untuk membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara
membantu menjualkan jaminan kendaraan konsumen.
Sampai dengan saat ini, sekitar 60 konsumen lebih memilih pembayaran melalui kantor cabang, sedangkan untuk para  konsumen  yang  tempat  tinggalnya  cukup  jauh  dari  kantor  cabang,  Perseroan  juga  memberikan  alternatif  lain
untuk melakukan pembayaran, seperti: 	 Penagihan langsung oleh kolektor
	 Cashier on Dealer 	 Pembayaran melalui transfer bank
	 Pembayaran melalui PT POS Indonesia Persero
Dengan banyaknya kemudahan cara pembayaran yang diberikan, diharapkan pembayaran angsuran dari konsumen ke Perseroan dapat tepat waktu.
74
C.7.   Remedial
Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan tidak bisa lepas dari risiko kredit bermasalah. Kredit yang telah melewati 60  hari  dari  tanggal  jatuh  tempo  dikategorikan  sebagai  kredit  bermasalah  dan  kolektibilitas  piutang  dialihkan  dari
penanganan akun lancar ke remedial.
Prosedur yang dilakukan oleh Perseroan dalam menyelesaikan tunggakan kredit  adalah sebagai berikut : =	 Piutang konsumen yang telah jatuh tempo dan overdue harus segera dimonitor dan ditindaklanjuti dengan cara
menghubungi konsumen melalui telepon, melalui surat dan kunjungan petugas Perseroan. =	 Bila  telah  diusahakan  penagihan  secara  maksimal  dan  konsumen  belum  melakukan  pembayaran  angsuran,
maka  Perseroan    memberi  kesempatan  kepada  konsumen    untuk  menyerahkan  kembali  kendaraan  kepada Perseroan dan  tidak menutup kemungkinan petugas Perseroan  menarik kendaraan.
=	 Perseroan  menyimpan  jaminan  kendaraan  yang  dikuasai  kembali  dan  memberikan  kesempatan  kepada konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya dalam waktu paling lambat 14 empat belas Hari Kalender.
=	 Piutang yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak internal perseroan maka perseroan akan menyerahkan kepada pihak eksternal professional collector
C.8.   Remarketing
Terhadap jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, Perseroan akan membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan  cara  membantu  menjualkan  jaminan  kendaraan  yang  dikuasai  kembali  tersebut  kepada  pihak  ketiga. Atas
jaminan tersebut akan dilakukan taksasi dan menetapkan harga jual minimum. Dalam waktu 14 empat belas hari kerja jaminan tersebut sudah dapat dijual. Penjualan dilakukan melalui mekanisme lelang dengan minimal peserta
lelang sebanyak 3 tiga pihak.
C.9.   Pendanaan
Dalam  menjalankan  kegiatan  usahanya  Perseroan  memiliki  beberapa  sumber  pendanaan,  yaitu  pendanaan  yang bersumber  dari  pendanaan  internal  maupun  pendanaan  eksternal.  Sumber  pendanaan  internal  Perseroan  berasal
dari Modal Disetor dan Saldo Laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank dalam bentuk term loan maupun pembiayaan bersama
joint inancing. Fasilitas pembiayaan bersama joint inancing merupakan bentuk kerjasama antara Perseroan dengan pihak bank dimana Perseroan akan menyiapkan dana 1 sampai dengan 10
dari  nilai  pembiayaan  yang  diberikan  kepada  konsumen  sedangkan  sisanya  disiapkan  dari  pihak  bank.  Bank-bank yang  saat  ini  memberikan  fasilitas  pendanaan  kepada  Perseroan  antara  lain  PT  Bank  Central Asia  Tbk,  PT  Bank
Permata Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Commonwealth, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
C.10.   Sistim Teknologi Informasi
Untuk  mendukung  kelancaran  operasional,  Perseroan  merancang  kebijakan  Teknologi  Informasi  TI  berbasis on  line  web  based  technology  dari  kantor  cabang  ke  kantor  pusat  dan  sebaliknya.  Seluruh  cabang  Perseroan
terhubung  ke  kantor  pusat  melalui  media  komunikasi  MPLS  Multiprotocol  Label  Switching  yang  disediakan  oleh perusahaan telekomunikasi dengan kekuatan di kantor pusat sebesar 2MB Mega Bytes. Jaringan komunikasi data
ini memungkinkan pengguna sistim untuk mengakses data pada waktu yang sama secara langsung di semua cabang. Dengan  sistim  ini,  maka  manajemen  dapat  memonitor  seluruh  aktivitas  operasional  cabang  secara  langsung  real
time sehingga dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis, tepat guna dan meningkatkan kontrol operasional Perseroan.
Aplikasi inti yang digunakan oleh Perseroan dirancang untuk mendukung operasi di seluruh cabang mulai dari transaksi awal pembiayaan, pengambilan keputusan sampai dengan pembayaran. Disamping itu, aplikasi inti mengakomodasi
berbagai  transaksi yang berkaitan  pergerakan  piutang  konsumen  maupun  yang berhubungan  dengan  pihak  ketiga seperti dealer, perusahaan asuransi dan bank.
Untuk memperlengkapi aplikasi inti yang digunakan Perseroan, Divisi Business Support membangun aplikasi pendukung untuk mengakomodasi berbagai jenis transaksi lainnya sehingga dapat meminimalkan pekerjaan operasional yang
bersifat manual. Dengan demikian proses kontrol dan monitor dapat berjalan dengan lebih maksimal.
Dalam  menunjang  kebutuhan  pencatatan,  pengelolaan  dan  pemeliharaan  di  sisi  sumber  daya  manusia,  aktiva, prosedur permohonan persetujuan dan distribusi informasi, Divisi  Business Support sudah menyediakan beberapa
aplikasi pendukung yang secara arsitektur sudah terintegrasi satu sama lain, antara lain sebagai berikut : =	 HD  Plus  merupakan  aplikasi  kolaborasi  yang  berfungsi  untuk  mengakomodasi  berbagai  macam  transaksi
pendukung  seperti  :  pengelolaan  kas  kecil,  kas  besar,  jaminan  kendaraan  yang  dikuasai  kembali,  sistem pelaporan hasil veriikasi dan aktivitas pendukung lainnya. Aplikasi ini juga menyediakan fasilitas on-line worklow
untuk mengotomatisasi proses permohonan dan persetujuan secara online.
75 =	 Helpdesk merupakan aplikasi berbasis web yang menjadi penghubung antara karyawan pengguna produk dan
jasa teknologi informasi user dengan Divisi Business Support. Melalui aplikasi ini karyawan dapat berkomunikasi dan  mengajukan  permohonan  bantuan  maupun  berkomunikasi  dengan  petugas  Helpdesk.  Melalui  catatan
permohonan yang masuk, Divisi Business Support dapat mengetahui setiap permasalahan yang dihadapi oleh user, serta secara cepat dan tepat dapat membantu user.
=	 Oracle Financial merupakan aplikasi berbasis oracle yang mengakomodasi akivitas pencatatan, pembukuan dan pembuatan laporan keuangan.
=	 Pro-int merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengakomodasi aktivitas pengelolaan sumber daya manusia mulai dari pencatatan karyawan masuk, pengangkatan, mutasi, demosi, promosi sampai dengan pembayaran
gaji karyawan payroll. Sejalan dengan rencana pengembangan usaha, Perseroan berencana untuk melakukan penggantian aplikasi utama
dengan aplikasi baru berbasis  oracle platform agar dapat mengakomodasi jumlah transaksi jauh lebih banyak dan terintegrasi dengan aplikasi pendukung yang ada saat ini sesuai dengan kebutuhan operasional usaha pembiayaan
sepeda motor.
Disamping itu, untuk mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan dan proses monitoring kinerja cabang dan wilayah, Perseroan akan mengembangkan aplikasi Business Intelligent.
Untuk menjalankan operasional Perseroan sehari-hari Divisi Business Support melakukan proses pemeliharaan data maintenance secara berkelanjutan, memberikan dukungan terhadap karyawan user dan memonitor infrastruktur
Network baik di kantor pusat maupun kantor cabang. Penetapan Service Level Agreement SLA merupakan bentuk komitmen Divisi Business Support dalam memastikan kelancaran operasional sistem aplikasi di lingkungan Perseroan.
Perseroan percaya bahwa TI akan menjadi salah satu bagian terpenting untuk memajukan kegiatan usahanya. Oleh karena itu Perseroan berkomitmen untuk memelihara dan memperbaharui sistim TI secara berkala dengan baik dan
tepat guna. Berikut merupakan jaringan TI yang dimiliki oleh Perseroan:
C.11.   Asuransi
Untuk melindungi dan menjaga kelangsungan usaha, Perseroan mengasuransikan harta kekayaan yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
76 Tabel berikut memperlihatkan polis perlindungan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan:
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
1. Jl. BKR No. 73, Bandung Jawa
Barat. Dekorasi dan penambahan pada
bangunan Isi bangunan
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 500.000.000,- Dekorasi dan
Penambahan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan : Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
2. Ruko Cempaka Putih Permai,
BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, PT Zurich Insurance Indonesia
Jakarta Timur, DKI Jakarta
Renovasi dan penambahan pada bangunan
Isi bangunan PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
3. Ruko Siliwangi Square Blk A4,
Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
4. Jl.Basuki Rahmat No.1779 G,
Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumatera
Selatan 30126 PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012
5. Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl.
Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa Barat
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
6. Jl.Merdeka No.167 C-D,
Tangerang, Banten 15113 PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 75.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 7.
Jl.Raya Kartini Raya Citayam No.3A3B, Kecamatan Pancoran
Mas, Kelurahan Depok PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 8.
Plaza Kelapa Dua, Jl. Panjang Arteri Kelapa Dua No.29, Jakarta
Barat, DKI Jakarta 11530 PT Zurich
Insurance Indonesia
Isi bangunan: Rp 1.000.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31Januari 2012 9.
Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku Tambusai No.1, Pekanbaru,
Kepulauan Riau 28282 PT  Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 200.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 10.
Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat Raya, Tangerang, Banten 15412
PT  Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
77
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
11. Jl.Krakatau No.114A, Glugur
Darat I, Medan Timur, Medan, Sumatera Utara 20238
PT Zurich Insurance
Indonesia Isi bangunan:
Rp 250.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
12. Jl. Sukarno Hatta No.8 RT.001
The Hok, Jambi Selatan, Jambi 36138
PT Zurich Insurance
Indonesia Isi bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
13. Ruko Graha Mutiara Delta
,                            Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo 61212
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 50.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
14. Jl.Palembang – Betung  Km.67
No.71 RTRW 003001 LK 1, Kelurahan Betung, Kecamatan
Betung Asin PT Zurich
Insurance Indonesia
Bangunan : Rp 50.000.000,- dan
Isi Bangunan: Rp 100.000.000,-
FIP Fire and Perils
24 Januari 2011 sd
31 Januari 2012 15.
Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730
PT Zurich Insurance
Indonesia Bangunan :
Rp 75.000.000,- dan Isi Bangunan:
Rp 200.000.000,- FIP Fire and
Perils 24 Januari 2011
sd 31 Januari 2012
16. Jl. Gatot Subroto No.260,
Bandung Jawa Barat PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 225.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd
18 September 2011
17. Ruko Cempaka Putih Permai,
BLK A25, Jl. Letjen Suprapto, JakTim, DKI Jakarta
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 600.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September2011
18. Ruko Siliwangi Square Blk A4,
Jl. Jend. Sudirman No.322, Semarang, Jawa Tengah 50143
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September
2011 19.
Jl.Basuki Rahmat No.1779 G, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan
Kemuning, Palembang, SumSel 30126
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010
sd 18 September
2011 20.
Ruko Pertigaan Pekayon No.2, Jl. Jend. Achmad Yani, Bekasi, Jawa
Barat 17144 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 800.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 21.
Jl.Merdeka No.167 C-D, Tangerang, Banten 15113
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 600.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
22. Cabang Pekanbaru, Jl.Tuanku
Tambusai No.1, Pekanbaru, Kepulauan Riau 28282
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 175.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
78
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
23. Jl.Haji Juanda No.71 B, Ciputat
Raya, Tangerang, Banten 15412 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 500.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 24.
Jl.Krakatau No.114A, Glugur Darat I, Medan Timur, Medan,
Sumatera Utara 20238 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 190.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 25.
Ruko Graha Mutiara Delta, Jl. Diponogoro Blok B15 A, Sidoarjo
61212 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 400.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 26.
Cabang Surabaya, Jl. Cempaka No.32-34, Lantai 2, Surabaya
60262 PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 200.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 27.
Jl.PLB Betung KM.67 No.71 RT.003RW.01, LK I, Kelurahan
Betung, Betung PT Zurich
Insurance Indonesia
Rp 150.000.000,- MoneyCash in
Safe 18 September
2010 sd 18 September
2011 28.
Jl. Daan Mogot KM.12 No.12 G-H, Jakarta Barat 11730
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 500.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
29. Jl.Raya KartiniRaya Citayam
No.3A3B,Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok
PT Zurich Insurance
Indonesia Rp 500.000.000,-
MoneyCash in Safe
18 September 2010 sd
18 September 2011
30. Toyota Avanza G MT, Tahun 2005,
Nomor Polisi B 8715 KN Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
31. Toyota Avanza 1.3 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8203 RD Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 105.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
79
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
32. Toyota New Camry 2.4 V, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8898 RL Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 380.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH= Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
33. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8005 HU Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 115.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
34. Toyota Altis 1.8 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8033 HU RL Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 180.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd. 31 Agustus 2013
35. Toyota Avanza 1.3 G VVTI M,
Tahun 2006, Nomor Polisi B 8298 NM
Asuransi Jasindo
-  Kendaraan Bermotor: Rp 105.000.000,-
-  Kecelakaan diri per penumpang max 3
orang: Rp 10.000.000,-
-  Kecelakaan diri pengemudi :
Rp 10.000.000,- -  TJH =
Rp 50.000.000,- All Risk
24 Mei 2010 sd.
31 Agustus 2013
36. Toyota Avanza, Tahun 2006,
Nomor Polisi B 8084 OH Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
80
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
37. Toyota Vios 1.5 G MT, Tahun
2006, Nomor Polisi B 8800 NL Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 125.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpangmax 3 org:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
38. Toyota Rush, Tahun 2007, Nomor
Polisi B 1161 OK Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 122.250.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
39. Toyota Rush S MT, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 1533 OO Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 122.550.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
40. Toyota Rush S MT, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 1715 OO Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 122.250.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH= Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
41. Toyota Avanza, Tahun 2006,
Nomor Polisi L 1388 QC Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 110.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
81
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
42. Toyota Avanza G MT, Tahun
2005, Nomor Polisi L 1425 QA Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 100.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
43. Toyota Avanza Type G, Tahun
2005, Nomor Polisi L 1487 Q Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 100.000.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
44. Toyota Avanza, Tahun 2007,
Nomor Polisi B 2131 J Asuransi
Jasindo -  Kendaraan Bermotor:
Rp 80.500.000,- -  Kecelakaan diri per
penumpang max 3 orang:
Rp 10.000.000,- -  Kecelakaan diri
pengemudi : Rp 10.000.000,-
-  TJH = Rp 50.000.000,-
All Risk 24 Mei 2010
sd 31 Agustus 2013
45. Suzuki ST 150 Futura, Tahun
2004, Nomor Polisi L 8042 TG Asuransi
Jasindo Kendaraan Bermotor:
Rp 40.000.000,- All Risk
27 Agustus 2010 sd
27 Agustus 2011 46.
Yamaha Vega R DB N, Tahun 2007, Nomor Polisi B 6796 BTZ
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.7.500.000,-
Total Lost Only 12 Februari 2011
sd 12 Februari 2012
47. Honda Revo, Tahun 2007, Nomor
Polisi B 6635 PII Asuransi
Jasindo Kendaraan Bermotor:
Rp.7.500.000,- Total Lost Only
12 Februari 2011 sd
12 Pebruari 2012 48.
Honda NF 100 SLD, Tahun 2005, Nomor Polisi B 6925 BLJ
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.7.000.000,-
Total Lost Only 23 Januari 2011
sd 23 Januari 2012
49. Honda – NF 100L, Tahun 2005,
Nomor Polisi N 3893 AB Asuransi
Jasindo -  Tahunpertama:
Rp.5.525.000,- -  Tahun kedua:
Rp.4.696.250,- -  Tahun ketiga:
Rp 4.143.750,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
82
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
50. Honda – NF 100L, Tahun 2005,
Nomor Polisi L 5215DB Asuransi
Jasindo -  Tahun pertama:
Rp.5.525.000,- -   Tahun kedua:
Rp.4.696.250,- -  Tahun ketiga:
Rp.4.143.750,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
51. Supra Fit Cakram New, Tahun
2007, Nomor Polisi B 6562 CII Asuransi
Jasindo -  Tahun pertama:
Rp.9.690.000,- -   Tahun kedua:
Rp.8.236.500,- -  Tahun ketiga:
Rp.7.267.500,- Total Lost Only
17 Juli 2008 sd
17 Juli 2011
52. Suzuki FDX 110XCZD, Tahun
2005, Nomor Polisi B 6372 BGB Asuransi
Jasindo -  Tahun pertama:
Rp.8.831.250,- -  Tahun kedua:
Rp.7.506.562,50 -  Tahun ketiga:
Rp.6.623.437,50 Total Lost Only
13 Mei 2008 sd
13 Mei 2011
53. Toyota Avanza 1.3 G VVTI MT,
Tahun 2007, Nomor Polisi B 8277 IR
Asuransi Jasindo
-  Kendaraan Bermotor: Rp.120.000.000,-
-  Kecelakaan diri per penumpang max 3
orang: Rp.10.00.000,-
-  Kecelakaan diri pengemudi :
Rp.10.000.000,- -  TPL=
Rp.50.000.000,- All Risk
29 Juni 2010 sd
29 Juni 2011
54. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX, Tahun
2010,  Nomor Polisi B 1638 KN Asuransi
Jasindo -  Kendaraan bermotor:
Rp.123.500.000,- -  Kecelakaan diri
per penumpang maks  3 orang:
Rp.10.00.000,- -  Kecelakaan diri
pengemud i: Rp.10.000.000,-
All Risk 1 September 2010
sd 1 September 2014
55. Daihatsu S 91 1.3 C – pick up,
Tahun 2003, Nomor Polisi B 9636 AI
Asuransi Jasindo
Kendaraan Bermotor: Rp.40.000.000,-
All Risk 1 Maret 2011
sd 1 Maret 2012
56. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK
Toyota Insurance
-   Kendaraan Bermotor: Rp.141.450.000,-
-   TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 8 April 2009
sd 8 April 2012
57. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2008, Nomor Polisi B 1629 BFD
Toyota Insurance
-   Kendaraan Bermotor: Rp.116.400.000,-
-   TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 29 Oktober 2008
sd 29 Oktober 2011
58. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1042 BFK
Toyota Insurance
-   Kendaraan Bermotor: Rp.133.100.000,-
-   TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 31 Maret 2009
sd 31 Maret 2012
83
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
59. Toyota new Avanza G 1.3 MT
Minor Change, Tahun 2009, Nomor Polisi B 1727 BFD
Toyota Insurance
-   Kendaraan Bermotor: Rp.130.750.000,-
-   TJH Pihak III : Rp.50.000.000,-
All Risk 29 Oktober 2008
sd 29 Oktober 2011
60. Toyota minibus, Tahun 2008,
Nomor Polisi BK 1163 JG MSIG Indonesia -   Total pertanggungan:
Rp.148.662.500,- -   TJH: Rp.50.000.000,-
All Risk 18 Juli 2010
sd 18 Juli 2011
61. Toyota minibus, Tahun 2008,
Nomor Polisi B 8724 RU MSIG Indonesia -   Total pertanggungan:
Rp.136.700.000,- -   TJH: Rp.50.000.000,-
All Risk 14 Juli 2010
sd 14 Juli 2011
62. Toyota Avanza, Tahun 2009,
Nomor Polisi B 1496 BFU Lippo Insurance -   Kecelakaan diri
terhadap pengemudi: Rp.10.000.000,-
-   Kecelakaan diri terhadap penumpang
Rp.10.000.000,-, maksimal 7 orang :
Rp.70.000.000,- -   Biaya pengobatan
Rp.1.000.000,-, maksimal 8 orang:
Rp.8.000.000,- -   Tanggung jawab
hukum pihak ketiga: Rp.10.000.000,-
All Risk 2 Desember 2010
sd 2 Desember 2013
84
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
63. Daihatsu Xenia, Tahun 2009,
Nomor Polisi B 1354 BFT Lippo Insurance -   Kendaraan bermotor:
-   Periode 10112009 s.d. 10112010:
Rp.119.000.000,- -   Periode 10112010
s.d. 10112011: Rp.101.150.000,-
-   Periode 10112011 s.d. 10112012:
Rp.77.350.000,- -   Periode 10112012
s.d. 10112013: Rp.71.400.000,-
-   Kecelakaan diri terhadap pengemudi
periode 10112009 s.d 10112010:
Rp.10.000.000,- -   Kecelakaan diri
terhadap penumpang Rp.10.000.000,-,
maksimal 7 orang periode 10112009
s.d 10112010: Rp.70.000.000,-
-   Biaya pengobatan Rp.1.000.000,-,
maksimal 8 orang periode 10112009
s.d 10112010: Rp.8.000.000,-
-   Tanggung jawab hukum pihak ketiga
periode 10112009 s.d 10112010:
Rp.10.000.000,- All Risk
10 Nopember 2009 sd
10 Nopember 2013
64. Toyota Rush 1.5 S MT, Tahun
2008, Nomor Polisi B 1603 BFA Asuransi Mitra
-  Kendaraan bermotor: a 1292008 s.d.
1292009 Rp171.150.000,-
b 1292009 s.d. 1292010:
Rp136.920.000,- c 1292010 s.d.
1292011: Rp119.805.000,-
-TJH: a 1292008 s.d.
1292009: Rp.20.000.000,-
b 1292009 s.d. 1292010:
Rp.20.000.000,- c 1292010 s.d.
1292011: Rp.20.000.000,-
All Risk 12 September
2008 sd. 12 September
2011
85
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
65. Toyota Avanza VVT-I 1.3E MT,
Tahun 2008, Nomor Polisi 1423 BFA
Asuransi Mitra -  Kendaraan bermotor:
a 1292008 s.d. 1292009:
Rp115.900.000,- b 1292009 s.d.
1292010: Rp.92.720.000,-
c 1292010 s.d. 1292011:
Rp.81.130.000,- -  TJH:
a 1292008 s.d. 1292009:
Rp.20.000.000,- b 1292009 s.d.
1292010: Rp.20.000.000,-
c 1292010 s.d. 1292011:
Rp.20.000.000,- All Risk
12 September 2008 sd.
12 September 2011
66. Toyota Avanza, Tahun 2008,
Nomor Polisi B 2625 IN Asuransi Mitra
-  Kendaraan bermotor: a 1982008 s.d.
1982009: Rp.115.600.000,-
b 1982009 s.d. 1982010:
Rp.92.480.000,- c 1982010 s.d.
1982011: Rp.80.920.000,-
-  TJH: a 1982008 s.d.
1982009: Rp.20.000.000,-
b 1982009 s.d. 1982010:
Rp.20.000.000,- c 1982010 s.d.
1982011: Rp.20.000.000,-
All Risk 19 Agustus 2008
sd 19 Agustus 2011
67. Toyota Avanza, Tahun 2008,
Nomor Polisi L 1715 NH Asuransi Mitra
-  Kendaraan bermotor: a 2582008 s.d.
2582009: Rp.122.000.000,-
b 2582009 s.d. 2582010:
Rp.97.600.000,- c 2582010 s.d.
2582011: Rp.85.400.000,-
-  TJH: a 2582008 s.d.
2582009: Rp.20.000.000,-
b 2582009 s.d. 2582010:
Rp.20.000.000,- c 2582010 s.d.
2582011: Rp.20.000.000,-
All Risk 25 Agustus 2008
sd. 25 Agustus 2011
86
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
65. Toyota Avanza VVTI 1.3G MT,
Tahun 2008, Nomor Polisi BK 1843 JH
Asuransi Mitra -  Kendaraan bermotor:
a 1192008 s.d. 1192009:
Rp.132.000.000,- b 1192009 s.d.
1192010: Rp.112.200.000,-
c 1192010 s.d. 1192011:
Rp.99.400.000,- -  TJH:
a 1192008 s.d. 1192009:
Rp.20.000.000,- b 1192009 s.d.
1192010: Rp.20.000.000,-
c 1192010 s.d. 1192011:
Rp.20.000.000,- All Risk
11 September 2008 sd
11 September 2011
68. MercedesE Class 300 Elegan
AT, Tahun 2010, Nomor Polisi B 1378 BAB
Asuransi ABDA -  Kendaraan bermotor:
a 29012010 s.d. 29012011:
Rp.1.093.000.000,- b 29012011 s.d.
29012012: Rp929.050.000,-
c 29012012 s.d. 29012013:
Rp819.750.000,- d 29012013 s.d.
29012014: Rp765.100.000,-
-  TJH: 29012010 s.d. 29012014:
Rp.50.000.000,- -  Act of God :
Rp.1.093.000.000,- -  Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- -  Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
-  Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.1.093.000.000,- All Risk
29 Januari 2010 sd
29 Januari 2014
87
No. Obyek yang dipertanggungkan
Perusahaan Asuransi
Penanggung Nilai Pertanggungan
Jenis Pertanggungan
Jangka Waktu
69. Daihatsu Xenia LI Deluxe MT,
Tahun 2010, Nomor Polisi B 1708 BFZ
Asuransi ABDA -  Kendaraan bermotor:
a 23022010 s.d. 23022011:
Rp.123.500.000,- b 23022011 s.d.
23022012: Rp.104.975.000,-
c 23022012 s.d. 23022013:
Rp.92.625.000,- d 23022013 s.d.
23022014: Rp.86.450.000,-
-  TJH: 23022010 s.d. 23022014:
Rp.10.000.000,- -  Act of God :
Rp.123.500.000,- -  Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- -  Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
-  Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.123.500.000,- All Risk
23 Pebruari 2010 sd
23 Pebruari 2014
70. Daihatsu Xenia LI 1.0 DLX MT,
Tahun 2010, Nomor Polisi L 1581 PH
Asuransi ABDA -  Kendaraan bermotor:
a 16022010 s.d. 16022011:
Rp.125.400.000,- b 16022011 s.d.
16022012: Rp.106.590.000,-
c 16022012 s.d. 16022013:
Rp.94.050.000,- d 16022013 s.d.
16022014: Rp.87.780.000,-
-  TJH: 6022010 s.d. 16022014:
Rp.10.000.000,- -  Act of God :
Rp.125.400.000,- -  Kecelakaan
penumpang maks 5 orang:
Rp.5.000.000,- -  Kecelakaan
pengemudi: Rp.5.000.000,-
-  Kerusuhan, pemogokan,
terorisme, dan sabotase:
Rp.125.400.000,- All Risk
16 Pebruari 2010 sd
16 Pebruari 2014
88 Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut sudah cukup memadai untuk menutupi kerugian
atas aset yang dipertanggungkan. Perseron  tidak  mempunyai  hubungan  ailiasi  dengan  seluruh  perusahaan  asuransi  dimana  Perseroan  melakukan
penutupan asuransi atas aset yang dimiliki.
C.12. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Sebagai  bagian  dari  komunitas,  Perseroan  juga  memiliki  tanggung  jawab  kepada  masyarakat  yang  juga  telah berperan  bagi  pertumbuhan  perusahaan.  Tanggung  jawab  sosial  Perseroan  diwujudkan  melalui  berbagai  kegiatan
sosial, seperti penggalangan dana bantuan sosial oleh Perseroan maupun karyawan bagi masyarakat yang terkena musibah, pemberian bantuan dana untuk sarana prasarana pendidikan serta pemberian bantuan dana operasional
untuk pengembangan olah raga.
C.13. Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perseroan  memiliki  transaksi  signiikan  dengan  pihak-pihak  yang  mempunyai  hubungan  istimewa  adalah  sebagai berikut:
1. Piutang Pembiayaan Konsumen
Perseroan menyediakan pembiayaan konsumen kepada PT Arta Boga Cemerlang pada tahun 2008 dan 2007. Dimana pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo
Piutang Pembiayaan Konsumen dengan PT Arta Boga Cemerlang.
2. Pinjaman Subordinasi
Perseroan mendapatkan pinjaman subordinasi dari PT HD Corpora pada tahun 2005. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Perseroan sudah tidak lagi memiliki saldo Pinjaman Subordinasi dengan PT
HD Corpora.
Pada tanggal 8 Nopember 2010, Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora sebesar Rp 25.000.000.000 dua  puluh  lima  miliar  Rupiah  yang  digunakan  untuk  membantu  pembiayaan  kegiatan  operasional  Perseroan.
Perjanjian  ini  berlaku  sampai  dengan  tanggal  7  Nopember  2011  dan  dikenakan  bunga  sebesar  12  pertahun. Manajemen berkeyakinan bahwa tingkat bunga yang diberikan sudah sesuai dengan tingkat bunga bank di pasar.
C.14. Persaingan Usaha
Saat ini terdapat lebih dari 140 perusahaan pembiayaan di Indonesia, yang mana menyebabkan persaingan usaha di industri pembiayaan sangat ketat. Namun demikian, Bank Indonesia mencatat saldo piutang pembiayaan sebesar Rp.
111 triliun per 30 Juni 2010. sumber: Laporan Bank Indonesia per Juni 2010 dengan saldo pembiayaan yang sangat besar ini, maka terlihat prospek pertumbuhan industri pembiayaan masih menjanjikan.
Selama ini Perseroan dapat bersaing dalam industri perusahaan pembiayaan, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya predikat “SANGAT BAGUS” kategori versi majalah infobank Agustus 2010 vol. XXXII.
Ditengah-tengah persaingan yang ketat, Perseroan tetap bertumbuh karena strategi Perseroan yang berfokus pada pembiayaan motor baru dan bekas, pembukaan cabang-cabang baru dan menjalin hubungan yang lebih erat dengan
dealer-dealer. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah konsumen dan portofolio pembiayaan Perseroan setiap tahunnya.
89
D.  TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN
Sesuai dengan Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan  Pembiayaan,  Perseroan  telah  memenuhi  tingkat  kesehatan  perusahaan  pembiayaan  sebagaimana
dipersyaratkan dalam Salinan Peraturan Menteri Keuangan tersebut. Pemenuhan tingkat kesehatan terdiri atas :
Keterangan Status
Catatan
Modal disetor minimum Memenuhi ketentuan
Modal  disetor  Perusahaan  pada  tanggal  31  Oktober  2010 adalah  sebesar  Rp  108  miliar    telah  sesuai  dengan  syarat
modal  disetor  minimum  Rp  100  miliar    untuk  perusahaan swasta nasional atau patungan
Modal sendiri minimum Memenuhi ketentuan
Modal  sendiri  Perusahaan  pada  tanggal  31  Oktober  2010 adalah  122,14  dari modal disetor, ini jauh di atas syarat
minimum  modal  sendiri  yaitu  sebesar  50    dari  modal disetor
Pembatasan jabatan untuk Direktur Memenuhi ketentuan   Berdasarkan  dokumen  dan  data  yang  ada  pada  tanggal
31  Oktober  2010,  perusahaan  telah  memenuhi  syarat pembatasan  jabatan  untuk  Direktur,  karena  tidak  ada
Direktur Perusahaan yang merangkap jabatan di perusahaan pembiayaan  lain  atau  tidak  menjadi  komisaris  lebih  dari  1
Satu perusahaan pembiayaan lain.
Pembatasan jabatan untuk Komisaris Memenuhi ketentuan   Berdasarkan  dokumen  dan  data  yang  ada  pada  tanggal
31  Oktober  2010,  perusahaan  telah  memenuhi  syarat pembatasan  jabatan  untuk  Komisaris,  karena  dari  seluruh
anggota  Dewan  Komisaris  Perusahaan  tidak  ada  yang merangkap  jabatan  di  lebih  dari  3  Tiga  perusahaan
pembiayaan lain.
Jumlah minimum piutang pembiayaan Memenuhi Ketentuan
Jumlah  piutang  pembiayaan  perusahaan  pada  tanggal    31 Oktober  2010,  adalah  sebesar    96,89    dari  jumlah  aset,
masih  di  atas  syarat  minimum  jumlah  piutang  pembiayaan yang  harus  dimiliki  yaitu  sekurang-kurangnya  40    dari
jumlah aset.
Jumlah pinjaman dibanding modal sendiri Memenuhi ketentuan
Jumlah pinjaman yang dimiliki Perusahaan pada tanggal  31 Oktober  2010,  hanya  sebesar  4,46  kali  dari  modal  sendiri,
masih  jauh  di  bawah  syarat  maksimum  jumlah  pinjaman dibandingkan  modal  sendiri  dan  pinjaman  subordinasi
dikurangi  penyertaan  yaitu  maksimum  10  kali,  baik  untuk pinjaman luar negeri maupun dalam negeri
E.  PROSPEK USAHA PERSEROAN
Sesuai dengan misi Perseroan, kegiatan usaha Perseroan ditujukan untuk membiayai kendaraan bermotor. Saat ini Perseroan masih fokus pada pembiayaan sepeda motor, dengan mempertimbangkan tingkat penjualan sepeda motor
di Indonesia setiap tahun menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Selain itu peningkatan pendapatan masyarakat yang ditunjang oleh stabilitas ekonomi dan sosial politik yang semakin kondusif akan terus mendorong pertumbuhan
penjualan sepeda motor di Indonesia. Hal ini akan menjadi peluang bagi pertumbuhan usaha Perseroan.
Tingginya  pertumbuhan  penjualan  sepeda  motor  yang  didukung  oleh  besarnya  permintaan  pembiayaan  untuk pembelian sepeda motor menjadi dua faktor utama yang membuat Perseroan optimis akan kelangsungan usahanya
kedepan.
Perkembangan Industri Sepeda Motor di Indonesia
Pertumbuhan penjualan sepeda motor menunjukkan prospek pertumbuhan yang sangat baik dan tren menunjukkan pertumbuhan akan tetap berlanjut pada tahun-tahun mendatang. Berikut ini merupakan graik perkembangan penjualan
sepeda motor dari tahun 2005 sampai dengan bulan Oktober 2010 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI.
90
sumber: AISI, Nopember 2010
Dari tabel diatas, terlihat selama 3 tahun terakhir dari tahun 2008 – 2010 penjualan sepeda motor mengalami pertumbuhan yang positif. Pada tahun 2009 penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebesar 5,9 dibandingkan dengan
tahun 2008, hal ini disebabkan oleh adanya krisis ekonomi global. Sampai dengan bulan Oktober 2010, penjualan sepeda motor sudah melampaui penjualan sepeda motor pada tahun 2009. Proyeksi penjualan selama tahun 2010
adalah sebesar 7,3 juta unit. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 25 dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan informasi dari AISI sumber: Koran Kontan, 3 Desember 2010, bahwa penjualan sepeda motor di tahun
2011 diperkirakan mencapai 8,22 juta unit atau meningkat sebesar 10.
Pertumbuhan  penjualan  sepeda  motor  di  indonesia  memiliki  prospek  yang  baik  karena    faktor-faktor  sebagai berikut   :
- Kondisi  pelayanan  transportasi  umum  yang  belum  memadai  baik  di  daerah  perkotaan  ataupun  pedesaan
menyebabkan masyarakat merasa perlu memiliki kendaraan pribadi. -
Masyarakat  dikota-kota  besar  lebih  memilih  memakai  sepeda  motor  dibandingkan  dengan  mobil  karena  lebih eisien mengingat kondisi lalulintas yang sangat padat.
- Sepeda motor  menjadi alternatif sarana transportasi yang lebih ekonomis  dikarenakan tingginya harga bahan
bakar minyak dan naiknya tarif angkutan umum. -
Semakin meningkatnya permintaan sepeda motor di kota kecil merupakan salah satu imbas dari bertambahnya jumlah jalan baru yang dibangun oleh pemerintah daerah.
- Penggunaan sepeda motor untuk menunjang usaha konsumen dalam meningkatkan penghasilan.
Berikut merupakan tabel penjualan sepeda motor berdasarkan merek mulai dari tahun 2005 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2010:
Keterangan 31 Des
31 Okt 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit Jumlah
Unit
Honda 2.648.190
52,19 2.340.168
52,86 2.141.015
45,67 2.874.576
46,25 2.701.278
46,16 2.894.420
46,64 Yamaha
1.224.595 24,13
1.458.561 32,95
1.833.506 39,11
2.465.546 39,67
2.650.992 45,30
2.782.541 44,84
Suzuki 1.091.962
21,52 568.041
12,83 637.031
13,59 793.758
12,77 438.129
7,49 440.995
7,11 Kawasaki
74.128 1,46
33.686 0,76
38.134 0,81
44.690 0,72
58.150 0,99
68.292 1,10
Lain-lain 35.329
0,70 26.379
0,60 38.577
0,82 37.295
0,60 3.413
0,06 19.129
0,31
Jumlah 5.074.204
100,00 4.426.835
100,00 4.688.263
100,00 6.215.865
100,00 5.851.962
100,00 6.205.377
100,00
sumber:AISI, Nopember 2010
91 Berdasarkan tabel diatas mulai dari tahun 2005 sampai dengan 31 Oktober 2010, penjualan sepeda motor di Indonesia
berdasarkan merek didominasi oleh sepeda motor merek Honda dan Yamaha dengan rata-rata penjualan diatas 80- 90.
Perkembangan Industri pembiayaan Sepeda Motor Indonesia.
Perkembangan  industri  pembiayaan  sepeda  motor  terkait  erat  dengan  perkembangan  industri  sepeda  motor  dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, pertumbuhan penjualan sepeda motor Indonesia yang sangat pesat selama
beberapa  tahun  terakhir  menjadi  salah  satu  faktor  yang  mendorong  pertumbuhan  industri  pembiayaan,  terutama sepeda motor.
Keinginan masyarakat untuk memiliki sepeda motor baru ataupun bekas masih sangat tinggi, akan tetapi kemampuan atau daya beli konsumen untuk membeli motor secara tunai masih sangat rendah menjadi salah satu faktor utama
yang  mendorong  pertumbuhan  industri  pembiayaan  sepeda  motor.  Berdasarkan  data  pada  bulan  Oktober  2010, Penjualan sepeda motor secara kredit mencapai ±80 dari total keseluruhan penjualan sepeda motor di Indonesia.
Pada kuartal III 2010, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia APPI mencatat terjadi jumlah kontrak perjanjian industri pembiayaan sebesar 14,3 juta atau naik sebesar lebih dari 15 jika dibandingkan dengan periode sebelumnya
yang hanya mencapai 12,4 juta kontrak.
Besarnya potensi pasar sepeda motor juga menyebabkan ketatnya tingkat persaingan di sektor pembiayaan sepeda motor. Hal ini terbukti dengan semakin mudahnya masyarakat memperoleh pembiayaan sepeda motor baik sepeda
motor  baru  maupun  sepeda  motor  bekas,  proses  kredit  yang  cepat  serta  maraknya  jumlah  bank  dan  lembaga pembiayaan yang menawarkan kredit sepeda motor.
92
BAB IX.  IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan  Perseroan  untuk  periode  10  sepuluh    bulan  yang  berakhir  pada  tanggal  31  Oktober  2010  dan  untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008, 2007, 2006 dan 2005. Laporan keuangan untuk periode 10 sepuluh  bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman  Surja dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko  Sandjaja sekarang Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
Surja dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2007 dan 2006 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari  Rekan, serta untuk tahun 2005 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik  Paul  Hadiwinata,  Hidajat, Arsono  dan  Rekan,  seluruhnya  menyatakan  pendapat  wajar  tanpa  pengecualian. Laporan auditor tertanggal 17 Maret 2011 atas laporan keuangan per 31 Oktober 2010 memuat paragraph penjelasan
mengenai penerapan PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No.  55  Revisi  2006,  “Instrumen  Keuangan:  Pengakuan  dan  Pengukuran”.  Penerapan  PSAK  revisi  ini  dilakukan
secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
NERACA
dalam jutaan Rupiah
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 ASET
Kas dan setara kas 8.631
6.987 16.231
3.153 1.253
221 Piutang pembiayaan konsumen - bersih
726.726 589.258
323.693 190.062
96.746 20.855
Piutang lain-lain 3.280
3.204 1.379
2.354 1.456
259 Biaya dibayar dimuka
2.388 3.709
2.676 2.072
750 172
Beban tangguhan - bersih -
1.188             5.878 14.866
2.186 -
Aset pajak tangguhan - bersih 204
1.242 945
451 50
- Aset tetap
8.707 7.260
8.695 6.009
4.766 1.882
Aset lain-lain 110
122 158
249 1.339
1.892
Jumlah Aset 750.046
612.970 359.655
219.216 108.546
25.281 KEWAJIBAN
Pinjaman Bank - Pihak Ketiga 588.476
468.264 242.004
105.477 53.396
- Hutang penyalur kendaraan
10.288 11.801
867 1.925
1.182 1.142
Hutang premi asuransi 1.644
1.782 148
663 472
132 Biaya masih harus dibayar
9.745 6.204
2.835 2.817
1.307 380
Hutang pajak 854
1.077 1.545
2.753 629
37 Hutang lain-lain
4.777 1.552
1.633 1.711
2.187 668
Penyisihan imbalan kerja karyawan 2.354
1.662 1.102
400 121
- Kewajiban pajak tangguhan - bersih
- -
- -
- 50
Pinjaman subordinasi -
- -
8.000 8.000
8.000
Jumlah Kewajiban 618.138
492.342 250.134
123.746 67.294
10.409
93
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Ekuitas
Modal  dasar,  modal  ditempatkan  dan disetor  penuh  -  108.000  saham  pada
periode  2010,  2009,  2008  dan  100.000 saham pada tahun 2007
108.000 108.000
108.000 100.000
50.000 25.000
Saldo laba deisiensi
23.908 12.628
1.521 4.530
8.748 10.128
Jumlah Ekuitas 131.908
120.628 109.521
95.470 41.252
14.872 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
750.046 612.970
359.655 219.216
108.546 25.281
LAPORAN LABA RUGI
dalam jutaan Rupiah
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 PENDAPATAN
Pembiayaan konsumen 148.921
123.562 88.015
51.682 17.436
1.268 Bunga bank
23 114
149 115
57 62
Pendapatan lain-lain 9.744
6.418 3.437
895 181
71
Jumlah Pendapatan 158.688
130.094 91.601
52.692 17.674
1.401 BEBAN
Bunga dan keuangan 63.472
47.822 24.403
12.522 3.518
13 Gaji dan tunjangan
34.950 32.484
24.178 13.103
5.098 1.076
Penyisihan kerugian penurunan nilai 19.795
10.902 7.987
3.530 1.079
105 Umum dan administrasi
12.553 12.383
11.494 7.899
4.094 1.168
Iklan dan promosi 1.489
1.063 2.268
1.196 788
82 Perolehan pembiayaan Konsumen
1.188 4.690
8.987 4.541
685 -
Beban lain-lain 9.944
6.550 3.491
3.672 711
18
Jumlah Beban 143.391
115.894 82.808
46.463 15.973
2.462
Laba rugi sebelum pajak Penghasilan badan
15.297 14.200
8.793 6.229
1.701 1.061
Beban pajak penghasilan badan 4.016
3.094 2.741
2.011 321
50
LABA RUGI BERSIH 11.281
11.106 6.052
4.218 1.380
1.111 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
nilai penuh 104.451
102.836 60.239
72.451 44.273
9.158
94
RASIO-RASIO PENTING
Uraian 31 Okt
31 Desember 2010
2009 2008
2007 2006
2005 Pertumbuhan
Pendapatan n.a
42,02 73,84
198,13 1.161,53
75,56 Laba rugi sebelum pajak penghasilan badan
n.a 61,49
41,16 266,20
-260,32 -1.022,61 Beban Usaha
n.a 39,96
78,22 190,88
548,78 260,47
Laba rugi bersih n.a
83,51 43,48
205,65 -224,21 -1.233,67
Aset 22,36
70,43 64,06
101,96 329,36
445,91 Kewajiban
25,55 96,83
102,14 83,89
546,50 185,37
Ekuitas 9,35
10,14 14,72
131,43 177,38
1.412,92
Proitabilitas Laba rugi sebelum pajak  penghasilan badan
terhadap Pendapatan 9,64
10,92 9,60
11,82 9,62
-75,73 Laba rugi Bersih terhadap Pendapatan
7,11 8,54
6,61 8,01
7,81 -79,30
Laba rugisebelum pajak penghasilan badan terhadap Ekuitas
11,60 11,77
8,03 6,52
4,12 -7,13
Laba rugiBersih terhadap Ekuitas 8,55
9,21 5,53
4,42 3,35
-7,47 Laba rugisebelum pajak  penghasilan badan
terhadap Jumlah Aset 2,04
2,32 2,44
2,84 1,57
-4,20 Laba rugiBersih terhadap Jumlah Aset
1,50 1,81
1,68 1,92
1,27 -4,39
Solvabilitas
Aset terhadap Kewajiban x 1,21             1,25
1,44 1,77             1,61             2,43
Gearing Ratio  x 4,49
3,89 2,22
1,16 1,22
0,03 Kewajiban terhadap Ekuitas x
4,69             4,08 2,28
1,30             1,63             0,70 Kewajiban terhadap Aset kali
0,82              0,80 0,70
0,56             0,62             0,41 Tidak dapat di perbandingkan karena periode yang dicakup kurang dari 1 tahun
kewajiban pinjaman yang berbunga
95
BAB X.  EKUITAS