Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

21

4.3. Ekuitas

dalam jutaan Rupiah Uraian 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 Modal dasar, ditempatkan dan disetor 108.000 108.000 108.000 100.000 Saldo laba deisiensi 23.908 12.628 1.521 4.530 Jumlah Ekuitas 131.908 120.628 109.521 95.470 Per tanggal 31 Oktober 2010 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2009. Saldo ekuitas pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah sebesar Rp 131.908 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 11.280 juta atau sebesar 9,35 bila dibandingkan dengan saldo ekuitas dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 120.628 juta. Peningkatan ini disebabkan karena laba selama Januari sd Oktober 2010 Per tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2008. Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 120.628 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 11.107 juta atau sebesar 10,14 bila dibandingkan dengan saldo ekuitas tahun sebelumnya sebesar Rp 109.521 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh karena perolehan laba Perseroan tahun 2009. Per tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2007. Saldo ekuitas per tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 109.521 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 14.051 juta atau 14,72 bila dibandingkan dengan saldo ekuitas tahun sebelumnya sebesar Rp 95.470 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan adanya peningkatan modal disetor oleh PT HD Corpora sebesar Rp 8.000 juta dan perolehan laba tahun 2008 sebesar Rp 6.051 juta.

5. Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Likuiditas dalam Perseroan pembiayaan merupakan sebuah gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek yang terdiri dari arus kas masuk ataupun arus kas keluar. Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pembiayaan konsumen, pinjaman bank atas pembiayan konsumen baru. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar transaksi pembiayaan konsumen kepada dealer dan membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank serta membayar beban usaha dan pajak penghasilan Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2010 berasal dari pinjaman bank sebesar Rp 456.729 juta, pinjaman rekening koran sebesar Rp 15.292 juta dan pembiayaan bersama dengan bank sebesar Rp 116.455 juta.

6. Analisa Arus Kas

Tabel berikut ini menjelaskan ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk periode yang disajikan : dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Okt 31 Desember 2010 2009 2008 2007 Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Operasi 110.983 234.058 118.606 97.511 Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi 1.564 712 3.292 1.797 Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 114.191 225.526 134.976 101.208 Peningkatanpenurunan bersih kas dan setara kas 1.644 9.244 13.078 1.900

6.1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar Rp 110.983 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 234.058 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 115.452 juta atau sebesar 97,34 bila dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 118.606 juta, seiring dengan pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan yang semakin baik. 22 Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 118.606 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 21.095 juta atau sebesar 21,63 bila dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 97.511 juta peningkatan ini seiring pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan yang semakin baik. Arus kas dari aktivitas operasi untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 kontribusi terbesar berasal dari penerimaan pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 488.181 juta, Rp 395.923 juta, Rp 270.522 juta dan Rp 127.513 juta. Sedangkan pengeluaran kas kontribusi terbesar diperoleh dari pembayaran kepada penyalur kendaraan masing-masing sebesar Rp 516.177 juta, Rp 521.943 juta, Rp 343.857 juta dan Rp 204.805 juta.

6.2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar Rp 1.564 juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 712 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 2.580 juta atau sebesar 78,37 bila dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 3.292 juta, hal ini disebabkan karena tidak banyaknya aktivitas investasi yang dilakukan oleh Perseroan. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 3.292 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.495 juta atau sebesar 83,19 bila dibandingkan dengan periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp 1.797juta, peningkatan ini terutama untuk pembelian aset tetap sehubungan dengan pembukaan cabang-cabang baru dalam bentuk peralatan kantor, pengembangan bangunan yang di sewa dan kendaraan untuk operasional. Arus kas dari aktivitas investasi untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berasal dari penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 299 juta, Rp 221 juta, Rp 21 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 nihil. Sedangkan untuk pengeluaran digunakan untuk pembelian aset tetap masing- masing sebesar Rp 1.863 juta, Rp 932 juta, Rp 3.312 juta dan Rp 1.797 juta.

6.3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan