Pendapatan Pembiayaan Konsumen Pendapatan

12 Berikut ini adalah graik Pendapatan Perseroan berdasarkan segmen pendapatan yang diterima Perseroan :

1.1. Pendapatan Pembiayaan Konsumen

Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan hasil yang diterima Perseroan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri maupun pembiayaan bersama yang menjadi porsi Perseroan Untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk periode 10 sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2010 adalah sebesar Rp 148.921 juta. Pendapatan atas akun ini merupakan kontribusi dari pembiayaan baru sepeda motor, dan pengembangan kerjasama dengan dealer-dealer. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 123.562 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 35.547 juta atau sebesar 40,39 bila dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan tahun sebelumnya sebesar Rp 88.015 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan dari jumlah pembiayaan baru, kenaikan kerjasama dengan dealer dan semakin meningkatnya kontribusi dari cabang-cabang baru yang telah di buka di tahun 2008 sebanyak yang sudah dibukukan secara penuh selama satu tahun pada tahun 2009. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp 88.015 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 36.333 juta atau sebesar 70,30 bila dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan tahun sebelumnya sebesar Rp 51.682 juta. Sejak tanggal 1 Januari 2008, pendapatan pembiayaan konsumen disajikan secara bersih setelah dikurangi dengan amortisasi beban yang terkait langsung dengan beban perolehan pembiayaan konsumen biaya transaksi terkait dengan PSAK No 55 Revisi 2006. Untuk tahun 2008 amortisasi biaya transaksi yang dicatat sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp 12.793 juta. Meskipun amortisasi biaya transaksi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan, akan tetapi peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen ini merupakan kontribusi dari kenaikan jumlah pembiayaan baru yang signiikan untuk pembiayaan sepeda motor, pembukaan cabang-cabang baru, dan kenaikan kerjasama dengan dealer dimana jumlah keseluruhan dari masing-masing faktor tersebut sebesar Rp 49.126 juta. Pada tahun 2007, 2008 dan 2009 Perseroan secara berturut-turut melakukan pembukaan cabang baru sebanyak 3 cabang, 4 cabang dan 1 cabang hingga pada akhir tahun 2009 jumlah cabang Perseroan menjadi 14 kantor cabang, dimana jumlah pembiayaan baru yang diperoleh dari masing-masing periode tersebut sebesar Rp 192.584 juta, Rp 313.530 juta dan Rp 487.379 juta. 13

1.2. Pendapatan Bunga Bank