2
negara ini didirikan adalah bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan lahir dan batin warga negara Republik Indonesia.
B. Tujuan Pembuatan Undang Undang
Pemerintah  dipandang  perlu  untuk  membuat  undang-undang  perlindungan kehidupan beragama agar setiap warga negara memiliki kebebesan sepenuhnya
dalam  mengamalkan  ajaran  agamanya  dan  pada  saat  yang  sama  menghormati kebebasan orang lain. Atas dasar itu, maka konsep kebebasan hendaklah dibatasi
apabila telah berkenaan dengan pola hubungan antar sesama WNI. Kebebasan mutlak tidak dikenal dalam kebudayaan bangsa Indonesia.
C. Mekanisme Pengajuan RUU Perlindungan Kehidupan Beragama
RUU Perlindungan Kehidupan Beragama, selanjutnya disingkat RUU PKB se-- baiknya  menjadi  hak  inisiatif  DPR  dan  bukan  diajukan  oleh  pemerintah.  Hal
ini disebabkan karena pemerintah pada tahun 2004 telah mencoba mengambil prakarsa  terhadap  hal  ini  namun  berakhir  dengan  kegagalan.  Oleh  karena  itu,
pada saat situasi politik pasca reformasi di mana peran legislatif lebih dominan maka selayaknya inisatif pengajuan RUU tersebut berasal dari Dewan Perwakilan
Rakyat. Aparat pemerintah tampaknya telah mengalami trauma dengan pengala-- man tahun 2004 ketika Departemen Agama baru mulai melakukan kajian dalam
bentuk penyusunan naskah akademis namun telah mengalami penentangan dari berbagai pihak karena dipandang memiliki motif tertentu. Sadar akan besarnya
kemungkinan reaksi terhadap RUU PKB ini baik dari kalangan internal umat Is-- lam maupun dari umat beragama lainnya, maka NU perlu memprakarsai perbin--
cangan tentang perlindungan kebebasan beragama yang kemudian diajukan ke-- pada pemerintah dan DPR sebagai bahan penyusunan  lebih lanjut.
D. Muatan RUU PKB Adapun muatan yang perlu diatur dalam Rancangan Undang Undang Perlindun--
gan Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut:
1.  Pengertian umum: •
Pengertian agama •
Kehidupan beragama •
Pengertian kebebasan beragama
26
- Batasan kebebasan beragama
- Hak dan kewajiban umat beragama
• Pengertian kerukunan hidup umat beragama
• Pengertian pemurnian agama
• Pengertian pembaruan agama
• Pelayanan terhadap masyarakat umat beragama:
1. Formalistik 2. Substansial
3. Esensial 2.  Tujuan kehidupan beragama
3.  Hubungan agama dengan negara 4.  Integrasi nilai dan hukum agama kepada hukum negara
5.  Integrasi nilai kebangsaan dalam keberagamaan 6.  Peningkatan pemahaman agama
7.  Peningkatan penghayatan agama 8.  Peningkatan pelayanan bagi pengamalan ajaran agama
9.  Peningkatan pengamalan ajaran agama 10.  Peranan pemerintah dalam pemeliharaan kehidupan beragama
11.  Peranan umat beragama terhadap negara 12.  Kewajiban setiap penganut agama terhadap penganut lainnya
13.  Ketentuan Penetapan Hari-hari Besar Keagamaan 14.  Kedudukan aliran sempalan agama:
• Pengembangan pemikiran
• Gerakan Keagamaan
• Penodaanpenistaan Agama
15.  Kode Etik Penyiaran agamakode etik Symbol Agama 16.  Pendirian rumah ibadat
2
17.  Kedudukan organisasi majelis keagamaan 18.  Ketentuan tentang bantuan luar negeri keagamaan
19.  Penyumpahan terhadap pejabat pemerintahan 20.  Tugas dan Tanggung lembaga kerukunan dalam pemeliharaan keserasian so--
sial umat beragama 21.  Tugas  dan Tanggung  Jawab  Pemerintahan  Daerah  dalam  pemeliharan  ke--
hidupan beragama 22.  Sanksi Administratif, sanksi Perdata dan Sanksi Pidana terhadap pelangga--
ran undang-undang