KEWAJIBAN DAN HAK PENGURUS

62 Pasal 73 1. Muktamar Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila Rais ’Aam dan atau Ketua Umum Pengurus Besar melakukan pelanggaran berat terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 2. Muktamar Luar Biasa dapat diselenggarakan atas usulan sekurang- kurangnya 50 persen plus satu dari jumlah Wilayah dan Cabang. 3. Muktamar Luar Biasa dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. 4. Ketentuan tentang peserta dan keabsahan Muktamar Luar Biasa merujuk kepada ketentuan Muktamar. Pasal 74 1. Musyawarah Nasional Alim Ulama merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Besar. 2. Musyawarah Nasional Alim Ulama membicarakan masalah-masalah keagamaan yang menyangkut kehidupan umat dan bangsa. 3. Musyawarah Nasional Alim Ulama dihadiri oleh anggota Pengurus Besar Pleno dan Pengurus Syuriyah Wilayah. 4. Musyawarah tersebut dapat mengundang Alim Ulama, pengasuh Pondok Pesantren dan Tenaga Ahli, baik dari dalam maupun dari luar Pengurus Nahdlatul Ulama sebagai perserta. 5. Musyawarah Nasional Alim Ulama juga dapat diselenggarakan atas permintaan sekurang-kurangnya separuh dari jumlah Wilayah yang sah. 6. Musyawarah Nasional Alim Ulama tidak dapat mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Muktamar dan tidak memilih Pengurus baru. 7. Musyawarah Nasional Alim Ulama diadakan sekurang-kurangnya 2 dua kali dalam masa jabatan Pengurus Besar. Pasal 75 1. Konferensi Besar merupakan forum permusyawaratan tertinggi setelah Muktamar yang dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Besar. 2. Konferensi Besar membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan 6 Muktamar, mengkaji perkembangan dan memutuskan Peraturan Organisasi. 3. Konferensi Besar dihadiri oleh anggota Pleno Pengurus Besar dan Pengurus Wilayah. 4. Konferensi Besar tidak dapat mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Muktamar dan tidak memilih Pengurus baru. 5. Konferensi Besar adalah sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 23 dari jumlah Wilayah. 6. Konferensi Besar diadakan sekurang-kurangnya 2 dua kali dalam masa jabatan Pengurus Besar.

BAB XXI PERMUSYAWARATAN TlNGKAT DAERAH

Pasal 76 1. Konferensi Wilayah adalah forum permusyawaratan tertinggi untuk tingkat Wilayah. 2. Konferensi Wilayah membicarakan dan menetapkan: a. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang disampaikan secara tertulis; b. Pokok-Pokok Program Kerja Wilayah 5 lima tahun merujuk kepada Garis-Garis Besar Program Kerja Nahdlatul Ulama; c. Masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan; d. Rekomendasi Organisasi; e. Memilih Rais dan Ketua Pengurus Wilayah. 3. Konferensi Wilayah dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama sekali dalam 5 lima tahun. 4. Konferensi Wilayah dihadiri oleh : a. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama. b. Pengurus Cabang. 5. Untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan organisasi Konferensi Wilayah dapat dihadiri oleh Pengurus Majelis Wakil Cabang.