SUSUNAN PENGURUS BADAN OTONOM SYARAT MENJADI PENGURUS
8
menyampaikan kesediaannya dan mendapat persetujuan dari Rais terpilih.
2. Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyyah dan Tanidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota mede
formatur yang dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Wilayah. 3. Pengurus Wilayah Harian Nahdlatul Ulama bertugas membentuk lembaga
dan lajnah melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanidziyah.
Pasal 43
1. Pemilihan dan penetapan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Cabang setelah yang bersangkutan
menyampaikan kesediaannya. b. Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau
pemungutan suara dalam Konferensi Cabang dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya dan mendapat persetujuan dari Rais
terpilih.
2. Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyyah dan Tanidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota mede
formatur yang dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Cabang. 3. Pengurus Cabang Harian Nahdlatul Ulama bertugas membentuk lembaga
dan lajnah melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanidziyah.
Pasal 44
1. Pemilihan dan penetapan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Cabang Istimewa setelah yang
bersangkutan menyampaikan kesediaannya. b. Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau
pemungutan suara dalam Konferensi Cabang Istimewa dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya dan mendapat persetujuan dari Rais
terpilih.
2. Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyyah dan Tanidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota mede
formatur yang dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Cabang Istimewa. 3. Pengurus Cabang Istimewa Harian Nahdlatul Ulama bertugas membentuk
lembaga dan lajnah melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanidziyah.
Pasal 45
1. Pemilihan dan penetapan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Majelis Wakil Cabang setelah yang
bersangkutan menyampaikan kesediaannya. b. Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau
pemungutan suara dalam Konferensi Majelis Wakil Cabang dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya dan mendapat persetujuan
dari Rais terpilih.
2. Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyyah dan Tanidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota mede
formatur yang dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Cabang. 3. Pengurus Majelis Wakil Cabang Harian Nahdlatul Ulama bertugas
membentuk lembaga dan lajnah melalui Rapat Harian Syuriyah dan Tanidziyah.
Pasal 46
1. Pemilihan dan penetapan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama sebagai berikut:
a. Rais dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau pemungutan suara dalam Konferensi Ranting setelah yang bersangkutan
menyampaikan kesediaannya. b. Ketua dipilih secara langsung melalui musyawarah mufakat atau
pemungutan suara dalam Konferensi Ranting dengan terlebih dahulu menyampaikan kesediaannya dan mendapat persetujuan dari Rais
terpilih.
2. Rais dan Ketua terpilih bertugas melengkapi susunan Pengurus Harian Syuriyyah dan Tanidziyah dengan dibantu oleh beberapa anggota mede
formatur yang dipilih dari dan oleh peserta Konferensi Ranting.