RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG
TAHUN 2017-2022
c. Potensi
Perubahan areal pemanfaatan tanah sangat stagnan, walaupun Kabupaten Batang terletak di jalur ekonomi. Lebih kurang 60 diusahakan sebagai hutan,
perkebunan dan areal pertanian yang memberikan hasil komoditi berupa kayu jati, kayu rimba, karet, teh, coklat, kapuk randu dan hasil pertanian lainnya.
5. Klimatologi
a. Tipe
Kabupaten Batang yang terletak di jalur Pantai Utara Pulau Jawa Pantura memiliki iklim tropis dengan jumlah hari hujan pada Bulan Oktober-April dan musim
kemarau pada Bulan April-Oktober, dimana kedua musim ini silih berganti sepanjang tahun.
b. Curah Hujan
Berdasarkan data pengukuran tinggi curah hujan yang ada di setiap kecamatan, dapat diketahui bahwa jumlah hari hujan terbanyak selama tahun 2012
di Kecamatan Blado dan paling sedikit di Kecamatan Gringsing, sedangkan curah hujan yang paling tinggi di Kecamatan Reban dan paling rendah di Kecamatan Tulis.
Gambar 2.4.
Peta Curah Hujan Kabupaten Batang
Sumber : Baperlitbang Kabupaten Batang 2016
c. Suhu
Suhu Kabupaten Batang berkisar antara 25
o
C-32
o
C. Hal ini dikarenakan Kabupaten Batang berada dalam iklim tropis.
d. Kelembaban
Kelembaban Kabupaten Batang berkisar antara 55 - 91.
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG
TAHUN 2017-2022
6. Penggunaan Lahan
Kabupaten Batang memiliki luas wilayah mencapai 78.864,16 Ha. Luas pemanfaatan lahan pada tahun 2016 terdiri dari 22.433,13 Ha 28,45 lahan sawah dan 56.431,03
Ha 71,55 lahan bukan sawah. Menurut penggunaannya sebagian besar lahan sawah digunakan sebagai lahan sawah berpengairan irigasi sederhana 41,95, kemudian
lahan sawah dengan irigasi teknis 36,51, sisanya berpengairan irigasi setengah teknis dan tadah hujan.Selengkapnya, dilihat dari luas penggunaan lahan, maka luasan lahan di
Kabupaten Batang terdiri atas:
Tabel 2.2.
Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan
No Kecamatan
Lahan Sawah Bukan Lahan Sawah
Total
1 Wonotunggal
1.726,43 3.508,84
5.235,27 2
Bandar 2.412,74
4.920,06 7.332,80
3 Blado
1.139,98 6.698,94
7.838,92 4
Reban 1.461,25
3.172,13 4.633,38
5 Bawang
1.691,41 5.693,10
7.384,51 6
Tersono 1.908,71
3.024,27 4.932,98
7 Gringsing
1.921,86 5.354,78
7.276,64 8
Limpung 1.878,87
1.462,79 3.341,66
9 Banyuputih
622,36 3.820,13
4.442,49 10
Subah 1.168,68
7.183,49 8.352,17
11 Pecalungan
1.031,64 2.587,33
3.618,97 12
Tulis 1.334,12
3.174,66 4.508,78
13 Kandeman
1.591,65 2.584,02
4.175,67 14
Batang 1.396,20
2.038,34 3.434,54
15 Warungasem
1.147,23 1.208,15
2.355,38
Total 22.433,13
56.431,03 78.864,16
Sumber: Kabupaten Batang Dalam Angka 2016
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
1. Kawasan Lindung
Kawasan Lindung di Kabupaten Batang direncanakan terdiri dari beberapa katagori sebagai berikut.
a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
Merupakan kawasan yang karena letak dan karakteristiknya memiliki fungsi penting untuk melindungi kawasan bawahannya dari kerusakan atau bencana alam. Di Kabupaten
Batang, kawasan ini terdiri atas 2 dua jenis kawasan, yaitu
:
1 Kawasan Hutan Lindung
Kawasan Hutan Lindung merupakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG
TAHUN 2017-2022 dan sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna pembangunan
berkelanjutan. Kawasan tersebut bersifat khas yang mampu memberikan perlindungan
kawasan sekitarnya dan bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah erosi dan banjir yang mutlak fungsinya sebagai penyangga kehidupan tidak dapat dialihkan
perutukannya. Kawasan Hutan Lindung di Kabupaten Batang ditetapkan seluas 3.050,45 ha
lebih luas dari arahan RTRW Propinsi seluas 2.313,70 ha. Sebaran lokasi Hutan Lindung ini berada di beberapa kecamatan, yaitu:
Kecamatan Wonotunggal, Bandar, Blado, dan Kecamatan Bawang. 2
Kawasan Lindung diluar Kawasan Hutan yang Mempunyai Kriteria Fisiografi seperti Hutan Lindung
Kawasan Lindung diluar Kawasan Hutan yang mempunyai kriteria Fisiografi seperti Hutan Lindung merupakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna pembangunan
berkelanjutan. 3
Kawasan Resapan Air Kawasan Resapan Air pada dasarnya memiliki fungsi sebagai kawasan lindung
terbatas atau sebagai kawasan lindung lainnya. Kawasan resapan air ini dapat berupa perkebunan tanaman tahunan ataupun hutan. Kawasan ini dapat
dikembangkan sebagai areal perkebunan tanaman keras yang dimanfaatkan adalah hasil buah, getah atau lainnya tetapi bukan kayunya, sehingga masih tetap memiliki
fungsi lindung. Sebaran lokasi kawasan resapan air di Kabupaten Batang berada di kecamatan
Blado, Bandar dan sebagianwilayah Kecamatan Wonotunggal.
b. Kawasan Perlindungan Setempat