RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG
TAHUN 2017-2022 pendukung lainnya secara sistematis, metodologis dan konsistensi serta terkait pada etika
profesi sandi. Kewenangan pemerintah Kabupaten Batang pada Urusan persandian diselenggarakan berdasakan Undang-Undang No 23 tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah. Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara No. 7 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi di Lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi dan KabupatenKota meliputi: a penyediaan analisis
kebutuhan penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi; b penyediaan kebijakan penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi; c pengelolaan dan
perlindungan informasi; d pengelolaan sumber daya persandian meliputi sumber daya manusia, materiil sandi dan jaringan komunikasi sandi anggaran; e penyelenggaraan
operasional dukungan persandian untuk pengamanan informasi; f pengawasan dan evaluasi penyelenggaraan pengamanan informasi melalui persandian di seluruh perangkat
daerah; dan g koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan persandian untuk pengamanan informasi.
16. Kebudayaan
Gambaran umum penyelenggaraan urusan kebudayaan di Kabupaten Batang terlihat dari jumlah grup kesenian, ketersediaan sarana prasarana penyelenggaraan seni
dan budaya serta intensitas kegiatannya, dan keberadaan situs serta kawasan cagar budaya yang dilestarikan.Cagar budaya merupakan warisan budaya bersifat kebendaan
yang berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat danatau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, danatau kebudayaan melalui proses penetapan. Cagar Budaya
berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan perlu dikelola oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan meningkatkan peran masyarakat untuk melestarikan,
mengembangkan, melindungi dan memanfaatkannya. Sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa, cagar budaya pada hakikatnya
adalah wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam
rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan demikian, cagar budaya perlu dikelola, dikembangkan melalui penelitian,
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH [RPJMD] KABUPATEN BATANG
TAHUN 2017-2022 revitalisasi, diadaptasi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan mengedepankan
prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat
Tabel 2.51
Capaian Indikator Urusan
Kebudayaan Kabupaten Batang Tahun 2012-2016
No Indikator
Satuan Capaian Kinerja Tahun
2012 2013
2014 2015
2016
1 Jumlah Grup Kesenian
Per 10.000
450 500
520 540
550 2
Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya
Kali 12
12 12
12 12
3 Sarana Penyelenggaraan
Seni dan Budaya Unit
1 1
1 1
1 4
Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan Buah
309 312
320 320
317
Sumber: Disdikbud Kabupaten Batang, 2017
Berdasarkan tabel di atas jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk terjadi peningkatan sejak tahun 2012 hingga 2016 sebesar 450 di tahun 2012 hingga 2016
sebesar 550 grup kesenian. Sedangkan penyelenggaraan festival seni dan budaya tidak terjadi penurunan maupun kenaikan sebesar 12 kali dari tahun 2012 hingga tahun 2016.
Hal serupa terjadi pada sarana penyelenggara seni budaya dari tahun 2012 hingga tahun 2016 hanya memiliki 1 unit.Kemudian jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya
yang dilestarikan mengalami fluktuasi. Dari tahun 2012 hingga tahun 2015 mengalami kenaikan jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan sebesar 309
menjadi 320. Tetapi ditahun 2016 mengalami penurunan sebesar 317 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan. Dengan demikian perlu adanya peningkatan
dalam pelestarian jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya.
17. Perpustakaan