Exclusion Proses Pengeluaran Analisis Wacana Berita 1

Tabel 4.3 Karakteristik Surat Kabar Tanggal Pemberitaan Kompas edisi : Selasa, 5 Februari 2013 Judul Pemberitaan Yudhoyono Akui cemas Anas Urbaningrum Masih Didukung Rubrik Pemberitaan Politik dan Hukum Sumber : Harian Kompas 2013

4.2.1. Exclusion Proses Pengeluaran

Strategi Wacana Eksklusi-Pasivasi Strategi wacana eksklusi-pasivasi terdapat dalam kalimat “Lebih jauh, Presiden mengakui telah diminta oleh para kader untuk segera turun tangan dan mengambil alih tanggung jawab atas Partai Demokrat agar tidak merosot lebih dalam lagi.” 1 Pemilihan kalimat bentuk pasif ini pada akhirnya menyebabkan pembaca fokus kepada sosok Presiden yang dalam hal ini adalah SBY, memang sosok para kader dihadirkan oleh teks, namun disini teks menggunakan anonimitas dan generalisasi sehingga mengaburkan karena tidak secara jelas menyebut siapa para kader yang meminta SBY untuk turun tangan, sehingga fokus pembaca hanya kepada Presiden. Lebih jauh SBY disini dihadirkan bukan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, namun sebagai Presiden, hal ini tentu akan menjadi sebuah ironi kala konteks teks yang dihadirkan adalah mengenai Partai Demokrat, partai yang notabenenya merupakan Partai yang didirikan dan di pimpin oleh SBY. Disatu sisi teks berbicara tentang peran, tugas dan tanggung jawab SBY sebagai Presiden, sebuah peran yang tentu saja memiliki tanggung jawab yang besar dan tugas yang Universitas Sumatera Utara berat, namun disisi lain teks menggambarkan permintaan para kader kepada SBY untuk turun tangan mengambil alih tanggung jawab Partai Demokrat. Pada titik inilah melalui teknik pasivasi tokoh lain pada teks ini dihilangkan sehingga fokus pembaca hanya kepada salah satu sosok yang telah didefinisikan dan dimarginalisasikan. Strategi wacana eksklusi pasifasi terdapat juga dalam kalimat “ Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf berpendapat, Yudhoyono tidak perlu didesak untuk menyelamatkan Partai Demokrat” 13 Dalam kalimat kalimat pasif ini siapa sosok pelaku yang mendesak SBY untuk menyelamatkan Partai Demokrat tidak disebutkan, melalui kalimat ini sosok SBY yang lebih difokuskan dan dihadirkan. Juga bagaimana teks ini menampilkan SBY yang mendapat banyak desakkan untuk segera memutuskan nasib partainya yang sudah berada pada lampu merah karena kemerosotan dukungan dan turunnya elektabilitas partai berdasarkan hasil penelitan berbagai lembaga survei. Kata desakkan mengandung konotasi negatif karena mengkonstruksikan seolah SBY sulit dan lama mengambil keputusan dalam menangani masalah yang terjadi pada partainya, sehingga ia didesak, hal inilah yang ditegaskan Nurhayati Ali Assegaf dalam teks yang menyatakan agar Yudhoyono tidak perlu didesak, berarti desakkan telah ada dan masih ada namun pihak yang mendesak tidak ditampilkan dalam teks, ia dilindungi oleh penggunaan kalimat pasif yang ditampilkan pada teks tersebut. Sehingga kembali SBY dieksplotasi dan menjadi fokus dalam teks ini. Hal ini akan sangat bebeda bila kita bandingkan teknik pasivasi yang dialami oleh Anas Urbaningrum, yang terdapat pada bagian judul dari teks “Anas Urbaningrum masih didukung” Dibagian ini teks juga mengunakan kalimat pasif sehingga menghilangkan dan tidak menyebutkan aktorpelaku yang mendukung Anas Urbaningrum, sehingga fokus teks ini adalah Anas Urbaningrum yang beroleh dukungan, konstruksi yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan bernilai positif bagi Anas Urbaningrum karena walaupun ditengah kecemasan yang dialami SBY dan para kader Demokrat mengenai masalah kemerosotan yang dialami Partai Demokrat, Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tetap beroleh dukungan.

4.2.2 Inclusion Proses Pemasukkan

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (Suatu Penelitian Deskriptif Kuantitatif di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh)

0 25 94

PENDAHULUAN CITRA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI PEMIMPIN POLITIK YANG EFEKTIF (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Kompas dan Tempo tentang Citra Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Pemimpin Politik yang Efektif dal

0 3 68

PENUTUP CITRA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI PEMIMPIN POLITIK YANG EFEKTIF (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Kompas dan Tempo tentang Citra Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Pemimpin Politik yang Efektif dalam P

0 3 22

REPRESENTASI ANAS URBANINGRUM DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM PEMBERITAAN KASUS HAMBALANG DI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT: ANALISIS STRUKTUR MAKRO.

0 3 35

KUASA HARIAN AUSTRALIA THE AGE DAN SYDNEY MORNING HERALD TERHADAP PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO: ANALISIS WACANA KRITIS.

0 0 6

PEMBERITAAN PENETAPAN ANAS URBANINGRUM SEBAGAI TERSANGKA DI MEDIA (DALAM JARINGAN).

0 0 2

REPRESENTASI ANAS URBANINGRUM DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM PEMBERITAAN KASUS HAMBALANG DI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT: ANALISIS STRUKTUR MAKRO - repository UPI T LIN 1201306 Title

0 0 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kritis - Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 1 17

Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 0 9

Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 0 11