Exclusion Proses Pengeluaran Analisis Wacana Berita 8

Tabel 4.10 Karakteristik Surat Kabar Tanggal Pemberitaan Kompas edisi : Sabtu, 11 Januari 2014 Judul Pemberitaan Anas Dijerat Tiga Kasus Kode Kontradiktif Disampaikan kepada KPK dan Presiden Rubrik Pemberitaan Politik dan Hukum Sumber : Harian Kompas 2014

4.9.1 Exclusion Proses Pengeluaran

Strategi Wacana Eksklusi-Pasifasi Teks ini bercerita tentang penahan Anas Urbaningrum, setelah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya. Strategi pasifasi hadir pada judul teks yakni “Anas Dijerat Tiga Kasus” Disini teks melalui judulnya menginformasi mengenai fakta penahanan Anas yang dijelaskan didalam teks bahwa Anas bukan saja tersangka kasus proyek Hambalang namun juga dijerat pada 3 kasus lainnya yakni kasus pemberian sesuatu dari proyek pengadaan vaksin PT Bio Farma dan pengadaan labratorium kesehatan di Universitas Airlangga. Melalui strategi pasifasi aktor atau subjek dalam kalimat yang dikatakan menjerat Anas yakni, KPK tidak disebutkan di dalam kalimat, penggunaan kalimat pasif menyembunyikan dan melindungi subjek, sehingga fokus pembaca tertuju kepada Anas yang menjadi objek yang dihadirkan sebagai korban dan dieksploitasi dalam teks. Hal yang sama ada pada bagian teks Universitas Sumatera Utara “Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, terbuka kemungkinan Anas juga dijerat dengan pasal-pasal tindak pidana pencucian uang.” 4 Selama ini publik hanya mengetahui Anas adalah tersangka terkait pemberian sesuatu dari proyek Hambalang, namun ternyata ada dua kasus lagi yang dikenakan kepadanya. Pada bagian teks ini Johan Budi sebagai Juru Bicara KPK menyatakan bahwa Anas terbuka kemungkinan dijerat dengan pasal-pasal tindak pidana pencucian uang. Disini melalui kalimat pasif juga menyembunyikan dan melindungi aktor atau pelaku menjerat Anas, sehingga Anas menjadi objek dari berita yang ditampilkan sebagai korban yang tereksploitasi didalam teks dan menjadi fokus pembaca. Strategi Wacana Nomalisasi Strategi ini pada dasarnya proses mengubah kata kerja yang bermakna tindakan menjadi kata benda yang bermakna peristiwa. Strategi ini ada pada bagian teks berikut “Sebelum masuk mobil tahanan, Anas sempat mengucapakan terima kasih atas penahanannya kepada Ketua KPK Abraham Samad, penyidik dan penyelidik KPK, serta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.” 6 Pada bagian ini nominalisasi kehadiran aktor dapat dihilangkan melalui penggunaan imbuhan pe-an, disini tindakan menahan telah diubah fungsinya menjadi peristiwa penahan. Ketika telah diubah dalam bentuk peristiwa tentu saja tidak memerlukan konteks pelaku penahan, waktu atau bahkan tempat. Konteks ini bisa dihilangkan karena bukanlah hal yang ingin diangkat teks dalam wacana ini. Sehingga melalui teks ini Anas Urbaningrum menjadi fokus pembaca, dan menjadi subjek yang terekploitasi. Disini secara keseluruhan apabila kita perhatikan Anas menyatakan ucapan terima kasihnya atas penetapannya sebagai tersangka, makna yang peneliti tangkap dalam hal ini sepertinya Anas ingin menyatakan bahwa penetapannya sebagi tersangka bahkan penahanannya di KPK merupakan tekanan politik SBY kepada KPK, atau bahkan pernyataan ancaman Anas kepada SBY sehingga Anas Universitas Sumatera Utara berterima kasih kepada SBY, dengan mengucapkan bahwa penahannya merupakan ‘kado’ Tahun baru 2014. Apakah ini pertanda bahwa Anas akan buka- bukaan dipersidangan nanti membongkar semua kebusukan di partainya. Namun secara keseluruhan melalui teks ini dapat kita lihat bahwa penggunaan strategi wacana pernyataan ini dan makna yang terkandung di dalamnya pada akhirnya hanya Anas yang tahu.

4.9.2 Inclusion Proses Pemasukkan

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (Suatu Penelitian Deskriptif Kuantitatif di Desa Sukaraja Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Propinsi Aceh)

0 25 94

PENDAHULUAN CITRA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI PEMIMPIN POLITIK YANG EFEKTIF (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Kompas dan Tempo tentang Citra Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Pemimpin Politik yang Efektif dal

0 3 68

PENUTUP CITRA KEPEMIMPINAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO SEBAGAI PEMIMPIN POLITIK YANG EFEKTIF (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Kompas dan Tempo tentang Citra Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono Sebagai Pemimpin Politik yang Efektif dalam P

0 3 22

REPRESENTASI ANAS URBANINGRUM DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM PEMBERITAAN KASUS HAMBALANG DI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT: ANALISIS STRUKTUR MAKRO.

0 3 35

KUASA HARIAN AUSTRALIA THE AGE DAN SYDNEY MORNING HERALD TERHADAP PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO: ANALISIS WACANA KRITIS.

0 0 6

PEMBERITAAN PENETAPAN ANAS URBANINGRUM SEBAGAI TERSANGKA DI MEDIA (DALAM JARINGAN).

0 0 2

REPRESENTASI ANAS URBANINGRUM DAN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM PEMBERITAAN KASUS HAMBALANG DI HARIAN UMUM PIKIRAN RAKYAT: ANALISIS STRUKTUR MAKRO - repository UPI T LIN 1201306 Title

0 0 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kritis - Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 1 17

Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 0 9

Pertarungan Wacana Dalam Pemberitaan Anas Urbaningrum vs Susilo Bambang Yudhoyono di Harian Kompas

0 0 11