Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

28 reinforcing yang baik terhadap semua warga sekolah guru, siswa, dan karyawan. Kepala sekolah harus menjadi teladan bagi warga sekolah termasuk orang tuawali siswa. Selain itu, secara teratur dan berkesinambungan kepala sekolah harus melakukan komunikasi dengan warga sekolah mengenai terwujudnya budaya sekolah yang dimaksud. b. Tim Pengawal Budaya Sekolah dan Karakter Dalam rangka membantu pelaksanaan program budaya sekolah yang berbasis karakter, pihak sekolah atau kepala sekolah hendaknya membentuk tim sendiri. Tim ini dapat melibatkan atau terdiri dari unsur pimpinan sekolah, bimbingan dan konseling, guru, serta perwakilan orang tuawali siswa. Tugas dari tim ini adalah menentukan prioritas nilai, norma, kebiasaan-kebiasaan karakter tertentu yang akan dibudayakan dan ditanamkan di lingkungan sekolah. Selain itu, tim juga bertugas merencanakan dan menyusun program pelaksanaan pembudayaan dan penanaman karakter di lingkungan sekolah dalam rentang waktu tertentu. c. Guru Peran guru dalam hal ini bukan hanya menjadi seorang pentransfer ilmu science , tetapi juga sebagai pentransfer nilai values . Dengan kata lain, guru berperan sebagai teladan yang dapat diteladani oleh siswa dan masyarakat sekitar. 29 d. Keluarga Keluarga yang dimaksud dalam hal ini lebih menunjuk pada orang tuawali. Keterlibatan orang tuawali siswa dalam kegiatan pembudayaan dan penanaman karakter dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan. Orang tuawali siswa dapat secara aktif memantau perkembangan perilaku anak melalui buku kegiatan siswa yang sudah disiapkan pihak sekolah. Selain itu, orang tuawali siswa juga dapat secara aktif mengikuti kegiatan rutin atau bergilir yang dilaksanakan pihak sekolah dalam pertemuan-pertemuan antara orang tuawali siswa dengan wali atau guru kelas. e. Komite sekolah dan masyarakat Peran komite sekolah dan masyarakat dalam hal ini menunjuk pada partisipasinya dalam menyusun suatu kegiatan secara bersama- sama dengan sekolah yang dapat mendukung terwujudnya pembudayaan dan penanaman karakter yang baik bagi seluruh warga sekolah.

4. Nilai Peduli Lingkungan dalam Pendidikan Karakter

Sebelum sampai pada uraian mengenai nilai peduli lingkungan sebagaimana dimaksud dalam pendidikan karakter, kiranya perlu diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan nilai peduli lingkungan dari definisi kata-kata penyusunnya. Adapun definisi kata-kata penyusun yang akan diuraikan pada bagian ini adalah nilai, peduli, dan lingkungan. 30 Sjarkawi 2006: 29 menyatakan bahwa nilai atau value bahasa Inggris atau valere bahasa Latin berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Nilai dianggap sebagai “keharusan” suatu cita yang menjadi dasar bagi keputusan yang diambil oleh seseorang. Nilai-nilai itu merupakan bagian kenyataan yang tidak dapat dipisahkan atau diabaikan. Setiap orang bertingkah laku sesuai dengan seperangkat nilai, baik nilai yang sudah merupakan hasil pemikiran yang tertulis maupun yang belum. Bagi manusia, nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam menetapkan perbuatannya. Rukiyati, dkk 2008: 58-59 juga menyatakan bahwa nilai pada hakikatnya merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai berada pada tataran bidang normatif dan menunjuk pada hal yang ideal das Sollen . Hal yang bersifat ideal normatif ini harus diupayakan realisasinya dalam perbuatan sehari-hari berupa fakta bidang kognitif sebagai sesuatu yang nyata das Sein . Artinya, nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan sebagai landasan serta motivasi dalam segala sikap dan tingkah lakuperbuatannya. Berdasarkan uraian kedua definisi tentang nilai di atas, kiranya dapat dimengerti bahwa nilai pada dasarnya adalah kualitas yang melekat pada suatu objek sehingga menjadikan objek tersebut disukai, diinginkan, berguna, dan dihargai. Selanjutnya, nilai bagi manusia digunakan sebagai landasan serta motivasi dalam segala sikap dan tingkah lakuperbuatannya.