Peran Komponen Sekolah dalam Pendidikan Karakter

30 Sjarkawi 2006: 29 menyatakan bahwa nilai atau value bahasa Inggris atau valere bahasa Latin berarti berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, dan kuat. Nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, dihargai, dan dapat menjadi objek kepentingan. Nilai dianggap sebagai “keharusan” suatu cita yang menjadi dasar bagi keputusan yang diambil oleh seseorang. Nilai-nilai itu merupakan bagian kenyataan yang tidak dapat dipisahkan atau diabaikan. Setiap orang bertingkah laku sesuai dengan seperangkat nilai, baik nilai yang sudah merupakan hasil pemikiran yang tertulis maupun yang belum. Bagi manusia, nilai dijadikan landasan, alasan atau motivasi dalam menetapkan perbuatannya. Rukiyati, dkk 2008: 58-59 juga menyatakan bahwa nilai pada hakikatnya merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai berada pada tataran bidang normatif dan menunjuk pada hal yang ideal das Sollen . Hal yang bersifat ideal normatif ini harus diupayakan realisasinya dalam perbuatan sehari-hari berupa fakta bidang kognitif sebagai sesuatu yang nyata das Sein . Artinya, nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan sebagai landasan serta motivasi dalam segala sikap dan tingkah lakuperbuatannya. Berdasarkan uraian kedua definisi tentang nilai di atas, kiranya dapat dimengerti bahwa nilai pada dasarnya adalah kualitas yang melekat pada suatu objek sehingga menjadikan objek tersebut disukai, diinginkan, berguna, dan dihargai. Selanjutnya, nilai bagi manusia digunakan sebagai landasan serta motivasi dalam segala sikap dan tingkah lakuperbuatannya. 31 Hal ini menunjuk pada sifat ideal nilai yang perlu direalisasikan dalam bentuk fakta yang bersifat nyata. Kata selanjutnya yang menjadi penyusun dalam istilah nilai peduli lingkungan adalah peduli dan lingkungan. Istilah peduli dapat diartikan dengan memberikan perhatian, memelihara, menjaga. Sementara untuk istilah lingkungan, ada beberapa definisi yang dapat diuraikan. Menurut Djauhari Noor 2006: 5 lingkungan secara umum dapat diartikan sebagai hubungan antara suatu obyek entity dengan sekitarnya. Secara spesifik, Sartain Ngalim Purwanto: 72 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan meliputi kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen. Lebih lanjut Sartain membagi lingkungan menjadi tiga bagian, yaitu lingkungan alam, lingkungan dalam, dan lingkungan sosial. Definisi lain tentang lingkungan dikemukakan oleh Ichsan dan Muchsin 1979: 23 yang menyatakan bahwa lingkungan adalah ruang lingkup hidup manusia yang pada garis besarnya dibedakan menjadi lingkungan biotis atau lingkungan hidup, seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan serta lingkungan nonbiotis atau lingkungan tak hidup lingkungan fisik, seperti air, udara, tanah, rumah, dan lain-lain. Indriyanto 2006: 3 mendefinisikan lingkungan sebagai gabungan dari berbagai komponen fisik maupun hayati yang berpengaruh terhadap kehidupan organisme yang ada di dalamnya semua yang ada di luar organisme yang bersangkutan. Pendapat senada dikemukakan oleh 32 Mukhlis Akhadi 2009: 1 bahwa lingkungan hidup bagi manusia meliputi segala sesuatu yang ada di sekitarnya serta suasana yang berbentuk karena terjadinya interaksi di antara elemen-elemen lingkungan tersebut. Uraian mengenai lingkungan ini menunjuk pada satu pengertian bahwa istilah lingkungan yang dimaksud dalam nilai peduli lingkungan lebih cenderung pada lingkungan alam yang dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan. Dengan demikian, kiranya dapat diketahui bahwa lingkungan dalam istilah nilai peduli lingkungan menunjuk pada lingkungan alam yang merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dengan cara tertentu mempengaruhi terhadap dan dipengaruhi oleh kehidupan, termasuk tingkah laku manusia serta kelestariannya sendiri. Berdasarkan uraian mengenai definisi nilai dan lingkungan kiranya dapat disimpulkan pengertian dari istilah nilai peduli lingkungan itu sendiri. Jadi, nilai peduli lingkungan dapat dimaknai sebagai sikap perhatian manusia terhadap berbagai hal yang ada di sekitarnya, dalam hal ini lingkungan alam air, tanah, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya yang dapat diidentifikasi melalui tingkah lakuperbuatan nyata dalam kehidupan sehari-hari demi kelestarian lingkungan tersebut beserta keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.