Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

65 Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah Ibu Dw, tiga orang guru, dan 10 siswa. Ketiga guru yang dimaksud adalah Bapak Su guru pengampu PenjasOlahraga, Ibu En guru kelas IV B, dan Ibu Ka guru kelas II B. Adapun rincian dari 10 siswa yang diwawancara adalah empat orang siswa kelas VI, dua orang siswa kelas IV, dua orang siswa kelas III, dan dua orang siswa kelas II. Ada aspek-aspek yang menjadi pedoman dalam pemerolehan data dari informan. Untuk kepala sekolah, peneliti berupaya menggali informasi dari aspek visi sekolah, implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata, dan kendala-kendala. Aspek-aspek yang sama kecuali visi sekolah juga ditanyakan kepada guru sedangkan untuk siswa hanya aspek implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata saja. 3. Dokumentasi Pada penelitian ini, dokumen-dokumen yang dikumpulkan guna memperoleh data antara lain kurikulum sekolah, foto kegiatan, serta papan slogan yang berkaitan dengan implementasi nilai peduli lingkungan. Dokumen-dokumen yang telah diperoleh dianalisis, dibandingkan, dan dipadukan membentuk suatu hasil kajian yang sistematis, padu, dan utuh. Dokumentasi menjadi penting dalam kaitannya sebagai bukti dari teknik wawancara dan observasi yang dilakukan. 66

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen utama. Oleh karena teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi maka peneliti dibantu dengan instrumen lain, yaitu pedoman observasi dan pedoman wawancara. Berikut adalah penjelasan mengenai instrumen-instrumen yang dimaksud. 1. Pedoman observasi Pedoman observasi disusun sebagai acuan dalam proses pelaksanaan observasi di lapangan. Selain itu, pedoman observasi disusun guna membantu peneliti untuk menelaah lebih mendalam tentang implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata di SDN Tukangan Yogyakarta. Pada penelitian ini, peneliti menyusun pedoman observasi. Penyusunan pedoman observasi dilakukan berdasarkan definisi dan dua strategi implementasi nilai peduli lingkungan dari Kemendiknas program pengembangan diri dan budaya sekolah. 2. Pedoman wawancara Pedoman wawancara digunakan dengan tujuan proses wawancara tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan rumusan masalah yang akan diteliti, yaitu definisi dan dua strategi pelaksanaan atau implementasi nilai peduli lingkungan program pengembangan diri dan budaya sekolah. Pedoman wawancara ini digunakan untuk memperoleh informasi dari informan terpilih. 67 Sebagai permulaan, peneliti menyusun pedoman wawancara untuk kepala sekolah selaku informan kunci terlebih dahulu. Penyusunan pedoman wawancara ini bertujuan untuk mengklarifikasi visi, memperoleh penjelasan mengenai bentuk implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata di SDN Tukangan Yogyakarta beserta kendala- kendalanya. Dalam pelaksanaannya, peneliti juga menyusun pedoman wawancara untuk informan lain, seperti guru dan siswa. Pada intinya, pengajuan pertanyaan-pertanyaan dalam proses wawancara dilakukan dengan beberapa tujuan sebagaimana uraian berikut. a. Meminta klarifikasi mengenai masalah yang diteliti, terutama berkaitan dengan perbedaan bunyi visi sekolah saat studi pendahuluan dengan saat pengambilan data penelitian yang sesungguhnya. b. Memperoleh penjelasan mengenai bentuk implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah. c. Meminta kesadaran kritis informan untuk menilai, menanggapi, memberikan jawaban atau informasi, dan memberikan contoh atas masalah yang diteliti, sesuai dengan apa yang dialami dalam implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata. d. Memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi dan atau dokumentasi. 68

G. Metode dan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles and Hubberman. Ada tiga aktivitas dalam analisis tersebut, yaitu reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Berikut ini adalah uraian mengenai tiga aktivitas dalam model analisis yang dimaksud. 1. Reduksi Data Pada tahap reduksi data ini, peneliti melakukan kegiatan memilah, menyederhanakan, dan menggolongkan data sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditarik dan diperiksa kebenarannya. Dengan kata lain, reduksi data dilakukan untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses reduksi data ini berlangsung terus menerus sejak awal penentuan kerangka konseptual penelitian, selama proses pengumpulan data hingga sampai pada tahap akhir penyusunan laporan penelitian. 2. Penyajian Data Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian teks yang bersifat naratif dan tabel. Data hasil reduksi diklasifikasi menurut pokok permasalahan dan disajikan dengan tujuan pengorganisasian data sehingga data semakin mudah dipahami. 3. Pengambilan KesimpulanVerifikasi Peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses dalam tahap reduksi dan penyajian data. Akan tetapi, kesimpulan yang diambil masih bersifat sementara dan berubah jika tidak ditemukan bukti 69 yang kuat atau mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Sementara itu, apabila pengambilan kesimpulan awal didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten saat dilakukan pengambilan data kembali maka kesimpulan tersebut sudah dikatakan kredibel. Komponen-komponen analisis data di atas dapat digambarkan dalam sebuah bagan. Berikut ini adalah bagan analisis data model interaktif Miles Huberman Matthew B. Miles and A. Michael Huberman, 2009: 20. Gambar 2. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif Miles Huberman

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Adapun secara spesifik, teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan teknik. Triangulasi sumber berarti bahwa peneliti menguji kredibilitas data dengan mengecek dan membandingkan data dari satu orang informan dengan data dari informan lain. Triangulasi sumber memungkinkan peneliti untuk Penyajian data Kesimpulan-kesimpulan: PenarikanVerifikasi Reduksi data Pengumpulan data