Tujuan Institusional Sekolah Dasar

22 e. Siswa Siswa di sekolah disebut sebagai komponen mentah. Artinya, siswa dengan segala karakteristik masing-masing menjadi subjek yang akan dididik melalui berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga menjadi lulusan sebagaimana yang diharapkan. Dalam proses pendidikan, siswa harus dikelola dengan sebaik dan seoptimal mungkin. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sekolah dasar sebagai sebuah sistem memiliki beberapa komponen penyusun yang saling berhubungan dan berperan dalam menuju tujuan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Berkaitan dengan nilai peduli lingkungan, maka komponen masukan yang meliputi masukan SDM kepala sekolah, guru, karyawan TU, petugas kebersihan, material ruang kelas, halaman, alat kebersihan, serta sarana pendukung lain, dan lingkungan komite sekolah, masyarakat di sekitar lingkungan sekolah harus mengelola dan dikelola dengan baik serta seoptimal mungkin guna mencapai keberhasilan proses pendidikan kegiatan-kegiatan pembiasaan atau tindakan lain yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan di sekolah dalam rangka membawa siswa sebagai komponen mentah menjadi lulusan sebagaimana yang diharapkan memiliki karakter dan menunjukkan sikap peduli lingkungan sebagai budaya dalam berbagai kondisi, tempat, dan waktu. 23

B. Tinjauan tentang Nilai Peduli Lingkungan dalam Pendidikan Karakter

di Sekolah 1. Pengertian Pendidikan Karakter Istilah karakter memiliki beragam definisi tergantung dari sudut pandang yang digunakan oleh seseorang dalam mendefinisikannya. Berkaitan dengan istilah karakter, Ki Hadjar Dewantara Agus Wibowo, 2013: 9-10 memandang bahwa karakter adalah watak atau budi pekerti di mana gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan bersatu dan menimbulkan tenaga. Ki Hadjar juga menambahkan bahwa karakter dapat menjadi penanda seseorang sebagai akibat sifat karakter yang konsisten. Winnie dan Ratna Megawangi Masnur Muslich, 2011: 71 juga menyampaikan bahwa karakter merupakan suatu istilah dari bahasa Yunani “to mark” yang berarti menandai. Istilah karakter ini lebih fokus pada tindakan atau tingkah laku dan dari fokus ini muncul dua pengertian karakter. Pertama, menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku, apakah termasuk dalam manifestasi perilaku baik atau buruk. Kedua, menunjukkan keterkaitan dengan “personality” di mana orang yang berkarakter, tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Ada juga yang menyebutkan bahwa orang berkarakter berarti orang tersebut berkepribadian atau memiliki kepribadian. Kepribadian sendiri oleh Sjarkawi 2006: 11 dikatakan sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan- bentukan yang diterima dari lingkungan. Allport Ngalim Purwanto, 2009: 73 juga menambahkan bahwa kepribadian merupakan organisasi dinamis