Kerangka Berpikir. 1. Perbandingan hasil belajar PTK mahasiswa yang diajar dengan

29 telah terbangun sistem sosial melalui peran temannya sebagai tutor. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan mengupayakan selalu terlibat dalam proses pembelajaran dan munculnya ide-ide baru untuk melengkapi penjelasan yang diberikan oleh tutor. Dalam pembelajaran ekspositori mahasiswa disajikan dengan fakta, konsep-konsep sampai dengan pemberian latihan-latihan, ciri-ciri pembelajaran ini sangat cocok bagi mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah karena mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah perlu didorong dikondisikan agar lebih mudah menguasai materi mata pelajaran PTK. Pada pembelajaran ini mahasiswa dibimbing untuk konsep dan prinsip sampai pada aplikasi. Dalam hal ini peran dosen adalah memberikan bimbingan membuat pertanyaan yang mengarah pada generalisasi dengan demikian dengan mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah pembelajaran ekspositori sangat cocok digunakan untuk memperoleh hasil yang baik pada mata pelajaran PTK. Melalui uraian di atas dapat mengidentifikasikan bahwa penerapan strategi pembelajaran tutor sebaya akan mampu untuk mewadahi setiap aktivitas mahasiswa yang kreatif, berani menanggung resiko dan perlu adanya umpan balik dari setiap pekerjaannya.. Sedangkan untuk mahasiswa yang kurang memiliki motivasi berprestasi berprestasi yang tinggi hanya tergantung kepada peran dan pengarahan dosen di kelas, dalam arti mahasiswa ini lebih cenderung menyenangi strategi pembelajaran langsung ekspositori. Berdasarkan uraian di atas dapat diduga terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi mahasiswa terhadap hasil belajar PTK dari mahasiswa PGSD FIP Unimed. 30

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir yang dikemukakan di atas, selanjutnya dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Kelompok mahasiswa yang diajar dengan strategi pembelajaran tutor sebaya memperoleh hasil belajar PTK yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi memperoleh hasil belajar PTK lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. 3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar PTK dari mahasiswa program studi PGSD FIP Unimed. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PGSD FIP Unimed. Pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil t.a 20122013. Waktu penelitian selama tiga bulan, yaitu bulan Agustus 2012 sampai dengan Oktober 2012. Perlakuan penelitian ini berlangsung selama 6 kali pertemuan.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1-PGSD yang menerima mata kuliah PTK. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, selanjutnya dengan menggunakan teknik tersebut akan ditentukan 2 dua kelas yang menjadi sampel penelitian, yaitu kelas yang menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya dan kelas yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Pengambilan subjek penelitian ini dilakukan berdasarkan tingkat motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa pada setiap kelas. Dari tiap kelas sampel masing-masing diambil berdasarkan mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Motivasi berprestasi mahasiswa diurutkan dari tingkat yang rendah ke tingkat 32 tinggi berdasarkan hasil perhitungan jumlah butir angket yang diisi oleh sampel dan diadakan sebelum perlakuan penelitian dimulai. Hasil pengukuran dijadikan pedoman dalam pengelompokan subjek penelitian, oleh karena itu angket motivasi berprestasi diberikan pada saat sebelum perlakuan eksperimen. Selanjutnya setiap kelas ditetapkan 33 sebagai kelompok atas mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan 33sebagai kelompok bawah mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Arikunto, 2002.

C. Metode dan Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu Quase Experiment dengan rancangan penelitian sebagai dasar pelaksanaan penelitian adalah untuk membedakan pengaruh strategi pembelajaran tutor sebaya dan ekspositori terhadap hasil belajar PTK ditinjau dari motivasi berprestasi tinggi dan motivasi berprestasi rendah yang kelas perlakuan telah terbentuk sebelumnya, sehingga rancangan penelitian adalah dengan rancangan faktorial 2 x 2. Kelompok penelitian dibedakan atas empat kelompok berdasarkan variabel bebas dan variabel moderator yang ada, dengan demikian secara sederhana rancangan tabel data penelitian ditunjukkan pada Tabel 3.1, sebagai berikut. Tabel 3.1,Rancangan Penelitian Variabel Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya TS Ekspositori E Motivasi Berprestasi Tinggi P1 P3 Rendah P2 P4 33 Keterangan: P1 = Hasil belajar kelompok mahasiswa yang diberikan strategi pembelajaran tutor sebaya dan memiliki motivasi berprestasi tinggi. P2 = Hasil belajar kelompok mahasiswa yang diberikan strategi pembelajaran tutor sebaya dan motivasi berprestasi rendah. P3 = Hasil belajar kelompok mahasiswa yang diberikan strategi pembelajaran Ekspositori dan memiliki motivasi berprestasi tinggi. P4 = Hasil belajar kelompok mahasiswa yang diberikan strategi pembelajaran Ekspositori dan memiliki motivasi berprestasi rendah.

D. Pengontrolan Perlakuan

Untuk mendapatkan suatu keyakinan bahwa rancangan penelitian yang digunakan tersebut cukup baik dalam rangka menguji hipotesis penelitian, dan hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan kepada populasi penelitian maka diperlukan pengontrolan terhadap validitas internal dan validitas eksternal rancangan Ary, Jacobs, Razavieh yang dikutip Furchan, 1982.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini dilibatkan variabel bebas, yakni strategi pembelajaran yang terdiri dari strategi pembelajaran tutor sebaya dan strategi pembelajaran ekspositori. Motivasi berprestasi dibedakan antara tinggi dan rendah yang digunakan sebagai variabel kontrol. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar PTK berupa hasil penilaian kompetensi berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum berbasis kompetensi. Hasil Belajar PTK, adalah gambaran atas kemampuan kerja mahasiswa untuk mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan, dan keterampilan- keterampilan dalam kompetensi: 1 menjelaskan hakikat PTK secara komprehensif, 2 menjelaskan langkah-langkah PTK, 3 menyusun rencana