60
Tabel 4.14. Ringkasan Homogenitas Kelompok Mahasiswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya yang Memiliki
Motivasi Berprestasi Tinggi dan Rendah dengan Kelompok Mahasiswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori yang Memiliki Motivasi Berprestasi Tinggi dan Rendah
Sampel dk
1dk S
i 2
log S
i 2
dk S
i 2
dk log S
i 2
P1 10
0.100 3.822
0.58 38.22
5.823 P2
10 0.100
4.322 0.64
43.22 6.357
P3 11
0.091 2.200
0.34 24.2
3.767 P4
11 0.091
1.400 0.15
15.4 1.607
Jumlah 42
17.554 S2
2.936
B 19.646
Chi 4.817
Chi tabel 7.815
Status Homogen
P1 = Kelompok mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Tutor
Sebaya yang memiliki Motivasi Berprestasi tinggi P2
= Kelompok mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya yang memiliki Motivasi Berprestasi rendah
P3 = Kelompok mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori yang memiliki Motivasi Berprestasi tinggi P4
= Kelompok mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang memiliki Motivasi Berprestasi rendah
Berdasarkan data pada Tabel 4.14 di atas dengan membandingkan nilai
2 hitung
dengan
2 tabel
dengan dk = 3 pada taraf signifikan 5 adalah 7,815 yang berarti
2 hitung
4,817
2 Tabel
7,815, maka tidak ada perbedaan varians antara kelompok mahasiswa yang diberi metode pembelajaran dan memiliki Motivasi
Berprestasi tinggi dan Motivasi Berprestasi rendah. Maka dapat disimpulkan
bahwa data hasil belajar kedua kelompok adalah Homogen.
61
C. Pengujian Hipotesis
Dari hasil data tes hasil belajar mahasiswa yang diperoleh dari tes hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas kemudian dihitung total skor dan rata-rata skor
tiap sel menurut tabel Anava yang selanjutnya berfungsi sebagai penolong untuk ANAVA seperti ditunjukkan pada Tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15. Ringkasan Deskripsi Hasil Penelitian
Statistik Pembelajaran
Tutor Sebaya Pembelajaran
Ekspositori Jumlah
MBT N
10 11
21 ΣX
344 350
694 ΣX
2
11868 11158
23026 M
34.4 31.82
33.05 S2
3.8 2.2
4.55
MBR N
10 11
21 ΣX
281 319
600 ΣX
2
7935 9265
17200 M
28.1 29.0
28.57 S2
4.3 1.4
2.9
Jumlah N
20 22
42 ΣX
625 669
1294 ΣX
2
19803 20423
40226 M
31.25 30.41
S2 14.3
8.5
Berdasarkan perhitungan dari Tabel 4.16. di atas, maka dihitung Anava faktorial 2 x 2 dan diperoleh ringkasan hasil Anava faktorial 2 x 2 yang digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
62
Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2 x 2
Sumber Varians JK
dk RJK
Fo Ft
Antar Kolom 19.910
1 19,910 6,910 4,10
Antar Baris 210,380
1 210,381 73,361 4,10
Kolom dan baris interaksi 19,249
1 19,249 6,713 4,10
Dalam kelompok kekeliruan 108,937
38 2,867
Total 358,476
42 Hipotesis pertama berbentuk:
H
O
: µ
A1
= µ
A2
H
a
: µ
A1
µ
A2
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, maka untuk pengaruh antar kolom diperoleh berdasarkan F
hitung
= 6,910 sedangkan pengujian untuk α = 5 dengan dk = 1,38 = 4,10, sehingga dapat dinyatakan bahwa F
h
= 6,910 4,10. Akhirnya dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menolak H
O
dan menerima Ha dalam taraf signifikan 5. Dengan demikian hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan
mahasiswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori teruji kebenarannya.
Hipotesis kedua berbentuk: H
O
: µ
B1
= µ
B2
H
a
: µ
B1
µ
B2
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, maka untuk pengaruh antar baris diperoleh bahwa F
hitung
= 73,361 sedangkan pengujian untuk α = 5 dengan dk = 1,38 = 4,10 sehingga dapat dinyatakan bahwa F
h
= 73,361 4,10. Akhirnya dapat
63 dikatakan bahwa hasil pengujian menolak H
O
dan menerima Ha dalam taraf signifikan 5. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ada
perbedaan hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas mahasiswa yang memiliki Motivasi Berprestasi tinggi dengan mahasiswa yang memiliki Motivasi
Berprestasi rendah teruji kebenarannya. Hipotesis ketiga berbentuk:
H
O
: AB =
H
a
: AB ≠
Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, maka pengaruh interaksi diperoleh F
hitung
= 6,713 sedangkan pengujian untuk α = 5 dengan dk = 1,38 = 4,10 sehingga
dapat dinyatakan bahwa F
h
= 6,713 4,10. Akhirnya dapat dikatakan bahwa hasil pengujian menolak H
O
dan menerima Ha dalam taraf signifikan 5. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan ada interaksi secara signifikan
antara strategi pembelajaran dan Motivasi Berprestasi terhadap hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas teruji kebenarannya. Adapun interaksi antara Strategi
Pembelajaran Tutor Sebaya dan Strategi Pembelajaran Ekspositori dengan Motivasi Berprestasi mempengaruhi hasil belajar Penelitian Tindakan Kelas dapat
dilihat pada Gambar 4.9 berikut ini
64
Gambar 4.9. Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Penelitian Tindakan Kelas
P1 = Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya
P2 = Strategi Pembelajaran Ekspositori
MBT = Motivasi Berprestasi Tinggi
MBR = Motivasi Berprestasi Rendah
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya dan Strategi Pembelajaran Ekspositori memberikan hasil berbeda, dalam hal ini skor rata-rata hasil belajar
Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya yaitu
X
= 31,25 berbeda dengan skor rata-rata hasil belajar 25
27 29
MBR MBT
X =34,4
X
= 33,05
X =29,0
X = 28,1 31
33
P1 Tutor Sebaya
P2 Ekspositori
35