43
Pada kondisi awal pembelajaran di kelas, guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam segala situasi. Guru lebih sering
mentrasfer ilmu kepada siswa dan tidak merangsang siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Selain itu guru tidak merangsang
siswa untuk berani mengungkapkan pendapat ataupun pertanyaan, dan tidak melakukan refleksi pada akhir pembelajaran.
Kondisi pembelajaran tersebut berdampak pada siswa. Siswa menjadi pasif ketika di dalam kelas, karena lebih sering menerima ilmu pengetahuan.
Hal tersebut juga berdampak pada ketidakmampuan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan barunya dan mengaitkannya dengan kehidupan
sehari-harinya. Siswa juga tidak berani bertanya, padahal tidak memahami materi yang disampaikan guru. Kondisi belajar siswa tersebut berdampak pada
hasil belajar siswa yang masih banyak dibawah KKM. Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti menerapkan pendekatan CTL
untuk memecahkan permasalahan pembelajaran IPA. Pendekatan CTL ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA yang meliputi
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar yang ditunjukkan dengan 70 siswa mencapai nilai KKM.
G. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Yulia Dwi Ernawati 2014 tentang “Peningkatan Prestasi Belajar IPA dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning CTL pada Siswa V A SD Model Kabupaten
44
Sleman” menunjukkan penerapan CTL oleh guru dapat dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Siswa
sudah tidak malu bertanya atau menjawab pertanyaan guru, siswa sudah bisa melakukan kegiatan inkuiri, kerja kelompok, dan presentasi
dengan baik. Siswa lebih mudah memahami materi IPA karena mampu mengaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari. Hal ini dibuktikan
dengan meningkatnya nilai rata-rata kelas pada siklus I mencapai 75,71 meningkat menjadi 85,71 pada siklus II.
2. Penelitian Anisa Huril Ain 2013 tentang “ Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA melalui Penerapan Pendekatan CTL pada Siswa
Kelas VC SDN Purwoyoso 03 Semarang”. Skripsi Universitas Negeri Semarang menunjukkan penerapan CTL oleh guru dapat dilakukan
dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keterampilan guru pada siklus I memperoleh skor 32 kategori cukup, siklus II skor
41 kategori baik, siklus III skor 47 kategori sangat baik. Aktivitas siswa mengalami peningkatan dengan perolehan skor pada siklus I
sebesar 29,2 kategori cukup, siklus II skor 37,7 kategori baik, siklus III skor 42,3 kategori sangat baik. Hasil belajar IPA juga mengalami
peningkatan dengan persentase ketuntasan belajar siklus I sebesar 61, siklus II sebesar 69, siklus III menjadi 81.
45
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut dapat diambil hipotesis tindakan, penerapan CTL dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
I. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini, meliputi: 1. Contextual Teaching and Learning CTL adalah pendekatan
pembelajaran yang mengaitkan antara pengalaman belajar siswa dengan kehidupan nyata, sehingga membantu untuk memudahkan
siswa dalam memahami pengetahuan yang didapatnya. Komponen CTL terdiri dari konstruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat
belajar, pemodelan, refleksi, peniaian sebenarnya. 2. Kualitas pembelajaran IPA
Kualitas pembelajaran IPA adalah pencapaian mutu dalam kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan,
dalam pembelajaran IPA kelas IV Sabdodadi Keyongan. Peningkatan kualitas pembelajaran IPA yang dimaksudkan di sini, meliputi:
a. Keterampilan guru Keterampilan guru adalah kemampuan guru dalam mengajar dan
mengelola kelas, sehingga akan memudahkan siswa dalam belajar. Beberapa keterampilan guru yang dimaksudkan dalam penelitian
46
ini meliputi, keterampilan guru dalam bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan
menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengajar kelompok kecil, dan mengelola kelas.
b. Aktivitas siswa Aktivitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama
pembelajaran. Aktivitas siswa yang dimaksud di sini meliputi, aktivitas visual, lisan, mendengarkan, menulis, motorik, dan
aktivitas mental. c. Hasil belajar
Hasil belajar adalah pencapaian hasil yang diperoleh siswa dengan mengerjakan soal pada akhir pembelajaran. Hasil belajar
dinyatakan dalam bentuk nilai, yang digunakan untuk mengetahui pencapaian KKM. Aspek kognitif yang diukur antara lain aspek
pengetahuan C1, pemahaman C2, penerapan C3, dan analisis C4.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian