27
mengkonstruksi konsep, prinsip, dan generalisasi melalui proses ilmiah.
4. Guru perlu menggunakan berbagai pendekatan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran IPA. Siswa juga
perlu diarahkan pada pemahaman produk dan materi ajar melalui aktivitas membaca, menulis, dan mengunjungi tempat tertentu.
Berdasarkan karakteristik yang telah disebutkan di atas, sains memiliki karakteristik yang melibatkan siswa aktif dalam
belajar dan mengarahkan pada inkuiri terbimbing. Hal tersebut sesuai dengan beberapa komponen yang terdapat dalam CTL yaitu
bertanya, inkuiri, dan konstruktivisme. Ketiga komponen dalam CTL tersebut akan membantu siswa lebih aktif, mampu
menemukan sendiri inkuiri dalam pembelajaran, dan mampu mengkonstruksi
pengetahuan yang
didapat dengan
menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari.
D. Karakteristik Peserta Didik SD
Setiap jenjang pendidikan mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, sehingga guru perlu mengetahui secara spesifik karakteristik peserta
didiknya. Peserta didik SD mempunyai karakteristik yang khusus, seperti yang diungkapkan beberapa pendapat ahli berikut.
Karakteristik peseta didik SD menurut Nazarudin 2007: 46-48, antara lain:
28
a. Perkembangan Aspek Kognitif Kemampuan kognititf berkaitan dengan kemampuan berfikir,
mencangkup kemampuan intelektual, mulai dari kemampuan mengingat sampai dengan kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan kognitif
dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu pengetahuan pengenalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sifat khas anak
usia SD atau masa akhir kanak-kanak sangat realistik, ingin tahu, ingin belajar. Sebagian besar anak pada masa ini belum mampu memahami
konsep-konsep abstrak. b. Perkembangan Aspek Afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sistem nilai dan sikap hati yang menunjukkan penerimaan atau penolakan
terhadap sesuatu. Kemampuan afektif ini terdiri dari yang paling sederhana, yaitu memperhatikan suatu fenomena atau yang kompleks yang
merupakan faktor internal individu. Kemampuan ini dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu pengenalanpenerimaan, pemberian respon,
penghargaan terhadap nilai, pengorganisasian dan pengalaman. c. Perkembangan Aspek Psikomotor
Kemampuan psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan
koordinasi antara syaraf dan otak. Kemampuan ini terdiri dari lima kelompok yaitu meniru, memanipulasi, akurasi gerak, artikulasi, dan
naturalisasiotonomisasi.
29
Menurut Abdul Majid 2014: 10 kecenderungan anak belajar SD memiliki tiga ciri yaitu:
a. Konkret Konkret mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal
yang konkret yakni dapat dilihat, didengar, diraba dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan
lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya. b. Integratif
Pada tahap usia SD anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari
berbagai disiplin ilmu. Hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
c. Hierarkis Pada tahapan usia SD cara anak belajar berkembang secara
bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diperhatikan mengenai
urutan logis, keterkaitan antar materi dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
Berdasarkan beberapa pemaparan para ahli di atas, secara umum anak SD memiliki ciri khusus, yaitu berpikir operasional konkrit. Pada tahap berpikir
operasional konkrit ini, anak berpikir berdasarkan pengalaman nyata mereka.
30
Sebagian besar anak pada masa ini belum mampu memahami konsep-konsep abstrak. Usia SD atau masa akhir kanak-kanak juga memiliki sifat sangat
realistik, ingin tahu, dan ingin belajar.
E. Kajian tentang Contextual Teaching and Learning CTL 1. Pengertian CTL