Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

37 permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial . Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan presentase rata-rata motivasi belajar dari pratindakan yaitu 62,96 menjadi 73,89 pada siklus I, dan mengalami peningkatanmenjadi 85,74 pada siklus II. Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut diatas, penggunaan media permainan ular tangga dalam pembelajaran di sekolah dasar layak untuk digunakan. Hal tersebut dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Deti Lestyorini yang mengembangkan permainan ular tangga sebagai media pembelajaran yang layak bagi siswa kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan pada hasil penilaian ahli media, ahli materi, dan penilaian hasil uji coba lapangan yang dikategorikan baik. Penelitian tindakan tentang penggunaan permainan ular tangga untuk siswa sekolah dasar yang dilakukan oleh Nafiah Nurul Ratnaningsih membuktikan bahwa permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Penelitian tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran berupa permainan ular tangga pada mata pelajaran PKn materi anti korupsi untuk siswa kelas V sekolah dasar.

F. Kerangka Pikir

Korupsi merupakan salah satu tindak pelanggaran yang merugikan bagi masyarakat dan merupakan salah satu tindak kejahatan yang sering ditemukan di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat 107 dari negara terbersih dari 38 korupsi yang dilansir oleh lembaga anti korupsi dunia Transparency Internasional pada tahun 2014. Perilaku korupsi bisa saja dilakukan oleh semua orang, namun pelaku korupsi yang sering menjadi sorotan adalah mereka yang mempunyai jabatan dan merupakan orang yang terkenal cerdas. Perilaku korupsi merupakan salah satu akibat dari kurangnya penanaman moral seseorang. Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam penanaman moral terhadap seseorang sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah perilaku korupsi. Pendidikan yang diberikan bisa dengan menanamkan sikap jujur dan bertanggung jawab atas setiap tindakan yang diperbuat. Disekolah dasar, pendidikan anti korupsi diberikan pada siswa kelas V dalam materi anti korupsi yang terdapat pada bab peraturan perundang-undangan pada mata pelajaran PKn, namun dalam beberapa kasus ketidakjujuran masih saja ditemukan baik disekolah maupun lingkungan masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa pendidikan anti korupsi masih perlu ditingkatkan, mengingat masih banyaknya kasus korupsi di Indonesia. Pendidikan anti korupsi selama ini masih diajarkan secara verbal di sekolah atau melalui bacaan saja. Sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar yang tingkat pemahamannya masih harus didukung dengan wujud konkret operasional konkret dan masih senangnya anak dalam bermain dan berkelompok, maka peneliti terdorong untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran anti korupsi sebagai salah satu upaya alternatif dalam meningkatkan kualitas belajar mengenai pendidikan anti korupsi. 39 Media yang dikembangkan disesuaikan dengan materi anti korupsi untuk kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan PKn. Kehadiran media diharapkan dapat mewujudkan tujuan pendidikan pada mata pelajaran PKn yaitu menjadikan setiap warga negaranya menjadi manusia yang baik, cerdas, bertanggung jawab, adil dan aktif berpartisipasi dalam urusan bernegara. Pengembangan media pembelajaran dipilih karena terdapat banyak manfaat bagi siswa sekolah dasar. Selain menarik perhatian, media ini juga dapat merangsang minat siswa dalam belajar dan dapat menjadi pengalaman belajar secara langsung konkret sehingga siswa diharapkan mampu mengetahui dan memahami isi materi anti korupsi serta dapat belajar untuk berperilaku jujur dalam permainan dan bersosialisasi dengan teman bermainnya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang senang bermain, berkelompok, senang merasakan pengalaman langsung dan dapat lebih memahami pengetahuan dengan wujud yang konkret. Berdasarkan pertimbangan diatas, peneliti terdorong untuk mengembangakan media pembelajaran anti korupsi untuk mata pelajaran PKn kelas V dengan model permainan ular tangga. Kehadiran media permainan ular tangga anti korupsi UTAG-ATIK dapat menjadi alternatif dalam pembelajaran. Peneliti memiliki gagasan alternatif dalam mempelajari pendidikan anti korupsi disekolah dasar yang tersaji dalam diagram alur kerangka pikir sebagai berikut: 40 Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Pikir Banyaknya kasus korupsi Pentingnya pendidikan anti korupsi Keterbatasan media pembelajaran anti korupsi Kehadiran media belajar anti korupsi Siswa senang bermain dan berkelompok Permainan ular tangga sebagai alternatif media pembelajaran 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan kembali produk yang telah ada yang dapat dipertanggung jawabkan. Produk yang dikembangkan tidak selalu berbentuk benda hardware namun juga dapat berbentuk perangkat lunak atau software Nana Syaodih Sukmadinata, 2015: 164. Pengertian metode penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono 2012: 407 adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk yang baik harus melakukan penelitian yang analisis sesuai kebutuhan dan efektivitas produk. Produk media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa benda atau perangkat keras dengan model permainan ular tangga. Pengembangan media berdasarkan pada penelitian yang akan diuji efektivitasnya sehingga produk yang dikembangkan dapat dipertanggung jawabkan. Produk media pembelajaran dengan model permainan ular tangga disesuaikan dengan materi Anti Korupsi untuk kelas V sekolah dasar. Produk ini digunakan secara berkelompok sebagai media pembelajaran. Uji efektivitas dilakukan melalui angket dan dikonversi secara kuantitatif.