30
korupsi dan mewujudkan mental yang sehat salah satunya melalui pendidikan berbasis anti korupsi.
3. Akibat Tindakan Korupsi
Korupsi merupakan tindakan yang melanggar hukum. Segala hal yang melanggar hukum dapat menimbulkan akibat yang tidak baik.
Namun para peneliti barat Djoko Prakoso, dkk, 1987: 395 berpendapat bahwa tidak selamanya perilaku korusi memiliki dampak buruk. Para
peneliti barat mengungkapkan bahwa korupsi dalam hal penyuapan sebagai uang pelicin layaknya minyak yang berfungsi untuk menghaluskan
masin. Perilaku penyuapan tentu bukan menjadi pilihan utama dalam memutuskan suatu kebijakan. Oleh karena itu sebaiknya upaya penyuapan
perlu untuk dihindari bahkan tidak dilakukan. Pendapat lain yang mengemukakan tentang akibat perilaku korupsi
adalah Evi Hartanti Surachmin, 2011: 85-86, berikut beberapa akibat dari tindakan korupsi:
a. berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah, b. berkurangnya kewibawaan pemerintah dalam masyarakat,
c. menyusutnya pendapatan negara, d. rapuhnya keamanan dan ketahanan negara,
e. perusakan mental pribadi, dan f. hukum tidak lagi dihormati,
Jika dilihat dari pendapat Evi Hartanti diatas, tidak ada akibat positif dari perilaku korupsi. Andi Hamzah Djoko Prakoso, dkk, 1987: 359 juga
31
berpendapat bahwa perilaku korupsi tidak memiliki dampak positif apapun ditinjau dari segi manapun. Berikut adalah akibat dari perilaku korupsi
menurut Andi Hamzah: a. korupsi memantapkan dan membersarkan masalah,
b. korupsi mempertajam permasalahan masyarakat plural bersamaan dengan lemahnya negara kesatuan,
c. korupsi menyebabkan turunnya disiplin sosial. pendapat ini menjelaskan bahwa penyuapan akan mengakibatkan perlambatan
suapaya orang yang bersangkuan dapat menerima suap. Secara umum, perilaku korupsi dapat berakibat negatif dilihat dari
aspek manapun. Tidak ada pembenaran bagi seseorang untuk melakukan tindakan korupsi. Oleh sebab itu, berdasarkan akibat-akibat korupsi yang
telah diketahui
diatas, perlu
adanya upaya
pencegahan dan
pananggulangan korupsi sedini mungkin.
4. Penanggulangan Korupsi