17 dari pada berpikir devergen. Berfikir sintesis merupakan salah satu
terminal untuk
menjadikan orang
lebih kreatif.
Berpikir kreatif
merupakan salah satu hasil yang hendak dicapai dalam pendidikan. f
Evaluasi Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materiil, dll. Diihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu
adanya suatu kriteria ataau standar tertentu.
2 Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli
mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe
hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial.
3 Ranah psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan
kemampuan individu. Dari penjelasan dapat diketahui bahwa ketiga ranah tersebut dapat
dijadikan acuan guru untuk mengukur prestasi belajar siswa. Masing-masing ranah tersebut terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan. Ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotoris penting diketahui oleh seorang guru dalam rangka mengukur prestasi belajar siswa karena berhasil atau tidaknya proses
belajar dan kemampuan siswa dapat diukur dari ketiga ranah tersebut.
2. Perpustakaan Sekolah
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang pengertian perpustakaan sekolah, fungsi perpustakaan sekolah, dan faktor yang mempengaruhi kunjungan ke
perpustakaan, sebagai berikut:
a. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh sekolah dan berada di lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah bisa
dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya oleh pengunjung. Pengunjung perpustakaan meliputi warga sekolah
18 yang terdiri dari kepala dan wakil kepala sekolah, guru, karyawan, dan peserta
didik. Adjat Sakri dan kawan-kawan dalam Kamus Kecil Perpustakaan dalam Soeatminah, 1992: 32 memberi definisi:
“Perpustakaan adalah
lembaga yang
menghimpun pustaka
dan menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka
tersebut.” Sedangkan menurut Soeatminah 1992: 37 mendefinisikan perpustakaan
sebagai berikut: “Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di sekolah sebagai
sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Sedangan menurut Ibrahim Bafadal 2006: 3 mendefinisikan perpustakaan sebagai berikut:
“Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku
maupun bukan berupa buku non book material yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemakainya.”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakan sekolah adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga pendidikan sekolah yang
diselenggarakan untuk menyimpan koleksi bahan pustaka yang berupa buku- buku maupun koleksi digital yang diatur secara sistematis sebagai sumber
informasi bagi warga sekolah guna menunjang proes belajar mengajar dan kegiatan lainnya.
b. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Adanya perpustakaan sekolah mempunyai fungsi untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya di bidang akademik maupun non akademik. Selain itu
19 fungsi perpustakaan sekolah juga sebagai tempat belajar pada jam istirahat
maupun jam kosong, sebagai kelas alternatif jika siswa bosan belajar di dalam kelas , dan sebagai sumber informasi.
Ibrahim Bafadal 2006: 6-8 menjelaskan beberapa fungsi perpustakaan, sebagai berikut:
1 Fungsi edukatif Di dalam perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik buku-buku
fiksi mupun non-fiksi. Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara
individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca murid-murid, sehingga teknik membaca
semakin lama semakin dikuasai oleh murid-murid. Selain itu di dalam perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian besar
pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah. Oleh sebab itu, kiranya dapat kita katakana bahwa perpustakaan sekolah itu memiliki
fungsi edukatif.
2 Fungsi informatif Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan
pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku non book material seperti majalah, bulletin,
surat kabar, pamphlet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead projector, slide
projector,
filmstrip projector,
televisi, video
tape recorder
dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan
yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif.
3 Fungsi tanggung jawab administratif Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan ekolah, di
mana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh gutu pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan
sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan
membawa tas,
tidak boleh
mengganggu teman-
temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang terlambat mengembalikan buku pinjamannya didendaa, dan apabila ada murid
yang telah menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya, baik dengan cara dibelikan di toko, maupun difotocopykan. Semua ini selain
mendidik murid-murid kea rah tanggung jawab, juga membiasakan murid-murid bersikap dan bertindak secara administratif.
4 Fungsi riset Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa di dalam perpustakaan
tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan
data atau keterangan-keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang kehidupan orang-orang pada abad ke 17
yang lalu, atau seorang guru ingin meneliti faktor-faktor yang
20 mempengaruhi pertumbuhan tubuh bayi, maka mereka murid atau
guru dapat melakukan riset literature atau yang dikenal dengan sebutan “library research” dengan cara membaca buku-buku yang telah
tersedia di dalaam perpustakaan sekolah.
5 Fungsi rekreatif Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak berarti
bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya. Sebagai contoh, ada seorang murid yang
membaca buku yang berjudul “MALANG KOTA INDAH”. Di dalam buku tersebut selain dikemukaan mengenai kota malang, juga disajikan
gambar-gambar,
seperti gambar
gedung-gedung, tempat-tempat
hiburan, tempat-tempat pariwisata, dan sebagainya. Dengan demikian murid yang membaca buku tersebut secara pskologis telah rekreasi ke
kota malang yang indah itu. Selain itu, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu
luang seperti pada waaktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman. majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Berdasarkan fungsi perpustakaan sekolah diatas, dapat diketahui bahwa perpuatakaan sekolah berperan penting dalam menunjang keberhasilan belajar
siswa dan menambah pengetahuan warga sekolah lainnya.
c. Intensitas Kunjungan ke Perputakaan