57
3.8.2 Uji Reliabilitas Tes
Reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama sugiyono,
2012: 121. Jadi reliabilitas merupakan ketetapan hasil suatu instrumen dalam mengukur suatu obyak yang sama dan dalam waktu yang berdekatan. Dengan
kata lain reliabilitas menunjukkan ketelitian suatu instrumen yang dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data penelitian.
Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda, maka untuk mencari reliabilitas soal pilihan ganda tersebut menggunakan rumus Spearman-Brown
yaitu sebagai berikut: � =
� + �
Keterangan : �
= Koefisien reliabilitas belah dua �
= Koefisien korelasi antar belahan tes Konsultasikan harga
� dengan � , jika harga
� kurang dari �
dengan taraf signifikan 5, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Tetapi apabila harga
� lebih dari harga � , maka instrumen dinyatakan
reliabel. Kriteria klasifikasi reliabilias sebagai berikut:
Jika 0,000
11
r
0,200: reliabilitas sangat rendah Jika 0,200
11
r
0,400: reliabilitas rendah
58
Jika 0,400
11
r
0,600: reliabilitas cukup Jika 0,600
11
r
0,800: reliabilitas tinggi Jika 0,800
11
r
1,000: reliabilitas sangat tinggi Arikunto, 2013: 89
Uji reliabilitas soal pilihan ganda dilakukan dengan rumus Spearman-Brown dengan bantuan microsoft excel dalam melakukan perhitungannya lampiran 9.
Setelah dilakukan perhitungan didapat hasil perhitungan sebesar 0,7813. Menurut kriteria klasifikasi reliabilitas, angka tersebut termasuk kedalam kategori tinggi.
Dengan ini instrumen soal yang akan diujikan terbukti reliabel.
3.8.3 Uji Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran soal adalah salah satu indikator apakah soal itu baik atau tidak. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau sukar. Soal yang mudah
tentu tidak akan membuat taraf berpikir siswa mengembang dan jika soal terlalu sulit siswa akan menyerah.
Sukar mudahnya soal ditunjukkan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Nilai indeks kesukaran berkisar antara 0,0 samapai dengan 1,0. Arikunto
2013: 207 menjelaskan bahwa indeks kesukaran 0,0 mengindikasikan bahwa soal terlalu sukar dan indeks kesukaran 1,0 mengindikasikan soal terlalu mudah.
0,0 1,0
Sukar Mudah
Semakin besar bilangan indeks maka semakin mudah soal itu Untuk menghitung taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan rumus:
59
P =
��
Keterangan: P = Proporsi
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Arikunto 2013:210 mengungkapakan ada 3 indeks kesukaran yang sering diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Soal dengan P 0,00 sampai 0.30 adalah sukar
2. Soal dengan P 0,31 samapai 0,70 adalah sedang
3. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Tabel 3.7 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Kriteria
Jumlah No Soal
Sukar 6
1, 3, 16, 30, 48, 50. Sedang
23 2, 5, 9, 12, 13, 20,21, 22, 23, 24, 25, 26,
29, 33,35, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 46, 47. Mudah
21 4, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 15, 17, 18, 19, 27,
28, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 45, 48, 49, 50.
60
Diagram 3.2 Hasil Taraf Kesukaran
Hasil analisis taraf kesukaran menunjukkan bahwa terdapat 21 soal berkategori mudah, 23 soal berkategori sedang dan 6 soal berkategori sukar. Untuk perhitungan
taraf kesukaran dapat dilihat dalam lampiran 10.
3.8.4 Daya Pembeda