90
Diagram 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan diagram 4.1, diketahui terdapat 40 deskriptor pengamatan.
Selisih jumlah deskriptor yang diperoleh antara kelas kontrol dan kelas ekperimen untuk pertemuan I adalah 9 deskriptor, pada pertemuan II terdapat selisih 12
deskriptor dan untuk pertemuan III selisihnya sebanyak 13 deskriptor. Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa di kelas ekperimen lebih
baik daripada aktivitas siswa di kelas kontrol. Instrumen observasi aktivitas siswa dapat di lihat pada lampiran 6.
4.2.3 Data Hasil Belajar Siswa dengan Metode CRH
Data hasil belajar dalam penelitian ini adalah data hasil belajar pretest dan posttest. Pretest adalah tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa baik dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen sebelum dIberikan perlakuan. Sedangkan posttest bertujuan untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas ekperimen setelah dilakukan atau diberi perlakuan treatment. Data hasil belajar di kelas kontrol dan eksperimen dilakukan
10 20
30 40
Pertemuan I pertemuan II
Pertemuan III
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
13 33
20 29
17 22
91
analisis uji normalitas dan uji homogenitas seperti pengujian normalitas dan homogenitas populasi.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, berikut adalah acuan penilaian di SDN 01 dan 03 Kriyan.
─ 39 = Sangat Kurang 81
─ 90 = Tinggi
40 ─ 69 = Kurang
91 ─ 100 = Sangat Tinggi
70 ─ 80 = Cukup 4.2.3.1
Data Hasil Belajar Pretest Data hasil belajar pretest di kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan
adanya kesamaan. Semua siswa di kedua kelas tersebut tidak ada yang memenuhi standar KKM sekolah untuk mata pelajaran IPS yaitu 70. Hal ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa kondisi siswa dalam mata pelajaran IPS materi “mempertahankan kemerdekaan Indonesia” adalah belum pernah menerima materi
tersebut. Adapun data hasil belajar pretest di kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Belajar Pretest No.
Interval Pretest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
F F
1 91 ─ 100
- -
- -
2 81 ─ 90
- -
- -
3 70 ─ 80
- -
- -
4 40 ─ 69
14 54
14 56
5 0 ─ 39
12 46
11 44
Jumlah 26
100 25
100 Tun
tas ≥70 -
- Tidak Tuntas ≤ 70
26 100
25 100
Tertinggi 60
60 Terendah
10 15
Rata-rata 38,26
38,2
92
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil belajar Pretest antara siswa kelas kontrol dan siswa eksperimen p
ada mata pelajaran IPS materi “mempertahankan k
emerdekaan Indonesia” tidak ada yang tuntas nilai hasi beelajarnya. Nilai tertinggi di kelas kontrol dan eksperimen adalah 60, nilai terendah di kelas kontrol adalah 10
dan di kelas eksperimen adalah 15. Untuk kelas kontrol memiliki rata-rata 38,26 dan kelas eksperiemn memiliki rata-rata 38,2. Hal ini menandakan bahwa siswa di
kelas kontrol dan ekserimen dalam kondisi belum mendapatkan meteri tersebut.
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
4.2.3.2 Data Hasil Belajar Posttest
Data hasil belajar posttest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Perlakuan selama 3 kali
pertemuan menghasilkan hasil belajar yang kurang memuaskan pada kelas kontrol dan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan pada kelas eksperimen. Hal ini
terlihat dari hasil belajar siswa pada kelas kontrol secara klasikal belum mencapai ketuntasan 50 dan pada kelas eksperimen secara klasikal sudah mencapai
ketuntasan 50 . 14
12 14
11 5
10 15
20 25
91 - 100 81 - 90 70 - 80
40 - 69 0-39
Juml ah
Interval
Hasil Pretest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
93
Tabel 4.8 Hasil Belajar Posttest
No. Interval
Pretest Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen F
F 1
91 ─ 100 -
- -
- 2
81 ─ 90 1
3,9 3
12- 3
70 ─ 80 4
15,35 11
44 4
40 ─ 69 17
65,4 7
28 5
0 ─ 39 4
15,35 4
16 Jumlah
26 100
25 100
Tuntas ≥70 5
19,2 14
56 Tidak Tuntas ≤ 70
21 80,8
11 44
Tertinggi 85
90 Terendah
30 30
Rata-rata 51,7
64 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diamati bahwa ketuntasan siswa di kelas kontrol
adalah 19,2 siswa, sedangkan 80,8 siswa lainnya belum tuntas hasil belajarnya. Di kelas eksperimen, siswa yang tuntas ada 56 siswadan 44 siswa lainnya
belum tuntas. Nilai tertinggi pada kelas kontrol adalah 85 dan dikelas eksperiman adalah 90. Sedangkan nilai terendah dikedua kelas tersebut adalah 30.
Diagram 4.3 Distribusi Frekuensi Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
1 4
17
4 3
11 7
4 5
10 15
20 25
81-90 70-80
40-69 0-39
Juml ah
Interval
Hasil Posttest
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
94
Posttest dilaksanakan untuk mengukur perubahan yang terjadi pada kelas kontrol dan eksperimen setelah diberikan perlakuan. Dari diagram 4.3 dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan perolehan nilai siswa baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen. Hal ini dikarenakan siswa sebelumnya belum memiliki
p engetahuan tentang materi IPS “mempertahankan kemerdekaan”.
Pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa ketuntasan dan rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Perbedaan ini dapat disebabkan
oleh perbedaan perlakuan yang didapat oleh kedua kelas tersebut. Pada kelas eksperimen metode yang diterapkan adalah CRH dimana siswa diberikan
kesempatan untuk melakukan diskusi bersama anggota kelompoknya dalam menyelesaikan permasalahan maupun menentukan jawaban yang benar dari soal-
soal yang diberikan guru, sehingga siswa dapat bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan antar anggota kelompok. Sedangkan pada kelas kontrol kegiatan
berkelompok tidak ada. Pada kelas kontrol metode yang digunakan adalah ceramah bervariasi, dengan metode ini siswa cenderung pasif dalam pembelajaran karena
siswa disini hanya dituntut untuk mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru.
95
4.3 ANALISIS PERBEDAAN NILAI KELAS KONTROL DAN