35
7. Penelitian oleh Dheeraj, dkk 2013 yang berjudul “Effect of Co-operative
Learning on Achievement in Environmental Science of School Student”. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model kooperatif memberikan dampak yang signifikan dari pada model tradisional. Dimana cara
analisis data menggunakan t-test dan chi-square tast dengan hasil M1 = 42.8, M2 = 38 dengan nilai t = 2,44, p05.
8. Tran 2014 dalam penelitian yang berjudul “The Effects of Cooperative
Learning on the Academic Achievement and Knowledge Retention” menunjukkan bahwa hasil penelitian menyatakan bahwa model pembelajran
kooperatif memberikan dampak yang signifikan lebih tinggi terhadap prestasi dan pengetahuan siswa dari pada model ceramah.
9. Altun 2015 dalam penelitian yang berjudul “The Effect of Cooperative
Learning on Students’ Achievement and View on the science and Technology Course”. Hasil pelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif
memberikan efek positif terhadap pembelajaran. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan t-test untuk data kuantitatif dan analisis isi untuk
data kualitatif.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran yang baik dan berkualitas dapat dilihat dari adanya interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pemilihan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan suatu pembelajaran.
36
Siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan maupun rencana atau taktik agar
dapat unggul dari kelompok lain. Sebelum pembelajaran berlangsung siswa dijelaskan mengenai model CRH yang akan dilaksanakan sehingga siswa dapat
memahami apa yang akan mereka lakukan selama pembelajaran. Ketika kegiatan kelompok berlangsung masing-masing siswa diwajibkan untuk berlaku aktif dalam
berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan yang di berikan oleh guru. Pada saat permainan dimulai, siswa harus dapat berdiskusi dalam menentukan penempatan
nomor pada sembilan kotak yang ada, dan menjawab soal yang tersedia dan dapat menjadi kelompok yang mendapatkan nilai paling tinggi. Dengan ini, maka
aktivitas dan hasil belajar siswa akan meningkat atau lebih baik. Sebelum melakukan penelitian dengan memberikan perlakuan, terlebih dahulu
peneliti melakukan pretest terhadap kelas eksperiment dan kontrol untuk mengetahui normalitas dan homogenitas data sample untuk memperoleh kevalitan
data variable hasil belajar. Pretest akan dilaksanakan setelah perlakuan selesai diberikan. Sedangkan untuk variable aktivitas belajar, data akan di peroleh selama
kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan aktivitas siswa dan kemudian akan di bandingkan perbedaannya.
37
Dalam melakukan penelitian eksperimen, berikut ini adalah alur penelitian yang peneliti rancang sebagai kerangka berpikir.
Bagan 2.1 Kerangka berpikir Aktivitas
Belajar Hasil
Belajar
Pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Homogenitas Normalitas
Observasi aktivitas belajar dikelas eksperimen dan
kelas kontrol Pembelajaran IPS materi
“Mempertahankan Kemerdekaan
” dengan model Course Review Horay di kelas
eksperiment Pembelajaran IPS materi “
Mempertahankan Kemerdekaan
” dengan model pembelajaran ceramah di kelas
kontrol Posttest terhadap kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Membandingkan aktivitas belajar di kelas eksperimen
dan kontrol Normalitas
Homogenitas Uji gain dan
Uji t
PERBEDAAN KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Aktivitas belajar Hasil belajar
38
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN