63
p =
q : Proporsi siswa yang menjawab salah q = 1
– p Arikunto, 2013:93.
Kriteria koefisien korelasi adalah sebagai berikut : 1.  Antara 0,00 sampai dengan 0,200
: sangat rendah 2.  Antara 0,200 sampai dengan 0,400
: rendah 3.  Antara 0,400 sampai dengan 0,600
: cukup 4.  Antara 0,600 sampai dengan 0,800
: tinggi 5.  Antara 0,800 sampai dengan 1,00
: sangat tinggi Hasil  perhitungan  rXY  dikonsentrasikan  dengan  taraf  signifikansi  5  atau
taraf kepercayaan 95. Apabila γ pbi   r  tabel maka butir  soal dikatakan valid, akan  tetapi  sebaliknya  apabila  γ  pbi    r  tabel  maka  butir  soal  dikatakan  tidak
valid.
3.6.2. Reliabilitas
Reliabilitas  menunjukan  pada  suatu  pengertian  bahwa  suatu  instrumen cukup  dapat  dipercaya  untuk  digunakan  sebagai  alat  pengumpul  data  karena
instrumen  sudah  baik.  Arikunto,  2013:104  Reliabilitas  berhubungan  dengan masalah ketetapan hasil tes apabila diteskan kepada subjek  yang sama. Suatu tes
dikatakan  reliable,    jika  tes  itu  dapat  dipercaya  karena  kestabilannya.  Untuk menghitung  reliabilitas  soal  bentuk  obyektif  digunakaan    rumus  K-R.  20  yang
diketemukan oleh Kuder  dan Richardson. Adapun rumusnya sebagai berikut:
r
11
=
∑
64
Keterangan: r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan p
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
: proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 – p
∑pq     : jumlah hasil perkalian antara p dan q n
: banyaknya item S
: standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Uji  reliabilitas  dilakukan  secara  bersama-sama  terhadap  seluruh  butir
pertanyaan  untuk  lebih  dari  satu  variabel,  setelah  membuang  butir  tes  yang tidak  valid  terlebih  dahulu.  Reliabilitas  suatu    instrumen  dikatakan  baik
apabila r11  r  tabel dengan taraf 5 .
3.6.3. Tingkat Kesukaran Soal
Soal  yang  baik  adalah  soal  yang  tidak  terlalu  mudah  dan  juga  tidak terlalu  sukar.  Soal  yang  terlalu  mudah  tidak  memotivasi  siswa  untuk
meningkatkan  usaha  untuk  pemecahanya,  sedangkan  soal  yang  terlalu  sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak bersemangat untuk mencobanya
lagi  karena  diluar  jangkauan  atau  diluar  kemampuan.  Besarnya  indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Menurut Arikunto 2013:223 Soal
dengan  indeks  kesukaran  0,0  menunjukan  bahwa  soal  itu  terlalu  sukar, sebaliknya  indeks  1,0  menunjukan  bahwa  soalnya  terlalu  mudah.  Adapun
rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah : P =
Keterangan :
65
P   : indeks kesukaran B   : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS   : jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut  Arikunto  2013:225, tingkat kesukaran sering diklasifikasikan sebagai
berikut: 1.  Jika P 0,00 sampai 0,30  termasuk sukar,
2.  Jika P 0,30 sampai 0,70  termasuk sedang, 3.  Jika P 0,70 sampai 1,00  termasuk mudah.
Berdasarkan  klasifikasi  diatas,  agar  tidak  terjadi  kerancuan  pada  penelitian  ini maka untuk tingkat kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut
1.  Jika P 0,00 sampai 0,30 termasuk soal sukar, 2.  Jika P 0,30 sampai 0,70 termasuk soal sedang,
3.  Jika P 0,70 sampai 1,00 termasuk soal mudah.
3.6.4. Daya Pembeda Soal