42
dan Evaluasi Pendidikan
2012 meningkatkan
kemampuan pemecahan
masalah dan
kurang tepat
untuk kemampuan
komunikasi matematis.
5. Ali Murtaza, M.
Naseer Ud Din, Faridullah Khan
Ulrich’s Journal Interdisciplinary
Journal of Contemporary
Research in Business
2011 Eksperimen
Hasil penelitian menunjukan adanya
perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Ini artinya bahwa alat bantu audio visual cukup
efektif ketika
digunakan selama
proses belajar
mengajar dan audio visual dapat membuat siswa belajar
lebih lama dibanding dengan media
pembelajaran tradisional.
2.7 Kerangka Berpikir
Teori psikolo gi menurut Rifa’i dan Anni 2012:128 memandang belajar
sebagai proses pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Piaget dalam syah
2007:26 mengemukakan mengenai tahapan-tahapan perkembangan kognitif, yaitu sensori-motor, properational, concrete operational, formal-operational.
Sebagian besar peserta didik SMA mengalami kesulitan dalam belajar materi jurnal penyesuaian, khusunya pada siswa di SMA Teuku Umar Semarang.
Asumsi ini disebutkan berdasarkan observasi dan wawancara peneliti dengan guru
43
ekonomi di SMA Teuku Umar Semarang Ibu Supriyani Puji Aryasih, S.Pd. Kesulitan belajar disebabkan karena kurang tertariknya peserta didik untuk belajar
ekonomi. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dalam proses. pembelajaran dapat menimbulkan kebosanan atau kejenuhan, kurang memahami
konsep dan monoton sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar. Peran guru yang terlalu dominan dalam pembelajaran juga menyebabkan
siswa kurang mandiri dalam belajar. Pembelajaran yang monoton dan terlalu dominannya peran guru dalam pembelajaran menjadikan peserta didik kurang
aktif dalam pembelajaran dan kurang terlibat dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat terlihat ketuntasan klasikal hasil belajar peserta didik yang sebagian
besar belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan KKM pada mata pelajaran ekonomi yang ditetapkan oleh
sekolah sebesar 65. Banyaknya nilai siswa yang berada di bawah KKM menunjukan bahwa hasil belajar siswa kurang maksimal dan kemandirian belajar
siswa masih rendah. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah model pembelajaran yang di terapkan oleh guru. Penggunaan model
pembelajaran harus disesuaikan dengan materi, waktu, karakteristik dan jumlah siswa dikelas. Oleh karena itu dengan penerapan model pembelajaran yang tepat
dapat meningkatkan hasil belajar dan melatih kemandirian belajar siswa pada materi jurnal penyesuaian.
Pembelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran konvensional umumnya lebih didominasi dengan kegiatan ceramah dan
komunikasi satu arah, sehingga siswa menjadi kurang aktif dan kurang mandiri
44
dalam belajar. Model pembelajaran ini lebih bersifat monoton dan membosankan bagi peserta didik. Dalam banyak hal, dengan penggunaan model pembelajaran
konvensional guru menghabiskan seluruh waktu pembelajaran untuk memaparkan materi. Karena memang tuntutan muatan materi yang perlu disampaikan luas.
Kondisi demikian tentu bukan merupakan langkah terbaik, sehingga perlu dicari alternatif yang inovatif.
Metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan melatih kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mata materi
jurnal penyesuaian adalah problem based learning. Metode pembelajaran PBL merupakan salah satu metode pembelajaran yang lebih menekankan pemberian
masalah dalam pembelajaran siswa materi jurnal penyesuaian. Pembelajaran materi jurnal penyesuaian melalui model PBL melibatkan siswa secara aktif
dengan menemukan sendiri konsep-konsep dengan adanya permasalahan. Siswa menjadi objek dan subjek belajar, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang
bertugas untuk membimbing siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, diduga model pembelajaran problem based learning
efektif digunakan dalam materi pokok jurnal penyesuaian pada siswa kelas XI IPS SMA Teuku Umar Semarang untuk meningkat hasil belajar dan kemampuan
pemecahan masalah siswa bila dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
45
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Pemecahan Masalah
Hasil Belajar
Observasi Observasi
Proses Pembelajaran Materi Jurnal Penyesuaian
Kelas Eksperimen
Pembelajaran Metode Problem Based Learning
Berbantu Media Audio visual
Pre Test Kelas Kontrol
Pre Test
Pembelajaran Metode Konvensional
Post Test Post Test
Pemecahan Masalah
Hasil Belajar
dibandingkan
Ada perbedaan hasil belajar dan kemandirian belajar yang
diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol
H
1
H
2
dibandingkan KKM
H
3
H
4
46
2.8 Hipotesis