24
gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originallity.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor selalu berhubungan satu sama lain tidak dapat
berdiri sendiri dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya keberhasilan belajar tidak semata-mata didasarkan pada kemampuan penguasaan ranah kognitif,
namun biasanya hasil belajar ranah kognitif lebih dominan daripada tipe hasil belajar yang lain. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perubahan perilaku siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Perubahan meliputi aspek kognitif yang meliputi hasil belajar siswa post test, afektif berupa
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta psikomotor yaitu kemampuan pemecahan masalah siswa dalam proses pembelajaran.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Rifai dan Anni 2012:81 menyatakan bahwa faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal
dan eksternal peserta didik. Faktor internal mencakup kondisi fisik yang terdiri dari: 1 kesehatan organ tubuh 2 kondisi psikis kemampuan intelektual,
emosional 3 dan kondisi sosial kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Faktor luar yaitu 1 variasi dan tingkat kesulitan materi belajar stimulus yang
dipelajari direspon 2 tempat belajar 3 iklim suasana lingkungan 4 dan budaya belajar.
25
Adapun penjelasan terkait faktor-faktor hasil belajar sebagai berikut : 1. Faktor Intern berasal dari diri sendiri
a. Faktor jasmaniah, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk dalam faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi
sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang
membawa kelainan tingkah laku. b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,
terdiri dari: intellegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan, baik kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. 2. Faktor Ekstern berasal dari luar
a. Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi, perhatin orang tua, dan latar
belakang kebudayaan. b. Faktor sekolah, seperti: kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin belajar, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas
rumah. c. Faktor masyarakat, seperti: kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
26
2.3.3. Penilaian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan Tes. Menurut Arikunto 2013: 66 Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, tes hasil belajar dapat digolongkan kedalam tiga jenis
berdasarkan bentuk pelaksanaanya, yaitu a tes lisan, b tes tulisan, dan c tes tindakan atau perbuatan.
Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pensil sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau
jawaban ujian pada kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer. Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau
wawancara tatap muka antara guru dan murid. Sedangkan, Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit kerja.
Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya tes dibagi menjadi 2 bagian
yakni : 1. Tes Essay uraian
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan
bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam
bahasa sendiri.
27
2. Tes Objektif Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan
alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai macam bentuk antara lain: Tes Betul-Salah QuasiFalse, Tes Pilihan Ganda Multiple Choice, Tes
Menjodohkan Matching, Tes Analisa Hubungan Relationship Analysis. Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukuran, harus
memenuhi persyaratan tes yaitu memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktiabilitas, dan ekonomis. Menurut Arikunto 2013:71 di dalam tes sering
terdapat gangguan dalam tes dengan cara: menggigit kuku, mengetukngetuk meja, menggigit jari, menggerakan kaki, dan sebagainya. Mengingat bahwa hasil tes
dipergunakan untuk menentukan nasib siswa, guru hendaknya berhati-hati dalam memberikan pertimbangan.
2.4 Problem Based Learning PBL