Kemampuan Pemecahan Masalah LANDASAN TEORI

19 d. Tahap eksperimentasi aktif Pada tahap ini seseorang sudah mampu mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan ke dalam situasi nyata dan cara berpikirnya menggunakan deduktif. Penelitian ini berkaitan dengan teori yang telah dijelaskan diatas yaitu berhubungan dengan teori belajar humanistik karena dalam penelitain ini siswa dituntut untuk menemukan dan mengkonstruksi suatu pengetahuannya sendiri serta dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah. Teori humanistik bersifat sangat eklektik yaitu memanfaatkan atau merangkumkan berbagai teori belajar dengan tujuan untuk memanusiakan manusia dan mencapai tujuan yang diinginkan karena tidak dapat disangkal bahwa setiap teori mempunyai kelebihan dan kekurangan.

2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan yang hendak dicapai. Pada hakikatnya pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi, tetapi juga memberi pemahaman dan penguasaan tentang mangapa hal itu terjadi. Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelak di masyarakat. Untuk menghasilkan siswa yang andal dalam pemecahan masalah, maka diperlukan serangkaian strategi pembelajaran pemecahan masalah. 20 Dalam dunia pendidikan, siswa sering kali mengalami kesulitan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan memahami materi pelajaran. Siswa cenderung menghafal materi dibandingkan dengan memahami materi pelajaran. Latihan soal akan menjadi masalah bagi siswa apabila pertanyaan itu harus dipahami dan merupakan tantangan yang harus dipecahkan namun siswa sulit untuk menyelesaikannya. Menurut Wena 2009:52, pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Selain itu pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai tujuan yang tidak dengan mudah dapat dicapai. Pengelompokkan masalah menjadi dua kelompok yaitu : 1. Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk teka-teki. Bagian utama dari suatu masalah adalah apa yang dicari, bagaimana data yang diketahui, dan bagaimana syaratnya. Ketiga bagian utama tersebut merupakan landasan untuk dapat menyelesaikan masalah jenis ini. 2. Masalah untuk membuktikan adalah menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu benar, salah, atau tidak kedua-duanya. Bagian utama dari masalah ini adalah hipotesis dan konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya. Kedua bagian utama tersebut sebagai landasan utama untuk dapat menyelesai-kan masalah jenis ini. 21 Suatu persoalan itu merupakan masalah bagi seseorang jika: 1 persoalan itu tidak dikenalnya, maksudnya ialah siswa belum memiliki maksud tertentu untuk menyelesaikannya, 2 siswa harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun pengetahuan-nya, terlepas dari apakah ia sampai atau tidak pada jawabannya, dan 3 sesuatu merupakan permasalahan baginya, bila ia ada niat untuk menyelesaikannya. Pemecahan masalah sistematis systematic approach to problem olving adalah petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Kramers Wena, 2009:60 ada empat langkah yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yaitu: 1 memahami masalah, 2 merencanakan pemecahan masalah, 3 menyelesaikan masalah sesuai rencana yang telah direncanakan, 4 memeriksa kembali hasil yang diperoleh looking back. Pemecahan masalah mempunyai fungsi penting dalam kegiatan belajar mengajar akuntansi, sebab melalui pemecahan masalah siswa dapat melatih dan mengintegrasikan konsep-konsep, dan keterampilan yang telah dipelajarinya sebelumnya untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan uraian di atas, ketika seseorang akan memecahkan masalah, ia harus memahami masalah itu terlebih dahulu, kemudian menyusun rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut, dilanjutkan dengan menyelesaikan masalah sesuai rencana dan yang terakhir memeriksa hasil jawaban yang diperoleh serta menarik kesimpulan. Dapat saya simpulkan bahwa pemecahan masalah dipandang sebagai proses dimana siswa menemukan kombinasi aturan-aturan atau prinsip- 22 prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang digunakan untuk memecakan masalah. Dalam sebuah permasalahan siswa harus bisa mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan unsur apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga mudah untuk diselesaikan.

2.3 Hasil Belajar