Definisi Hasil Belajar Hasil Belajar

22 prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang digunakan untuk memecakan masalah. Dalam sebuah permasalahan siswa harus bisa mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan unsur apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga mudah untuk diselesaikan.

2.3 Hasil Belajar

2.3.1. Definisi Hasil Belajar

Hakekat belajar menurut Gagne yang dikutip dari Rifai dan Anni 2012: 69 belajar adalah perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen pada perilaku, pengetahuan dan kemampuan berfikir yang diperoleh karena pengalaman. Pengalaman tersebut dapat diperoleh dengan adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi tidak karena perubahan fisik atau kedewasaan, tidak karena kelelahan, penyakit atau pengaruh obat- obatan, melainkan terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungannya. Menurut Snelbeker dalam Rusmono 2012: 8 menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya berupa penguasaan konsep tetapi juga keterampilan dan sikap. 23 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa. Berdasarkan pernyataan hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab tertentu mengenai materi tertentu yang telah dikuasai oleh siswa. Benyamin S. Bloom Rusmono, 2012:8 menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: 1. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis, dan penilaian evaluation. 2. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuannya mencerminkan hierarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai pembentukan pola hidup. Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah penerimaan receiving, penanggapan responding, penilaian valuing, pengorganisasian organizing, penentuan pola hidup organization by a value complex. 3. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabeth Simpson adalah persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, 24 gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan kreativitas originallity. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotor selalu berhubungan satu sama lain tidak dapat berdiri sendiri dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya keberhasilan belajar tidak semata-mata didasarkan pada kemampuan penguasaan ranah kognitif, namun biasanya hasil belajar ranah kognitif lebih dominan daripada tipe hasil belajar yang lain. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan perilaku siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Perubahan meliputi aspek kognitif yang meliputi hasil belajar siswa post test, afektif berupa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta psikomotor yaitu kemampuan pemecahan masalah siswa dalam proses pembelajaran.

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar