Tujuan UIN Fashion Fair

Selain itu, UIN Fashion Fair juga ingin menunjukkan figur muslimah yang bisa menjadipanutan bagi orang lain, menunjukkan sisi Islam yang modern, serta menghilangkan kesan kaku dan kuno yang selama ini berkembang di masyarakat. Setiap orang mempnyai motivasi dalam melakukan aktifitas agar menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Begitu pula dengan Qonitah Al-Jundiah dan teman-temannya. Berawal dari bidang yang diminati, mereka kemudian memiliki inisiatif menyelenggarakan suatu kegiatan dengan tujuan untuk mensyi’arkan dan menyebarluaskan tentang kewajiban berhijab kepada para muslimmuslimah agar semakin banyak orang yang menjalankan perintah Allah untuk mengenakan pakaian takwa tersebut.

C. Struktur Organisasi UIN Fashion Fair

Berikut ini merupakan bagan struktur kepengurusan UIN Fashion Fair. Bagan 3.1 Struktur Kepengurusan UIN Fashion Fair D. E. F. G. H. I. J. K. L. M. N. Sumber: Dokumen UIN Fashion Fair Ketua Bendahara Divisi Acara Divisi Humas Divisi Sponsorship Divisi Tenant Divisi Dokumentasi Sekretaris Pada dasarnya setiap posisi memiliki tanggungjawab masing-masing. Jabatan ketua memiliki peran: 1 memantau jalannya tugas dan tanggungjawab dari tiap divisi. 2 mewakili UIN Fashion Fair dalam acara seremonial. Sedangkan untuk posisi sekretaris berperan mengurus hal-hal administratif, dan posisi bendahara bertanggungjawab untuk mengelola keuangan UIN Fashion Fair. Selain jabatan inti tersebut, struktur kepengurusan UIN Fashion Fair terbagi dalam tujuh divisi, yaitu: divisi acara, divisi humas public relation, divisi sponsorship, divisi tenant, divisi dokumentasi, divisi audiens dan divisi perlengkapan. Divisi acara memiliki peran mengurus berbagai acara atau kegiatan UIN Fashion Fair, baik yang pre-event maupun main event. Divisi acara merupakan divisi yang memiliki anggota terbanyak, yaitu enam orang. Divisi berikutnya adalah public relation yang diisi oleh tiga orang. Divisi public relation bertugas sebagai penghubung UIN Fashion Fair dengan pihak luar, termasuk membangun relasi dengan media massa. Berikutnya, divisi sponsorship yang diisi oleh lima orang. Divisi ini bertugas untuk membangun relasi dengan perusahaan- perusahaan yang menjadi pendukung acara. Yang keempat adalah divisi tenant yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur brand-brand pribadi atau perusahaan yang ingin ikut serta dalam bazaar, divisi ini memiliki anggota tiga orang. Dan yang terakhir adalah divisi dokumentasi yang bertugas untuk mengabadikan momen-momen saat acara berlangsung. Khusus untuk divisi ini, UIN Fashion Fair bekerjasama dengan salah satu Lembaga Semi Otonom LSO, yaitu Klise Fotografi.

D. Kegiatan UIN Fashion Fair

UIN Fashion Fair memiliki banyak rangkaian acara di setiap perhelatannya, dan dalam setiap acaranya UIN Fashion Fair bekerjasama dengan banyak pihak dari berbagai bidang. Bentuk kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Talkshow

Acara talkshow yang diselenggarakan oleh UIN Fashion Fair bertujuan untuk pengembangan diri bagi muslimah. Talkshow ini mengusung tema “Fashion, World and Religion”. Pada talkshow “Fashion, World and Religion” UIN Fashion Fair mengundang Dian Pelangi selaku desainer busana muslimah dan entrepreneur, Muhammad Assad sela ku penulis buku “Notes from Qatar”, serta Dra. Poppy Savitri selaku Dirjen Arsitektur dan Desain, perwakilan dari Kementerian Ekonomi dan Pariwisata Kreatif. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mensyi’arkan Islamic Fashion dan hakikat fesyen di mata Islam dan dunia mengenai apa itu syar’i, bagaimana sejarah dan syi’ar Islam, proses pemahaman serta perkembangan fesyen di Indonesia dan dunia kepada pemuda-pemudi muslim.

2. Charity

Selain talkshow, UIN Fashion Fair juga mengadakan charity pengumpulan dana amal berupa santunan kepada anak yatim-piatu. Acara charity ini diusung dengan konsep “Fashion Swap”, yaitu acara penggalangan dana yang tidak hanya berupa sejumlah uang, tapi juga pakaian-pakaian yang masih layak pakai. Hasil dari penggalangan dana tersebut nantinya akan