HASIL TEMUAN DAN ANALISIS PENUTUP

hal berpakaian, aurat adalah bagian tubuh manusia yang diharamkan dilihat dan dipegang oleh orang lain, terutama yang bukan mahramnya. 3 Pada dasarnya, semua jenis busana boleh digunakan oleh wanita, kecuali yang termasuk di bawah ini: 4 1 Tidak menutupi aurat wanita di hadapan selain suami dan muhrim. 2 Ketat dan transparan. 3 Mengundang hasrat seksual selain suami. 4 Memancing aksi kejahatan. 5 Ghasab milik orang yang tidak rela digunakan dan bukan dari harta haram lainnya. 6 Memberikan kesan meniru kaum pria menurut ‘urf pandangan umum masyarakat sekitar. 7 Memberi kesan meniru dan menyebarkan budaya yang merugikan Islam. 8 Syuhrah sensasional, menarik perhatian baik dari sisi warna atau model busana. Islam sangat mengistimewakan kaum wanita, bahkan menyebutnya seba gai “perhiasan terindah”. Seorang wanita shalihah ibarat sebuah mutiara yang tersimpan baik karena selalu menjaga diri dan kehormatannya. Sebagaimana hadits Rasulullah saw., ”Dunia itu perhiasan, dan seindah-indahnya perhiasan dunia adalah wanita shalihah” HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah. 3 Li Patrick, Jilbab Bukan Jilboob, Jakarta: Penerbit Kalil, 2014, h. 4 4 Muhsin Labib, Fikih Lifestyle, Jakarta: Tinta Publisher, 2011, h. 48 Perempuan adalah aurat, seluruh tubuhnya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki mempunyai daya tarik. Maka dari itu setiap muslimah diwajibkan untuk menutup aurat, yaitu dengan berhijab. Rasulullah bersabda, “Perempuan itu aurat, apabila ia keluar rumah, maka berdirilah setan kepadanya” HR. tarmidzi dan Ibnu Majah.

1. Hijab

Kata hijab memiliki makna “penutup”, karena menunjuk kepada suatu alat penutup. Kewajiban menutup yang telah digariskan untuk wanita dalam Islam tidak berarti bahwa mereka harus selalu berada di dalam rumah. Makna hijab bagi wanita dalam Islam adalah bahwa wanita harus menutup tubuhnya di dalam pergaulannya dengan laki-laki yang menurut hukum agama bukan muhrim-nya, dan bahwa dia tidak boleh memamerkan dirinya. Filsafat hijab Islam bertumpu pada beberapa hal. Menurut Muthahhari, “... Sebagian bersifat psikologis, sebagian berhubungan dengan rumah dan keluarga, dan sebagian lainnya memiliki akar-akar sosiologis, dan sebagian besar di antaranya berhubungan dengan pengangkatan kemuliaan wanita dan pencegah an agar ia tidak sampai terhina ...” 5 Ajaran Islam tidak dibangun berdasarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Namun, kewajiban memakai hijab hanya dibebankan kepada wanita sebab wanita merupakan simbol keindahan. Hal ini dikarenakan kaum wanita cenderung untuk mempertunjukkan kecantikannya dan lebih tak acuh dalam 5 Murtadha Muthahhari, Hijab: Gaya Hidup Wanita Islam Terj. On the Islamic Hijab, Bandung: Penerbit Mizan, 1990, h. 19