53
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS
A. Upaya UIN Fashion Fair dalam Memasyarakatkan Busana Muslim
Dari sekian banyak ayat al- Qur’an yang berbicara mengenai pakaian, dapat
ditemukan beberapa fungsi pakaian atau pesan dakwah yang terdapat dalam busana, di antaranya sebagai perhiasan, memelihara pemakainya dari sengatan
matahari dan dinginnya udara dan dari segala sesuatu yang mengganggu jasmani serta sebagai petunjuk identitas pembeda seseorang dengan yang lainnya.
Pemahaman hijab dan menutup aurat di Indonesia lebih menunjukkan gaya berkerudung dan berbusana yang cenderung lebih beragam dibandingkan
dengan negara-negara Timur Tengah. Terdapat berbagai variasi gaya berhijab mulai dari hijab cadar, hijab panjang hingga hijab trendi.
A.
Gambar 4.1 Penampilan wanita muslimah Timur Tengah
Sumber: www.google.com
Gambar 4.2 Penampilan wanita muslimah Indonesia
Sumber: www.wigoddes.wordpress.com www.tentangwanita.com
Faktor lain yang menjadi salah satu sebab munculnya hijab trendi ini adalah karena pertemuan antara budaya global dan budaya lokal. Pertemuan kedua
budaya dalam hal khimar kerudung dan busana muslimah terjadi karena pengaruh fesyen yang telah menjadi budaya global bertemu dengan khimar dan
busana muslimah yang menjadi budaya lokal Islam. Di antara sekian banyak media dakwah yang ada, busana muslimah
termasuk ke dalam Washilah Madiyah, yaitu media yang bersifat material, yakni segala bentuk alat yang bisa di indera dan dapat membantu para da’i dalam
menyampaikan dakwah kepada mad’u-nya. Busana muslimah menjadi daya tarik publik karena perkembangannya terus berputar.
UIN Fashion Fair berdakwah kepada para muslimah muda untuk mengenakan busana muslimah dengan cara mengajak mereka untuk mengikuti
rangkaian acara yang telah disusun. Dalam setiap acaranya, mereka secara tidak
langsung telah mensyi’arkan busana muslimah yang merupakan pakaian takwa dan perintah Allah SWT. untuk dipakai oleh para muslimah.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh UIN Fashion Fair dalam menjadikan busana muslimah sebagai media dakwah, di antaranya adalah dengan
menyelenggarakan seminar, pelatihan hijab and beauty class, ajang pencarian bakat sebagai model busana muslimah model hunt, dan pegelaran busana
muslimah Islamic Fahion Show. Talk show yang diselenggarakan oleh UIN Fashion Fair mengangkat tema
“Fashion, World and Religion” yang membahas mengenai hakikat fesyen di dalam Islam dan dunia, mengenai apa itu syar’i, proses pemahaman serta
perkembangan fesyen di Indonesia dan dunia kepada pemuda-pemudi muslim. Salah satu bintang tamunya, seorang desainer busana muslimah ternama,
Dian Pelangi mengatakan bahwa ia ingin merubah pandangan banyak negara yang mengidentikkan busama muslimah dengan abaya dan warna gelap. Karena seperti
yang kita ketahui, mayoritas umat muslim di negara-negara Timur Tengah mengenakan hijab model abaya dengan warna hitam. Dian ingin menghadirkan
warna-warni dan desain yang lebih universal melalui berbagai rancangannya. “Saya ingin busana muslim bisa digunakan juga oleh wanita yang
tidak berkerudung. Namun busana tersebut bisa tetap menutup seluruh bagian tubuh.
”
1
Dian tidak sekedar merancang busana muslim, tetapi juga memadukan fesyen dengan sesuatu yang berbeda. Tak jarang, Dian mencoba menghadirkan
1
Dian Pelangi dalam Talk Show “Fashion, World and Religion”, Gedung NICT UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1 Juni 2012.