PENGADAAN MAJALAH ILMIAH DI PERPUSTAKAAN STAN BINTARO PENUTUP

dengan visi dan misi perpustakaan termasuk mengadakan, menerbitkan, memebuat kliping, membuat rekaman atau membuat digital...” 3 Selanjutnya, Sutarno menjelaskan ”Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu bidang kegiatan perpustakaan yang mempunyai tugas mengadakan dan mengembangkan semua jenis koleksi bahan pustaka...” 4 kata mengembangkan mengandung pengertian yang sama dengan pendapat Darmono. Terkait hal ini, menyatakan bahwa ”Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka, perpustakaan terikat dan sekaligus dipandu oleh rambu-rambu yang tertuang dalam kebijakan pengembangan koleksi. Koleksi mana yang menjadi prioritas pengadaan sudah ditentukan dalam kebijakan pengembangan koleksi...” 5 Adapun dalam pengadaan perlu menentukan bahan pustaka yang akan dipilih. Kegiatan ini merupakan rangkaian daripada proses pengadaan sebagai upaya menetukan bahan pustaka yang akan menjadi koleksi selanjutnya. Adapaun pengelompokan bahan pustaka menurut Abdul Rahman Saleh adalah ”koleksi umum, koleksi refrensi, koleksi terbitan berseri, koleksi micro, dan koleksi audiovisual...” 6 hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengadaan. Pendapat lain menjelaskan bahwa, yang dimasksud dengan bahan pustaka ialah ”semua bahan tercetak yang menjadi koleksi perpustakaan. 3 Sutarno NS., Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Pengembangan Masyarakat Inforamsi , Jakarta: Panta Rai, 2005, h. 113 4 Sutarno NS., Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003, h. 1 5 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007, h. 70 6 Abdul Rahamn Saleh dan Yuyu Yulia, Pengelolaan Terbitan Berseri, Jakarta: Universitas Terbuka, 1996, h. 2 Secara umum bahan pustaka digolongkan menjadi tiga macam diantarnaya: pertama, buku, yang meliputi karya monograf, karya cetak yang meliputi halaman 49 halaman atau lebih. Kedua, bahan berkala, majalah, surat kabar, dan bahan lain yang dikeluarkan secara berkala. Ketiga, bahan audio-visual, meliputi film; video, gambar, peta, globe, microfilm, rekaman suara, dan kaset...” 7 Secara umum perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari buku, majalah ilmiah atau sering disebut jurnal, surat kabar, kliping tergolong terbitan berkala dll. Kelengkapan dan kesediaan koleksi merupakan harapan setiap perpustakaan, tak terkeculi perpustakaan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara STAN. Penelitian ini akan menyoroti tentang majalah ilmiah. Dengan alasan bahwa, koleksi tersebut sangat besar pengaruhnya dalam dunia akademis. STAN, sebagai perguruan tinggi profesi, tentunya harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahun serta isu-isu yang ada dikalangan masyarakat. Sebab profesi yang dikembangkan adalah merupakan pegawai publik. Dijelaskan dalam Undang-Undang No 20 Sistem Pendidikan Nasional SISDIKNAS diuraikan pada Pasal 29 mengenai pendidikan kedinasan. 8 Adapun peraturan yang dikeluarkan oleh Kemenkeu adalah Sekolah Tinggi Kedinasan dalam bidang akuntasi yang diselenggarakan oleh 7 Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 3.6 8 Ayat 1 pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen, 2 pendidikan kedinasan berfungsi meningkatan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagai pegawai dan calon pegawai negri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen, 3 pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal, 4 ketentuan mengenai pandidikan kedinasan sebagai mana dimaksud dalam ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Lihat juga Standar Nasional Pendidikan SNP, Jakarta: Asa Mandiri, 2006, h. 250 Kementerian Keuangan, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 1PMK1977 tanggal 18 Februari 1977. 9 Dalam peraturan Standar Nasional Indonesia SNI 7330:2009 Perpustakaan Perguruan Tinggi menjelaskan bahwa “perpustakaan melanggan sekurang-kurangnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tinggi pada program diploma serta sarjana, dan dua judul untuk program pascasarjana.” 10 Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti pengadaan majalah ilmiah yang ada di Perpustakaan STAN. Sebagai bahan acuan, peneliti membandingkan dengan Keputusan Kepala Badan Standarisasi Nasional No 82KEPBSN92009 Tentang Penetapan 4 empat Standard. Point yang diambil sebagai acuan menganai majalah ilmiah Perpustakaan Perguruan Tinggi. Adapun pengertian mengenai majalah ilmiah adalah sebagai berikut “Majalah ilmiah merupakan alat komunikasi yang memiliki sumberdaya informasi, baik dalam waktu dekat maupun waktu yang akan datang. Pentingnya majalah ilmiah di perpustakaan sesuai dengan fungsinya sebagai alat komunikasi ilmiah dari hasil-hasil penelitian, pandangan para ilmuan untuk menyebarluaskan temuan-temuan terbarunya sesuai dengan keilmuanya. Sehingga tujuan perguruan tinggi Tri Darma dapat terlaksana dan cepat berkembang…” 11 9 Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Keuangan Nomor: KEP-207BP2000 Tentang Ketentuan-Ketentuan PengelolaanPenyelenggaraan Pendidikan Program Diploma Bidang Keuangan di Lingkuang Departemen Keuangan: lihat juga Himpunan Peraturan Mahasiswa STAN, Jurangmangu: STAN, 2002 10 http:elib.unicom.ac.iddowload.php?id=32710. diakses pada tanggal 11 Januari 2011 11 Mulkan Acmad dan Sudirman Bakri, “Jurnal Sebagai Terbitan Media Publikasi Ilmiah di Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Jurnal Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca, No. XXI, Vol. 2, Palembang: UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya, 2005, h. 62-63