a Pada umunya media ini memuat catatan risalah hasil pertemuan atau makalah-makalah yang didiskusikan yang diikutsertakan hasil
daripada diskusi dari suatu pertemuan yang dilakukan oleh suatu lembaga peneliti atau perkumpulan prosesi. Sebagai contoh, risalah
lokakarya hasil penelitian Lahan Kering dan Konservasi di Diaerah Aliran Sungai. Contoh lain, prosiding lokakarya nasional efiensi
pupuk. b Kandungan informasi dari pada publikasi ini, diterbitkan oleh media
resmi ataupun dari suatu lembaga perkumpulan profesi tertentu. Biasanya lebih fokus dalam menyajikan hasil daripada temuan-
temuan penelitian. Informasinya sebagai media pertukaran antara sesama ilmuwan atau yang memiliki kesamaan keilmuan.
Contohnya, Agronomy Journal. Namun penerbitan ini tidak semua lembaga mampu menerbitakan, dapat pula publikasi ini diterbitkan
oleh penerbit komersil. 2. Terbitan ini menerbitkan majalah yang bisa dijual, yang artinya
menerbitkan untuk mendapat keuntungan. 3. Sering kali perusahaan atau badan industri yang telah maju
mengeluarkan terbitan berseri. Adapun tujuan penerbitan ini memiliki maksud promosi pada kalangan luar sebagai pengenalan dan
pengembangan pada
masyarakat dan
penerbitan ini
juga
mempublikasikan untuk kalangan sendiri, menginformasikan kegiatan karyawan serta mengenai kebijaksanaan yang ada.
40
Dapat disimpulkan bahwa dari tiga pendapat di atas yang terdiri dari pertama majalah ilmiah atau sering disebut jurnal, kedua majalah semi
ilmiah atau sering disebut majalah ilmiah populer dan yang ketiga adalah majalah umum atau sering disebut majalah komersil. Majalah ilmiah
merupakan sajian yang menarik untuk dapat dibaca orang dalam bidang ilmu tertentu sesuai dengan tujuan pembacanya. Penyajiannya tidak terlalu
panjang seperti buku, sehingga orang mudah memahami tanpa terlalu lama membaca. Majalah ilmiah bertujuan menginformasikan temuan-temuan
terbaru oleh ilmuwan yang mengandung kebaruan infromasi yang penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer berisi
artikel dengan sajian bahasa mudah dipahami seluruh masyarakat, baik yang menyangkut ilmu tertentu atau tidak. Sedangkan majalah umum atau
komersil majalah yang berisi berita dan banyak mengandung iklan yang disajikan. Iklan ini dikemas dengan sedemikian rupa sehingga enak untuk
dibaca. Ketiga majalah tersebut dalam perpustakaan sangat diperlukan sesuai
kepentingannya. Adapun perpustakaan perguruan tinggi sebaiknya lebih banyak mengoleksi majalah yang tergolong dalam majalah ilmiah atau
sering disebut jurnal. Oleh karna itu keberadaan majalah ilmiah ini sanggat diperlukan dari segala aspek dalam perguruan tinggi. Aspek komunikasi
antar ilmuan, pengayaan keilmuan individu, kelompok atau lembaga. Para
40
Yanti Gristinawati Sujana, “Pengadaan Terbitan Berkala: Modul-3,” materi diambil dari buku yang di tulis oleh Yuyu dkk, Pengadaan Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka,
1999, h. 72-73
mahasiswa, dan dosen atau pengajar sehingga mampu memiliki dialektik komponen keilmuan yang mendalam dan mampu mengimbangi
perkembagan ilmu sesuai bidangnya.
3. Ciri-Ciri Majalah Ilmiah Sebagai Terbitan Berseri
Abdul Rahman Saleh menjelaskan bahwa ciri-ciri kehasan terbitan berseri dapat di pahamai dengan beberapa hal;
a. Penyajian artikel muncul yang ditulis oleh beberapa orang, bisa dimungkinkan dengan topik yang sama atau bisa jadi pembahasan yang
berbeda-beda dengan gaya bahasa yang berlainan b. Konten daripada pembahasan biasanya sangat simpel dan tidak terlalu
panjang. Hal ini bisa dibandingkan dengan tulisan pada buku. c. Secara gari besar tulisan-tulisan yang disajikan membahas tetang
peristiwa, temuan-temuan hasil penelitian atau gagasan terbaru. d. Ciri lain dari terbitan berseri adalah adanya tim redaksi sebagai
penanggung jawab atas terbitan ini. e. Digolongkan dalam bentuk arsip ilmiah yang diketahu oleh khalayak
umum f. Memiliki frekwnsi terbit yang trus menerus, harian, mingguan, bulanan,
tiga bulanan, enam bulanan, tahunan dan seterusnya. g. Adanya kehususan yaitu terdaftarnya Internasional Standard Serial
Number ISSN. ISSN ini sebagai kontrol internasional.
41
D. Jurnal Elektronik
Perkembangan ilmu komunikasi dan teknologi dewasa ini semakin pesat, penggunaan masal berbagai media digital dari mulai hal sekecil
hingga penggunan dengan kapasitas besar terus berkembang. Komunikasi sangat mudah tanpa kenal ruang dan waktu sehingga kemudahan cara
mendapatkan informasi
sangat mudah.
Di dunia
perpustakaan
41
Abdul Rahman Saleh dan Yuyu, Pengelolaan Terbitan Berseri, h. 4
perkembangan ini sanggat dirasakan banyak orang, baik pustakawan ataupun pengguna perpustakaan sebagai penelusur inforamsi. Informasi ini
mudah didapat tanpa harus datang keperpustakaan atau ketempat penyimpanan koleksi. Koleksi saat ini bisa berbentuk digital, seperti yang
sedang gencarnya e-jurnal.
1. Pengertian Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik atau e-jurnal dalam sumber disebutkan bahwa “jurnal elektronik e-Journal adalah jurnalmajalah yang diterbitkan dalam format
elektronik…”
42
Sedangkan pengertian yang dikeluarkan oleh LIPI “Sarana berbasis web untuk mengolah sebuah jurnal ilmiah non ilmiah. Sarana ini
disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah…
43
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jurnal elektronik adalah jurnal yang berbentuk elektronikdigital yang tersedia
agar mudah diakses dari mana pun. Seperti yang berkembang saat ini jurnal terdapat pada format web dan CD-ROM. Dalam format web biasanya dapat
ditelusur dengan komputer yang terhubung dengan internet. Adapun yang menggunakan format CR-ROM pengguna bisa langsung membuka tanpa
mesti ada jaringan internet.
2. Pentingnya Jurnal Elektronik
Pada umunya banyak lembaga penelitian ataupun perguruan tinggi yang melakukan penelitian diantaranya mahasiswa maupun
dosen, skripsi, tesis dan disertasi, jurnal sangat penting, sebab
42
Jonner Hasugian, “Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik,” Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, No.1, Vol.4 Juni 2008: h. 19.
43
http:www.jurnal. Lipi.go.idutama.cgi? bantuan. Diakses tanggal 17 Januari 2011
informasinya selalu mutahir. Menurut Vickery informasi diperlukan
untuk
a Memepersiapkan dan mendefinisikan masalah-masalah b Memformulasikan suatu solusi ilmiah dan teknis
c Menempatkan pekerjaan dalam konteks yang tepat dengan pekerjaan yang telah terselesaikan
d Menghubungkan pekerjaan dengan pekerjaan yang sedang berlangsung suatu kajian
e Menemukan desainstrategi dalam pengumpulan data f Menemukan teknik pengumpulan data
g Mediasi peralatan dan perangkat h Memilih suatu teknik analisa data yang terkumpul
i Mengintegrasikan penemuan ke dalam gambaran pengetahuan mutahir dalam suatu kajian
44
Dari uraian di atas bahwa jurnal memberikan alternatif bagai peneliti untuk dapat membantu dalam melakukan kegiatan penelitian. Jurnal
elektonik merupakan salahsatu solusi masa kini menginggat kemudahanya dan ekonomis biyaya yang dikeluarkan serta bisa diakses dimana saja
3. Perkembangan Jurnal Elektonik
Sebuah survai menunjukan peningkatan dalam penggunaan jurnal elektonik. Dengan kata lain, ada kemajuan yang signifikan dalam
penggunaan jurnal elektronik. Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan perguruan tinggi negara Australia oleh sebuah lembaga
44
Brian C. Vickery, Information Science In The Theory And Practice, London: Bateterwort, 1987, h. 94
survai CAUL Counsil of Australia University Librarians dari hasil survai, perpustakaan menghabiskan rata-rata 3,2 juta dollar AUS pada
tahun 2004 sedangkan pada tahun 2002 2,6 juta dollar AUS untuk membeli jurnal. Maka dinyatakan ada kenaikan kisaran 23 atau 6
per tahun.
45
faktor yang mendorong terjadinya perkembangan dalam penggunaan jurnal elektonik karena banyaknya penerbit juga terjuan
dalam dunia internet. Penerbit menjajakan jurnal serta diikutkan sisitem paket, semisal “kumpulan koleksi primer dan buku elektonik
dengan penyajian seperti jurnal”
46
Jurnal berbayar yang banyak di langgan Indonesia: Proquest, EBSCO. Jurnal bebas bayar: JSTOR
Scholarly Journal Archieve, Directory of Open Access Journal, MIT Opencourseware dll.
E. Metode Pengadaan Majalah Ilmiah
Pengadaan majalah memiliki prinsip sama halnya dengan pengadaan buku. Yaitu dengan cara:
1. Membeli 2. Melanggan
3. Hadiah atau Sumbangan 4. Tukar menukar
5. Deposit atau Penerbitan Sendiri
1. Membeli
Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pengadaan bahan pustaka majalah ilmiah diantaranya adalah mengevaluasi kebutuhan di
45
Putu Laxman Pendit, Peprustakaan Digital A Samapi Z, Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2008, h. 157
46
Ibid, 158