Kredibilitas Validitas Penelitian Teknik dan Proses Pengolahan Data

E. Kredibilitas Validitas Penelitian

Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikankan konsep validitas Poerwandari, 2001. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks. Kredibilitas penelitian ini nantinya terletak pada keberhasilan penelitian dalam mengungkapkan pemasalahan-permasalahan dalam dinamika proses kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam.

F. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan penelitian

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melakukan penelitian. a. Mengumpulkan informasi tentang orangtua yang memiliki anak autis yang berdomisili di Banda Aceh. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi, teori-teori dan resensi yang berhubungan dengan kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak autis, kemudian menguraikan faktor-faktor yang berhubungan dengan fenomena tersebut berdasarkan teori yang relevan. b. Menyiapkan Pedoman wawancara Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan teori yang ada. c. Persiapan untuk mengumpulkan data Peneliti mencari beberapa orang partisipan yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, meminta kesediannya untuk menjadi partisipan dan mengumpulkan informasi tentang calon partisipan tersebut. Universitas Sumatera Utara d. Membangun Rapport dan menentukan Jadwal Wawancara Setelah memperoleh kesediaan dari partisipan penelitian, peneliti meminta kesediaan untuk bertemu dan membangun rapport sekaligus melakukan informed consent dimana peneliti menjelaskan penelitian secara umum meliputi tujuan dan manfaat penelitian serta aktivitas dan peran partisipan dalam penelitian ini, apa yang diharapkan dari partisipan dan disampaikan bahwa informasi yang mereka berikan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian serta dujamin kerahasiaannya. Setelah itu, peneliti dan partisipan mengadakan kesepakatan tentang pelaksaan penelitian yang meliputi waktu dan lokasi wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian. a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara. Sebelum wawancara dilakukan peneliti mengkonfirmasikan ulang waktu dan tempat wawancara yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan subyek. Konfirmasi ulang ini dilakukan sehari sebelum wawancara dilakukan dengan tujuan agar memastikan subyek dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara. Setelah ada kesepakatan waktu dan tempat, peneliti melakukan wawancara. Penelitian secara umum bersifat saling kerja sama antara peneliti dan subyek. Mereka meluangkan waktu dan bersedia menjawab semua pertanyaan peneliti sehingga berjalan dengan lancar. b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Sebelum melakukan wawancara peneliti meminta subyek untuk menandatangani Lembar Persetujuan Wawancara yang menyatakan bahwa subyek mengerti tujuan wawancara, bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan, mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian sewaktu-waktu, serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya digunakan untuk Universitas Sumatera Utara kepentingan penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap subyek. c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim. Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti menindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2001. d. Melakukan analisa data. Bentuk transkrip verbatim yang sudah selesai kemudian dibuatkan salinannya dan diserahkan kepada pembimbing. Pembimbing membaca verbatim berulang- ulang untuk mendapat gambaran yang lebih jelas. Setelah itu verbatim wawancara disortir untuk memperoleh hasil yang relevan dengan tujuan dan diberi kode. e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran. Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan, kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi penelitian selanjutnya.

3. Tahap Pencatatan Data

Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada subyek untuk merekam wawancara yang akan dilakukan. Untuk memudahkan pencatatan data, peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah wawancara yang dilakukan lalu peneliti membuat verbatim dari wawancara tersebut yang dapat dilihat dalam lampiran. Universitas Sumatera Utara

G. Teknik dan Proses Pengolahan Data

Data akan dianilisis menurut prosedur penelitian kualitatif, dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode kualitatif. Menurut Poerwandari 2001 proses analisa data adalah sebagai berikut : 1. Organisasi data Pengolahan dan analisis sesungguhnya dimulai dengan mengorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan banyak, peneliti berkewajiban untuk mengorganisasikan datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Hal-hal yang penting untuk diorganisasikan diantaranya adalah data mentah catatan lapangan, kaset hasil rekaman, data yang sudah diproses sebagian transkrip wawancara, catatan refleksi peneliti, data yang sudah dibubuhi kode-kode dan dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan pengumpulan data dan analisis. 2. Koding dan analisis Langkah penting pertama sebelum analisis dilakukan adalah membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan medetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan demikian peneliti akan dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkannya. Peneliti berhak memilih cara melakukan koding yang dianggapnya paling efektif bagi data yang diperolehnya. 3. Pengujian terhadap dugaan Dugaan adalah kesimpulan sementara. Begitu tema-tema dan pola-pola muncul dari data, untuk meyakini temuannya, selain mencoba untuk terus menajamkan tema dan pola yang ditemukan, peneliti juga perlu mencari data yang memberikan gambaran atau fenomena berbeda dari pola-pola yang muncul tersebut. 4. Strategi analisis Analisis terhadap data pengamatan sangat dipengaruhi oleh kejelasan mengenai apa yang dilakukan. Patton dalam Poerwandari, 2001, menjelaskan bahwa proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban Universitas Sumatera Utara atau kata-kata subyek sendiri maupun konsep yang dkembangkan oleh peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Analisa yang dilakukan adalah dengan cara menganalisa setiap subyek terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan analisa keseluruhan subyek. 5. Interpretasi Menurut Kvale dalam Poerwandari, 2001, interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL ANALISA DATA

Pada bagian ini akan diuraikan hasil analisa wawancara dalam bentuk narasi. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami kepuasan perkawinan pada orangtua yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam maka data akan dijabarkan, dianalisa, dan diinterpretasi. Analisa data akan dijabarkan dengan menggunakan aspek-aspek yang terdapat dalam pedoman wawancara.

A. Responden I 1. Deskripsi identitas diri responden I

Tabel 1 Gambaran Umum Responden I Keterangan Responden I Rosa Nama samaran Rosa Usia 34 tahun Agama Islam Suku Bangsa Aceh Pendidikan terakhir S1 tehnik informatika Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Lama berumah tangga 9 tahun Jumlah anak 2 orang Anak I 8tahun Anak II 8tahun Anak ke berapa yang autis.... dari.... 1 dan 2 dari 2 Jenis kelamin anak yang autis Laki-laki Sebelum menikah Pacaran selama 5 tahun Usia pasangan 37 tahun Pendidikan pasangan S1 tehnik sipil Pekerjaan pasangan Konsultan tehnik

a. Latar Belakang Responden IV Rosa

Rosa adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ia memiliki 1 orang kakak dan 1 orang adik. Kakak dan adik Rosa telah berkeluarga dan bekerja. Kakak Rosa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, sedangkan adik Rosa bekerja sebagai Universitas Sumatera Utara