BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian pendahuluan, telah dijelaskan bahwa tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan perkawinan pada orangtua yang memiliki
anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan yang akan dipakai, metode pengambilan data, lokasi penelitian, subjek
penelitian, alat bantu pengumpulan data, prosedur penelitian dan metode analisis data.
A. Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Creswell 1994 penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang memungkinkan peneliti
memahami permasalahan sosial atau individu secara lebih mendalam dan kompleks, memberikan gambaran secara holistik, yang disusun dengan kata-kata,
mendapatkan kerincian informasi yang diperoleh dari informan dan berada dalam setting alamiah.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2000 metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini juga digunakan untuk menggambarkan dan menjawab
pertanyaan seputar subyek penelitian beserta konteksnya. Menurut Poerwandari 2001 pendekatan kualitatif dipandang sebagai
pendekatan yang lebih sesuai untuk penelitian yang tertarik dalam memahami manusia dengan segala kekompleksitasnya sebagai makhluk subjektif.
Krik dan Miller dalam Moleong, 2002 pendekatan kualitatif merupakan tradisi dalam ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya. Untuk itu peneliti berusaha untuk
menangkap, memahami dan menafsirkan apa dan bagaimana suatu pengertian dikembangkan oleh subyek penelitian. Maka kemudian yang dianggap penting
Universitas Sumatera Utara
adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan subyek yang ditelitinya. Hasil dari pendekatan tersebut dapat diperoleh bagaimana dinamika proses
kepuasan perkawinan pada orangtua yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam.
Padgett 1998 mengemukakan beberapa alasan mengapa menggunakan penelitian kualitatif. Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penelitian kualitatif digunakan jika peneliti ingin menggali suatu topik yang
masih sedikit diketahui. 2.
Jika topik yang ingin diteliti memiliki tingkat kedalaman sensitivitas dan emosional.
3. Penelitian tersebut diharapkan dapat menggambarkan “pengalaman hidup”
dari perspektif orang yang hidup di dalamnya dan menciptakan arti darinya. 4.
Diharapkan dapat memasuki “kotak hitam” dari program atau intervensi. 5.
Seorang peneliti kuantitatif yang mencapai jalan buntu dalam mengumpulkan data atau dalam menjelaskan penemuan.
Sama halnya dengan beberapa alasan penggunaan metode penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Padgett 1998 di atas, maka peneliti menilai bahwa jenis
penelitian yang paling tepat untuk menguraikan, menggambarkan atau mendeskripsikan mendapatkan gambaran kepuasan perkawinan pada orangtua
yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.
Beberapa alasan peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif adalah untuk melihat gambaran dinamika proses kepuasan perkawinan pada
orangtua yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam dikarenakan tema tersebut belum dikaji dalam penelitian psikologi perkembangan khususnya
di Sumatera Utara. Kepuasan perkawinan merupakan perasaan subjektif yang dirasakan pasangan suami istri, berkaitan dengan aspek-aspek yang ada dalam
suatu perkawinan, seperti rasa bahagia, puas, serta pengalaman-pengalaman yang menyenangkan bersama pasangannya yang bersifat individual. Hal inilah yang
menyebabkan ketertarikan dan tantangan tersendiri untuk penulis mengenai tema tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Alasan lain menggunakan metode penelitian kualitatif adalah ketika kita berbicara mengenai proses kepuasan perkawinan yang dialami oleh subyek
penelitian, berarti kita ingin mengetahui bagaimana dinamika, sikap, perasaan dan perubahan yang dialaminya yang akan berbeda pada tiap individunya. Hal ini
merupakan sesuatu yang sensitif dan akan melahirkan reaksi-reaksi emosional tertentu, sehingga kemampuan untuk membaca reaksi emosional yang tersirat
non verbal dan tersurat verbal mutlak diperlukan guna menunjang kualitas hasil penelitian.
Hal ini sesuai dengan pendapat Poerwandari 2001 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penting penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman
yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti, sebagian besar aspek psikologis manusia juga sangat sulit direduksi dalam bentuk elemen dan angka
sehingga akan lebih ‘etis’ dan kontekstual bila diteliti dalam setting alamiah. Artinya tidak cukup mencari “what” dan “how much”, tetapi perlu juga
memahaminya “why” dan “how” dalam konteksnya. Selain itu pula, kelebihan pendekatan kualitatif adalah dapat memahami
gejala bagaimana subjek mengalaminya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesuai dengan diri subjek, bukan semata-mata penarikan kesimpulan sebab-akibat
yang dipaksakan. Penelitian kualitatif juga memungkinkan peneliti untuk memahami cara subjek menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara
berpikir mereka. Dengan cara ini, peneliti berusaha untuk masuk ke dalam dunia konseptual subjek yang ditelitinya untuk menangkap apa dan bagaimana suatu
pengertian dikembangkan oleh mereka. Oleh karena itu, yang dianggap penting adalah pengalaman, pendapat, perasaan dan pengetahuan subjek Bogdan dan
Taylor dalam Moleong, 2000. Berdasarkan masalah, tujuan penelitian dan objek yang diteliti maka
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu ke permukaan sebagai
Universitas Sumatera Utara
suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau gamabaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu Bungin, 2007.
Apabila merujuk kembali pada masalah yang hendak dijawab dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dipandang lebih sesuai untuk mengetahui
bagaimana kepuasan pernikahan pada orang tua yang memiliki anak autis, karena melalui penelitian kualitatif akan lebih dapat menginformasikan dinamika
kepuasan perkawinan pada orangtua yang memiliki anak autis di Nanggroe Aceh Darussalam dengan lebih jelas dan mendalam.
B. Subyek Penelitian