Masalah-masalah yang muncul saat-saat sekarang ini dirasanya sebagai ujian untuk menguji iman dan tidak menghalangi Sanny untuk merasakan
perkawinannya semakin bahagia. Hal ini dikarenakan semua pihak telah mau terlibat, saling mengerti, saling mendukung dan saling membantu satu sama lain
Rahmat itu cobaan, ujian itu menguji iman, walau ada masalah seperti ini, itu ujian Allah. Pernah mesti tinggal pisah, istri bekerja, ada pembantu, intensitas
pertemuan terbatas, nggak bisa ngasuh anak sama-sama.... ya itu ujian dari Allah.Tapi saya ya Rabbana atina fiddunya hasanah aja. Memang bahagia itu
individual diferences, masing-masing, tapi bagi saya ya InsyaAllah dunia akhirat..... Saya rasa saya semakin bahagia..... ya karena semua terlibat, saling
mengeti, mendukung dan membantu sama lain lah sekarang tersenyum R2, W2,94.b.409-420hal.10
2. Analisis Intrapersonal pada Responden II Sanny
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Kepuasan perkawinan pada responden II Sanny
No Aspek
Kesimpulan Konfirmasi Teoritis
1 Latar belakang
• Sanny anak kedua dari sembilan
bersaudara. Kesemua saudara Sanny telah berkeluarga dan
bekerja. Kedua orangtua Sanny telah meninggal dunia.
• Sanny menikah dengan wanita
yang diperkenalkan oleh kawannya dan Sanny menikah di
usianya yang ke 35 tahun.
• Sanny hanya berkenalan dengan
wanita tersebut selama 4 bulan dan kemudian memutuskan untuk
meminangnya.
• Dari perkawinannya, Sanny
dikaruniai 2 orang putri dan 1 orang putra.
• Sanny telah pensiun, namun saat
ini ia menjadi pimpinan sebuah sekolah tinggi swasta
2 Kepuasan
perkawinan sebelum
memiliki anak autis
• Harapan Sanny adalah ingin
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Salah satu cara untuk
mencapainya adalah dengan membina rumah tangga yang
mawaddah warahmah
• Sanny merasa cukup berat ketika
pertama kali membina rumah tangga. Hal ini dikarenakan
butuh waktu yang banyak untuk mengenali dan menyesuaikan diri
dengan karakter pasangan
• Sanny merasa bahagia dengan
perkawinannya. Hal ini dikarenakan pada saat ia
membina rumah tangga ia memiliki pekerjaan dan memiliki
anak. Bagi Sanny keduanya adalah sumber kebahagiaan
baginya di dunia ini. •
Menurut Hughes Noppe 1985, kepuasan
perkawinan yang dirasakan oleh pasangan tergantung
pada tingkat dimana mereka merasakan perkawinannya
tersebut sesuai dengan kebutuhan dan harapannya.
• Menurut Hughes Noppe
1985, kepuasan perkawinan yang dirasakan
oleh pasangan tergantung pada tingkat dimana mereka
merasakan perkawinannya tersebut sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya.
Universitas Sumatera Utara
3 Reaksi terhadap
diagnosa autisme a.
Lega b.
Kehilangan c.
Mencari infromasi
• Sanny merasa terkejut karena
tidak mengetahui dan tidak siap menerima anaknya hadir dengan
kondisi autisme
• Sanny dan istrinya juga merasa
terpukul dengan kondisi Rahmat yang autis
• Keterbatasan informasi dan
pengetahuan membuat Sanny tidak menangani anaknya secara
serius. Namun setelah berbagai informasi ia peroleh, akhirnya
Sanny mulai menangani anaknya secara intensif
Sanny sempat tidak menganggap serius kondisi anaknya yang autis.
Tapi, setelah Sanny menemukan berbagai informasi akhirnya ia
merasa lega dan mulai mencari bantuan ahli.
Sanny juga memiliki harapan terhadap anaknya yang autis, yaitu
di usia sekolah, ia dapat bersekolah, tapi keinginan tersebut
tidak dapat terwujud.
Sanny dan istri berusaha mencari informasi.
Dalam menerima kehadiran anak dengan gangguan
autisme, beragam hal terjadi pada diri orangtua. Orangtua
biasanya stres, kecewa, patah semangat, mencari
pengobatan keman-mana, serba khawatir terhadap masa
depan anaknya dan lain-lain Widihastuti, 2007.
4 Kepuasan
perkawinan setelah memiliki
anak autis Communication
a.
Opennes b.
Honesty c.
Ability to trust •
Komunikasi antara Sanny dan istri menjadi terganggu.
• Ada kebahagiaan bagi Sanny
ketika ia dapat berkomunikasi dengan istrinya.
• Sanny merasa bahwa ia menjadi
sosok yang lebih terbuka.
Ia merasa menjadi pribadi yang lebih jujur terhadap istrinya.
Istri Sanny biasanya akan •
Rice dalam Hartono, 2006, komunikasi yang
dimaksud bukan sekadar berbicara, tapi juga
mendengarkan. Bila Anda sudah mulai malas
mendengarkan pasangan berbicara, berarti Anda
telah kehilangan komunikasi.
• Menurut Rice dalam
Hartono, 2006, banyak pasangan
mengaku, kejujuranlah yang membuat
perkawinan mereka bertahan lama. Memang,
Universitas Sumatera Utara
d.
Listening skill e.
Empathy menyelesaikan masalahnya
sendiri, bila ia dapat mengatasi hal tersebut seorang diri, termasuk
masalah yang berkenaan dengan Rahmat. Sanny pun memberikan
dukungan paa istrinya. Sanny merasa senang bila istrinya
mau banyak bercerita padanya, terutama mengenai perkembangan
Rahmat.
Semenjak Rahmat Hadir, Sanny menunjukkan sikap empati dengan
mengajak keluarganya rekreasi atau membantu istrinya dalam
pekerjaan rumah tangga. mengakui dengan jujur
kesalahan dan kekhilafan, tak jarang pahit
didengarkan, tapi kejujuran akan menyelamatkan
hubungan.
• Rasa percaya, empati dan
saling mendengarkan serta mendukung menyebabkan
adanya kepuasan perkawinan.
Laswell, 1999.
5 Leisure Activity
Aktivitas waktu luang menjadi berkurang. Hal ini dikarenakan
butuh waktu yang panjang untuk membawa Rahmat berekreasi.
Skolnick dalam Lefrancois, 1984 salah satu hal yang
mempengaruhi kepuasan perkawinan ialah saling
menikmati waktu bersama.
6 Religious
Orientation Kondisi Rahmat yang autis
menjadi kendala dalam melaksanakan ibadah. Kebiasaan
shalat malam yang mereka lakukan menjadi tidak menentu
karena jam tidur Rahmat yang tidak tentu pula.
Olson Fowers dalam Saragih, 2003
seseorang memiliki keyakinan
beragama, dapat dilihat dari sikapnya yang peduli teradap
hal-hal keagamaan dan mau beribadah. Umumnya,
setelah menikah individu akan lebih memperhatikan
kehidupan beragama dengan membiasakan diri beribadah
dan melaksanakan ajaran agama yang mereka anut.
7 Conflict
Resolution Konflik tetap terjadi, hanya
sifatnya lebih kepada kepedulian terhadap pengasuhan anak. Untuk
mengatasi hal ini Sanny dan istrinya membicarakan jalan
keluar yang terbaik. •
Menurut Skolnick dalam Lefrancois, 1984
diperlukan adanya keterbukaan pasangan
untuk memecahkan masalah untuk mendapatkan solusi
terbaik.
• kehadiran anak autis ini
juga dapat mempererat hubungan diantara suami-
Universitas Sumatera Utara
istri, karena mereka berdua dapat bersama-sama
berusaha untuk menerima keadaan anak mereka dan
mengambil hikmah dari kehadiran anak autis di
dalam kehidupan perkawinan mereka The
Impact of Autism On The Family, 2006.
8 Financial
Management Kendala yang dihadapi adalah
biaya yang besar untuk kebutuhan Rahmat.
Olson Fowers dalam Fournier, 1983 kepuasan
perkawinan dipengaruhi bagaimana menilai sikap dan
cara pasangan mengatur keuangan.
9 Sexual
Orientation •
Ekspresi kasih sayang ditunjukkan Sanny kepada
istrinya melalui humor. •
Aktivitas seksual biasanya dilakukan rutin 1 kali seminggu.
Walaupun demikian, hal ini tetap dilakukan dengan melihat situasi
dan kondisi. Menurut Olson Fowers
dalam Fournier, 1983, pasangan mencapai kepuasan
perkawinan ketika pasangan dapat mencapai kepuasan
seksual.
10 Family and Friends
Hubungan pertemanan Sanny terganggu dan menjadi terbatas
semenjak hadir Rahmat. Dengan kondisi Rahmat yang autis,
dukungan moral lah yang banyak diberikan oleh keluarganya.
Pusponegoro dan Solek 2007 mengatakan bahwa,
penanganan anak-anak seperti anak dengan
gangguan autisme tidak hanya melibatkan orangtua,
tetapi juga saudara- saudaranya, keluarga
penderita dan orang-orang di lingkungan keluarga.
11 Children and Parenting
• Peran Sanny dalam pengasuhan
Rahmat dirasakan kurang karena ia dengan istri dan anak-anaknya
lebih banyak tinggal terpisah bahkan setelah Rahmat
didiagnosa autis. Setelah tinggal bersama, Sanny berharap agar ia
bisa memberikan perhatian yang lebih besar kepada Rahmat
• Menurut Sanny, ayah dari
seorang anak autis harus berperan besar.
• Orangtua harus mengetahui
arah dan periode perkembangan anak mereka
yang berbeda dari anak normal. Kedua orangtua
diharapkan untuk saling membantu agar kemajuan
anak dapat terlihat lebih baik Pusponegoro dan
Solek, 2007.
• Menurut Skolnick dalam
Lefrancois, 1984
Universitas Sumatera Utara
• Sanny memiliki harapan agar
Rahmat bisa sembuh. Sempat terpikirkan oleh Sanny untuk
menjadikan Rahmat seorang penghapal Al-qur’an atau
olahragawan.
• Untuk mewujudkan harapan
tersebut, Sanny membiasakan Rahmat untuk membaca doa-doa
tertentu. Sedangkan keinginan Sanny untuk menjadikan Rahmat
seorang olahragawan, belum ada usaha yang dilakukannya.
umumnya setelah menikah Orangtua akan mengajarkan
dasar-dasar dan nilai-nilai agama yang dianut kepada
anaknya dan membiasakan diri beribadah dan
melaksanakan ajaran agama.
• Menurut Papalia 2006,
Otoriter: gaya pengasuhan yang menekankan kontrol
dan kepatuhan
12 Personality Issue Semenjak hadirnya Rahmat, Sanny merasa istrinya menjadi pribadi
yang lain. Istrinya sering mudah terpancing emosi dan
menunjukkan emosi yang berlebihan.
Dalam menerima kehadiran anak dengan gangguan
autisme, beragam hal terjadi pada diri orangtua. Orangtua
biasanya stres, kecewa, patah semangat, mencari
pengobatan keman-mana, serba khawatir terhadap masa
depan anaknya dan lain-lain Widihastuti, 2007.
13 Egalitarian Role •
Sanny beranggapan bahwa peran dan tanggung jawab antara ia dan
istrinya ikut terpengaruh. Hal ini perlu disikapi dengan agama
saja.
• Sanny berharap agar istrinya
dapat meningkatkan ibadahnya, peduli dengan lingkungan sekitar
dan lebih sabar dalam menghadapi berbagai persoalan.
• Sanny berharap agar istrinya
lebih memahami kondisinya yang sudah pensiun.
Menurut Sadli Anggraini, 1995 perkawinan
merupakan perpaduan dan interaksi antara dua orang
atau lebih yang masing- masing mempunyai peranan
sendiri-sendiri sebagai suami istri.
14 Gambaran kepuasan
perkawinan responden
Sanny merasa bahagia dan puas dalam hubungan perkawinannya
dengan tetap memperbaiki kekurangan diri dan saling
mengkoreksi.
C. Responden III
Universitas Sumatera Utara