memiliki banyak kesamaan dan mungkin bertanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mau menghabiskan sisa hidup mereka bersama.
c. Akhir perkawinan
Dibandingkan pasangan tengah tahun, pasangan berusia 60-an lebih sering menyebutkan bahwa pernikahaan mereka memuaskan. Banyak yang berkata
bahwa pernikahan telah meningkat seiring dengan berlalunya tahun. Pasangan yang tetap bersama di akhir hidup mereka biasanya telah mengatasi perbedaan
mereka dan tiba pada akomodasi yang sama-sama memuaskan.
3. Faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan
Secara umum, kepuasan perkawinan ini dipengaruhi oleh dua hal, faktor interpersonal dan faktor intrapersonal. Faktor interpersonal adalah faktor-faktor
yang berkaitan dengan interaksi perkawinan, sedangkan faktor intrapersonal menunjuk pada karakteristik yang cenderung menetap pada individu seperti
kepribadian Karney Brabbury, dalam Biod Meville, 1994. Duvall Miller 1985 menyebutkan bahwa kepuasan perkawinan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu latar belakang background characteristics dan keadaan sekarang current characteristic. Faktor latar belakang meliputi
perkawinan orangtua, masa kecil, disiplin, pendidikan seks, pendidikan, dan kedekatan. Sementara faktor keadaan sekarang meliputi ekspresi kasih
sayangafeksi, tingkat kepercayaan, tingkat kesetaran, komunikasi, kehidupan seksual, kehidupan sosial, tempat tinggal, dan pendapatan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa faktor masa lalu background characteristics juga menjadi faktor pendukung tercapainya kepuasan dalam perkawinan, namun tidak ada yang bisa
dilakukan dengan apa yang telah terjadi selain menerima dan mencoba untuk memahami hal tersebut.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Hendrick Hendrick 1992 yang menyatakan ada 2 dua faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Premarital factors
1 Latar belakang ekonomi, dimana status ekonomi yang dirasakan tidak sesuai
harapan dapat menimbulkan bahaya dalam perkawinan. 2
Pendidikan, dimana pasangan yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, dapat merasakan kepuasan yang lebih rendah karena lebih banyak
menghadapi stresor seperti penghasilan atau tingkat penghasilan yang rendah. 3
Hubungan dengan orangtua yang akan mempengaruhi sikap anak terhadap romantisme, perkawinan dan perceraian.
b. Postmarital factors
1 Kehadiran anak, sangat berpengaruh terhadap menurunnya kepuasan
perkawinan, terutama pada wanita. 2
Lama perkawinan, dimana dikemukakan oleh Duvall Miller bahwa tingkat kepuasan perkawinan tinggi di awal perkawinan, kemudian menurun setelah
kelahiran anak pertama, dan kemudian meningkat kembali setelah anak mandiri.
3. Aspek–aspek kepuasan perkawinan