d. Membangun Rapport dan menentukan Jadwal Wawancara Setelah memperoleh kesediaan dari partisipan penelitian, peneliti meminta
kesediaan untuk bertemu dan membangun rapport sekaligus melakukan informed consent dimana peneliti menjelaskan penelitian secara umum meliputi tujuan dan
manfaat penelitian serta aktivitas dan peran partisipan dalam penelitian ini, apa yang diharapkan dari partisipan dan disampaikan bahwa informasi yang mereka
berikan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian serta dujamin kerahasiaannya. Setelah itu, peneliti dan partisipan mengadakan kesepakatan
tentang pelaksaan penelitian yang meliputi waktu dan lokasi wawancara.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian.
a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara.
Sebelum wawancara dilakukan peneliti mengkonfirmasikan ulang waktu dan tempat wawancara yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan subyek.
Konfirmasi ulang ini dilakukan sehari sebelum wawancara dilakukan dengan tujuan agar memastikan subyek dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam
melakukan wawancara. Setelah ada kesepakatan waktu dan tempat, peneliti melakukan wawancara.
Penelitian secara umum bersifat saling kerja sama antara peneliti dan subyek. Mereka meluangkan waktu dan bersedia menjawab semua pertanyaan peneliti
sehingga berjalan dengan lancar. b.
Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara. Sebelum melakukan wawancara peneliti meminta subyek untuk
menandatangani Lembar Persetujuan Wawancara yang menyatakan bahwa subyek mengerti tujuan wawancara, bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan,
mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian sewaktu-waktu, serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
kepentingan penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap subyek.
c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim.
Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti menindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding yaitu
membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan
mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2001.
d. Melakukan analisa data.
Bentuk transkrip verbatim yang sudah selesai kemudian dibuatkan salinannya dan diserahkan kepada pembimbing. Pembimbing membaca verbatim berulang-
ulang untuk mendapat gambaran yang lebih jelas. Setelah itu verbatim wawancara disortir untuk memperoleh hasil yang relevan dengan tujuan dan diberi kode.
e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran.
Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan, kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan
seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi penelitian
selanjutnya.
3. Tahap Pencatatan Data