Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

signifikan antara empati dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Sigli.

4.6. Analisis Multivariat

4.6.1.Pengujian secara serempak Pengujian ini untuk menguji pengaruh kehandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung, empati secara serempak terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli, di gunakan uji Uji F. Hasil uji secara serempak dapat di lihat pada Tabel 4.24 di bawah ini: Tabel. 4.24. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak Model Sum Of Squares Df Mean Square F Sig 1 Regression Residual Total 665,764 139,571 805,325 5 180 185 133,15 ,775 81,721 ,000 Sumber: Hasil Penelitian diolah, 2009 Dari Tabel 4.24. di peroleh nilai F hitung sebesar 81,721, dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05, maka dari tabel distribusi F di peroleh nilai F tabel 2,26, dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, maka F hitung 81,721 F tabel 2,26. Keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima, artinya secara serempak variabel kehandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung dan empati Universitas Sumatera Utara berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Pidie. Tabel 4.25. Nilai Koefisien determinasi Change Statistics Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F Change Df1 df2 Sig. F Change 1 ,909a ,827 ,822 ,88056 ,827 81,721 5 180 ,000 Sumber: Hasil Penelitian diolah, 2009 Berdasarkan Tabel 4.25. menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,827 atau 82,7 . Hal ini berarti variabel dependen yaitu keputusan kunjungan ulang Y dapat di jelaskan oleh variabel independen yaitu kehandalan X 1 daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , bukti langsung X 4 , dan empati X 5 sebesar 82,7 , sedangkan sisanya sebesar 17,3 di jelaskan oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. 4.6.2.Pengujian secara parsial Untuk menguji pengaruh kehandalan, daya tanggap, jaminan, bukti langsung, empati secara parsial terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli, di gunakan uji statistik t Uji t, yaitu dengan membandingkan nilai t- hitung dengan nilai t- tabel. Hasil uji secara parsial dapat di lihat pada Tabel 4.26. di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26. Hasil Pengujian Hipotesis Secara Parsial Unstandardized coefficients Standardized coefficients Model B Std.Error Beta t Sig 1 Constant Kehandalan Daya Tanggap Jaminan Bukti langsung Empati -8,740 ,299 ,285 ,304 ,279 ,419 1,353 ,024 ,023 ,040 ,038 ,052 ,397 ,418 ,263 ,288 ,265 -6,460 8,045 7,588 12,234 7,342 12,306 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 Sumber: Hasil Penelitian diolah, 2009 Berdasarkan Tabel 4.26 di peroleh persamaan regresi linear berganda antara variabel keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan Y dengan kehandalan X 1 daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , bukti langsung X 4 , dan empati X 5 sebagai berikut: Y = -8,740 + 0,299X1 + 0,285X2 + 0,304X3 + 0,279X4 + 0,419X5. Dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan nilai konstanta sebesar -8,740 artinya bilamana faktor kehandalan X 1 daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , bukti langsung X 4 , dan empati X 5 dianggap konstan, maka keputusan kunjungan ulang sebesar -8,740. Dari persamaan tersebut, dapat di ketahui koefisien regresi, kehandalan X 1 sebesar 0,299, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kehandalan searah dengan keputusan kunjungan ulang. Pengaruh secara parsial antara kehandalan dengan keputusan kunjungan ulang pada Tabel 4.23 yaitu hasil uji signifikan sebesar 0,00 Universitas Sumatera Utara lebih kecil dari α = 0,05 dan antara t hitung 8,045 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 1,973, maka keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kehandalan berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan, atau bisa di katakan apabila terjadi peningkatan 1 skore kehandalan maka akan meningkatkan keputusan kunjungan ulang pasien sebesar 0,299 skore. Nilai koefisien regresi daya tanggap X 2 sebesar 0,285, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh daya tanggap searah dengan prestasi kerja. Pengaruh secara parsial antara daya tanggap dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan pada Tabel 4.23 yaitu hasil uji signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 dan antara t hitung 7,588 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 1,973, maka keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel daya tanggap berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan, atau bisa di katakan apabila terjadi peningkatan 1 skore daya tanggap maka akan meningkatkan keputusan kunjungan ulang pasien sebesar 0,285 skore. Nilai koefisien regresi jaminan X 3 sebesar 0,304, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh jaminan searah dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan. Pengaruh secara parsial antara jaminan dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan pada Tabel 4.23 yaitu hasil uji signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 dan antara t hitung 12,234 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 1,973, maka keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel jaminan berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang Universitas Sumatera Utara pasien rawat jalan, atau bisa di katakan apabila terjadi peningkatan 1 skore jaminan maka akan meningkatkan keputusan kunjungan ulang pasien sebesar 0,304 skore. Nilai koefisien regresi bukti langsung X 4 sebesar 0,279, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh bukti langsung searah dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan. Pengaruh secara parsial antara bukti langsung dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan pada Tabel 4.23 yaitu hasil uji signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 dan antara t hitung 7,342 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 1,973, maka keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bukti langsung berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan, atau bisa di katakan apabila terjadi peningkatan 1 skore bukti langsung maka akan meningkatkan keputusan kunjungan ulang pasien sebesar 0,279 skore. Nilai koefisien regresi empati X 5 sebesar 0,419, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh empati searah dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan. Pengaruh secara parsial antara empati dengan keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan pada Tabel 4.23 yaitu hasil uji signifikan sebesar 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 dan antara t hitung 12,306 lebih besar dari t tabel pada α = 0,05 yaitu 1,973, maka keputusannya adalah Ho di tolak dan Ha di terima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel empati berpengaruh signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan, atau bisa di katakan apabila terjadi peningkatan 1 skore empati maka akan meningkatkan keputusan kunjungan ulang pasien sebesar 0,419 skore. Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Kehandalan Terhadap Keputusan Kunjungan Ulang Pasien

Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pidie Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya kehandalan pelayanan di unit rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli berada dalam kategori baik yaitu mencapai 69,9 . Berdasarkan hasil analisis multivariat, didapatkan nilai β = 0,299, p = 0,000 0,05, hal ini berarti menunjukkan bahwa kehandalan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan kunjungan ulang pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sigli. Kehandalan pelayanan rumah sakit merupakan kemampuan rumah sakit memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pasien tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Kehandalan pelayanan harus diberikan tidak hanya ketika pasien sudah sampai di poliklinik, akan tetapi harus dimulai dari pelayanan administrasi pasien saat registrasi. Petugas tidak boleh melambat-lambatkan pasien saat mengambil kartu ataupun kehilangan data record pasien karena itu akan menimbulkan citra pelayanan yang tidak handal. Tjiptono mendefinisikan kehandalan adalah mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja performance dan kemampuan untuk dipercaya dependability. Universitas Sumatera Utara