pelayanan kesehatan yang baik maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Bila fasilitas ini mudah dijangkau dengan menggunakan alat transportasi yang tersedia
maka fasilitas ini akan banyak dipergunakan. Tingkat penggunaan dimasa lalu dan kecendrungan merupakan indikator terbaik untuk perubahan jangka panjang dan pendek dari permintaan pada
masa yang akan datang. d.
Terjangkau Syarat pokok keempat pelayanan yang baik adalah terjangkau affordable oleh masyarakat.
Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini terutama dari sudut biaya untuk dapat mewujudkan harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal yang hanya dapat dinikmati oleh sebahagian masyarakat saja, bukan pelayanan kesehatan yang baik.
e. Bermutu
Syarat pokok kelima pelayanan yang baik adalah bermutu Quality yaitu yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraan sesuai kode etik serta standar yang telah ditetapkan.
2.3.2 Perilaku Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
Prilaku manusia adalah hasil segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Prilaku merupakan
respon reaksi seorang individu dengan lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakannya yang berhubungan dengan kesehatan Sarwono,1993.
Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapatkan penyakit dan tidak merasakan sakit sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-apa. Tetapi bila diserang penyakit dan merasakan sakit
maka baru akan timbul bermacam prilaku dan usaha. Menurut Notoatmodjo 2003 respon seseorang bila sakit adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Tidak bertindak apa-apa, alasannya kondisi yang demikian tidak mengganggu kegiatan sehari-
hari. b.
Tindakan mengobati sendiri, selain tidak mengganggu aktifitas juga orang tersebut sudah percaya pada diri sendiri.
c. Mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional
d. Mencari pengobatan dengan membeli obat di warung-warung obat. Obat yang didapatkan
biasanya tidak memakai resep dokter. e.
Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta yang dikatagorikan kepada balai pengobatan, dan rumah sakit.
f. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang deselenggarakan oleh dokter praktek
private medicine. Dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran yang didukung
dengan peningkatan pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat dalam pencarian pengobatan, maka hal tersebut telah dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan medis.
2.3.3 Pelayanan Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan perawatan rawat jalan adalah pelayanan
kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap Azwar,1998.
Kedalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal seperti seperti rumah sakit atau klinik tetapi
juga yang diselenggarakan dirumah pasien serta di rumah perawatan. Dibandingkan dengan perawatan rawat inap. Pelayanan rawat jalan nampaknya jauh lebih
berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan berkembangnya pelayanan
Universitas Sumatera Utara
rawat jalan, antara lain adalah : 1.
Sarana prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan pelayanan rawat jalan jauh lebih murah dan sederhana, dan karena itu lebih banyak didirikan.
2. Kebijakan pemerintah yang untuk mengendalikan biaya kesehatan mendorong dikembangkannya
berbagai sarana rawat jalan. 3.
Tingkat kesadaran kesehatan penduduk yang makin meningkat, yang tidak lagi membutuhkan pelayananuntuk mengobati penyakit saja, tetapi juga untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang umumnya dapat dilayani oleh sarana rawat jalan saja. 4.
Kemajuan ilmu dan tehnologi kedokteran yang telah dapat melakukan berbagai tindakan kedokteran yang dulunya memerlukan pelayanan rawat inap.
5. Utilisasi rumah sakit yang makin terbatas dan karenanya untuk meningkatkan pendapatan, kecuali
lebih mengembangkan pelayanan rawat jalan yang ada di rumah sakit juga terpaksa mendirikan berbagai sarana pelayanan rawat jalan di luar rumah sakit.
Poliklinik merupakan tempat pemeriksaan pasien rawat jalan mempunyai fungsi tempat konsultasi dan pemeriksaan pasien oleh dokter yang ahli di bidang masing-masing untuk penemuan
diagnosa dini dan tempat pemeriksaan pertama untuk pengobatan lebih lanjut, yang mempunyai jadwal pelayanan pada pagi sampai dengan siang selebihnya ditangani oleh Instalasi Gawat Darurat Miller
1995. Desain dan ukuran poliklinik .
1. Persyaratan lokasi
a. Lokasi harus mudah diakses. suasana penerimaan dengan yang diterima harus nyaman
dan tidak menimbulkan kesan menakutkan. b.
Letaknya Berdekatan dengan jalan utama, penunjang medis, apotik, laboratorium serta lokasi mudah dijangkau dari bagian administrasi maupun rekam medis.
c. Ukuran poliklinik 4m p x 3m l 3mt.
2. Kebutuhan pelayanan poliklinik antara lain
Universitas Sumatera Utara
a. Poli Umum
b. Empat poliklinik spesialis dasar yakni penyakit dalam, anak, bedah dan kebidanan.
c. Poliklinik pelengkap sesuai kebutuhan antara lain mata, THT, gigi dan mulut, Syaraf,
jiwa, rehabilitasi medis. 3.
Pelayanan non medik antara lain : a.
Loket pendaftaran dan pembayaran. b.
Kamar Kecil c.
Ruang tunggu Semuanya ruangan tersebut harus mempunyai sistem ventilasi yang baik, atau dilengkapi
dengan AC, Aliran listrik dan air tersedia cukup.mempunyai koridor yang terpisah antara petugas dengan pasien.
2.3.4 Menjaga Mutu Pelayanan Rawat Jalan