Kitab Taskiroh dan Buku-buku Ahmadiyah

mewakafkan diri mereka untuk pengembangan Islam ke seluruh dunia. Para Khalifatul Masih II ini Ahmadiyah telah berkembang di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika. 5 Kemudian setelah Ahmadiyah muncul dan berkembang di India, beberapa waktu kemudian disusul dengan menyebarnya Ahmadiyah hampir ke seluruh dunia, dengan mendirikan masjid-masjid di berbagai Negara seperti London, di kota Zurich Switzerlad, di Den Haag Belanda di kota Frankurt dan Hambrug Jerman dan masih Negara-negara lain termasuk di Benua Afrika. 6

B. Kitab Taskiroh dan Buku-buku Ahmadiyah

Buku Tazkirah ini, bukan ditulis oleh Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadrat Mizra Ghulam Ahmad, as. {1835-1908}, tetapi himpunan ilhamwahyu, kasyaf, dan rukya Pendiri Jemaat Ahmadiyah ini yang beliau terima dari Allah yang Maha Perkasa, Al-Mutakallim, yang dihimpun dan disusun oleh: Maulana Muhammad Ismail, Syekh Abdul Qodir dan Maulwi Rasyid dari buku-buku, selebaran- selebaran dan catatan-catatan harian dari Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Mizra Ghulam Ahmad, ‘alaihissalam. Ilhamwahyu, kasyaf dan rukya di dalam buku tazkhirah ini terdiri dari bahasa Arab, Urdu, Farsi, Inggris dan Punjabi. Terjemahpenjelasantafsir utama yang terdapat didalam buku tazkhirah ini adalah Terjemahpenjelasantafsir yang dikemukakan oleh Hadhrat Mizra Ghulam Ahmad, ‘alaihissalam sebagai yang 5 Wawan H. Purwanto, Menusuk Ahmadiyah, hal. 33 6 Ahmadiyah, kami Orang Islam, Jamaat Ahmadiyah Indonesia. 1989. cet IV, Hal.20 terdapat di dalam tulisan-tulisan beliau. Adapun terjemahan lain-lainnya, dilakukan oleh Tim Penyusun Buku Tazkhirah. Ada juga yang dikutip dari terjemahan editor surat kabar dan atau majalah terbitan Jemaat yang sebelum menerbitkannya, mereka memohon pendapat Hadhrat Mizra Ghulam Ahmad, ‘alaihissalam terbitan dahulu. Untuk lebih rincinya, dapat dibaca pada “Pendahuluan” buku Tazkhirah. Penerbit buku Tazkhirah, pertama kali dilakukan oleh Book Depot Ta’lif wa Isyaa’at Qadian pada tahun 1935, yang terdiri dari 664 halaman, sedangkan penerbitan kedua tahun 1956 dan ketiga tahun 1969 diselenggarakan oleh As- Syirkatul Islamiyah Limited Rabwah, Pakistan—masing-masing terdiri atas 840 dan 818 halaman. 7 Isi Kitab At tazkirah ini yang resumenya sebagai berikut : 1. Tadzkirah merupakan buah mimpi dari Mirza Ghulam Ahmad. 2. Pernyataan tersebut dilukiskan dalam sebuah mimpi dan dituangkan dalam kitab Taskirah. 3. Pernyataan Mirza Ghulam Ahmad, ditafsirkan oleh murid-muridnya dalam bahasa Urdu dengan Intisari: 1. Membenarkan, memberikan Justifikasi tentang Kenabian Ahmad Mirza Ghulam Ahmad 2. Seruan dan Pujian Allah kepada Ahmad 3. Kedekatan dengan Allah. 4. Isyarat Kerosulannya 5. Doa-doanya 6. Seruan kepada janji 7 Abdul Basit, Klarifikasi Atas Tela’ah Kitab Tadzkiroh : Jemaat Ahmadiyah Indonesia,2003,hal.3-4 Allah tentang kebenaran Ahmadiyah dan keberuntungan bagi yang mendapatkannya. 7. Mengafirkan orang yang mengingkarinya. 8 Buku-buku Ahmadiyah diantaranya: 1. Buku Hazrat Mirza Ghulam Ahmad bukan Nabi Hakiki yang ditulis oleh Susmojo Djojosugito, salah satu putera Minhadjurrahman Djojosugito pendiri gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia GAI. Buku ini ditulis di Yogyakarta tahun 1984 dengan tebal 15 halaman. Buku ini khusus membicarakan tentang Mirza Ghulam Ahmad selaku pendiri gerakan Ahmadiyah yang bukan Nabi Hakiki. Di dalam buku ini, penulis menguraikan tentang nabi hakiki dan nabi bukan hakiki. 9 2. Tafsir The Holy Quran Maulana Muhammad Ali yang diterjemahkan dalam bahasa jawa dengan judul Tafsir Quran Sutji Jarwa Jawi. Penerjemahan ini dilakukan bersama M. Mufti Sjarif selama 12 tahun, dimulai pada tahun 1936 dan selesai tahun 1948. Al-Quran terjemahan ini telah diterbitkan oleh Gerakan Ahmadiyah Indonesia Aliran Lahore di Yogyakarta tahun 1958. 3. Buku kenang-kenangan 50 tahun Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia GAI. Buku ini diterbitkan oleh Gerakan Ahmadiyah lahore Indonesia pada tahun 1979 di Jakarta dengan tebal 217 halaman ini antara lain kegiatan-kegiatan Ahmadiyah Lahore selama 50 tahun dari 8 Hasil Wawan cara Dengan Tokoh Ahmadiyah pada hari senin tanggal 7- Afril - 2010 9 Susmojo Djojosugito, Hazrat Mirza Ghulam Ahmad Bukan Nabi Hagigi : Pedoman Besar Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia,Jakarta, 1984,hal.1-10 tahun 1929 sampai tahun 1979 termasuk kepengurusan sejak periode pertama periode Djojosugito. Selain itu, juga memuat sejarah dan perjuangan Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia, Yayasan Perguruan Islam Republik Indonesia PIRI serta Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. 4. Buku Wasiat Masih Mauud Nubuwatan Bagi Kemenangan Islam. Buku ini disusun oleh Abdul Razaq pada tahun 1996 di Yogyakarta. Abdul Razaq adalah seorang guru dikalangan Ahmadiyah dan sekaligus seorang penulis. Tulisan yang tebalnya hanya 20 halaman ini berisi tentang wasiat Mirza Ghulam Ahmad yang mengacu pada Al- Wasiat , sebuah buku karya Mirza Ghulam Ahmad yang ditulis pada tahun 1905. tulisan ini berisi wasiat Mirza Ghulam Ahmad bahwa sebagai Masih Mauud, ia menegaskan kembali akan adanya Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw. Dan ia adalah Nabi ummati – nabi yang terikat dengan kenabian Muhammad SAW. Dan tidak membawa syariat karena kenabian bersyariat telah tertutup pada diri Nabi Muhammad SAW. 10 10 Iskandar Zulkarnain, Gerakan Ahmadiyah di Indonesia : LKIS, Cetakan Ke-II, Jakarta,2006. hal20-25

C. Ajaran-ajaran Ahmadiyah