Keadaan Pasar Data Kompetitor

54 Harga yang ditawarkan untuk setiap kain tenun yang dijual adalah Rp 250.000 hingga Rp 1.000.000. Setiap kain tenun yang dijual memiliki variasi harga yang berbeda dengan pertimbangan lama pengerjaan dan tingkat kesulitan kain tenun yang dihasilkan.

4.2.3 Data Lingkungan Eksternal Dan Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal dan Internal dapat mempengaruhi penerapan bauran pemasaran dalam meningkatkan penjualan kain tenun tradisional Karo pada Trias Tambun. Dari faktor lingkungan eksternal dan internal dapat dirumuskan strategi bauran pemasaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan penjualan kain tenun tradisional.

A. Lingkungan Eksternal

1. Keadaan Pasar

Secara garis besar klasifikasi industri di Kabupaten Karo adalah industri kecil dan menengah, hanya ada beberapa industri besar yang terdapat di daerah ini. Pada umumnya industri yang ada berhubungan dengan pertanian seperti pandai besi, keranjang jeruk, pompa semprot, pupuk organik, pestisida dan lain sebagainya . Pada umumnya permasalahan yang dihadapi oleh IKM Industri Kecil Menengah di Kabupaten Karo adalah masalah permodalan, namun terkadang ada beberapa hal yang seolah terlupakan oleh para pelaku IKM di dalam memajukan usahanya , seperti peningkatan mutu produk, mutu pelayanan konsumen, dan lain sebagainya. Di samping itu adanya serbuan produk sejenis dari luar daerah bahkan dari luar negeri membuat IKM ini sepertinya menjadi 55 tidak mampu berkembang sumber : dinas koperasi perindustrian dan perdagangan Kabupaten Karo . Tingginya keinginan masyarakat untuk memperoleh produk yang berkualitas , dan memiliki ciri khas dari produk yang lain dapat menjadi peluang bagi Trias Tambun untuk meningkatkan penjualan kain tenun yang diproduksinya. Pembeli rela mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Melihat tingginya penggunaan media sosial pada kalangan anak muda, Trias Tambun dapat menjadikan media sosial sebagai alternatif dalam memasarkan kain tenun tradisional Karo. Daerah Kabupaten Karo saat ini masih mengalami penurunan pendapatan dikarenakan bencana gunung Sinabung. Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani dan bergantung kepada alam. Minat beli masyarakat di wilayah bencana kurang untuk membeli kain tenun baru dan lebih selektif untuk mengeluarkan uang untuk kebutuhan hidup .

2. Data Kompetitor

Persaingan penjualan kain tenun tradisional Karo untuk wilayah Kabupaten Karo secara umumnya didominasi dengan persaingan dengan pesaing di luar Kabupaten Karo. Hal ini disebabkan dengan maraknya perdagangan kain tenun tradisional Karo yang berasal dari Samosir dan masih banyak peminatnya di wilayah ini. Walaupun di tenun dan berasal dari luar Kabupaten Karo, harga yang ditawarkan cukup bervariasi sehingga menarik minat pembeli untuk membeli kain ini. Mulai dari harga Rp. 250.000 hingga Rp 500.000, pembeli sudah memperoleh kain tenun yang dapat mereka gunakan dalam acara adat maupun acara yang 56 formal. Kesamaan fungsi kain tenun tradisional Karo sebagai kain adat tidak membedakan mana yang berasal dari suku asli Karo ataupun kain tenun yang tidak mencerminkan ciri khas Karo. Persaingan antar penjualan tenun Karo di dalam wilayah kabupaten Karo sendiri diwarnai dengan persaingan antara penenun tradisional dan Trias Tambun. Penenun tradisional masih mendapat tempat di masyarakat mengingat kain tenun tradisional Karo pada asalnya adalah kain yang ditenun secara langsung melalui gedogan dan dianggap memiliki nilai tersendiri untuk kain tersebut. Persaingan usaha tenun di wilayah Kabanjahe semakin berkembang dengan dibukanya salah satu pesaing dari Trias Tambun yang telah menggunakan mesin ATBM dalam mengoperasikan kegiatannya dan memproduksi kain tenun tradisional Karo sejenis .

3. Data Komunitas