Visi dan Misi Trias Tambun Struktur Organisasi Trias Tambun

46 kapasitas produksi kain tenun mereka dari semula 11 ATBM menjadi 15 ATBM. Bapak Sahat Tambun adalah satu dari putera daerah Karo yang ikut dalam pelestarian budaya asli Karo bersama dengan Bapak Adrianus Ganjangen Sitepu A.G. Sitepu untuk memberikan kontribusi dalam melestarikan ornamen asli Karo pada kain tenun yang dihasilkan pada Trias Tambun.

4.1.2 Visi dan Misi Trias Tambun

Visi dan misi merupakan hal yang mendasari suatu usaha untuk menjalankan usahanya. Visi utama Trias Tambun adalah melestarikan kain tenun tradisional Karo Uis Karo dengan menggunakan ornamen asli Karo Misi dari Trias Tambun adalah lebih mengenalkan dan menghasilkan Uis Karo yang asli buatan dari orang Karo dan memiliki kualitas dan ciri khas Karo.

4.1.3 Struktur Organisasi Trias Tambun

Trias Tambun merupakan usaha kecil menengah yang memiliki struktur organisasi yang sederhana. Skema 4.1 Struktur Organisasi Trias Tambun Sumber : Pemilik Trias Tambun 2015 Pemilik Trias Tambun Bagian Celup Benang Bagian Gulung Benang Bagian Tenun Teknisi 47 Pemilik Trias Tambun, memiliki tugas sebagai pimpinan usaha. Beliau adalah bagian strategi pelaksanaan kegiatan pada usaha Trias Tambun dan ikut serta dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan tenun. Beliau memiliki peran penting dalam usaha ini, karena setiap detail dan kriteria bahan baku yang akan dipakai untuk kain tenun tradisional Karo ini merupakan hasil keputusan dari pemilik usaha ini. Pemilik usaha juga merupakan penentu motif- motif yang akan ditenun oleh pegawai pada bagian penenunan. Bagian celup benang bertugas untuk mewarnai benang-benang bahan baku yang telah dimiliki menjadi warna yang diinginkan untuk kain tenun tradisional ini. Teknik yang digunakan dalam bagian celup benang masih tradisional dan menggunakan teknik ikat dengan bantuan tenaga manusia. Bagian gulung benang merupakan bagian dari kegiatan Trias Tambun yang paling mendasar. Bagian ini bertugas untuk menguraikan benang-benang yang telah dicelup warna sebelumnya sehingga membentuk gulungan-gulungan kecil yang sesuai untuk digunakan dalam penenunan. Untuk menjalankan operasi kerjanya, bagian tenun merupakan penentu kain tenun tradisional Karo yang paling utama. Bagian ini merupakan penentu bagaimana produk kain tenun ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi keinginan calon pelanggan. Penenunan ini menggunakan sumber daya manusia yang telah menguasai penggunaan ATBM Alat Tenun Bukan Mesin. Teknisi bertugas untuk memperbaiki ATBM sebagai alat utama produksi jika terjadi kerusakan saat dilakukan kegiatan operasi usaha. 48

4.1.4 Kegiatan Usaha Pada Trias Tambun