Analisis SWOT Tahap Analisis Matriks SWOT

36

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi usaha. Analisis SWOT didahului dengan identifikasi posisi perusahanusaha melalui evaluasi nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor eksternal.

3.6.2 Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan seperti : 1. Keadaan pasar Dalam keadaan pasar, peneliti mengumpulkan data dari sektor-sektor industri di Kabupaten Karo secara umum, permasalahan industri, potensi usaha kain tenun tradisional Karo, presepsi masyarakat terhadap kain tenun tradisional Karo, serta keadaan ekonomi masyarakat Karo. 2. Data kompetitor Dalam data kompetitor ini, peneliti mengumpulkan data tentang bagaimana gambaran persaingan usaha penenunan untuk wilayah kabupaten Karo baik dari dalam maupun persaingan dari pihak luar yang memiliki usaha penenunan kain tradisional Karo. 3. Data komunitas Dalam data komunitas, peneliti mengumpulkan data presepsi masyarakat sekitar wilayah usaha penenunan Trias Tambun terhadap sistem pemasaran 37 kain tenun tradisional Karo serta presepsi generasi muda terhadap kain tenun tradisional Karo. 4. Data pemasok Dalam data pemasok, peneliti mengumpulkan data mengenai pihak yang dijadikan pemasok bahan baku utama pada Trias Tambun, dalam hal ini pemasok benang dan seberapa besar pengaruhnya dalam kegiatan operasional Trias Tambun. 5. Peranan pemerintah Dalam pengaruh pemerintah, peneliti mengumpulkan data bagaimana peranan pemerintah Kabupaten Karo terhadap industri kecil menengah terutama usaha penenunan Trias Tambun serta bantuan yang pernah diberikan oleh pihak pemerintah kabupaten Karo untuk membantu pemasaran kain tenun tradisional Karo untuk usaha penenunan Trias Tambun. Data internal dapat diperoleh dari perusahaan itu sendiri seperti : 1. Laporan keuangan struktur pendanaan 2. Laporan kegiatan sumber daya manusia jumlah karyawan, keahlian, pengalaman

3. Laporan kegiatan operasional.

4. Laporan kegiatan pemasaran.

Model yang dipakai pada tahap ini :

1. Matriks Faktor Strategi Eksternal EFAS

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal,perlu terlebih dahulu mengetahui faktor strategi eksternal EFAS. 38 Berikut adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Internal EFAS : 1. Susunlah dalam kolom 1 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman. 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberi dampak terhadap faktor strategis Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihan skor total 1,00. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai penting untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Pemberian rating adalah sebagai berikut : 1 = Ancaman Utama 2 = Ancaman Kecil 3 = Peluang Kecil 4 = Peluang Utama Pemberian rating diberikan berdasarkan data yang diperoleh di saat penelitian berdasarkan pertimbangan profesional profesional judgement. Di mana rating ditentukan oleh besarnya pengaruh faktor eksternal terhadap kondisi usaha tersebut berdasarkan data yang diperoleh saat penelitian . 4. Kalikan bobot dalam kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk 39 masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana suatu usaha tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Sebelum strategi diterapkan, perencana strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan di monitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi usaha di masa yang akan datang. Tabel 3.1 EFAS Faktor-Faktor Strategi Eksternal BOBOT Rating Bobot X Rating Komentar Peluang : Ancaman : TOTAL 1,00 Sumber : Rangkuti 1997 40

2. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS Internal Strategic Factor Analysis Summary disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.Tahapannya adalah : 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 paling penting sampai 0,0 tidak penting, berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis usaha Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihan skor total 1,0. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing- masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat semua variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 Sangat baik, sedangkan untuk kelemahan adalah kebalikannya. Pemberian rating adalah sebagai berikut : 1 = Kelemahan Utama 2 = Kelemahan Kecil 3 = Kekuatan Kecil 4 = Kekuatan Utama Pemberian rating diberikan berdasarkan data yang diperoleh di saat penelitian berdasarkan pertimbangan profesional profesional judgement. Di mana rating 41 ditentukan oleh besarnya pengaruh faktor internal terhadap kondisi usaha tersebut berdasarkan data yang diperoleh saat penelitian . 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor dengan nilai bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor- faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana suatu usaha tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan usaha lainnya dalam kelompok industri yang sama. Tabel 3.2 IFAS Faktor-Faktor Strategi Internal BOBOT Rating Bobot X Rating Komentar Kekuatan Kelemahan : TOTAL 1,00 Sumber : Rangkuti 1997 42

3.6.3 Tahap Analisis Matriks SWOT

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis usaha adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis. Tabel 3.3 Matriks SWOT IFAS EFAS Strengths S Weaknesses W Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal Tentukan 5-10 kelemahan internal Opportunities O Tentukan 5-10 faktor peluang internal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Threats T Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti 1997 43 a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Trias Tambun

Kain Tenun Tradisional Karo atau yang lebih sering dikenal oleh masyarakat Karo sebagai Uis Karo merupakan warisan budaya asli Karo yang pembuatannya masih bersifat tradisional. Teknik tradisional yang biasanya menggunakan gedogan memiliki waktu pengerjaan yang cukup lama dan membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi. Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, semakin sedikit masyarakat asli Karo yang mau mempertahankan keaslian kain tenun tradisional Karo dengan menenun langsung kain tenun ini. Mirisnya, sebagai kain tenun tradisional Karo , banyak masyarakat Karo tidak mengetahui bahwa kain tenun tradisional Karo ternyata di tenun oleh orang Samosir dibandingkan orang Karo itu sendiri. Dari penjualan orang Samosir terhadap kain tenun tradisional Karo ini mereka dapat menjual 1000 kain tenun per minggunya. Hal ini disebabkan tingginya daya beli orang Karo terhadap produk tersebut. Padahal kain yang mereka produksi belum mencerminkan nilai asli dari kain tenun Karo tersebut. Salah satu faktor inilah yang menyebabkan Ir Sahat Tambun mulai membuka usaha penenunan kain tenun Karo untuk mengembalikan keaslian motif serta budaya asli dari Karo untuk kain tenun tradisionalnya sekaligus memproduksi kain tenun tradisional Karo yang sesuai dengan nilai budaya yang sebenarnya.