Otonomi Daerah dan Perda Keagamaan

43 Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah meliputi: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama. 42 Semakin banyak daerah baik yang tengah membuat atau sudah menerapkan peraturan daerah atau perda bernuansa syariah mulai dari tingkat provinsi sampai kabupaten atau kota belakangan ini telah memunculkan kekhawatiran baru dalam berbangsa dan bernegara. Peraturan syariah yang kemunculannya didukung sejumlah kepala daerah ini memiliki muatan yang cenderung bertentangan dengan semangat pluralisme. Lebih jauh, perda tersebut juga berpotensi menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM, dan berpotensi untuk mendiskriminasi kelompok tertentu di masyarakat, khususnya perempuan. Cendikiawan Muslim Ahmad Syafii Maarif menilai maraknya fenomena penerapan syariah Islam di beberapa daerah di Indonesia menyusul diberlakukannya otonomi daerah karena nilai-nilai luhur kemanusiaan Islam seperti keadilan sosial ekonomi dan kemanusiaan tidak terwujud. Pendapat yang relatif sama dikemukakan oleh Azyumardi Azra. Menurutnya, penerapan syariah Islam lebih mencerminkan kenestapaan material di kalangan umat Islam. Ia juga menilai upaya penerapan syariah Islam sebagai mekanisme pertahanan diri, dalam arti satu-satunya cara yang 42 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, BAB III; Pembagian Urusan Pemerintahan, Pasal 10 ayat 1 dan 3. 44 tidak hanya membentengi umat Islam, tetapi sekaligus untuk menyelesaikkan berbagai penyakit sosial. Pelaksanaan syariah pun diyakini sebagai panacea menuntaskan segala krisis bangsa yang manjur untuk menyembuhkan segala penyakit, akibat krisis multidimensi yang menimpa Indonesia, khusunya ekonomi dan politik. 43 Sejak disahkan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Daerah yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, konsentrasi perundang-undangan beralih kedaerah. Dengan berpijak pada UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang dalam salah satu pasalnya menyatakan bahwa Pemerintah Daerah bisa membuat peraturan daerah atau lokal, maka daerah-daerah berlomba untuk merumuskan Perda- Perda sesuai dengan keunikan daerah masing-masing, termasuk keunikan keberagamaannya. Perumusan Perda-Perda bernuansa agama itu pun didasarkan pada argumentasi UUD 1945 pasal 29 yang membenarkan penganut agama untuk melaksanakan ajaran agamanya. Kenyataan ini tentu saja melahirkan problem. Karena di satu sisi UU kita membenarkan daerah untuk memproduksi Perda sesuai dengan keunikan daerah masing-masing, tetapi di sisi lain, dan ini sering dilupakan, sebagaimana tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan ada enam urusan yang menjadi urusan pemerintahan pusat, yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, peradilan, moneter dan fiskal serta agama. 43 Sukron Kamil, Andy agung Prihatna, dkk, Syariah Islam dan HAM, ...... h. 112-113. 45 Artinya, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan mengatur peraturan tentang agama, karena pengaturan agama hanya menjadi wewenang pemerintah pusat. 44 Konsep pemberlakuan hukum dalam hukum ketatanegaraan Indonesia menganut Teori Berjenjang Stufen Theory dari Hans Kelsen. Teori tersebut mengandung ajaran ajaran sebagai berikut: 45 1 Dasar berlakunya dan legalitas suatu norma terletak pada norma yang yang ada di atasnya dari bawah ke atas, atau 2 Suatu norma yang menjadi dasar berlakunya dan legalitas norma yang ada di bawahnya dari atas ke bawah 3 Secara acak, diambil dua norma saja, bisa dari bawah bisa dari atas atau dari atas ke bawah seperti pada uraian pada huruf a dan b di atas. Dalam praktek di Indonesia, stufen theory dapat digambarkan sebagai berikut: 46 Pancasila UUD 1945 Ketetapan Ketetapan Peraturan Peraturan Undang Undang Perpu Gambar. 1 44 Diskusi Perda Syariat Dalam Bingkai Negara Bangsa, hal. 45, lihat. Tashwirul Afkar; Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan, Perda Syariat Islam Menuai Makna, Edisi No. 20 Tahun 2006 45 Bachsan Mustafa, Sistem Hukum Indonesia Terpadu, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003 hlm. 117. 46 Bachsan Mustafa, Sistem Hukum Indonesia Terpadu ..... hlm. 117. 46 Teori berjenjang ini kemudian menimbulkan asas hukum lex supperiori derogat lex inferiori hukum yang ada di bawah tidak boleh bertentangan dengan hukum yang di atasnya. Berdasarkan teori ini, maka peraturan perundang undangan yang berada di bawah, jika bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang ada di atasnya, ia dapat dibatalkan demi hukum. Ini semakin mengukuhkan bahwa perda kerap kali melampaui hukum diatasnya. Ini terlihat dengan terumuskannya perda bernuansa agama tertentu, sementara pada saat yang sama urusan agama adalah wewenang pemerintah pusat. Hierarki Peraturan perundang undangan di Indonesia secara terperinci meliputi: 47 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2 Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 3 Peraturan Pemerintah; 4 Peraturan Presiden; 5 Peraturan Daerah. Dengan hierarki di atas nampak jelas bahwa undang undang No. 10 tahun 2004 menetapkan jenis jenis peraturan perundang undangan dengan tidak memasukkan Tap MPR sebagai peraturan perundang undangan, dan Peraturan Daerah merupakan peraturan perundang undangan yang paling bawah, sehingga keberadaannya tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang undangan yang berada di atasnya. 47 UU No. 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang Undangan, pasal 7. 47 Meskipun Pancasila tidak disebutkan di dalam hierarki peraturan perundang undangan berdasarkan UU No. 10 tahun 2004, namun pancasila sebagai norma dasar staats fundamental norms hukum di Indonesia harus dijadikan acuan utama dalam pembuatan peraturan peraturan perundang undangan. Peraturan manapun yang bertentangan dengan Pancasila dapat digugurkan demi hukum. 48 BAB III GAMBARAN UMUM KOTA SOLOK

A. Gambaran Umum Kota Solok

1. Sejarah Singkat Kota Solok

Kota Solok merupakan salah satu kota kecil di Sumatera Barat yang berstatus sebagai Kota Otonom. Dari 86 Kota Otonom di Indonesia, Kota Solok menduduki urutan ke-84 dalam hal jumlah penduduk. Jumlah penduduk Kota Solok hanya lebih banyak dari penduduk Kota Padang Panjang dan Kota Sabang Nanggro Aceh Darussalam. Saat ini penduduk Kota Solok hanya berjumlah sekitar 55 ribu jiwa yang tersebar di 13 kelurahan dan dua kecamatan yang ada di Kota Solok. 1 Dahulunya nenek moyang kita yang berasal dari kaki Gunung Merapi tepatnya daerah pariangan daerah tertua di Minangkabau yang terletak di Daerah Batusangkar, sedang melakukan perjalanan untuk menambah daerah kekuasaan atau pergi “merantau”. Karena sudah menjadi adat atau kebiasaan yang turun temurun bagi orang Minangkabau asli, khususnya bagi kaum laki-laki. Bagi mereka merantau menjadi suatu kebanggan tesendiri apabila nantinya mereka berhasil atau sukses di rantau tersebut, bias mengangkat derajat keluarga yang ditinggalkan, termasuk daerah asalnya. 1 Witrianto Chaniago, Perluasan Kota Solok: Kebutuhan Yang Mendesak, diambil dari sumber http:witrianto.blogdetik.com20101213perluasan-kota-solok-kebutuhan-yang-mendesak 49 Selama perjalan inilah mereka menemukan sebuah daerah yang di kelilingi oleh lembah dan memiliki pemandangan yang indah, daerah yang subur dan banyak ditumbuhi oleh berbagai pepohonan, sehingga terlontar kata- kata “nagari nan elok” oleh para perantau tersebut. Dari situlah daerah ini dikenal dengan nama “Solok”. Namun secara harfiah, Solok sebenarnya diartikan sebagai daerah lembah yang dikelilingi oleh bukit. Karena sudah merasa mendapatkan daerah baru, maka mulailah banyak berdatangan perantau-perantau lainnya ke daerah tersebut, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka daerah ini berkembang pesat, hal ini di dukung dengan tanah yang subur dan cocok untuk menanam padi. Sehingga daerah ini juga terkenal dengan “Beras Solok”nya yang bias membangkitkan selera makan. Karena pertumbuhan penduduknya semakin pesat, warga Solok sendiri juga banyak yang merantau ke daerah lain. Dan sekarang Solok termasuk salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat. 2 Kota Solok yang resmi berdiri pada tanggal 16 Desember 1970 ini berasal dari wilayah Nagari Solok yang semula berada di wilayah Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Setelah Nagari Solok resmi menjadi Kotamadya Solok, Kecamatan Kubung yang semula terdiri dari sembilan nagari menjadi delapan nagari dan pusat Kecamatan Kubung yang semula berada di Solok kemudian dipindahkan ke Selayo, nagari tetangga yang terletak di sebelah selatan Solok. Pada awal berdirinya, sebenarnya direncanakan bahwa Kotamadya Solok akan terdiri dari lima nagari, yaitu 2 Herdi Yulis, Sejarah Kota Solok dari sumber http:kanenagami.wordpress.com, diakses Senin, 29 November 2010. 50 Solok, Selayo, Tanjuangbingkuang, Saoklaweh, dan Gauang. Pada saat akan diresmikan, masyarakat Nagari Selayo melalui tokoh-tokoh masyarakatnya menyatakan menolak bergabung ke dalam Kotamadya Solok karena takut tatanan adat mereka menjadi rusak bila wilayahnya bergabung ke dalam wilayah Kotamadya Solok. Masyarakat Selayo lebih memilih tetap hidup secara tradisonal, yaitu kehidupan bernagari menurut adat Minangkabau yang dipimpin oleh seorang wali nagari. 3 Yuridis formil pembentukan Kota Solok adalah berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1956 yang menetapkan Kota Solok sebagai kota kecil. Kemudian berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri No. 8 Tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970 ditetapkan Kota Solok sebagai Daerah Otonom Pemerintah Tingkat II Kotamadya Solok. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Peme rintahan Daerah penggunaan istilah “Kotamadya” di ganti dengan “Kota”, sehingga secara resmi sebutan Kotamadya Solok diganti dengan Kota Solok. 4 3 Witrianto Chaniago, Perluasan Kota Solok: Kebutuhan Yang Mendesak, diambil dari sumber http:witrianto.blogdetik.com20101213perluasan-kota-solok-kebutuhan-yang-mendesak 4 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDA Kota Solok dan Badan Pusat Statistik BPS Kota Solok, Kota Solok Dalam Angka 2010.